Bau Tidak Sedap Di Tempat Kerja Keamanan Di Tempat Kerja

4.1.1.3.7 Bau Tidak Sedap Di Tempat Kerja

Adanya bau-bauan di sekitar tempat kerja dapat dianggap sebagai pencemaran, karena dapat mengganggu konsentrasi bekerja, dan bau-bauan yang terjadi terus-menerus dapat mempengaruhi kepekaan penciuman. Pemakaian “air condition ” yang tepat merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untuk menghilangkan bau-bauan yang mengganggu disekitar tempat kerja. Hasil analisis deskriptif persentase bau tidak sedap di tempat kerja di PT. Aqua Tirta Investama di Klaten dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.20 : Hasil Perhitungan Deskriptif Indikator Bau Tidak Sedap Di Tempat Kerja No Jarak Interval Frekuensi Persentase Kriteria 1 2 3 4 5 85 skor ≤ 100 69 skor ≤ 84 53 skor ≤ 68 37 skor ≤ 52 20 ≤ skor ≤ 36 8 40 3 2 15,09 75,47 5,66 3,77 0,00 Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik Tidak Baik Jumlah 53 100 Sumber: Penelitian Diolah, 2011 Berdasarkan tabel 4.20 diatas hasil penelitian bau tidak sedap di tempat kerja sebanyak 75,47 Baik, 15,09 sangat baik, 5,66 cukup baik, 3,77 kurang baik, berdasarkan total skor indikator bau tidak sedap di tempat kerja sebesar 418 atau 78,87 jadi bau tidak sedap di tempat kerja termasuk dalam kategori baik. Karena bisa dibantu dengan adanya AC di ruangan sehngga bau tidak sedap bisa keluar dari celah-celah udara.

4.1.1.3.8 Keamanan Di Tempat Kerja

Guna menjaga tempat dan kondisi lingkungan kerja tetap dalam keadaan aman maka perlu diperhatikan adanya keamanan dalam bekerja. Oleh karena itu faktor keamanan perlu diwujudkan keberadaannya. Salah satu upaya untuk menjaga keamanan ditempat kerja, dapat memanfaatkan tenaga Satuan Petugas Pengaman SATPAM. Hasil analisis deskriptif persentase keamanan di tempat kerja di PT. Aqua Tirta Investama di Klaten dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.21 : Hasil Perhitungan Deskriptif Indikator Keamanan Di Tempat Kerja No Jarak Interval Frekuensi Persentase Kriteria 1 2 3 4 5 85 skor ≤ 100 69 skor ≤ 84 53 skor ≤ 68 37 skor ≤ 52 20 ≤ skor ≤ 36 10 33 5 5 18,87 62,26 9,43 9,43 0,00 Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik Tidak Baik Jumlah 53 100 Sumber: Penelitian Diolah, 2011 Berdasarkan tabel 4.21 diatas hasil penelitian keamanan di tempat kerja sebanyak 62,26 Baik, 18,87 sangat baik, 9,43 cukup baik, 9,43 kurang baik, berdasarkan total skor indikator keamanan di tempat kerja sebesar 399 atau 75,23 jadi keamanan di tempat kerja termasuk dalam kategori baik. Yaitu dengan adanya satpam di lingkungan perusahaan dan adanya parkir kendaraan supaya karyawan tenang dalam bekerja.

4.1.2 Uji Asumsi Klasik 4.1.3.1 Uji Normalitas

Uji normalitas menguji data variabel bebas X dan data variabel terikat Y pada persamaan regresi yang dihasilkan, apakah berdistibusi normal atau berdistribusi tidak normal. Pengujian normalitas dilakukan dengan uji normal probability plot. Regresi memenuhi asumsi normalitas jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal. Hasil dari uji normalitas dengan menggunakan program SPSS 16 adalah sebagai berikut : Gambar 4.4 : Grafik Normal P-P Plot