Dari pendapat ahli di atas, PKn dapat menjadikan diri siswa menjadi pribadi yang mantap dan siap menghadapi kemajuan yang pesat.
2.1.6 Pembelajaran PKn di SD
Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan PKn merupakan satu mata pelajaran yang diajarkan di Sekolah Dasar SD. Tujuan mata pelajaran
PKn di dalam Depdiknas 2006:271 agar siswa dapat: 1 Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan; 2
berpartisipasi secara aktif, bertanggung jawab, dan bertindak secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara serta anti korupsi; 3
berkembang secara positif, dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup
bersama dengan bangsa-bangsa lainnya; 4 berinteraksi dengan bangsa- bangsa lain, dalam percaturan dunia secara langsung atau tidak langsung
dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi. Pembelajaran PKn Sarjan dan Agung, 2008:1 bertujuan merangsang
siswa untuk memiliki kecakapan berfikir secara: a.
Kritis, yaitu dengan mencermati dan menjadikannya materi-materi disekitarnya bisa berupa ide, gagasan, pengetahuan, dan peristiwa
sebagai sumber inspirasi. b.
Rasional, yaitu dengan mengedepankan aspek rasionalitas akal budi, dan logika berdasrkan ilmu pengetahuan ilmiah.
c. Kreatif, yaitu dengan mengembangkan alternatif-alternatif pemecahan
masalah.
Secara umum tujuan Pendidikan Kewarganegaraan adalah sebagai berikut: a.
Memberikan pengertian pengetahuan dan pemahaman tentang Pancasila yang benar dan sah.
b. Meletakkan dan membentuk pola pikir yang sesuai dengan Pancasila dan
ciri khas serta watak ke-Indonesian. Mata pelajaran PKn mempunyai misi membina nilai, moral, dan norma
secara utuh bulat dan berkesinambungan. Tujuan PKn adalah untuk membentuk watak warga negara yang baik, yaitu mau dan sadar akan hak dan
kewajibannya.
2.1.7 Pengertian Strategi Belajar
Sulistyono dalam Trianto, 2009:140 mendefinisikan strategi belajar sebagai
tindakan khusus
yang dilakukan
oleh seseorang
untuk mempermudah, mempercepat, lebih menikmati, lebih mudah memahami
secara langsung, lebih efektif, dan lebih mudah ditransfer ke dalam situasi yang baru.
Nama lain strategi-strategi belajar learning strategies adalah strategi-strategi kognitif, yaitu suatu strategi belajar yang mengacu pada
perilaku dan proses-proses berpikir siswa yang digunakan pada saat menyelesaikan tugas-tugas belajar Nur dalam Trianto, 2009:140. Dengan
kata lain, bahwa strategi-strategi tersebut lebih dekat pada hasil belajar kognitif daripada tujuan-tujuan belajar perilaku.
Norman dalam Trianto, 2009:140 memberikan argumen yang kuat tentang pentingnya pengajaran strategi. Pengajaran strategi belajar
berlandaskan pada dalil, bahwa keberhasilan belajar siswa sebagian besar bergantung pada kemahiran untuk belajar secara mandiri dan memonitor
belajar mereka sendiri. Ini menjadikan strategi-strategi belajar mutlak diajarkan kepada siswa secara tersendiri, mulai dari kelas-kelas rendah
sekolah dasar dan terus berlanjut sampai sekolah menengah dan pendidikan tinggi.
2.1.8 Concept Mapping