Jenis Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Besar sampel Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian adalah deskriptif dengan pendekatan cross-sectional.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Unit Radiologi Kedokteran Gigi RSGM-P FKG USU dimulai pada bulan November sampai bulan Desember tahun 2014.

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian

3.3.1 Populasi

Populasi pada penelitian ini adalah semua anak di SD Negeri Medan yang berusia 6-10 tahun yang sedang mengalami proses perkembangan gigi molar satu permanen mandibula.

3.3.2 Sampel

Sampel pada penelitian ini adalah anak SD Negeri yang memiliki gigi molar satu permanen mandibula. Teknik pemilihan sampel pada penelitian ini adalah dengan purposive sampling, dimana pengambilan sampel secara sengaja sesuai dengan tujuan dan persyaratan tertentu yaitu sifat, karakteristik, ciri, kriteria, umur pada populasi tertentu yang ditentukan sendiri oleh peneliti. 19 3.4 Kriteria Inklusi dan Kriteria Eksklusi 3.4.1 Kriteria Inklusi Anak yang bersedia mengikuti penelitian, yang memiliki gigi molar satu mandibula permanen umur 6-10 tahun, sehat, kooperatif, dan mengisi informed consent yang diwakili oleh orang tuawali.

3.4.2 Kriteria Ekslusi

Anak yang kehilangan gigi molar satu mandibula, gigi permanen yang mengalami karies profunda, yang memiliki lesi periapikal, dan sampel anak sensitif dan sulit dilakukan radiografi periapikal tidak kooperatif.

3.5 Besar sampel

Diketahui : n = Besar sampel α = 10 dilihat pada tabel z = 1,64 P = Proporsi populasi 50 = 0,5 proporsi populasi tidak diketahui sehingga digunakan 50 Q = 1-P = 1-0,5 = 0,5 d = Presisi mutlak 10 0,01 n = 1,64 2 .0,5.0,5 0,1 2 n = 0,6724 = 68 orang 0,01 n = Zα 2 .P.Q d 2 Besar sampel pada penelitian ini adalah sebanyak 68 orang, digenapkan menjadi 70 orang untuk mempermudah pendataan.

3.6 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

Tabel 4. Variabel penelitian dan definisi operasional No Variabel Penelitian Definisi operasional Cara pengukuran Hasil pengukuran Skala 1 2 Siswa SD Negeri Medan usia 6-10 tahun Perkembangan bentuk akar gigi permanen diambil menurut metode Moorrees Sekelompok siswa yang belajar dan mendapatkan ilmu di Salah satu SD Negeri Medan dihitung dari terakhir sampel berulang tahun. Klasifikasi Moorrees untuk menilai dan melihat perkembanga n molar satu permanen rahang bawah pada anak laki-laki dan perempuan pada usia 6- 10 tahun. Wawancara Dengan melihat metode Moorrees pada tabel I = 6 tahun II = 7 tahun III = 8 tahun IV = 9 tahun V = 10 tahun Tahap 1 : Pembentukan awal mahkota Tahap 2 : Terjadi kalsifikasi tetapi seluruh perbatasan tidak terlihat radiopak Tahap 3 : Pembentukan mahkota telah sempurna: batas koronal dari gigi mengalami mineralisasi Tahap 4: Pembentukan 12 mahkota, dan proses amelogenesis telah mencapai sebagian akar dan terlihat radiopak Tahap 5: Mahkota ¾ telah selesai Tahap 6: Pembentukan mahkota telah selesai. Mahkota mengalami Ordinal Ordinal 3 Perkembangan bentuk akar gigi permanen diambil menurut metode Demirjian Klasifikasi Demirjian untuk menilai dan melihat perkembanga n molar satu permanen rahang bawah pada anak laki-laki dan perempuan pada usia 6- 10 tahun. Dengan melihat metode Demirjian pada tabel mineralisasi tetapi belum terjadi pembentukan akar Tahap 7: Awal pembentukan akar terjadi: terlihat radiopak di bawah garis mahkota gigi Tahap 8: 14 akar mulai mengalami pembentukan yang terlihat pada radiografi Tahap 9: 12 akar terbentuk sempurna Tahap 10: 14 akar terbentuk sempurna Tahap 11: Pembentukan akar terbentuk sempurna Tahap 12: Bagian apeks belum tertutup Tahap 13: Bagian apeks telah terbentuk sempurna. Tahap A: Baik gigi dengan akar tunggal maupun akar ganda, tahap kalsifikasi gigi dimulai dari bagian tertinggi dari crypt benih gigi bentuk konus inverted dan belum menyatu Tahap B: Ujung cusp yang mengalami kalsifikasi mengalami penyatuan, yang menunjukkan pola permukaan oklusal gigi. Tahap C: A Pembentukan enamel gigi selesai pada permukaan oklusal tampak perluasan dan pertemuan tepi servikal gigi B Dimulainya deposit dentinal gigi C Pola kamar pulpa tampak berbentuk garis lengkung pada Ordinal batas oklusal gigi curved shape Tahap D: A Pembentukan mahkota gigi selesai, dan terjadi perluasan menuju cemento enamel junction B Tepi atas kamar pulpa pada gigi yang berakar tunggal menunjukkan bentuk garis lengkung yang jelas dan berbentuk konkav pada area servikal dan proyeksi tanduk pulpa memperlihatkan gambaran seperti payung, serta kamar pulpa terbentuk trapesium pada gigi molar. C Dimulainya pembentukan akar gigi yang berbentuk spikula Tahap E: Gigi berakar tunggal A Dinding kamar pulpa tampak berupa garis lurus yang kontinyuitasnya terputus akibat adanya tanduk pulpa yang pada sebelumnya lebih besar kontinuitasnya B Panjang akar gigi kurang dari tinggi mahkota gigi Gigi Molar A Inisiasi pembentukan bifurkasi akar dengan ujung yang berbentuk semi-lunar bulan sabit B Panjang akar gigi masih kurang dari tinggi mahkota gigi Tahap F: Gigi berakar tunggal A Dinding kamar pulpa tampak menyerupai segitiga sama kaki, dan ujung akar seperti corong funnel shape B Panjang akar gigi sama atau lebih panjang dari tinggi mahkota gigi Gigi Molar 4 5 Panjang akar gigi ditinjau dari radiografi periapikal Radiografi periapikal Bagian dari gigi yang berada dibawah mahkota dari cemento enamel junction sampai foramen apikal dilihat dari radiografi periapikal Radiografi periapikal yang menghasilkan gambaran dari korona sampai apeks yang Hasil radiografi periapikal Pemeriksaa n radiografi periapikal di Unit radiologi kedokteran gigi FKG USU A Kalsifikasi pada bifurkasi mengalami perluasan sehingga bentuk akar lebih nyata dimana ujung akar tampak seperti corong B Panjang akar gigi sama atau lebih panjang dari tinggi mahkota gigi Tahap G : Dinding saluran akar gigi tampak sejajar tetapi ujung apikal gigi masih terbuka akar distal molar Tahap H: A Ujung apikal gigi sudah tertutup. B Membran periodontal memiliki ketebalan yang sama disekeliling akar dan apikal gigi Mesial = 1mm-14 mm Distal = 1mm-12 mm Dilihat dalam radiografi dengan metode Moorrees dan metode Demirjian sebagai panduan Numerik - memperlihatk an gigi secara utuh beserta jaringan disekitarnya Medan

3.7 Alat dan Bahan