mesial dan distal, serta memiliki dua saluran akar hampir sebanyak 100. Akar dapat terbagi menjadi bagian bukal dan lingual. Kontur permukaan akar distal lebih
bervariasi tetapi lebih konveks, sedangkan akar distal memiliki satu saluran. Akses ke bifurkasi akar di dalam mulut terletak dekat dengan permukaan akar midbukal dan
midlingual. Batang akar lebih pendek dibanding molar kedua, furkasi mendekati garis servikal pada sisi bukal molar pertama. Garis servikal lebih ke oklusal pada sisi
lingual molar pertama. Lekukan bukal dan lingual terlihat pada batang akar yang pendek, meluas dari garis servikal hingga furkasi bukal dan lingual, dan akar gigi
molar pertama lebih lebar dan lebih terbuka dibanding akar molar kedua, yang dapat memperlihatkan inklinasi distal.
12
Gambar 5. Molar satu permanen mandibula
12
Gambaran anatomi normal gigi molar satu permanen mandibula secara radiografi terlihat mahkota, dentin, dan sementum akar radiopak, kamar pulpa
sampai saluran pulpa terlihat radiolusen, membran periodontal terlihat radiolusen, dan lamina dura serta tulang alveolar terlihat radiopak seperti terlihat pada gambar 1.
8
Ada 2 teori tahap penelitian kalsifikasi gigi menurut metode Moorrees, dan metode Demirjian ditinjau dari gambaran radiografi, yaitu:
2.4.1.1 Metode Moorrees
Klasifikasi Moorrees menilai perkembangan molar satu permanen rahang bawah pada anak laki-laki ¼ akar gigi terjadi pada usia 5 tahun 3 bulan, ½ akar gigi
terjadi pada usia 6 tahun 2 bulan, ¾ akar gigi terjadi pada usia 7 tahun 4 bulan,
pembentukan akar sempurna terjadi pada usia 8 tahun, foramen apikal terbuka di usia 8 tahun 5 bulan, dan foramen apikal tertutup usia 9 tahun 3 bulan, sedangkan pada
anak perempuan ¼ akar gigi terjadi di usia 4 tahun 7 bulan, ½ akar gigi terjadi di usia 5 tahun 9 bulan, ¾ akar gigi terjadi di usia 6 tahun 7 bulan, pembentukan akar
sempurna terjadi di usia 7 tahun 6 bulan, foramen apikal terbuka usia 8 tahun 1 bulan, sedangkan foramen apikal tertutup usia 8 tahun 5 bulan.
8
Gambar 6. Metode Moorrees
8
Tabel 2. Tahap perkembangan gigi molar mandibula
8
Tahap Keterangan
1 Pembentukan awal mahkota, proses pembentukan enamel telah dimulai
2 Terjadi kalsifikasi tetapi seluruh perbatasan tidak terlihat radiopak
3 Pembentukan mahkota telah sempurna: batas koronal dari gigi mengalami
mineralisasi 4
Pembentukan 12 mahkota, dan proses amelogenesis telah mencapai sebagian akar dan terlihat radiopak
5 Mahkota 34 telah selesai
6 Pembentukan mahkota telah selesai. Mahkota mengalami mineralisasi tetapi belum
terjadi pembentukan akar 7
Awal pembentukan akar terjadi: terlihat radiopak di bawah garis mahkota gigi 8
14 akar mulai mengalami pembentukan yang terlihat pada radiografi 9
12 akar terbentuk sempurna 10
14 akar terbentuk sempurna 11
Pembentukan akar terbentuk sempurna 12
Bagian apeks belum tertutup
13 Bagian apeks telah terbentuk sempurna.
2.4.1.2 Metode Demirjian Menurut Metode Demirjian, tahap mineralisasi adalah proses kalsifikasi benih
gigi sampai selesainya pembentukan akar gigi dibagi atas 8 fase skala A sampai H, pada anak laki-laki fase D dan fase E yaitu dimulainya pembentukan akar dan
terbentuknya bifurkasi panjang benih gigi lebih kecil dari mahkota terlihatdi usia 3,5 tahun sampai 4 tahun 7 bulan. Pada Fase Fterlihat panjang akar gigi sama atau lebih
panjang dengan dengan tinggi mahkota gigi terjadi di usia 5 tahun 8 bulan, pada Fase G foramen apikal masih terbuka, terlihat pada usia 6 tahun 9 bulan, sedangkan pada
Fase H foramen apikal sudah tertutup sempurna di usia 8 tahun 5 bulan, sedangkan pada anak perempuan dimulainya pembentukan akar gigi terjadi di usia 3 tahun 5
bulan, pada usia 5 tahun 9 bulan terlihat gigi sudah lebih tinggi dari mahkota gigi, dan usia 8 tahun foramen apikal sudah tertutup sempurna dapat dilihat pada Fase
H.
6,13
Gambar 7. Tahap perkembangan akar gigi molar mandibula
6,13
A B
C D
E F
G H
Tabel 3. Tahap perkembangan akar gigi molar mandibula
6,13
Tahap Keterangan A
Baik gigi dengan akar tunggal maupun akar ganda, tahap kalsifikasi gigi dimulai dari bagian tertinggi dari crypt benih gigi bentuk konus inverted dan belum
menyatu
B Ujung cusp yang mengalami kalsifikasi mengalami penyatuan, yang menunjukkan
pola permukaan oklusal gigi. C
APembentukan enamel gigi selesai pada permukaan oklusal tampak perluasan dan pertemuan tepi servikal gigi
B Dimulainya deposit dentinal gigi C Pola kamar pulpa tampak berbentuk garis lengkung pada batas oklusal gigi
curved shape
D A Pembentukan mahkota gigi selesai, dan terjadi perluasan menuju cemento
enamel junction B Tepi atas kamar pulpa pada gigi yang berakar tunggal menunjukkan bentuk garis
lengkung yang jelas dan berbentuk konkav pada area servikal dan proyeksi tanduk pulpa memperlihatkan gambaran seperti payung, serta kamar pulpa terbentuk
trapesium pada gigi molar. C Dimulainya pembentukan akar gigi yang berbentuk spikula
E Gigi berakar tunggal
A Dinding kamar pulpa tampak berupa garis lurus yang kontinyuitasnya terputus akibat adanya tanduk pulpa yang pada sebelumnya lebih besar kontinuitasnya
B Panjang akar gigi kurang dari tinggi mahkota gigi Gigi Molar
A Inisiasi pembentukan bifurkasi akar dengan ujung yang berbentuk semi-lunar bulan sabit
B Panjang akar gigi masih kurang dari tinggi mahkota gigi
F
Gigi berakar tunggal A Dinding kamar pulpa tampak menyerupai segitiga sama kaki, dan ujung akar
seperti corong funnel shape B Panjang akar gigi sama atau lebih panjang dari tinggi mahkota gigi
Gigi Molar A Kalsifikasi pada bifurkasi mengalami perluasan sehingga bentuk akar lebih
nyata dimana ujung akar tampak seperti corong B Panjang akar gigi sama atau lebih panjang dari tinggi mahkota gigi
G Dinding saluran akar gigi tampak sejajar tetapi ujung apikal gigi masih terbuka
akar distal molar H
A Ujung apikal gigi sudah tertutup. B Membran periodontal memiliki ketebalan yang sama disekeliling akar dan
apikal gigi
2.5 Kerangka Teori
Radiografi Kedokteran Gigi
Ekstra Oral Intra Oral
Radiografi Periapikal
Radiografi Bitewing
Radiografi Oklusal
Teknik Paralel Teknik Bisekting
Tahap perkembangan Gigi Molar Satu
Permanen Mandibula Teori Moorrees
Teori Demirjian
2.6 Kerangka Konsep
Radiografi Periapikal
Teknik Paralel Siswa di salah satu SD Negeri yang berusia
6-10 tahun yang sudah erupsi gigi molar satu permanen mandibula
Interpretasi hasil radiografi periapikal gigi molar satu permanen mandibula
Melihat bentuk akar dan mengukur panjang akar gigi molar satu permanen mandibula
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian adalah deskriptif dengan pendekatan cross-sectional.
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Unit Radiologi Kedokteran Gigi RSGM-P FKG USU dimulai pada bulan November sampai bulan Desember tahun 2014.
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian