Radiografi Bitewing Radiografi Oklusal

panjang gigi pada gambar sama dengan panjang gigi sebenarnya bila sudut yang dibentuk benar, sehingga teknik ini cukup adekuat untuk tujuan diagnostik, meskipun tidak ideal. 1 Teknik bisekting memiliki kekurangan, yaitu: gambar yang dihasilkan dapat mengalami distorsi karena angulasi vertikal yang kurang tepat dapat menghasilkan gambar yang elongasi maupun memendek, level tulang periodontal hampir tidak terlihat, angulasi horisontal yang kurang tepat dapat menghasilkan gambar yang overlapping antara mahkota dan akar gigi, akar bukal gigi premolar dan molar maksila terlihat lebih pendek pada gambar. 1

2.2.2 Radiografi Bitewing

Teknik bitewing digunakan untuk memeriksa interproksimal gigi dan permukaan gigi yang meliputi crown, daerah interproksimal dan crest alveolar maksila dan mandibula dalam film yang sama. Selain itu, radiografi oklusal berguna untuk mendeteksi karies interproksimal terutama karies dini dan crest alveolar antara 2 gigi. Dosis radiografi bitewing adalah 0,001-0,008 mSv. 10

2.2.3 Radiografi Oklusal

Teknik oklusal digunakan untuk pemeriksaan di daerah maksila atau mandibula. Radiografi oklusal memiliki tujuan yang berguna untuk melihat lokasi akar gigi, lokasi supernumerary, gigi yang tidak erupsi, gigi yang impaksi, untuk melihat keadaan salivary stone di kelenjar submandibular, untuk mengevaluasi perluasan lesi seperti kista, tumor atau keganasan dimandibula atau di maksilla, untuk mengevaluasi basis sinus maksilaris untuk evaluasi fraktur di maksila dan madibula, pemeriksan daerah cleft palate, dan untuk mengukur perubahan dalam bentuk dan ukuran dari maksila dan mandibula. Prinsip radiografi oklusal yaitu film diletakkan di dalam mulut antara permukaan oklusal maksila dan mandibula. Film tersebut distabilkan dengan menggigit permukaan film tersebut. Dosis pada radiografi oklusal adalah 0,008 mSv. 10

2.3 Perkembangan Gigi Desidui dan Permanen

Perkembangan setiap gigi manusia dimulai dengan pembentukan suatu benih gigi. Benih gigi berasal dari dua jaringan embrio yaitu bagian yang berkembang dari lamina gigi berasal dari ektodermal dan bagian lain dari mesenkim yang terletak di mandibula ektodermal. Benih gigi dibentuk dari tiga organ pembentuk, yaitu: 14,15 1. Organ Enamel, berasal dari epitel dimana lapisan dalamnya akan membentuk enamel. 2. Dental papilla organ dentin, berasal dari mesenkim dan membentuk dentin dan tinggal di sekitar ruang tengah dentin sebagai ruang pulpa. 3. Poket gigi organ periodontal, berasal dari mesenkim dan akan membentuk struktur penyangga gigi, sementum, tulang alveolar, dan membran periodontal. 14 Tanda-tanda utama dari perkembangan gigi pada embrio ditemukan di daerah anterior mandibula pada usia 5-6 minggu dalam kandungankehamilan. Perkembangan gigi dimulai dengan pembentukan lamina gigi. Lamina gigi adalah suatu pita pipih yang terjadi karena penebalan jaringan epitel mulut ektodermal yang meluas sepanjang oklusal dari mandibula dan maksila pada tempat dimana gigi- gigi akan muncul. Setiap pertumbuhan dari lamina gigi ini menunjukkan awal perkembangan organ enamel yang menghasilkan enamel. Seiring berlanjutnya perkembangan sel, ukuran organ enamel meningkat dan membentuk suatu topi cap. Jaringan dalam bentuk topi ini mengalami perubahan dan menjadi dental papila yang kemudian berdiferensiasi menjadi dentin dan ruang pulpa. Sebagaimana sel organ enamel yang tumbuh dan berdiferensiasi ke dalam jaringan, perubahan juga kelihatan pada dental papilla, peningkatan dental papilla terlihat jelas setelah kelahiran. 14