20
E. Fungsi Pokok Lainnya
1. Manajemen Kepegawaian Daerah
Sejalan dengan kebijakan desentralisasi dalam penyelenggaraan pemerintahan, ada sebagian kewenangan di bidang kepegawaian yang tetap
menjadi kewenangan Pemerintah, dan ada sebagian lain yang diserahkan kepada Daerah untuk selanjutnya dilaksanakan oleh Pembina Kepegawaian
Daerah. Kewenangan pengelolaan pegawai negeri sipil daerah tersebut meliputi
penetapan formasi, pengadaan, pengangkatan, pemindahan, pemberhentian, penetapan pensiun, gaji, tunjangan, kesejahteraan, hak dan kewajiban
kedudukan hukum, pengembangan kompetensi, dan pengendalian jumlah. 2.
Penetapan Peraturan Daerah Dalam rangka melaksanakan tugas, wewenang, kewajiban, dan
tanggungjawabnya, Pemerintah Daerah perlu menetapkan kebijakan daerah yang dapat dirumuskan dalam peraturan daerah, peraturan kepala daerah, dan
ketentuan daerah lainnya. Kebijakan daerah dibuat oleh Pemerintah Daerah bersama-sama dengan DPRD. Khusus peraturan daerah tentang APBD
rancangannya disiapkan oleh Pemerintah Daerah yang telah mencakup keuangan DPRD, untuk dibahas bersama DPRD. Kebijakan daerah dimaksud
tidak boleh bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi dan kepentingan umum serta peraturan Daerah lain.
Peraturan daerah tertentu yang mengatur pajak daerah, retribusi daerah, APBD, perubahan APBD, dan tata ruang, berlakunya setelah melalui tahapan
evaluasi oleh Pemerintah. Hal itu ditempuh dengan pertimbangan antara lain
Universitas Sumatera Utara
21 untuk melindungi kepentingan umum, menyelaraskan dan menyesuaikan
dengan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi danatau peraturan daerah lainnya, terutama peraturan daerah mengenai pajak daerah dan
retribusi daerah. 3.
Pembangunan Daerah Salah satu urusan pemerintahan daerah yaitu melakukan perencanaan dan
pengendalian pembangunan. Untuk itu perlu disusun perencanaan pembangunan daerah sebagai satu kesatuan dalam sistem perencanaan
pembangunan nasional. Perencanaan pembangunan daerah disusun oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, dan disusun secara berjangka
meliputi rencana pembangunan jangka panjang jangka waktu 20 tahun, rencana jangka menengah jangka waktu 5 tahun dan rencana kerja
pembangunan daerah jangka waktu 1 tahun. Di tingkat perangkat daerah maka setiap satuan kerja selanjutnya menyusun rencana strategis satuan kerja
perangkat daerah yang memuat kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah daerah
maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat. 4.
Manajemen Keuangan Daerah Penyelenggaraan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah
didanai dari dan atas beban anggaran pendapatan dan belanja daerah. Sebagaian dari sumber pendapatannya, daerah diberikan hak untuk
mendapatkan sumber keuangan yang antara lain berupa: kepastian tersedianya pendanaan dari Pemerintah sesuai dengan urusan Pemerintah
yang diserahkan, kewenangan memungut dan mendayagunakan pajak dan
Universitas Sumatera Utara
22 retribusi daerah, hak untuk mendapatkan bagi hasil dari sumber-sumber daya
nasional yang berada di daerah, hak untuk mengelola kekayaan daerah, dan mendapatkan sumbe-rsumber pendapatan lain yang sah.
Di lain pihak, salah satu tugas Kepala Daerah dan Wakilnya adalah melaksanakan dan mempertanggungjawabkan pengelolaan keuangan daerah.
Untuk itu pengelolaan uang daerah harus dilakukan secara efisien, efektif, transparan, akuntabel, tertib, adil, patut, dan taat pada peraturan perundang-
undangan. Fungsi pengelolaan keuangan daerah meliputi perencanaan, pelaksanaan,
penata-usahaan, pelaporan dan pertanggungjawaban, serta pengawasan keuangan daerah.
5. Pengelolaan Barang Daerah
Barang milik daerah merupakan aset daerah yang perlu dikelola secara efektif dan efisien. Sebagai salah satu hasil pembangunan, barang daerah
merupakan inventaris daerah yang perlu dijaga agar pemanfaatannya dapat optimal. Pelaksanaan pengadaan barang dilakukan sesuai dengan kemampuan
keuangan dan kebutuhan daerah berdasarkan prinsip efisiensi, efektifitas, dan transparansi dengan mengutamakan produk dalam negeri sesuai dengan
peraturan perundang-undangan. Berdasarkan kebutuhan daerah dan dari hasil analisis mutu barang, usia
pakai serta nilai ekonomisnya, barang milik daerah bisa saja dihapuskan dari daftar inventaris barang daerah untuk dijual, dihibahkan, danatau
dimusnahkan.
Universitas Sumatera Utara
23
BAB III PEMBAHASAN
A. Pengertian Manajemen Kas