Induksi mutagen EMS pada lili Oriental cv. Frutty Pink FP
Perubahan secara morfologi ini terkait adanya pengaruh induksi mutasi pada kalus lili. Mutagen berpengaruh terhadap perubahan susunan basa ataupun
DNA tanaman. Mutagen kimia dapat berpengaruh terhadap metabolisme asam nukleat sehingga terjadi mutasi klorofil sekitar 0.8 Van Harten 1988.
Simpulan
1. Penggunaan mutagen kimia EMS belum menyebabkan letal konsentrasi,
namun konsentrasi EMS pada media berpengaruh terhadap pembentukan tunas.
2. Keragaman planlet lili dapat diperoleh dengan induksi mutagen kimia
EMS. Keragaman tersebut ditunjukkan dengan adanya perubahan morfologi pada konsentrasi EMS 0.3 – 0.5 mll
-1
.
5 SELEKSI IN VITRO PLANLET LILI HASIL INDUKSI
MUTASI DENGAN FUSARIC ACID
Abstrak
Masa juvenil lili yang lama menjadi masalah dalam kegiatan pemuliaan lili. Seleksi in vitro merupakan salah satu cara mempercepat waktu seleksi dalam
program pemuliaan lili. Tujuan penelitian ialah mendapatkan planlet lili hasil induksi mutasi yang tahan pada media seleksi yang mengandung fusaric acid
FA. Percobaan menggunakan planlet lili Asiatik cv. Purple Maroon dan lili Oriental cv. Frutty Pink hasil induksi mutasi. Planlet ditanam pada media yang
mengandung beberapa konsentrasi fusaric acid. Konsentrasi FA yang digunakan yaitu 0, 0.05, 0.075, 0.1, 0.125, dan 0.15 mmoll
-1
. Planlet lili tahan FA dapat diperoleh melalui seleksi in vitro. Semakin tinggi konsentrasi FA pada media,
semakin banyak planlet lili yang mengalami nekrosis. Pada konsentrasi FA yang sama, planlet lili Oriental lebih tahan terhadap FA dibandingkan lili Asiatik.
Kata kunci : Lili Asiatik, Lili Oriental, fusaric acid, seleksi in vitro.
Abstract
One of the problem in lily breeding is long juvenility stage. In vitro selection was became solution to accelerate the breeding programme. The
objective of this experiment was to select mutant lily planlet on media containing fusaric acid. Lily Asiatic cv. Purple Maroon and lily Oriental cv. Frutty Pink were
used as selection materials. In vitro selection used media containing fusaric acid. The concentrations of fusaric acid were 0, 0.05, 0.075, 0.1, 0.125, and 0.15
mmoll
-1
. Increasing of fusaric acid concentration was increased necrotic planlets. Oriental lily cv. Frutty Pink was more resistant to fusaric acid than Asiatic lily
cv.Purple Maroon on same concentration.
Keywords : Asiatic lily, Oriental lily, fusaric acid, in vitro selection.
Pendahuluan
Seleksi invitro untuk ketahanan penyakit pada tanaman merupakan fenomena biologi yang melibatkan interaksi antara inang patogen dan faktor
abiotik yang sesuai untuk perkembangan penyakit. Strategi yang sederhana dan mudah yaitu dengan kultur jaringan dengan melakukan seleksi varian somaklonal
yang tahan patogen atau phytotoxin spesifik. Seleksi in vitro dengan phytotoxin ini lebih efisien karena screening penapisannya mudah dan mengurangi siklus
breeding untuk pengembangan tanaman tahan penyakit Chandra et al. 2010. Seleksi in vitro juga dapat mempersingkat tahapan pemuliaan tanaman
terutama dalam memilih tanaman sesuai tujuan pemulia. Metode ini penting terutama untuk pemuliaan tanaman tahunan yang memerlukan waktu lama dalam
menghasilkan varitas baru. Demikian halnya tanaman lili, pemuliaan lili secara konversional memerlukan waktu 4-5 tahun. Tahapan perkembangan dari biji
hingga menjadi umbi komersial memerlukan waktu sekitar 2 tahun Straathof