9 Analisa nutrisi pakan :
Kadar air maks : 12
Protein min
: 25 Lemak
min : 5
Serat kasara maks : 7 Abu
maks : 12
Gambar 8. Jenis dan analisa kandungan pakan
2.2.4 Pemanenan dan Pemeliharaan Larva
Larva yang dihasilkan oleh tiap betina langsung dipanen dengan menggunakan serok aluminium agar tidak terjadi pencampuran larva antar betina.
Pemanenan dilakukan tiap pagi hari saat larva di permukaan dan terlihat dengan mengangkat hapa menggunakan alat bantu bambu sehingga membuat ruang gerak
ikan semakin sempit kemudian semua induk dalam hapa tersebut dicek induk yang telah memijah. Induk yang telah mengeluarkan larva terlihat rahang bawah
mulutnya melebar berwarna merah, warna tubuh lebih mencolok dan perut mengecil Gambar 9. Induk yang telah memijah diambil dan diukur panjang dan
ditimbang untuk mengetahui bobot dengan menggunakan penggaris aluminium dan timbangan kue. Dengan pengukuran induk ini maka akan diketahui induk
yang menghasilkan larva tersebut. Sedangkan induk yang lain dilepas kembali agar memijah selanjutnya.
Pengambilan larva yang telah terkumpul digunakan serok aluminium, kemudian dimasukkan dalam ember yang telah disiapkan. Larva yang didapat
diletakkan dalam bak plastik yang telah dilapisi oleh hapa untuk memisahkan larva dengan kotoran dan mempermudah penghitungan. Dalam bak juga dipasang
aerasi agar ikan tidak stress karena kekurangan udara. Kemudian larva dihitung dengan serok kecil. Rata-rata setiap betina menghasilkan larva 500-700 ekor.
Larva dipelihara dalam hapa tersendiri untuk menghindari pemangsaan dari induk. Larva dipelihara selama 27 hari dalam hapa untuk mendapatkan ukuran 2-3 cm
agar dapat dipindahkan dalam waring. Selama pemeliharaan, selain pakan alami plankton dan lumut yang telah tersedia di perairan Lido, larva juga diberi pakan
10 komersil pelet yang telah dihaluskan sebanyak 10 dari biomassa. Pakan yang
diberikan mempunyai karakteristik sama dengan pakan yang diberikan pada induk yaitu dengan kandungan protein 25. Frekuensi pemberian pakan pellet sebanyak
3 kali sehari yaitu pagi, siang dan sore. Larva yang diperoleh sebanyak 9 famili dari 9 betina yang berbeda. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam Tabel 2.
Gambar 9. Ciri betina yang telah mengerami telur Tabel 2. Data pemijahan betina nila BEST
Induk jantan Induk betina
Tanggal pijah
Kode famili Jumlah larva
ekor No.
hapa Bobot
g Panjang
cm No.
hapa Bobot
g Panjang
cm 1
344,1 22,2
1 300,0
20,3 452010
Famili 3 457
1 344,1
22,2 1
225,0 17,8
452010 Famili 4
600 2
386,0 21,4
2 259,1
19,1 2452010
Famili 7 644
3 530,0
24,5 3
190,0 19,5
2552010 Famili 8
631 4
356,1 21,6
4 290,5
19,7 452010
Famili 1 451
5 421,1
23,2 5
262,9 18,9
452010 Famili 2
546 5
421,1 23,2
5 249,4
18,5 752010
Famili 6 587
5 421,1
23,2 5
234,4 18,7
3052010 Famili 9
741 6
520,0 23,5
6 276,4
19,3 452010
Famili 5 767
2.2.5 Pemeliharaan Benih