Persiapan Wadah Pemijahan Induk, Pemeliharaan Larva dan Benih Pemilihan Induk Matang Gonad

5 hubungan famili merupakan faktor yang penting dan rata-rata famili dibandingkan untuk mengambil keputusan selanjutnya. Induk ikan nila BEST yang dikawinkan sebanyak 30 ekor dengan rincian 6 ekor jantan dan 24 ekor betina. Skema perkawinan nila BEST untuk mendapatkan benih F1 dapat dilihat pada Gambar 2. Gambar 2. Bagan rancangan perkawinan nila BEST

2.2 Prosedur Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di lokasi karamba jaring apung milik BRPBAT di Danau Lido, Bogor. Kegiatan penelitian meliputi persiapan wadah pemijahan, wadah pemeliharaan larva dan benih. Pemilihan induk nila BEST matang gonad, pemijahan induk, pemanenan dan pemeliharaan larva serta pemeliharaan benih. Selanjutnya dilakukan sampling atau pengukuran terhadap karakter fenotipe yang terdiri dari penimbangan bobot, pengukuran panjang dan penghitungan derajat kelangsungan hidup ikan.

2.2.1 Persiapan Wadah Pemijahan Induk, Pemeliharaan Larva dan Benih

Wadah yang digunakan untuk pemijahan induk dan pemeliharaan larva adalah berupa hapa berukuran 2 m x 2 m x 1 m dengan mata jaring 1 mm 2 . Hapa yang digunakan untuk pemijahan induk sebanyak 6 hapa sedangkan untuk pemeliharaan larva sebanyak 9 hapa untuk 9 famili. Wadah untuk pemeliharaan benih berupa waring dengan ukuran 2m x 2m x 1m ukuran mata jaring 20 mm 2 sebanyak 9 buah. Hapa dan waring dibersihkan dari sisa makanan, lumut dan ♂ 1 ♀ 1 f 2 ♀ 2 ♀ 3 f 3 Pemeliharaan larva ikan dalam hapa terpisah setiap famili selama 27 hari Pemeliharaan benih ikan dalam waring terpisah setiap famili selama 60 hari f 4 ♀ 4 ♂ n ♀ nx4-3 ♀ nx4-2 ♀ nx4-1 ♀ nx4-0 f 5 f 7 f 6 f 9 f 8 f 1 f 2 f 3 f 4 f 5 f 7 f 6 f 9 f 8 f 1 Pemijahan BEST x BEST Pembentukan famili 6 keong mas dengan menggunakan pemukul kayu kemudian dibilas hingga bersih dan dikeringkan. Hapa dan waring yang kering dipasang di setiap petak KJA kemudian diberi pemberat dan penanda. Setiap hapa pemijahan maupun pemeliharaan larva diberi penanda sesuai dengan familinya begitu juga dengan waring pemeliharaan benih disesuaikan dengan kode famili pada hapa. Hapa untuk pemijahan induk dipisahkan dengan hapa pemeliharaan larva dan waring pemeliharaan benih. Hapa untuk pemeliharaan larva diletakkan dalam satu area begitu juga dengan waring pemeliharaan benih. Gambar wadah hapa dan waring yang digunakan dapat dilihat pada Gambar 2 dan 3. Gambar 3. Hapa pemijahan induk dan pemeliharaan larva Gambar 4. Waring pemeliharaan benih

2.2.2 Pemilihan Induk Matang Gonad

Induk yang digunakan adalah nila BEST keturunan pertama yang sudah diadaptasikan di lingkungan Danau Lido yang berasal dari hasil perkawinan induk BEST dari instalasi penelitian balai Cijeruk . Induk yang akan digunakan dalam penelitian seleksi famili ini telah berumur 8 bulan. Sebelum dipijahkan, induk dipisahkan antara jantan dan betina selama 1 bulan untuk pematangan gonad. Selama pemeliharaan ini induk diberi pakan pelet secara at satiation. 7 Induk yang akan dipijahkan diambil dengan menggunakan serok induk, kemudian dipilih induk yang telah matang gonad dengan melihat warna tubuh, alat kelaminnya serta mengurut perutnya. Induk betina Gambar 5 yang matang gonad ditandai dengan warna merah pada bagian papila serta perut kelihatan buncit dan induk jantan Gambar 6 ditandai dengan bentuk tonjolan pada bagian kelaminnya serta apabila diurut perutnya maka akan keluar sperma Gambar 7. Induk yang terpilih diukur panjang dan bobotnya sebelum dipijahkan. Bobot induk diukur dengan timbangan kue berkapasitas maksimal 6 kg dan panjang diukur dengan menggunakan penggaris aluminium dengan panjang 30 cm. Panjang rata-rata induk jantan adalah 22 cm dan bobot rata-ratanya 400 gram. Panjang rata-rata betina adalah 19 cm dan bobot rata-ratanya sebesar 250 gram. Gambar 5. Induk betina Gambar 6. Induk jantan Gambar 7. Induk betina A dan jantan B matang gonad

2.2.3 Pemijahan