18
3.1.2 Pertumbuhan Panjang Mutlak Antar Famili
Data pertumbuhan panjang dan bobot hasil pengamatan dari 9 famili disajikan pada Tabel 4.
Tabel 4. Pertumbuhan panjang dan bobot mutlak pada 9 famili
Famili Jumlah ikan
ekor Parameter
∆ L ± S.E cm CV
∆ W ± S.E g CV
1 138
3,42 ± 0,075 9,51
5,42 ± 0,222 26,40
2 178
3,49 ± 0,088 11,01
5,59 ± 0,252 30,37
3 221
3,16 ± 0,063 8,38
4,66 ± 0,169 23,32
4 109
3,36 ± 0,097 12,47
4,47 ± 0,321 39,01
5 69
3,55 ± 0,088 10,88
5,85 ± 0,311 33,44
6 35
4,26 ± 0,147 13,66
8,85 ± 0,520 33,55
7 26
3,21 ± 0,146 13,78
7,10 ± 0,483 38,13
8 21
4,08 ± 0,146 11,16
8,25 ± 0,618 33,30
9 59
4,36 ± 0,105 11,29
8,88 ± 0,544 38,71
Berdasarkan pertumbuhan
panjang dan
bobot mutlak
di atas,
memperlihatkan bahwa famili 9 memiliki nilai yang paling tinggi untuk pertumbuhan panjang mutlak dan pertumbuhan bobot mutlak yaitu 4,36±0,105 cm
dan 8,88±0,544 g.
3.1.3 Biomassa Antar Famili
Biomassa merupakan bobot semua benih yang masih hidup selama akhir
pemeliharaan. Biomassa masing-masing famili dapat dilihat pada Gambar 14.
Gambar 14. Biomassa 9 Famili
19 Berdasarkan Gambar 14, famili 3 memiliki biomassa paling tinggi yaitu
sebesar 1108,43 g. Hal ini sebanding dengan banyaknya ikan yang masih bertahan hingga akhir pemeliharaan 60 hari. Ikan yang masih bertahan pada famili 3
sebanyak 221 ekor atau sintasannya sebesar 88,4. Sedangkan biomassa paling rendah terdapat pada famili 8 yang hanya mencapai 178,65 g dari 21 ekor ikan
yang masih bertahan hingga 60 hari pemeliharaan.
3.1.4 Koefisien Keragaman Antar Famili
Karakteristik fenotipe pada pertumbuhan ikan pada penelitian ini adalah panjang dan bobot. Tabel 4 di atas memperlihatkan koefisien keragaman panjang
dan bobot pada 9 famili. Pada famili 7 relatif menunjukkan nilai koefisien keragaman panjang dan bobot paling tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa ukuran
panjang dan bobot ikan pada famili 7 lebih beragam jika dibanding dengan famili lain. Artinya ukuran panjang dan bobot ikan pada famili 7 menyebar luas.
3.1.5 Kelangsungan Hidup Antar Famili