Metode Percobaan BAHAN DAN METODE

4

II. BAHAN DAN METODE

2.1 Metode Percobaan

Ikan yang digunakan dalam penelitian ini adalah ikan nila BEST. Ikan nila BEST ini merupakan varietas baru ikan nila Oreochromis niloticus yang dikembangkan dari generasi ke-6 nila GIFT hasil evaluasi Balai Riset Perikanan Budidaya Air Tawar BRPBAT dalam kurun waktu 2004-2008 Gustiano, 2009. BEST singkatan dari kata Bogor Enhanced Strain Tilapia. Ikan nila BEST ini baru dirilis oleh BRPBAT Bogor pada tahun 2009. Ikan ini berwarna hitam dengan garis vertikal keputih-putihan Gambar 1. Gambar 1. Ikan nila BEST Oreochromis niloticus Induk nila BEST yang dikawinkan merupakan induk pertama yang diadaptasikan di lingkungan perairan Danau Lido. Induk ini hasil perkawinan induk BEST dari instalasi penelitian plasma nutfah Cijeruk, Balai Riset Perikanan Budidaya Air Tawar. Induk merupakan hasil seleksi 10 populasi terbaik dengan ukuran rata-rata 375,6±36,8 g sedangkan rata-rata populasi adalah 261,2±61,4 g. Induk hasil seleksi diambil dengan diferensial seleksi S sebesar 111 g dari populasi. Induk dikawinkan secara acak dengan perbandingan jantan dan betina 1:4. Kemudian larva diambil ketika setiap induk betina sudah mengeluarkan larva dari mulutnya menetas. Maka larva yang diambil merupakan keturunan dari 1 jantan dan 1 betina yang sama. Maka akan terbentuk satu famili yang mempunyai hubungan kekerabatan yang sama. Famili yang didapat sebanyak 9 famili dengan rentang waktu pemijahan antar famili cukup berdekatan agar perbedaan waktu pertumbuhan tidak terlalu signifikan. Menurut Tave 1995 dalam seleksi famili, 5 hubungan famili merupakan faktor yang penting dan rata-rata famili dibandingkan untuk mengambil keputusan selanjutnya. Induk ikan nila BEST yang dikawinkan sebanyak 30 ekor dengan rincian 6 ekor jantan dan 24 ekor betina. Skema perkawinan nila BEST untuk mendapatkan benih F1 dapat dilihat pada Gambar 2. Gambar 2. Bagan rancangan perkawinan nila BEST

2.2 Prosedur Penelitian