Teori Belajar Konstruktivistik Teori Belajar dan Pembelajaran .1 Teori Belajar Behaviour
adalah sebagai fasilitator peserta didik untuk dapat belajar dengan mudah. Miarso 2008: 545 menyatakan bahwa pembelajaran merupakan suatu usaha sadar yang
disengaja, bertujuan, dan terkendali agar orang lain belajar, atau terjadi perubahan yang relatif menetap pada diri orang tersebut, yang dilakukan oleh seseorang atau tim yang
memiliki kemampuan dan kompetensi dalam merancang dan mengembangkan sumber belajar yang diperlukan.
Beberapa pendapat di atas memberikan pandangan bahwa pembelajaran adalah segala sesuatu dengan usaha sadar, mempunyai tujuan, cara untuk mengupayakan
pengetahuan untuk mencapai tujuan pembelajaran dengan hasil belajar yang optimal. Oleh karenanya pembelajaran juga dapat dirancang dengan berbagai model, dan
pemanfaatan media sehingga pembelajaran menjadi efektif efisien dan memiliki daya tarik. Pembelajaran menurut Gagne 2013: 245 adalah seperangkat proses yang
bersifat internal bagi setiap individu sebagai hasil transformasi rangsangan yang berasal dari persitiwa eksternal di lingkungan individu yang bersangkutan kondisi. Agar
kondisi eksternal itu lebih bermakna sebaiknya diorganisasikan dalam urutan persitiwa pembelajaran metode atau perlakuan. Selain itu, dalam usaha mengatur kondisi
eksternal diperlukan berbagai rangsangan yang dapat diterima oleh panca indra.
Menurut Gagne 2013: 250 peristiwa belajar instructional events adalah peristiwa menimbulkan minat dan memusatkan perhatian agar peserta didik siap menerima
pelajaran, menyampaikan tujuan pembelajaran agar peserta didik tahu apa yang diharapkan dalam pembelajaran itu, mengingat kembali konsepprinsip yang telah
dipelajari sebelumnya yang merupakan prasyarat, menyampaikan materi pembelajaran,
memberikan bimbingan atau pedoman untuk belajar, membangkitkan timbulnya unjuk kerja peserta didik, memberikan umpan balik tentang kebenaran pelaksanaan tugas,
mengukurevaluasi belajar, dan memperkuat referensi dan transfer belajar.
Sejumlah konsep dan tahapan belajar harus dibagi dalam “episode belajar”. Selanjutnya peserta didik memilih konsep, prinsip, atau versi pekerjaan yang dielaborasi atau
dipelajari. Pendekatan elaborasi berkembang sejalan dengan tumbuhnya perubahan paradigma pembelajaran yang berpusat pada guru menjadi berpusat pada peserta didik
sebagai kebutuhan baru dalam menerapkan langkah-langkah pembelajaran. Sehingga menurut Gagne 2013: 251 desain yang bertujuan membantu penyeleksian dan
pengurutan materi yang dapat meningkatkan pecapaian tujuan. Para pendukung teori ini juga menekankan pentingnya fungsi-fungsi motivator, analogi, ringkasan, dan
sintesis yang membantu meningkatkan efektivitas belajar. Teori ini pun memberikan perhatian pada aspek kognitif yang kompleks dan pembelajaran psikomotor. Ide
dasarnya adalah peserta didik perlu mengembangkan makna kontekstual dalam urutan pengetahuan dan keterampilan yang berasimilasi.