PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA TEMA DIRI SENDIRI MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS I SD NEGERI 4 METRO UTARA TAHUN PELAJARAN 2012/2013

(1)

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA TEMA DIRI SENDIRI MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR

PADA SISWA KELAS I SD NEGERI 4 METRO UTARA TAHUN PELAJARAN 2012/2013

(SKRIPSI)

Oleh E S I H 0913099007

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2012


(2)

ABSTRAK

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA TEMA DIRI SENDIRI MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR

PADA SISWA KELAS I SD NEGERI 4 METRO UTARA TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Oleh E S I H

Berdasarkan data observasi awal yang diperoleh di SD Negeri 4 Metro Utara yaitu aktivitas dan hasil belajar siswa masih rendah khususnya mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), dari 30 siswa hanya 10 siswa yang mencapai nilai KKM yaitu 60. Berdasarkan kenyataan di atas peneliti menerapkan penggunaan media gambar yang bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA tema Diri Sendiri. Penelitian ini melibatkan 30 siswa, terdiri dari 17 siswa laki-laki dan 13 siswa perempuaan, kelas I SD Negeri 4 Metro Utara pada semester ganjil tahun pelajaran 2012/2013.

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari dua siklus. Masing-masing siklus terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Data yang diperoleh berupa data kualitatif dan kuantitatif dengan menggunakan metode observasi, tes hasil belajar dan dokumentasi. Selanjutnya data dianalisis dengan cara analisis kualitatif dan analisis kuantitatif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Rata-rata aktivitas belajar siswa mengalami peningkatan dari siklus ke siklus. Nilai rata-rata aktivitas siswa pada siklus I adalah 56,0 dan mengalami peningkatan pada siklus II menjadi 65,0. (2) Rata-rata hasil belajar siswa mengalami peningkatan dari siklus ke siklus. Nilai rata-rata hasil belajar siswa pada siklus I adalah 58,7 dan mengalami peningkatan pada siklus II menjadi 71,3. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa media gambar dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran


(3)

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA TEMA DIRI SENDIRI MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR

PADA SISWA KELAS I SD NEGERI 4 METRO UTARA TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Oleh E S I H

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Jurusan Ilmu Pendidikan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2012


(4)

HALAMAN PERSETUJUAN

Judul Skripsi : PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL

BELAJAR IPA TEMA DIRI SENDIRI MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS I SD NEGERI 4 METRO UTARA TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Nama Mahasiswa

Nomor Pokok Mahasiswa Program Sutdi

Fakultas

: : : :

Esih

0913099007 S-1 PGSD SKGJ

Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI

Ketua Jurusan

Ilmu Pendidikan FKIP Unila Pembimbing,

Drs. Baharuddin Risyak, M.Pd NIP 19510507 198103 1 002

Dra. Asmaulkhair M.Pd NIP 19520919 197803 2 002


(5)

1. Tim Penguji

Penguji : Dra. Asmaulkhair, M.Pd _____________

Penguji

Bukan Pembimbing : Dra. Nelly Astuti, M.Pd _____________

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si NIP 19600315 198503 1 003

Tanggal Lulus Ujian Skripsi: 11 Oktober 2012


(6)

Yang bertanda tangan di bawah ini saya: Nama Mahasiswa

Nomor Pokok Mahasiswa Program Sutdi

Fakultas

: : : :

Esih

0913099007 S-1 PGSD

Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Judul PTK : PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL

BELAJAR IPA TEMA DIRI SENDIRI MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS I SD NEGERI 4 METRO UTARA TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Menyatakan bahwa skripsi ini secara keseluruhan adalah asli hasil penelitian saya kecuali bagian-bagian tertentu yang dirujuk dari sumbernya dan disebutkan daftar pustaka.

Metro, 16 Oktober 2012 Yang menyatakan,

Esih

NPM. 0913099007


(7)

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan limpahan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang ber Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar IPA Tema Diri Sendiri Menggunakan Media Gambar Pada Siswa Kelas I SD Negeri 4 Metro Utara Tahun Pelajaran 2012/2013 . Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Universitas Lampung.

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si, selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

2. Bapak Drs. Baharuddin Risyak, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan FKIP Universitas Lampung

3. Bapak Dr. Hi. Darsono, M.Pd, selaku Ketua Program Studi PGSD FKIP Universitas Lampung.

4. Ibu Dra. Asmaulkhair, M.Pd, selaku Pembimbing dalam proses penyelesaian Penelitian Tindakan Kelas ini.

5. Ibu Dra, Nelly Astuti, M.Pd, selaku Pembahas dalam proses penyelasaian Penelitian Tindakan Kelas ini.

6. Ibu Herawati, S.Pd.I, selaku Kepala SD Negeri 4 Metro Utara dan seluruh dewan guru beserta staf SD Negeri 4 Metro Utara.

7. Bapak dan ibu Dosen di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

8. Semua pihak yang telah membantu dalam Penelitian Tindakan Kelas ini. Akhir kata, penulis menyadari bahwa Penelitian Tindakan Kelas ini masih terdapat kekurangan baik dari segi susunan dan penulisan, oleh karena itu kritik


(8)

dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan dalam penulisan ilmiah lainnya.

Metro, 16 Oktober 2012 Penulis

Esih

NPM. 0913099007

DAFTAR ISI


(9)

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 3

C. Rumusan Masalah ... 4

D. Tujuan penelitian ... 4

E. Manfaat penelitian ... 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR... 6

1. Pengertian Belajar ... 6

2. Aktivitas Belajar ... 7

3. Hasil Belajar ... 9

B.. MEDIA PEMBELAJARAN ... 10

1. Pengertian Media Pembelajaran. ... 10

2. Macam-macam Media Pembelajaran ... 13

3. Media Gambar... 15

C. ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) ... 20

D. HIPOTESIS TINDAKAN ... 23

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian... 24

B. Setting Penelitian ... 25

C. Subjek Penelitian ... 26

D. Teknik Pengumpulan Data ... 26

E. Teknik Analisis Data ... 28

F. Urutan Penelitian Tindakan Kelas ... 29

G. Indikator Keberhasilan ... 35

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil SD Negeri 4 Metro Utara ... 36

B. Diskripsi Per Siklus ... 37

a. Siklus I... 37

b. Siklus II ... 43

C. Pembahasan ... 49

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 53

B. Saran ... 53

DAFTAR PUSTAKA ... 55 LAMPIRAN


(10)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Aktivitas Belajar Siswa Siklus I... 40 2. Hasil Belajar Siswa Siklus I... 41 3. Aktivitas Belajar Siswa Siklus II ... 46


(11)

4. Hasil Belajar Siswa Siklus II... 48 5. Perbandingan Aktivitas Dan Hasil Belajar

6. Perbandingan Hasil Belajar Siklus I dan II ... 50

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Siklus Penelitian Tindakan Kelas ... 25 2. Grafik Peningkatan Aktivitas Siswa Tiap Siklus ... 50 3. Grafik Peningkatan Hasil Belajar Siswa Tiap Siklus... 51


(12)

(13)

ABSTRAK

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA TEMA DIRI SENDIRI MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR

PADA SISWA KELAS I SD NEGERI 4 METRO UTARA TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Oleh E S I H

Berdasarkan data observasi awal yang diperoleh di SD Negeri 4 Metro Utara yaitu aktivitas dan hasil belajar siswa masih rendah khususnya mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), dari 30 siswa hanya 10 siswa yang mencapai nilai KKM yaitu 60. Berdasarkan kenyataan di atas peneliti menerapkan penggunaan media gambar yang bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA tema Diri Sendiri. Penelitian ini melibatkan 30 siswa, terdiri dari 17 siswa laki-laki dan 13 siswa perempuaan, kelas I SD Negeri 4 Metro Utara pada semester ganjil tahun pelajaran 2012/2013.

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari dua siklus. Masing-masing siklus terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Data yang diperoleh berupa data kualitatif dan kuantitatif dengan menggunakan metode observasi, tes hasil belajar dan dokumentasi. Selanjutnya data dianalisis dengan cara analisis kualitatif dan analisis kuantitatif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Rata-rata aktivitas belajar siswa mengalami peningkatan dari siklus ke siklus. Nilai rata-rata aktivitas siswa pada siklus I adalah 56,0 dan mengalami peningkatan pada siklus II menjadi 65,0. (2) Rata-rata hasil belajar siswa mengalami peningkatan dari siklus ke siklus. Nilai rata-rata hasil belajar siswa pada siklus I adalah 58,7 dan mengalami peningkatan pada siklus II menjadi 71,3. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa media gambar dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran


(14)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Proses pembelajaran merupakan kegiatan yang wajib diselenggarakan di sekolah. Proses pembelajaran yang efektif dapat terwujud apabila seorang guru melakukan tugasnya dengan baik. Salah satu tugas guru yang baik adalah dapat menentukan metode dan media yang tepat dalam pembelajaran, sehingga siswa dapat memahami materi yang dipelajari.

Belajar merupakan serangkaian kegiatan antara guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung untuk mencapai tujuan pembelajaran. Pencapaian tujuan pembelajaran ini dapat diketahui melalui hasil belajar yang diperoleh siswa.

belajar akan terjadi perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnya

pengertian tersebut dapat dipahami bahwa hasil belajar merupakan perubahan yang dialami seseorang setelah mengalami kegiatan belajar.

Hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dapat melatih pemahaman siswa terhadap konsep-konsep IPA, melatih keterampilan siswa dalam menggunakan alat teknologi sederhana untuk memecahkan suatu masalah yang berkaitan dengan alam sekitar dan pada akhirnya dapat diterapkan pada


(15)

kehidupan sehari-hari. Karena itu Ilmu Pengetahuan Alam ini merupakan salah satu mata pelajaran yang penting untuk dipelajari di Sekolah Dasar, yang merupakan mata pelajaran untuk menanamkan dan mengembangkan pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai ilmiah pada siswa serta rasa mencintai dan menghargai Tuhan Yang Maha Esa.

Masalah yang sering dihadapi dalam proses pembelajaran, khususnya mata pelajaran IPA adalah kurang aktifnya siswa dalam proses pembelajaran, siswa cenderung pasif. Oleh karena itu guru dituntut mampu menciptakan pembelajaran yang kondusif, inovatif, kreatif dan memberi kesempatan siswa aktif belajar.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh penulis di SD Negeri 4 Metro Utara, dalam kegiatan pembelajaran siswa belum terlibat secara aktif, sehingga kegiatan pembelajaran masih berpusat pada guru, karena guru hanya menggunakan metode ceramah, penugasan dan tanya jawab serta tidak menggunakan media yang sesuai dengan materi yang diajarkan, sehingga aktivitas siswa rendah dan hasil belajar yang di peroleh siswa kurang memuaskan. Selama ini nilai yang diperoleh siswa masih dibawah standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sedangkan syarat ketentuan yang di harapkan pada standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) adalah 60 (enam puluh). Dari 30 siswa hanya 10 orang saja yang mencapai KKM.

Berdasarkan masalah di atas, maka perlu adanya perbaikan dalam proses pembelajaran. Perbaikan proses pembelajaran ini melalui penggunaan media pembelajaran. Penggunaan media atau alat bantu dapat membuat siswa menjadi lebih tertarik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.


(16)

Media pembelajaran sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran sangat bermanfaat bagi siswa maupun guru, adapun alat bantu yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran diantaranya, gambar (chart), OHP, kartu, transparansi film, vidio, televisi, dan lain-lain. Salah satu media yang dianggap sesuai untuk pembelajaran IPA pada tema diri sendiri adalah media gambar. Dengan media gambar diharapkan siswa lebih aktif sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik.

Pemilihan media gambar dalam pembelajaran IPA karena media gambar merupakan alat bantu yang sederhana dan mudah digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima pesan serta dapat merangsang fikiran dan perasaan sehingga pembelajaran dapat berlangsung secara maksimal, selain sederhana dan mudah media gambar juga relatif murah biayanya (Hamalik, 1986 : 43).

Berdasarkan latar belakang di atas, maka perlu dilakukan perbaikan kualitas pembelajaran melalui Penelitian Tindakan Kelas dengan mengunakan media pembelajaran dalam hal ini berupa media gambar untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPA dengan tema diri sendiri di SD Negeri 4 Metro Utara Tahun Pelajaran 2012/2013 .

B. Identifikasi masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, perlu diidentifikasi permasalahan yang ada sebagai berikut:

1. Penyampaian materi kurang dimengerti karena hanya menggunakan metode ceramah, tanya jawab dan penugasan.

2. Rendahnya aktivitas dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA. 3. Kurangnya penggunaan media pembelajaran sehingga siswa kurang aktif

dalam kegiatan pembelajaran.


(17)

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, dalam penelitian ini perlu dirumuskan permasalahan yang akan diteliti antara lain sebagai berikut:

1. Apakah penggunaan media gambar pada pembelajaran IPA Tema Diri Sendiri dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas I SD Negeri 4 Metro Utara tahun pelajaran 2012/2013?

2. Apakah penggunaan media gambar pada pembelajaran IPA Tema Diri Sendiri dapat meningkatkan hasil belajar siswa Kelas I SD Negeri 4 Metro Utara tahun pelajaran 2012/2013?

D. Tujuan penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini adalah untuk:

1. Meningkatkan aktivitas belajar siswa pada pembelajaran IPA Tema Diri Sendiri Kelas I SDN 4 Metro Utara dengan menggunakan media gambar. 2. Meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA Tema Diri

Sendiri Kelas I SDN 4 Metro Utara dengan menggunakan media gambar.

E. Manfaat Penelitian

Adapun hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi: 1. Siswa

a. Dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa di kelas I SD Negeri 4 Metro Utara.

b. Dapat meningkatkan hasil belajar siswa di kelas I SD Negeri 4 Metro Utara.


(18)

2. Guru

Dapat memperluas wawasan dan pengetahuan guru mengenai penggunaan media gambar, serta mengembangkan kemampuan profesional guru dan bahan masukan dalam meningkatkan kualitas pembelajaran IPA di kelasnya.

3. Sekolah

Dapat memberikan kontribusi yang berguna untuk meningkatkan kualitas pendidikan di SD Negeri 4 Metro Utara, sehingga memiliki output yang berkualitas dan kompetitif.

4. Peneliti

Menambah pengetahuan serta wawasan peneliti dalam menerapkan penggunaan media gambar pada pembelajaran IPA, serta dapat memecahkan permasalahan yang terdapat di Sekolah Dasar.


(19)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR 1. Pengertian Belajar

Keberhasilan proses pembelajaran tidak akan tercapai begitu saja tanpa adanya proses belajar. Belajar adalah suatu proses perubahan dalam diri seseorang yang ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti peningkatan pengetahuan, kecakapan, daya pikir, sikap, kebiasaan, dan lain-lain (Fajar, 2009: 10). Menurut

di dalam diri seseorang setelah melakukan aktivitas tertentu. Winataputra, dkk. (208: 1.14) berpendapat bahwa belajar adalah perubahan perilaku individu sebagai akibat dari proses pengalaman baik yang dialami ataupun sengaja dirancang.

Bruner (Trianto, 2010: 15) menyatakan bahwa belajar adalah suatu proses aktif dimana siswa membangun (mengkonstruk) pengetahuan baru berdasarkan pada pengalaman/pengetahuan yang sudah dimiliki. Belajar adalah proses perubahan perilaku, dimana perubahan perilaku tersebut dilakukan secara sadar dan bersifat menetap, perubahan perilaku tersebut meliputi perubahan dalam hal kognitif, afektif, dan psikomotor (Hernawan, dkk., 2007: 2).


(20)

Sedangkan menurut Chaplin dalam Muhibbin Syah (2004 : 65) belajar adalah perolehan perubahan tingkah laku yang relatif menetap sebagai akibat latihan dan pengalaman.

Menurut Hilgard dalam Suryabrata (2008 : 232) belajar adalah the process by which an activity originates or is changed through training procedures (whether in the laboratory or in the natural environment) as distinguished from change by factors not attributable to training.

Berdasarkan pengertian belajar di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa belajar adalah kegiatan seseorang yang memberikan perubahan tingkah laku dari aspek pengetahuan, sikap serta keterampilan, dan merupakan hasil pengalaman yang diperolehnya.

1. Aktivitas Belajar

Aktivitas belajar merupakan segala bentuk kegiatan yang dilakukan siswa dalam interaksi belajar untuk mencapai hasil belajar yang maksimal. Dimyati & Mudjiono (2006: 236-238) mengemukakan aktivitas belajar dialami oleh siswa sebagai suatu proses, aktivitas belajar adalah segala kegiatan yang dilaksanakan baik secara jasmani atau rohani selama proses pembelajaran. Sardiman (2010: 100) mengemukakan bahwa aktivitas belajar adalah aktivitas yang bersifat fisik maupun mental. Dalam kegiatan belajar kedua aktivitas itu harus selalu berkait. Aktivitas siswa selama proses belajar mengajar merupakan salah satu indikator adanya keinginan siswa untuk belajar.

Menurut Purwanto (2003) dalam http://zaifbio.wordpress.com. aktivitas adalah kegiatan. Jadi aktivitas belajar adalah kegiatan-kegiatan siswa yang menunjang keberhasilan belajar, dalam hal ini kegiatan belajar memberikan penjelasan bahwa segala pengetahuan


(21)

itu diperoleh dengan pengamatan sendiri, penyelidikan sendiri, dengan bekerja sendiri baik secara rohani maupun teknis. Tanpa ada aktivitas, proses belajar tidak mungkin terjadi.

Kunandar (2010: 277) mengemukakan bahwa aktivitas belajar adalah keterlibatan siswa dalam bentuk sikap, pikiran, perhatian, dan aktivitas dalam kegiatan pembelajaran guna menunjang keberhasilan proses belajar mengajar dan memperoleh manfaat dari kegiatan tersebut.

Sriyono (http://susilofy.wordpress.com, 2010) mendefinisikan bahwa aktivitas belajar merupakan salah satu indikator adanya keinginan siswa untuk belajar. Aktivitas belajar yang dimaksud adalah aktivitas yang mengarah pada proses belajar seperti bertanya, mengajukan pendapat, mengerjakan tugas-tugas, dapat menjawab pertanyaan guru dan bisa bekerjasama dengan siswa lain, serta tanggung jawab terhadap tugas yang diberikan

Berdasarkan penjelasan di atas, penulis menyimpulkan bahwa aktivitas belajar adalah suatu kegiatan siswa, yang menyangkut partisipasi, minat, perhatian dan presentasi di mana dalam proses pembelajaran yang dilakukan secara aktif serta mendapat pengalaman baru. Sehingga setelah siswa mengalami kegiatan tersebut siswa lebih mudah dalam mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan.

Dalam proses pembelajaran, aktivitas memegang peranan penting menunjang hasil belajar. Apabila aktivitas belajar siswa tinggi maka hasil belajar yang akan dicapai akan tinggi dan sebaliknya apabila aktivitas belajar siswa rendah maka hasil belajar yang dicapai akan rendah.

Menurut Dierdrich (dalam Rohani, 2004 : 6-7), ada beberapa jenis aktivitas meliputi :

a. Visual activities, yang termasuk visual activities adalah membaca, memperhatikan gambar, demonstrasi, percobaan, mengamati orang lain bekerja atau bermain.

b. Oral activities, seperti menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan interview, diskusi, interupsi dan sebagainya.

c. Listening activities, yaitu mendengarkan, uraian, percakapan, diskusi, musik, pidato.


(22)

d. Motor activities, seperti melakukan percobaan, membuat konstruksi, model, mereparasi, bermain, berkebun, memelihara binatang dan sebagainya.

e. Mental activities, yaitu menanggapi, mengingat, memecahkan soal, menganalisis, melihat hubungan, mengambil keputusan. f. Emotional activities seperti menaruh minat, merasa bosan,

bersemangat, bergairah, berani, tenang, gugup

Dalam penelitian ini, aktivitas yang akan diamati dalam proses pembelajaran adalah: Memperhatikan gambar, mendengarkan penjelasan guru, bertanya, dan menjawab pertanyaan guru.

2. Hasil Belajar

Keberhasilan proses pembelajaran dapat dilihat dari hasil belajar siswa. Hasil belajar merupakan kemampuan-kemampuan yang dimiliki oleh siswa setelah ia menerima pengalaman. Hasil belajar digunakan guru sebagai tolak ukur atau kriteria dalam pencapaian suatu tujuan pendidikan.

Hasil belajar adalah sesuatu yang dicapai atau diperoleh siswa setelah mengikuti proses pembelajaran berdasarkan kriteria tertentu dalam pengukuran pencapaian tujuan pembelajaran. Hasil belajar ialah suatu akibat dari proses belajar (Sudjana dalam Kunandar, 2010: 276). Sedangkan Dimyati & Mudjiono (2006: 3) mengemukakan bahwa hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Soedijarto (Nashar, 2004: 79) mengemukakan bahwa hasil belajar adalah tingkat penguasaan yang dicapai oleh siswa dalam mengikuti program belajar dan mengajar sesuai yang ditetapkan.

Larasati (2005 : 11) mengemukakan bahwa prestasi belajar merupakan hasil yang dicapai seseorang setelah melakukan suatu proses belajar. Hasil belajar merupakan perubahan tingkah laku kognitif, tingkah laku afektif dan


(23)

tingkah laku psikomotorik. Dengan sumber yang sama prestasi belajar merupakan suatu hal yang penting dalam kehidupan manusia. Manusia selalu berusaha mengejar prestasi menurut bidang dan kemampuan masing-masing. Suatu prestasi belajar tidak hanya sebagai indikator, keberhasilan dalam bidang studi tertentu, tetapi juga sebagai indikator kualitas institusi pendidikan.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, penulis menyimpulkan bahwa hasil belajar yaitu perubahan dalam diri siswa setelah memperoleh pengalaman belajar terutama dalam aspek pengetahuan, sikap serta keterampilan yang dimilikinya, dan hasil belajar tersebut didapat dari soal tes yang diberikan oleh guru kepada siswa.

B. MEDIA PEMBELAJARAN

1. Pengertian Media Pembelajaran

Proses belajar mengajar pada dasarnya juga merupakan proses komunikasi. Dalam komunikasi ada pemberi pesan, penerima pesan dan isi pesan. Agar komunikasi lancar antara pemberi pesan (guru) dan penerima pesan (siswa) terjalin secara efektif dan efisien diperlukan adanya media. Media yang digunakan dalam pembelajaran disebut media pembelajaran.

Media pengajaran merupakan alat bantu pengajaran untuk membantu siswa lebih cepat mengetahui, memahami dan upaya terampil dalam mempelajari bidang studi tertentu, baik media berupa perangkat keras (hardware) maupun lunak (software). Media pengajaran ini berfungsi agar pengajaran lebih menarik, perhatian, bahan pengajaran lebih jelas maknanya,


(24)

metode mengajar akan lebih bervariasi dan siswa lebih banyak melakukan kegiatan (Thoifuri, 2008 : 167)

Menurut Sardiman, dkk. (2006: 7) media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang berarti perantara atau pengantar.

Dalam Poerwadarminto (1982 : 30) media berasal dari bahasa latin dan bentuk jamak dari medium yang berarti perantara dan pengantar. Media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa dan dapat merangsangnya untuk belajar.

Sedangkan menurut Briggs dalam (Sardiman, dkk. 2006: 7) media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar.

Media pembelajaran merupakan alat bantu dalam proses kegiatan belajar mengajar. Dengan menggunakan media pembelajaran diharapkan dapat meningkatkan partisipasi dan hasil belajar siswa. Media pengajaran dapat mempertinggi proses belajar siswa dalam pengajaran yang pada gilirannya diharapkan dapat mempertinggi hasil belajar yang dicapainya (Sudjana, 1982:2 dalam Arsyad 2000:3).

Marshal Mcluhan dalam Trianto (2010 : 234) mengartikan media pembelajaran sebagai penyampai pesan (the carries of message) dari beberapa sumber saluran ke penerima pesan (receiver of the messages). Media pembelajaran hanya meliputi media yang dapat digunakan secara efektif dalam proses pembelajaran yang terencana (arti sempit). Media pembelajaran tidak hanya meliputi media komunikasi elektronik yang kompleks, tetapi juga


(25)

bentuk sederhana, seperti slide, foto, diagram buatan guru, objek nyata, dan kunjungan ke luar kelas (arti luas)

Heinrich mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah media yang membawa pesan-pesan atau informasi-informasi yang bertujuan instruksional atau mengandung maksud-maksud pengajaran dapat membangkitkan keinginan atau minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar dan bahkan membawa pengaruh pengaruh psikologis terhadap siswa (Nana Sudjana 1989:8 dalam Arsyad 2002:5).

Sedangkan menurut Rossi dan Breidle dalam Sanjaya (2010 : 163) media pembelajaran seluruh alat dan bahan yang dapat dipakai untuk mencapai tujuan pendidikan seperti radio, televisi, buku, koran, majalah dan sebagainya. Menurut Rossi alat-alat semacam radio dan televisi kalau digunakan dan diprogram untuk pendidikan maka merupakan media pembelajaran.

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah alat bantu dalam kegiatan belajar mengajar dari sumber pesan ke penerima pesan yang bertujuan untuk menumbuhkan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan siswa terhadap materi yang akan disampaikan.

Menurut Sanjaya (2010 : 205) media pengajaran meliputi perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Hardware adalah alat-alat yang dapat mengantar pesan seperti Over Head Projector, radio, televisi, dan sebagainya. Sedangkan software adalah isi program yang mengandung pesan seperti informasi yang terdapat pada transparansi atau buku dan bahan-bahan cetakan lainnya, cerita yang terkandung dalam film atau materi yang disuguhkan dalam bentuk bagan, grafik, diagram, dan lain sebagainya.


(26)

1. Macam-macam Media Pembelajaran

Media pembelajaran banyak sekali jenis dan macamnya. Mulai dari yang paling sederhana dan murah hingga media yang canggih dan mahal harganya. Ada media yang dapat dibuat oleh guru sendiri, ada media yang diproduksi oleh pabrik. Ada media yang sudah tersedia di lingkungan yang langsung dapat kita manfaatkan, adapula yang secara khusus dirancang untuk keperluan pembelajaran.

Meskipun media banyak ragamnya, namun kenyataannya tidak banyak jenis media yang bisa digunakan oleh guru di sekolah. Beberapa media yang paling akrab dan hampir semua sekolah memanfaatkan adalah media cetak (buku) dan papan tulis.

Ada beberapa sudut pandang untuk menggolong-golongkan jenis media. Bertz (dalam Sudrajat 2008 : 34), misalnya mengidentifikasikan jenis jenis media berdasarkan tiga unsur pokok yaitu suara, visual, dan gerak.

Oemar Hamalik (1994 : 12) menyebutkan, secara umum media pendidikan terbagi menjadi empat, yaitu : Pertama, bahan-ban cetakan atau bacaan, dimana bahan-bahan ini lebih mengutamakan kegiatan membaca atau penggunaan simbol-simbol kata atau visual. Kedua, alat-alat audio visual yakni alat-alat yang dapat digolongkan pada : (1) alat tanpa proyeksi seperti papan tulis dan diagram, (2) media pendidikan tiga dimensi, seperti : benda asli, peta, dan (3) alat pendidikan yang menggunakan teknik, seperti radio, tape recorder, transparansi, in-focus, internet. Ketiga, Sumber-sumber masyarakat, seperti objek-objek peninggalan sejarah. Keempat, Kumpulan benda-benda (material collection) seperti dedaunan, benih, batu dan sebagainya.


(27)

Sementara itu Sehram (dalam Sudrajat 2008 : 35), menggolongkan media menjadi dua golongan yaitu media besar ( media besar mahal dan komplek misalnya: Film, TV, Video LCD) dan media kecil ( media sederhana dan murah misalnya slide, audio, transparansi dan teks).

Berdasarkan jenisnya, media dapat dibedakan atas (1) Media audiktif, (2) Media Visual, (3) Media Audio Visual. Media Audiktif adalah media yang hanya mengandalkan suara saja misalnya: tape recorder dan radio. Media Visual adalah media yang hanya mengandalkan indra penglihatan misalnya: gambar, foto serta benda nyata yang tidak bersuara. Media Audiovisual adalah media yang mempunyai unsur suara dan gambar, misalnya: televisi, video, film atau demonstrasi langsung.

3. Media Gambar

a. Pengertian Media Gambar

Media gambar termasuk ke dalam media grafis yang merupakan media visual. Sebagaiman media yang lain, media ini berfungsi untuk menyalurkan pesan dari sumber ke penerima pesan. Saluran yang dipakai menyangkut indra penglihatan. Pesan yang yang akan disampaikan dan dituangkan ke dalam simbol-simbol komunikasi visual

Media gambar adalah media yang paling umum dipakai. Media gambar merupakan bahasa yang umum, yang dapat dimengerti dan dinikmati dimana-mana.

Menurut Hamalik (1994 :43) bahwa gambar adalah segala sesuatu yang diwujudkan secara visual dalam bentuk dua dimensi sebagai curahan


(28)

perasaan atau pikiran. Media gambar merupakan media yang sangat sederhana dan mudah dalam pembuatannya, media gambar termasuk media yang relatif murah ditinjau dari segi biayanya

Dalam http://sanggarseo.blogspot.com. Media gambar adalah suatu sarana penunjang proses pembelajaran yang berbentuk gambar baik terpihsah-pisah maupun tidak guna menarik daya belajar anak atau bermain anak.

Pendapat di atas diperkuat pula oleh beberapa ahli lainnya yaitu Robert Heinich, Kemp dan, Dayton yang menyatakan bahwa,

Pengertian media gambar mengarah pada sesuatu yang

mengantar/meneruskan informasi (pesan) antara sumber (pemberi pesan)

dan penerima pesan. Media gambar adalah segala bentuk dan saluran yang dapat digunakan dalam suatu proses penyajian informasi (AECT Task Force,1977:162) ( dalam Latuheru, 1988:11).

Sedangkan Robert Heinich dkk (1985:6) mengemukakan definisi

medium sebagai sesuatu yang membawa informasi antara sumber (source) dan penerima (receiver) informasi. Masih dari sudut pandang yang sama, Kemp dan Dayton (1985:3), menambahkan bahwa peran media gambar dalam proses komunikasi adalah sebagai alat pengirim (transfer) yang mentransmisikan pesan dari pengirim (sander) kepada penerima pesan atau informasi (receiver). Jerold Kemp (1986) dalam Pribadi (2004:1.4)


(29)

media gambar adalah alat bantu yang sederhana dan mudah yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima pesan sehingga dapat merangsang fikiran, perasaan sehingga pembelajaran dapat berlangsung secara maksimal. Selain sederhana dan mudah, media gambar juga relatif murah dari segi biayanya.

b. Manfaat Media Gambar

Menurut Sardiman, dkk. (2006: 28) manfaat media gambar atau media grafis secara umum adalah untuk menyalurkan pesan dari sumber kepenerima pesan. Saluran yang dipakai menyangkut indera pengelihatan. Pesan yang akan disampaikan dituangkan ke dalam simbol-simbol komunikasi visual.

Secara khusus media gambar berfungsi untuk menarik perhatian, memperjelas sajian ide, mengilustrasikan atau menghiasi fakta yang mungkin akan cepat dilupakan atau diabaikan bila tidak digrafiskan (http://sanggarseo.blogspot.com)

Menurut Sudjana dan Rivai (1992: 2) dalam proses pembelajaran, media memiliki manfaat sebagai berikut : (1) Pelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar, (2) Bahan pelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa dan memungkinkannya menguasai dan mencapai tujuan pembelajaran, (3) metode belajar akan lebih bervariasi, tidak semata mata komunikasi verbal melalui penuturan kata kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi kalau guru mengajar setiap jam pelajaran, (4) siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, memerankan dan lain-lain.

Sedangkan menurut Trianto (2010 : 234) media pembelajaran diharapkan dapat memberikan manfaat, antara lain : (1) bahan yang


(30)

disajikan menjadi lebih jelas maknanya bagi siswa, dan tidak bersifat verbalistik; (2) metode pembelajaran lebih variasi; (3) siswa menjadi lebih aktif melakukan beragam aktivitas; (4) pembelajaran lebih menarik; dan (5) mengatasi keterbatasan ruang. Selain itu, keuntungan dari media pembelajaran antara lain : (1) gairah belajar meningkat; (2) siswa berkembang menurut minat dan kecepatannya; (3) interaksi langsung dengan lingkungan; (4) memberikan perangsang dan mempersamakan pengalaman; dan (5) menimbulkan persepsi akan sebuah konsep yang sama.

Di samping itu media pembelajaran juga memiliki manfaat (Usman, 2010 : 31) : (1) meletakkan dasar-dasar yang konkret untuk berpikir. Oleh karena itu mengurangi verbalisme (tahun istilah tetapi tidak tahu arti, tahu nama tetapi tidak tahu bendanya), (2) memberpesar perhatian siswa, (3) membuat pelajaran lebih menetap atau tidak mudah dilupakan, (4) memberikan pengalamn yang nyata yang dapat menumbuhkan kegiatan beruasaha sendiri di kalangan para siswa, (5) menumbuhkan pemikiran teratur dan kontinu,dan (6) membantu tumbuhnya pengertian dan membantu perkembangan kemampuan bahasa. Selain itu manfaatnya adalah (1) sangat menarik minat siswa dalam belajar, (2) mendorong anak untuk bertanya dan berdiskusi karena ia ingin dengan banyak perkataan, tetapi dengan memperlihatkan suatu gambar, benda yang sebenarnya, atau alat yang lain.

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan pengertian media gambar adalah alat bantu yang sederhana dan mudah yang dapat menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima pesan sehingga dapat merangsang fikiran,


(31)

perasaan, sehingga pembelajaran dapat berlangsung secara maksimal. Selain sederhana dan mudah, media gambar juga relatif murah dari segi biayanya.

c. Kelebihan dan Kelemahan Media Gambar

Menurut Sardiman, dkk. (2006: 29) kelebihan media gambar adalah sebagi berikut: (1) sifatnya konkret, (2) gambar dapat mengatasi ruang dan waktu, (3) media gambar dapat mengatasi keterbatasan pengamatan, (4) gambar dapat memperjelas suatu masalah, (5) Gambar harganya murah dan mudah didapat serta digunakan tanpa memerlukan peralatan khusus.

Selain mempunyai kelebihan, media gambar juga mempunyai kelemahan antara lain:

a) Gambar hanya menekankan persepsi indera mata

b) Gambar yang telalu kompleks kurang efektif untuk kegiatan pembelajaran

c) Ukurannya sangat terbatas untuk kelompok besar.

d. Langkah-langkah Penggunaan Media Gambar

Sebelum pembelajaran dimulai, terlebih dahulu guru harus mempersiapkan langkah-langkah yang akan dilakukan untuk menggunakan media gambar agar proses pembelajaran dapat berlangsung dengan efektif dan efisien. Menurut Rusminiati (2007: 223) bahwa sebelum menggunakan media gambar, guru harus mempersiapkan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Menganalisis pokok bahasan atau sub pokok bahasan yang akan dituangkan dalam bentuk media gambar.


(32)

2. Menyiapkan bahan-bahan yang akan digunakan.

3. Menentukan ukuran gambar yang sesuai dengan jumlah siswa.

4. Guru meminta salah seorang siswa untuk mengomentari gambar yang telah ditampilkan dan siswa yang lain diminta untuk memberikan tanggapan terhadap komentar tersebut.

5. Guru menjelaskan pokok bahasan melalui media yang telah dipersiapkan.

6. Guru bersama siswa menyimpulkan materi pelajaran sekaligus menindaklanjuti dengan memberikan tugas kepada siswa untuk memperkaya penguasaan materi dalam pembelajaran.

Dari pendapat yang telah dijelaskan di atas, maka dalam peneiltian tindakan kelas ini peneliti menggunakan langkah-langkah penyajian media gambar tersebut, untuk kemudian dikembangkan dan digunakan dalam pembelajaran pada setiap siklus.

C..Ilmu Pengetahuan Alam

Ilmu pengetahuan Alam (IPA) merupakan bagian dari Ilmu science

Kata science scientia

tahu. Dalam perkembangan science sering diterjemahkan sebagai sains yang berarti Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).

Menurut Trianto (2010 : 136) Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan suatu kumpulan teori yang sistematis, penerapannya secara umum terbatas pada gejala-gejala alam, lahir dan berkembang melalui metode ilmiah seperti observasi dan eksperimen serta menuntut sikap ilmiah seperti rasa ingin tahu, terbuka, jujur dan sebagainya.

Suyoso dalam (http://juhji.science-sd.blogspot.com) Ilmu Pengetahuan alam adalah ilmu yang mempelajari tentang peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam. Ilmu Pengetahuan Alam berasal dari kata sains yang berarti alam. n manusia yang bersifat aktif dan


(33)

dinamis tiada henti-hentinya serta diperoleh melalui metode tertentu yaitu teratur, sistematis, berobjek, bermetode dan berlaku secara universal.

Sedangkan menurut Wonorahardjo (2010 : 12) Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah sekumpulan pengetahuan yang diperoleh melalui metode tertentu. Dengan demikian diketahui bahwa Ilmu pengetahuan Agama (IPA) bermula timbul dari rasa ingin tahu manusia, dan rasa keingintahuan tersebut membuat manusia selalu mengamati terhadap gejala-gejala alam yang ada dan mencoba memahaminya. Kebanyakan pengetahuan mengenai alam ini didapat secara empiris, yakni pengamatan langsung atas kejadian di alam. Oleh karena itu IPA sering disebut ilmu pasti atau ilmu eksakta.

Abdullah dalam (http://juhji.science-sd.blogspot.com). Ilmu Pengetahuan Alam merupakan pengetahuan teoritis yang diperoleh atau disusun dengan cara yang khas atau khusus, yaitu dengan melakukan observasi, eksperimentasi, penyimpulan, penyusunan teori, eksperimentasi, observasi dan demikian seterusnya kait mengait antara cara yang satu dengan cara yang lain.

Sementara itu dalam kurikulum SD (2006 : 4) Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berhubungan dengan cara mencari tah tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep atau prinsip-prinsip saja, tetapi juga merupakan suatu proses penemuan.

Menurut Fawer dalam (http://technoly13.wordpress.com) berpendapat bahwa Ilmu Pengetahuan Alam adalah ilmu yang sistematis yang berhubungan dengan kebendaan dan didasarkan atas pengamatan dan induksi. Sedangkan menurut Dampler dalam (http://technoly13.wordpress.com)


(34)

mengemukakan bahwa Ilmu Pengetahuan Alam adalah ilmu yang mempelajari tentang gejala-gejala alam.

Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa IPA adalah ilmu yang mempelajari tentang gejala-gejala alam yang berhubungan dengan kebendaan yang didasarkan atas eksperimentasi dan observasi.

Menurut Kurikulum ( KTSP: 2006 : 1) Mata Pelajaran IPA SD bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut:

a. Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan, dan keteraturan alam ciptaan-Nya.

b. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. c. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi, dan masyarakat.

d. Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan.

e. Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam.

f. Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturanya sebagai salah satu ciptaan Tuhan.

g. Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk pendidikan ke-SMP.

Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwa tujuan mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di SD adalah untuk memperoleh keyakinan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan mengembangkan pengetahuan dan pemahaman mengenai konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari serta sebagai dasar pengetahuan melanjutkan pada tingkat SMP.

Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di Sekolah Dasar (SD) meliputi aspek-aspek berikut (Mulyasa, 2008 : 112) :

1. Makhluk Hidup dan proses kehidupan, yaitu manusia, hewan, tumbuhan dan interaksinya dengan lingkungan serta kesehatan.


(35)

2. Benda/materi, sifat-sifat dan kegunaannya meliputi : cair, padat, dan gas.

3. Energi dan perubahannya meliputi : gaya, bunyi, panas, magnet, listrik, cahaya dan pesawat sederhana.

4. Bumi dan alam semesta meliputi : tanah, bumi, tata surya, dan benda-benda langit lainnya.

Dari ruang lingkup tersebut, materi di Ilmu pengetahuan Alam (IPA) semua hal yang berkaitan dengan alam semsta dan segala isinya baik makhluk hidup maupun benda mati.

D. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kajian pustaka di atas dapat dirumuskan hipotesis penelitian Diri Sendiri di kelas I SD Negeri 4 Metro Utara guru menggunakan media gambar dengan memperhatikan langkah-langkah secara tepat, maka dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA Tema


(36)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom Action research, Wardhani, dkk. (2007: 1.3) mengungkapkan penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat. Secara garis besar, terdapat empat tahapan yang lazim dilalui, yaitu (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan, dan (4) refleksi (Arikunto, dkk., 2006: 16).

Pendapat yang tidak jauh berbeda juga diungkapkan oleh Kusumah, dkk. (2009: 26) bahwa ada empat langkah utama dalam PTK yaitu, perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Dalam PTK siklus selalu berulang. Setelah satu siklus selessai, mungkin guru akan menemukan masalah baru atau masalah lama yang belum tuntas dipecahkan, maka dilanjutkan ke siklus kedua dengan langkah yang sama seperti pada siklus pertama, dan siklus yang baik biasanya lebih dari dua siklus.


(37)

Gambar 1. Alur Siklus Penelitian Tindakan Kelas Sumber: Modifikasi dari Arikunto (2006: 16)

B. Setting Penelitian 1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SDN 4 Metro Utara, yang terletak di Kelurahan Purwosari Kecamatan Metro Utara Kota Metro.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan sebanyak 2 siklus dengan 2 pertemuan pada setiap siklusnya pada semester ganjil tahun pelajaran 2012/2013, serta dilaksanakan dalam jangka waktu 3 bulan.

C. Subjek Penelitian Perencanaan

Perencanaan

Pelaksanaan Refleksi

Observasi

Observasi

Refleksi Pelaksanaan

SIKLUS I

SIKLUS II


(38)

Penelitian tindakan kelas ini subjek penelitian adalah guru dan siswa kelas 1 SDN 4 Metro Utara, yang terdiri dari 30 siswa dengan komposisi 17 siswa laki-laki dan 13 siswa perempuan. Peneliti sebagai guru dan dibantu oleh kolaborator yang akan mengamati proses pembelajaran.

D. Teknik Pengumpulan Data 1. Teknik Tes

Teknik ini dilakukan untuk mengetahui tingkat ketercapaian hasil belajar siswa terhadap materi yang telah diberikan oleh guru dengan memberikan soal tes.

Tabel 3.1 Contoh Lembar Hasil Belajar Siswa Tiap Siklus

No Nama Siswa Nilai Keterangan

1 2 3 4 ...

Jumlah Modus Nilai Terendah

Nilai Tertinggi Rata-rata

2. Teknik Non Tes

Teknik ini dilakukan untuk mengamati aktivitas belajar siswa saat mengikuti pembelajaran dan saat mengikuti diskusi serta mengamati kinerja guru selama proses pembelajaran berlangsung, dengan menggunakan lembar observasi.


(39)

Data aktivitas siswa diperoleh dari observasi selama pembelajaran berlangsung. Pengamatan dilakukan dengan cara mengamati aktivitas yang dilakukan siswa sesuai dengan deskriptor yang terdapat dalam lembar observasi.

Tabel 3.2 Lembar Observasi Aktivitas Siswa

No Nama Siswa

Aspek yang Diamati

Total Skor Mendengar kan penjelasan guru Memperha tikan gambar bertanya Menjawab pertanyaan guru Interak si dengan guru 1 2 3 4 ...

Sumber: dimodifikasi dari Poerwanto (2008:5.27)

b. Data Kinerja Guru dalam Pengelolaan Pembelajaran di Kelas

Data kinerja guru dilakukan selama pembelajaran berlangsung, diadakan observasi untuk mengamati pengelolaan pembelajaran melalui lembar observasi yeng disesuaikan dengan tahap-tahap pembelajaran menggunakan media gambar. Data kinerja guru diperoleh dari pengamatan langsung kinerja guru ketika melaksanakan pembelajaran di kelas, dengan menggunakan lembar Instrumen Penelitian Kinerja Guru 2 (IPKG 2). Data kualitatif pada lembar IPKG 2, dianalisis dengan menggunakan persentase sebagai berikut:

NP = 100%

Keterangan:

NP = Nilai persen yang dicari atau diharapkan JS = Jumlah skor yang diperoleh


(40)

SM = Skor maksimum ideal dari aspek yang diamati 100 = Bilangan tetap

Diadopsi dari Aqib dkk. (2009: 41).

E. Teknik Analisis Data

1. Analisis kualitatif digunakan untuk menganalisis data yang terdiri data aktivitas siswa dan kinerja guru selama pembelajaran berlangsung. Aktivitas siswa yang akan dianalisis adalah mendengarkan penjelasan guru, memperhatikan gambar, bertanya, menjawab pertanyaan guru dan interaksi dengan guru. Adapun kinerja guru yang akan dianalisis adalah langkah-langkah guru dalam melaksanakan proses pembelajaran dengan menggunakan media gambar. Data-data tersebut diperoleh dari hasil observasi dan akan disajikan dalam bentuk tabel dan diagram batang.

Tabel 3.3 Penilaian Aktivitas Belajar Siswa

No Skala Kategori

1 3,01 4,00 Sangat baik

2 2,01 3,00 Baik

3 1,01 2,00 Cukup

4 0,00 1,01 Kurang

2. Analisis kuantitatif, akan digunakan untuk menganalisis data dari instrumen tes. Data hasil penelitian tergolong data kuantitatif secara deskriptif, yakni dengan menghitung ketuntasan klasikal dan kentuntasan individual dengan rumus sebagai berikut:

a. Ketuntasan Individual S = R X 100%


(41)

Keterangan :

S : nilai yang diharapkan

R : Jumlah skor / item yang dijawab benar N : Skor maksimum dari tes

b. Ketuntasan klasikal

S = Jumlah siswa yang tuntas belajar X 100 Jumlah seluruh siswa

Keterangan :

Ketuntasan individual: jika siswa mencapai KKM ( > 65)

Ketuntasan klasikal: jika > 75 dari seluruh siswa mencapai KKM ( > 65) (Sumber: Adaptasi Purwanto 2008:12)

F. Urutan Tindakan

Penelitian tindakan kelas ini terdiri atas dua siklus masing-masing siklus melalui empat tahapan kegiatan, yaitu :

a. Perencanaan (plan) b. Tindakan (act)

c. Pengamatan (observe) d. Refleksi (reflect)

Siklus I

Tema : Diri Sendiri

1. Tahap Perencanaan (Plan)

Dalam tahap perencanaan ini kegiatan yang dilakukan adalah:

a. Menyiapkan perangkat pembelajaran seperti silabus, RPP, lembar evaluasi yang terdiri dari soal dan kunci jawaban, sumber belajar (buku


(42)

paket), dan media pembelajaran yang akan digunakan selama proses pembelajaran di kelas.

b. Menyusun skenario pembelajaran yaitu menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan materi pembelajarannya adalah mengenal bagian-bagian tubuh dan kegunaannya serta cara perawatannya.

c. Menyiapkan media gambar yang akan digunakan.

d. Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati kegiatan guru dan aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung.

2. Tahap Pelaksanaan (Act) a. Pendahuluan

Guru melakukan apersepsi guna membangkitkan motivasi dan memfokuskan perhatian siswa untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran, dan menyampaikan tujuan pembelajaran

b. Pelaksanaan

1) Eksplorasi, dalam kegiatan eksplorasi guru :

a) Melibatkan siswa mengamati model/gambar anggota tubuh

c) Menyuruh siswa manunjukkan gambar dan menyebutkan nama-nama anggota tubuh

2) Elaborasi, dalam kegiatan elaborasi guru :

a) Menginformasikan secara sederhana manfaat merawat anggota tubuh


(43)

c) Menyarankan siswa untuk membiasakan merawat anggota tubuh d) Menguji kemampuan siswa dengan mengerjakan soal bergambar

3) Konfirmasi, dalam kegiatan konfirmasi :

a. Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa b. Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan

pemahaman, memberikan penguatan c. Penutup

a. Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari. a. Guru memberikan motivasi siswa agar selalu rajin belajar.

3. Tahap Observasi

Dalam kegiatan observasi kegiatan yang dilakukan antara lain:

a) Mengamati keadaan siswa untuk mempertimbangkan kesulitan-kesulitan yang dihadapi dalam proses pembelajaran.

b) Melakukan pengamatan terhadap penggunaan media gambar dalam pembelajaran IPA.

c) Mencatat pada lembar observasi setiap kegiatan dan perubahan yang terjadi selama proses pembelajaran

4. Tahap Analisis dan Refleksi

Peneliti menganalisis hasil pengamatan terhadap aktivitas siswa dan hasil belajar siswa. Analisis yang dilakukan pada siklus I adalah untuk mengetahui sejauh mana proses pembelajaran berlangsung. Bila terdapat kekurangan pada siklus I tentunya akan dilakukan tindakan pada siklus II, sehingga kekurangan dalam siklus I bisa terselessaikan, begitu


(44)

pula dengan kelebihannya harus dipertahankan dan dikembangkan agar dapat berjalan terus-menerus pada siklus-siklus selanjutnya.

Siklus II

Tema : Diri Sendiri 1. Perencanaan

Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I, maka diadakan perencanaan ulang yaitu mendata masalah dan kendala yang dihadapi dalam proses pembelajaran yang telah dilaksanakan pada siklus I, hanya materi saja yang disesuaikan dengan siklus II. Dalam tahap perencanaan ini kegiatan yang dilakukan adalah:

a Menyiapkan perangkat pembelajaran seperti silabus, RPP, lembar evaluasi yang terdiri dari soal dan kunci jawaban, sumber belajar (buku paket), dan media pembelajaran yang akan digunakan selama proses pembelajaran di kelas.

b. Menyusun skenario pembelajaran yaitu menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan materi pembelajarannya adalah mengenal bagian-bagian tubuh dan kegunaannya serta cara perawatannya.

c. Menyiapkan media gambar yang akan digunakan.

d. Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati kegiatan guru dan aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung.

2. Tahap Pelaksanaan a. Pendahuluan


(45)

Guru melakukan apersepsi guna membangkitkan motivasi dan memfokuskan perhatian siswa untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran, dan menyampaikan tujuan pembelajaran

b. Pelaksanaan

1) Eksplorasi, dalam kegiatan eksplorasi guru :

a) Melibatkan siswa mengamati model/gambar anggota tubuh

c) Menyuruh siswa manunjukkan gambar dan menyebutkan nama-nama anggota tubuh

2) Elaborasi, dalam kegiatan elaborasi guru :

a) Menginformasikan secara sederhana manfaat merawat anggota tubuh b) Menyebutkan kerugian bila tidak merawat anggota tubuh

c) Menyarankan siswa untuk membiasakan merawat anggota tubuh d) Menguji kemampuan siswa dengan mengerjakan soal bergambar

3) Konfirmasi, dalam kegiatan konfirmasi :

a. Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa b. Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan

pemahaman, memberikan penguatan c. Penutup

a. Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari. b. Guru memberikan motivasi siswa agar selalu rajin belajar.


(46)

Observasi dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan dengan menggunakan lembar observasi. Data yang didapat akan diolah, agar diperoleh kesimpulan yang akurat dari semua kekurangan dan kelebihan siklus yang telah dilaksanakan, sehingga dapat direfleksikan perbaikan baik teknik, cara penyampaian, atau hal apa pun yang mempengaruhi jalannya proses pembelajaran dalam pelaksanaan siklus yang telah direncanakan dan dilaksanakan.

4. Analisis dan Refleksi

Pada akhir siklus, dilakukan refleksi agar pada pelaksanaan siklus yang baru, perencanaan yang matang pun dapat dilaksanakan dengan maksimal melalui observasi dan analisis oleh peneliti dan guru guna mendapatkan hasil dan tujuan yang ingin dicapai serta harapan dari penelitian ini. Hasil analisis data yang dilaksanakan dalam tahap ini akan digunakan sebagai acuan untuk merencanakan siklus berikutnya.

G. Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah:

1. Peningkatan aktivitas siswa berdasarkan indikator dari skor total nilai dari lembar observasi aktivitas siswa yang meningkat pada akhir siklus pelaksanaan tindakan kelas.

2. Peningkatan hasil belajar siswa berdasarkan persentase jumlah siswa yang berhasil melampaui KKM 60 dengan ketuntasan minimal sebanyak 75% siswa.


(47)

(48)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan dalam penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Penggunaan media gambar dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa yang ditunjukkan dari peningkatan per-siklus. Pada siklus I rata-rata aktivitas siswa adalah 56,0 dan pada siklus II rata-rata aktivitas siswa meningkat menjadi 65,0.

2. Penggunaan media gambar dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dapat meningkatkan hasil belajar siswa yang ditunjukkan dari peningkatan nilai rata-rata serta aktivitas siswa dalam mengikuti pelajaran. Pada siklus I rata-rata hasil belajar siswa adalah 58,7 dan pada siklus II rata-rata hasil belajar siswa meningkat menjadi 71,3.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka peneliti menyarankan kepada pembaca atau yang berkepentingan diantaranya:

a. Bagi siswa, harus selalu selalu rajin dan aktif di dalam proses pembelajaran. Karena dengan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran dalam meningkatkan hasil belajar siswa


(49)

b. Bagi guru yang mengampu mata pelajaran lain dapat mencoba menerapkan penggunaan media gambar guna meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran.

c. Bagi kepala sekolah, diharapkan dapat memotivasi para guru untuk selalu meningkatkan dan mengembangkan kualitas diri, terutama kompetensi paedagogik dan profesional, diantaranya dengan mengembangkan model pembelajaran dan cara mengajar yang lebih bervariasi agar proses pembelajaran lebih menarik dan menyenangkan.


(50)

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA TEMA DIRI SENDIRI MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR

PADA SISWA KELAS I SD NEGERI 4 METRO UTARA TAHUN PELAJARAN 2012/2013

(SKRIPSI)

Oleh E S I H 0913099007

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2012


(51)

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA TEMA DIRI SENDIRI MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR

PADA SISWA KELAS I SD NEGERI 4 METRO UTARA TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Oleh E S I H

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Jurusan Ilmu Pendidikan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2012


(52)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Siklus Penelitian Tindakan Kelas ... 25 2. Grafik Peningkatan Aktivitas Siswa Tiap Siklus ... 50 3. Grafik Peningkatan Hasil Belajar Siswa Tiap Siklus... 51


(53)

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 3

C. Rumusan Masalah ... 4

D. Tujuan penelitian ... 4

E. Manfaat penelitian ... 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR... 6

1. Pengertian Belajar ... 6

2. Aktivitas Belajar ... 7

3. Hasil Belajar ... 9

B.. MEDIA PEMBELAJARAN ... 10

1. Pengertian Media Pembelajaran. ... 10

2. Macam-macam Media Pembelajaran ... 13

3. Media Gambar... 15

C. ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) ... 20

D. HIPOTESIS TINDAKAN ... 23

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian... 24

B. Setting Penelitian ... 25

C. Subjek Penelitian ... 26

D. Teknik Pengumpulan Data ... 26

E. Teknik Analisis Data ... 28

F. Urutan Penelitian Tindakan Kelas ... 29

G. Indikator Keberhasilan ... 35

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil SD Negeri 4 Metro Utara ... 36


(54)

B. Diskripsi Per Siklus ... 37

a. Siklus I... 37

b. Siklus II ... 43

C. Pembahasan ... 49

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 53

B. Saran ... 53

DAFTAR PUSTAKA ... 55 LAMPIRAN


(55)

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Rohani. 2004. Pengelolaan Pengajaran Edisi Revisi. Rineka Cipta. Jakarta

Ahmad Sudrajat. 2008. Media Pembelajaran. http://akhmadsudrajat. Wordpress.com/2008/01/12/media-pembelajaran.

Aqib, Zainal, dkk. 2009. Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru SD, SLB & TK. Yrama Widya. Bandung.

Arif Sardiman, dkk. 2005. Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatan. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Arikunto, Suharsimi dkk. 2006.Penelitian Tindakan Kelas.Bumi Aksara. Jakarta. Arsyad, Azhar. 2000.Media Pengajaran.PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta _______. 2002.Media Pembelajaran.PT Raja Grafindo Persada. Jakarta

Depdiknas. (KTSP 2006). Standar Kompetensi Mata Pelajaran Sains Sekolah Dasar. Depdiknas. Jakarta

Dimyati & Mujiono. 2006.Belajar Dan Pembelajaran.Rineka Cipta. Jakarta, Fajar, Erni. 2009.Portofolio Dalam Pembelajaran IPS.Rosdakarya. Bandung Fathurrohman, Pupuh & Sutikno M Sobry. 2010. Strategi Belajar Mengajar.

Refika Aditama. Bandung.

Hernawan, Asep Herry dkk. 2007. Belajar dan Pembelajaran Sekolah Dasar. UPI PRESS. Bandung.

http://sanggarseo.blogspot.com/2011/03/definisi-media-gambar-dan-kemampuan. http://www.sarajanaku.com/2012/10/Media Pembelajaran

http://technoly13.wordpress.com/2011/11/25/pengertian-ilmu-pengetahuan-alam. Kiranawati. 2008. Kegiatan Pembelajaran dan Pemilihan Media Pembelajaran,

17 Desember 2008, http://gurupkn.wordpress.com/2008/01/17/kegiatan-pembelajaran-dan-pemilihan-media-pembelajaran.


(56)

Kunandar. 2010. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas sebagai Pengembangan Profesi Guru. Rajawali Pers. Jakarta.

Kusumah, Wijaya dkk. 2009. Mengenal Penelitian Tindakan Kelas. Malta Printindo. Jakarta.

Larasati, Riska. 2005. Analisis Metode Pembelajaran Kooperatif tipe STAD dan pengaruhnya terhadap upaya peningkatan hasil belajar Akutansi pada pokok bahasan pencatatan transaksi perusahaan dagang mata pelajaran Akutansi pada siswa kelas II semester I SMU Negeri 7 Purworejo, Universitas Negeri Semarang. Semarang.

Muhibbin Syah, 2004,Psikologi Belajar,Rajawali Press, Jakarta

Moh. Uzer usman, 2010,Menjadi Guru Profesional, Rajawali press, Jakarta Nashar. 2004.Peranan Motivasi dan Kemampuan Awal.Delia Press. Jakarta. Oemar Hamalik. 2005.Proses Belajar Mengajar, : PT Bumi Aksara, Jakarta. _______, 1994,Media Pendidikan, Citra Aditya Bakti, Bandung

Purwanto, Ngalim. 2008. Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Remaja Rosdakarya. Bandung.

Ruminiati. 2007. Pengembangan Pendidikan Kewarganegaraan SD. Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta.

Sapriya dkk. 2007.Pengembangan Pendidikan IPS di SD. UPI PRESS. Jakarta S Arief, Sardiman. Dkk. 2006.Media Pendidikan. Raja Grafindo Persada. Jakarta. _________. 2010. Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar. Rajawali Pers.

Jakarta

Sumadi Suryabrata, 2008,Psikologi Pendidikan, Rajawali Press, Jakarta

Susilofy. 2010. Hakikat Belajar, Prestasi Belajar Dan Aktivitas Belajar.

http://susilofy.wordpress.com. Diakses 25 Februari 2012 pukul 11.55 WIB

Thoifuri, 2008,Menjadi Guru Inisiator,Rasail, Kudus

Trianto. 2010. Mendesain model Pembelajaran Inovatif-Progresif Konsep, Landasan dan Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satian Pendidikan (KTSP).Kencana. Jakarta.

Wardani, IGAK dkk. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Universitas Terbuka. Jakarta


(57)

Wina Sanjaya, 2010, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,Kencana, Jakarta

_______, 2010,Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, Kencana, Jakarta Winataputra, Udin S dkk. 2008, Teori Belajar Dan Pembelajaran.Universitas

Terbuka. Jakarta

WJS. Poerwadarminta, 1982, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta


(58)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Aktivitas Belajar Siswa Siklus I... 40

2. Hasil Belajar Siswa Siklus I... 41

3. Aktivitas Belajar Siswa Siklus II ... 46

4. Hasil Belajar Siswa Siklus II... 48


(59)

HALAMAN PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini saya: Nama Mahasiswa

Nomor Pokok Mahasiswa Program Sutdi

Fakultas

: : : :

Esih

0913099007 S-1 PGSD

Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Judul PTK : PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL

BELAJAR IPA TEMA DIRI SENDIRI MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS I SD NEGERI 4 METRO UTARA TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Menyatakan bahwa skripsi ini secara keseluruhan adalah asli hasil penelitian saya kecuali bagian-bagian tertentu yang dirujuk dari sumbernya dan disebutkan daftar pustaka.

Metro, 16 Oktober 2012 Yang menyatakan,

Esih


(60)

HALAMAN PERSETUJUAN

Judul Skripsi : PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL

BELAJAR IPA TEMA DIRI SENDIRI MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS I SD NEGERI 4 METRO UTARA TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Nama Mahasiswa

Nomor Pokok Mahasiswa Program Sutdi

Fakultas

: : : :

Esih

0913099007 S-1 PGSD SKGJ

Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI

Ketua Jurusan

Ilmu Pendidikan FKIP Unila Pembimbing,

Drs. Baharuddin Risyak, M.Pd NIP 19510507 198103 1 002

Dra. Asmaulkhair M.Pd NIP 19520919 197803 2 002


(61)

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Penguji : Dra. Asmaulkhair, M.Pd _____________

Penguji

Bukan Pembimbing : Dra. Nelly Astuti, M.Pd _____________

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si NIP 19600315 198503 1 003


(62)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan limpahan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar IPA Tema Diri Sendiri Menggunakan Media Gambar Pada Siswa Kelas I SD Negeri 4 Metro Utara Tahun Pelajaran 2012/2013

syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Universitas Lampung. Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si, selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

2. Bapak Drs. Baharuddin Risyak, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan FKIP Universitas Lampung

3. Bapak Dr. Hi. Darsono, M.Pd, selaku Ketua Program Studi PGSD FKIP Universitas Lampung.

4. Ibu Dra. Asmaulkhair, M.Pd, selaku Pembimbing dalam proses penyelesaian Penelitian Tindakan Kelas ini.

5. Ibu Dra, Nelly Astuti, M.Pd, selaku Pembahas dalam proses penyelasaian Penelitian Tindakan Kelas ini.

6. Ibu Herawati, S.Pd.I, selaku Kepala SD Negeri 4 Metro Utara dan seluruh dewan guru beserta staf SD Negeri 4 Metro Utara.


(63)

7. Bapak dan ibu Dosen di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

8. Semua pihak yang telah membantu dalam Penelitian Tindakan Kelas ini. Akhir kata, penulis menyadari bahwa Penelitian Tindakan Kelas ini masih terdapat kekurangan baik dari segi susunan dan penulisan, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan dalam penulisan ilmiah lainnya.

Metro, 16 Oktober 2012 Penulis

Esih


(64)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Cikatomas Tasikmalaya pada tanggal 17 Pebruari 1968, anak dari Bapak Ena dan Ibu Isoh. Pendidikan Sekolah Dasar diselesaikan di SD Negeri Margamulya Cikatomas Kabupaten Tasikmalaya pada tahun 1983, kemudian penulis melanjutkan sekolah di SMP Negeri Cikatomas Tasikmalaya selesai tahun 1986, kemudian melanjutkan Sekolah Pendidikan Guru di SPG PGRI Depok Kabupaten Bogor dan lulus pada tahun 1989.

Penulis mulai karir sebagai guru pada tahun 1989. Pada tahun 2005 penulis diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil dan ditugaskan di SD Negeri 4 Metro Utara sampai dengan sekarang.

Kemudian pada tahun 2010 penulis melanjutkan pendidikan S1 PGSD Dalam Jabatan pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.


(1)

HALAMAN PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini saya: Nama Mahasiswa

Nomor Pokok Mahasiswa Program Sutdi

Fakultas

: : : :

Esih

0913099007 S-1 PGSD

Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Judul PTK : PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA TEMA DIRI SENDIRI MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS I SD NEGERI 4 METRO UTARA TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Menyatakan bahwa skripsi ini secara keseluruhan adalah asli hasil penelitian saya kecuali bagian-bagian tertentu yang dirujuk dari sumbernya dan disebutkan daftar pustaka.

Metro, 16 Oktober 2012 Yang menyatakan,

Esih


(2)

HALAMAN PERSETUJUAN

Judul Skripsi : PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA TEMA DIRI SENDIRI MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS I SD NEGERI 4 METRO UTARA TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Nama Mahasiswa

Nomor Pokok Mahasiswa Program Sutdi

Fakultas

: : : :

Esih

0913099007 S-1 PGSD SKGJ

Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI

Ketua Jurusan

Ilmu Pendidikan FKIP Unila Pembimbing,

Drs. Baharuddin Risyak, M.Pd NIP 19510507 198103 1 002

Dra. Asmaulkhair M.Pd NIP 19520919 197803 2 002


(3)

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Penguji : Dra. Asmaulkhair, M.Pd _____________

Penguji

Bukan Pembimbing : Dra. Nelly Astuti, M.Pd _____________

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si NIP 19600315 198503 1 003


(4)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan limpahan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar IPA Tema Diri Sendiri Menggunakan Media Gambar Pada Siswa Kelas I SD Negeri 4 Metro Utara Tahun Pelajaran 2012/2013

syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Universitas Lampung. Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si, selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

2. Bapak Drs. Baharuddin Risyak, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan FKIP Universitas Lampung

3. Bapak Dr. Hi. Darsono, M.Pd, selaku Ketua Program Studi PGSD FKIP Universitas Lampung.

4. Ibu Dra. Asmaulkhair, M.Pd, selaku Pembimbing dalam proses penyelesaian Penelitian Tindakan Kelas ini.

5. Ibu Dra, Nelly Astuti, M.Pd, selaku Pembahas dalam proses penyelasaian Penelitian Tindakan Kelas ini.

6. Ibu Herawati, S.Pd.I, selaku Kepala SD Negeri 4 Metro Utara dan seluruh dewan guru beserta staf SD Negeri 4 Metro Utara.


(5)

7. Bapak dan ibu Dosen di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

8. Semua pihak yang telah membantu dalam Penelitian Tindakan Kelas ini. Akhir kata, penulis menyadari bahwa Penelitian Tindakan Kelas ini masih terdapat kekurangan baik dari segi susunan dan penulisan, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan dalam penulisan ilmiah lainnya.

Metro, 16 Oktober 2012 Penulis

Esih


(6)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Cikatomas Tasikmalaya pada tanggal 17 Pebruari 1968, anak dari Bapak Ena dan Ibu Isoh. Pendidikan Sekolah Dasar diselesaikan di SD Negeri Margamulya Cikatomas Kabupaten Tasikmalaya pada tahun 1983, kemudian penulis melanjutkan sekolah di SMP Negeri Cikatomas Tasikmalaya selesai tahun 1986, kemudian melanjutkan Sekolah Pendidikan Guru di SPG PGRI Depok Kabupaten Bogor dan lulus pada tahun 1989.

Penulis mulai karir sebagai guru pada tahun 1989. Pada tahun 2005 penulis diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil dan ditugaskan di SD Negeri 4 Metro Utara sampai dengan sekarang.

Kemudian pada tahun 2010 penulis melanjutkan pendidikan S1 PGSD Dalam Jabatan pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.


Dokumen yang terkait

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN IPS MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS IVA SD NEGERI 1 METRO BARAT TAHUN PELAJARAN 2010/2011

0 11 48

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA TEMA DIRI SENDIRI MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS I SD NEGERI 4 METRO UTARA TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 19 64

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN KIT IPA PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 METRO SELATAN

0 9 9

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 4 METRO UTARA TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 7 64

UPAYA PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR BAGI SISWA KELAS I B SDN 2 METRO UTARA TAHUN PELAJARAN 2012/2013

1 13 40

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE DISKUSI KELOMPOK PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS V SD NEGERI 3 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2012/2013

1 8 41

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN TEMATIK TEMA LINGKUNGAN MELALUI MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS I SD NEGERI I WAY KANDIS BANDARLAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2013-2014

1 18 66

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PERMAINAN BAHASA DENGAN MEDIA GAMBAR PADA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS I B SD NEGERI 1 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 12 82

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 4 METRO UTARA TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 5 66

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR PADA PEMBELAJARAN IPA KELAS I SD ARTIKEL PENELITIAN

0 0 12