Gambar 2.1 Kerangka pikir
H. Hipotesis Tindakan
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan penelitian, setelah peneliti mengemukakan landasan teori dan kerangka
pikir Sugiyono, 2015: 96. Berdasarkan landasan teori dan kerangka pikir di atas, dapat dirumuskan hipotesis penelitian ini adalah
“Jika dalam pembelajaran menerapkan model pembelajaran problem posing sesuai
langkah-langkah yang tepat, maka hasil belajar matematika siswa kelas VA SD Negeri 1 Sidodadi dapat meningkat.”
Input
Proses
Penerapan model pembelajaran problem posing dengan langkah-langkah sebagai berikut.
1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Menjelaskan materi pelajaran dengan media yang telah
disediakan. 3.
Membagi siswa menjadi kelompok secara heterogen. 4.
Secara berkelompok, siswa mengajukan pertanyaan pada lembar soal atau lembar problem posing I.
5. Menukarkan lembar soal pada kelompok lainnya.
6. Melakukan diskusi untuk menjawab pertanyaan yang
diterima siswa dari kelompok lain. 7.
Setiap jawaban ditulis pada lembar problem posing II atau lembar jawaban.
8. Mempresentasikan lembar soal dan lembar jawab di depan
kelas. 1.
Pembelajaran masih berpusat pada guru teacher centered sehingga siswa menjadi kurang aktif.
2. Belum diterapkannnya model pembelajaran yang sesuai dalam
pembelajaran matematika salah satunya, model problem posing. 3.
Siswa hanya diarahkan melakukan kegiatan mencatat dan mendengarkan apa yang disampaikan oleh guru selama proses
pembelajaran. 4.
Rendahnya hasil belajar siswa kelas VA SD Negeri 1 Sidodadi pada mata pelajaran matematika, karena hanya 7 23,33 dari
30 orang siswa yang mencapai KKM ≥60.
Output
Persentase hasil belajar siswa yang memperoleh nilai ≥ 60 mencapai ≥ 75 dari jumlah seluruh siswa pada siklus akhir.
BAB III METODE PENELITIAN
A.
Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas atau lebih dikenal dengan PTK. Penelitian yang lebih difokuskan pada situasi kelas atau yang
lazim dikenal dengan classroom action research. Sanjaya 2014: 149 mengemukakan PTK Penelitian Tindakan Kelas adalah proses pengkajian
masalah pembelajaran di dalam kelas melalui refleksi diri dan upaya untuk memecahkannya dengan cara melakukan berbagai tindakan yang terencana
dalam situasi nyata serta menganalisis setiap pengaruh dari tindakan tersebut. Prosedur penelitian tindakan kelas ini berbentuk daur siklus yang
memiliki empat tahap kegiatan yang saling terkait dan berkesinambungan, yaitu 1 perencanaan planning, 2 pelaksanaan action, 3 pengamatan
observing, dan 4 refleksi reflecting Wardhani, dkk., 2007: 2.3. Siklus penelitian tindakan kelas ini dilakukan sampai tercapainya tujuan
pembelajaran yang diharapkan. Berikut ini merupakan gambar alur siklus penelitian tindakan kelas
yang diadaptasi dari Arikunto, dkk., 2006: 16.