Bagan Alir Sistem Akuntansi Pemberian Kredit

e. Dokumentasi hukum yang lemah baik untuk perjanjian kredit maupun peningkatan jaminan. 5. Macet Adalah kredit yang dinilai sudah tidak bisa ditagih kembali. Bank akan menanggung kerugian atas kredit yangb sudah diberikan, dengan ketentuan: a. Terdapat tunggakan angsuran pokok danatau bunga yang telah melampaui 270 hari; b. Kerugian operasional ditutup dengan pinjaman baru; c. Dari segi hukum maupun pasar, jaminan tidak dapat dicairkan pada nilai wajar.

2.6.1. Kolektibilitas Kredit

Penetapan kolektibilitas kredit dinilai berdasarkan kemampuan membayar. Dengan demikian kolektibilitas kredit diatur sbb : 1. Lancar L Kredit dengan tingkat pembayaran tepat waktunya dan tidak ada tunggakan. 2. Dalam Perhatian Khusus DPK Kredit yang terdapat tunggakan pembayaran pokok dan atau bunga sampai dengan 90 hari. 3. Kurang Lancar KL Kredit yang terdapat tunggakan pembayaran pokok dan atau bunga yang telah melampaui 91 hari sd 180 hari. 4. Diragukan D Kredit yang terdapat tunggakan angsuran pokok dan atau bunga yangtelah melampaui 181 hari sd 270 hari. 5. Macet M Kredit yang terdapat tunggakan angsuran pokok dan atau bunga yangtelah melampaui 271 hari sd 360 hari.

2.6.2. Faktor-faktor Penyebab Kredit Macet

Kredit macet adalah suatu keadaan dimana nasabah sudah tidak sanggup membayar sebagian atau seluruh kewajibannya kepada bank seperti yang telah diperjanjikan Mudrajad,2002 : 462. Kredit yang digolongkan dalam kredit macet apabila memenuhi kriteria-kriteria sebagai berikut : 1. Berdasarkan prospek usaha a. Kelangsungan usaha sangat diragukan, industri mengalami penurunan dan sulit untuk pulih kembali. b. Kehilangan pasar sejalan dengan kondisi perekonomian yang menurun. c. Manajemen yang sangat lemah. d. Terjadi kemogokan tenaga kerja yang sangat sulit untuk diatasi. 2. Berdasarkan keuangan debitur a. Mengalami kerugian yang besar. b. Debitur tidak mampu memenuhi seluruh kewajiban dan kegiatan usaha tidak dapat dipertahankan. c. Rasio utang terhadap modal sangat tinggi. d. Pinjaman baru digunakan untuk menutup kerugian operasional. c. Berdasarkan kemampuan membayar

Dokumen yang terkait

PERAN BADAN KESWADAYAAN MASYARAKAT (BKM) DALAM MENANGGULANGI KEMISKINAN (Studi Tentang BKM "MAKMUR SENTOSA" di Desa Branggahan Kecamatan Ngadiluwih Kabupaten Kediri)

0 5 2

ANALISIS KINERJA KEUANGANUNIT PENGELOLAAN KEUANGAN (UPK) BADAN KESWADAYAAN MASYARAKAT(BKM) TUNJUNGSEKAR MALANG

13 68 30

ANALISIS AKUNTABILITAS KEUANGAN DAN NON KEUANGAN BADAN KESWADAYAAN MASYARAKAT (BKM) BERDASARKAN PERSPEKTIF STAKEHOLDER (Studi Pada BKM di Kota Malang)

2 8 19

Prosedur penyusunan laporan keuangan pada Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) Bina Sejahtera : laporan kerja praktek

0 7 59

UPAYA MENGENTASKAN KELUARGA MISKIN MELALUI BADAN KESWADAYAAN MASYARAKAT (BKM) Upaya Mengentaskan Keluarga Miskin melalui Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) Studi Kasus BKM Makmur Bersama Di Kalurahan Bolong Kecamatan Karanganyar Kabupaten Karanganyar.

0 2 18

UPAYA MENGENTASKAN KELUARGA MISKIN MELALUI BADAN KESWADAYAAN MASYARAKAT (BKM) Upaya Mengentaskan Keluarga Miskin melalui Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) Studi Kasus BKM Makmur Bersama Di Kalurahan Bolong Kecamatan Karanganyar Kabupaten Karanganyar.

0 2 13

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT LUNAK AKUNTANSI DASAR UNTUK UNIT PENGELOLA KEUANGAN BADAN KESWADAYAAN MASYARAKAT (BKM) NGAGEL REJO MULYO.

0 0 8

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DI DESA BANARAN KECAMATAN GROGOL KABUPATEN SUKOHARJO.

0 2 3

ANALISIS KINERJA UNIT PENGELOLA KEUANGAN (UPK) DAN UNIT PENGELOLA SOSIAL (UPS) DALAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN PADA BKM NGUDI MAKMUR DESA SEMANU KECAMATAN SEMANU GUNUNGKIDUL.

0 3 173

SISTEM INFORMASI SIMPAN PINJAM BADAN KESWADAYAAN MASYARAKAT STUDI KASUS BKM SARANA MAKMUR

0 0 8