Histologi Miokardium Hewan Percobaan

Gambar 3. Potensial aksi jantung Sumber: Quintana Ho, 2003.

2.5 Histologi Miokardium

Sel-sel otot jantung memperlihatkan pola garis melintang yang identik dengan pola otot rangka. Akan tetapi terdapat perbedaan dengan otot rangka yaitu setiap sel otot jantung hanya memiliki satu atau dua inti pucat yang terletak ditengah. Dikelilingi sel-sel otot terdapat selubung halus jaringan ikat endomisium yang mengandung jejaring kapiler luas. Sel otot jantung yang matur memilki diameter antara 85 sampai 100 µm Mescher, 2011. Satu ciri unik yang dapat membedakan otot jantung adalah terdapat garis gelap melintang yang melintasi deretan sel-sel jantung dengan interval yang tidak teratur Mescher, 2011. Miosit jantung dirangkai ujung dengan ujung melalui taut khusus yang disebut diskus interkalaris. Meskipun untaian yang terbentuk terutama paralel, miosit itu sendiri bercabang dan membentuk hubungan oblik dengan untaian di dekatnya dan menghasilkan rangkaian tiga dimensi rumit yang cukup berbeda dari susunan paralel serat-serat silindris dari otot rangka Fawcett, 2002. Sel otot jantung mengandung mitokondria yang banyak bisa mencapai 40 atau lebih dari volume sitoplasma. Hal ini menunjukkan bahwa kebutuhan metabolisme aerob otot jantung sangat banyak. Sedangkan pada otot rangka mitokondria hanya mencapai 2. Bahan bakar utama otot jantung adalah trigliserida yang dibawa oleh darah ke jantung dengan lipoprotein. Trigliserida pula ditimbun dalam otot jantung bersama dengan glikogen Mescher, 2011 . Gambar 4. Histologi miokardium Sumber: Gartner Hiatt, 2006

2.6 Hewan Percobaan

Hewan percobaan adalah hewan yang digunakan daam penelitian biologis dan biomedis yang dipilih berdsarkan syarat dasar dalam penelitian tersebut Ridwan, 2013. Hewan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tikus putih Rattus norvegicus karena tikus ini memiliki kelebihan yaitu mudah dipelihara dalam jumlah banyak, lebih tenang, dan ukurannya yang lebih besar dari mencit. Tikus putih juga mewakili kelas mamalia, karena kelengkapan organ, metabolisme kimia, kebutuhan nutrisi, sistem reproduksi, pernafasan, peredaran darah dan ekskresi menyerupai dengan manusia. Berat badan dewasa tikus jantan Sprague dawley rata-rata 200-250 gram Leong et al., 2008. Sedangkan usia dewasa tikus ini adalah sekitar 2 bulan Kusumawati, 2004. Untuk galur dari tikus Rattus norvegicus yang digunakan dalam penelitian ini adalah galur Sprague dawley. Alasan dalam pemilihan galur ini adalah karena tikus ini lebih tenang dan lebih mudah untuk ditangani. Berikut adalah taksonomi spesies Rattus norvegicus Suckow et al., 2006. Kingdom : Animalia Filum : Chordata Subfilum : Vertebrata Kelas : Mammalia Subkelas : Theria Ordo : Rodentia Subordo : Myomorpha Family : Muridae Genus : Rattus Spesies : Rattus norvegicus Galur : Sprague dawley 2.7 Kerangka Penelitian 2.7.1 Kerangka Teori

Dokumen yang terkait

Pengaruh Hormon Testosteron Undekanoat (TU) Dan Medroksiprogesteron Asetat (MPA) Terhadap Konsentrasi Spermatozoa dan Histologi Spermatogenesis Tikus Jantan (Rattus Novergicus L) Galur Sprague Dawley

4 46 157

Uji Aktivitas Ekstrak Etanol 96% Daun Sambiloto (Andrographis paniculata (Burm.f.) Nees) Terhadap Kualitas Sperma Pada Tikus Jantan Galur Sprague- Dawley Secara In Vivo dan Aktivitas Spermisidal Secara In Vitro

0 15 104

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BUAH MAHKOTA DEWA (Phaleria macrocarpa) TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI GINJAL TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus) GALUR SPRAGUE DAWLEY YANG DIINDUKSI RIFAMPISIN

6 25 78

PENGARUH PEMBERIAN HERBISIDA GOLONGAN PARAQUAT DIKLORIDA PER-ORAL TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI GINJAL TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) JANTAN GALUR Sprague dawley

3 13 78

PENGARUH PERBEDAAN DURASI PAPARAN ASAP PEMBAKARAN BAHAN ORGANIK TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI KORNEA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus)JANTAN GALUR Sprague dawley

0 27 74

PENGARUH EKSTRAK ETANOL 96 % BIJI JENGKOL (Pithecellobium lobatum Benth.) TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI PANKREAS TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) JANTAN GALUR Sprague dawley

1 8 50

PENGARUH PEMBERIAN MINYAK JELANTAH TERHADAP KETEBALAN DINDING AORTA ABDOMINAL TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) JANTAN GALUR Sprague dawley

0 5 72

PENGARUH PEMBERIAN MINYAK JELANTAH TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI ARTERI KORONARIA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) JANTAN GALUR Sprague dawley

0 13 66

PENGARUH PEMBERIAN MINYAK JELANTAH TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI GINJAL TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) JANTAN GALUR Sprague dawley

0 26 71

PENGARUH HIPOKSIA ISKEMIK PRENATAL TERHADAP UKURAN MIOKARDIUM TIKUS RATTUS NORVEGICUS GALUR SPRAGUE-DAWLEY

2 23 87