PENGARUH PROFITABILITAS, KEBIJAKAN DIVIDEN, LEVERAGE, MANAJEMEN LABA PADA NILAI PERUSAHAAN DENGAN CORPORATE GOVERNANCE SEBAGAI VARIABEL MODERASI (Studi pada Perusahaan yang terdaftar di corporate governance predicate index serta terdaftar di Bursa Efek In
(Studi pada Perusahaan yang terdaftar di corporate governance predicate index serta terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013-2015)
THE INFLUENCE OF PROFITABILITY, DIVIDEN POLICY, LEVERAGE, EARNING MANAGEMENT ON FIRM VALUE WITH CORPORATE
GOVERNANCE AS MODERATION VARIABLE
(Studies on Companies Listed in Corporate Governance Predicate Index also Listed in Indonesian Stock Exchange Year 2013-2015)
OLEH
HARI SUPRASTOWO 20130420359
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2017
(2)
PENGARUH PROFITABILITAS, KEBIJAKAN DIVIDEN, LEVERAGE, MANAJEMEN LABA PADA NILAI PERUSAHAAN DENGAN CORPORATE GOVERNANCE SEBAGAI VARIABEL MODERASI (Studi pada Perusahaan yang terdaftar di corporate governance predicate
index serta terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013-2015)
THE INFLUENCE OF PROFITABILITY, DIVIDEN POLICY, LEVERAGE, EARNING MANAGEMENT ON FIRM VALUE WITH CORPORATE
GOVERNANCE AS MODERATION VARIABLE
(Studies on Companies Listed in Corporate Governance Predicate Index also Listed in Indonesian Stock Exchange Year 2013-2015)
SKRIPSI
Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan untuk Memperoleh
Gelar Sarjana pada Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Program Studi Akuntansi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
OLEH
HARI SUPRASTOWO 20130420359
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2017
(3)
i
Dengan ini saya,
Nama : Hari Suprastowo
Nomor Mahasiswa : 20130420359
Menyatakan bahwa skripsi ini dengan judul: “PENGARUH
PROFITABILITAS, KEBIJAKAN DIVIDEN, LEVERAGE, MANAJEMEN
LABA PADA NILAI PERUSAHAAN DENGAN CORPORATE
GOVERNANCE SEBAGAI VARIABEL MODERASI (Studi pada Perusahaan yang terdaftar di corporate governance predicate index serta terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013-2015)” tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam Daftar Pustaka. Apabila ternyata dalam skripsi ini diketahui terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain maka saya bersedia karya tersebut dibatalkan.
Yogyakarta, 7 Januari 2017
Materai 6000,-
(4)
i MOTTO
“… Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan mereka sendiri…”
(Q.S. Ar-Ra’d : 11)
Hari Persembahkan Sebuah karya ini teruntuk: Allah SWT
Junjunganku Nabi Muhammad SAW Ayah Ibu Tercinta
&
(5)
i
Ayah dan ibu yang selama ini berdoa, berjuang serta bekerja keras yang tak kenal leleh hanya untuk melihatku lulus dengan memakai toga tanda telah menjadi sarjana, perjuangan bapak dan ibu tidak akan pernah sebanding dengan karya yang aku persembahkan ini, terimakasih Ayahku dan Ibuku
Adik-adikku tersayang yang selalu mendoakan untuk kesuksesan kakak, terimakasih telah membuat kakak tetap terus semangat sampai akhirnya dapat lilus menjadi sarjana
Keluarga besar Kakek dan Nenek yang selalu memberikan semangat dan
doa serta motivasi untuk terus belajar supaya dapat lulus dan sukses, terimakasih banyak aku ucapkan
Sahabat terbaik yang telah menganalku, kalian memberiku semangat dengan caramu sendiri, terimakasih banyak sahabatku sahabat terbaik yang pernah aku miliki
Teman-teman seperjuagan yang dimulai dari kelas I hingga akhirnya kita dapat lulus menjadi sarjana yang selalu kita impikan, terimakasih banyak atas segala bantuan dan dukungan yang selalu kalian berikan
Teman-teman seperjuangan angkatan 2013 yang selalu berjuang
bersama-sama sampai akhir hingga akhirnya kita semua dapat lulus menjadi sarjana yang kita inginkan. Terimakasih banyak
(6)
i DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN PERNYATAAN ... iv
HALAMAN MOTTO ... v
HALAMAN PERSEMBAHAN ... vi
INTISARI ... vii
ABSTRAK ... viii
KATA PENGANTAR ... ix
DAFTAR ISI ... x
DAFTAR TABEL ... xii
DAFTAR GAMBAR ... xiii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Penelitian ... 1
B. Rumusan Masalah... 5
C. Tujuan Penelitian ... 6
D. Manfaat Penelitian ... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8
A. Landasan Teori ... 8
B. Hipotesis ... 13
C. Model Penelitian ... 18
BAB III METODE PENELITIAN ... 19
A. Objek dan Subjek Penelitian ... 19
B. Jenis Data ... 19
C. Teknik Pengambilan Sampel ... 19
D. Teknik Pengumpulan data ... 20
E. Definisi Operasional Variabel ... 20
F. Metode Analisis Data... 23
(7)
i
C. Hasil Penelitian (Uji Hipotesis) ... 35
D. Pembahasan (Interpretasi) ... 40
BAB V SIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN PENELITIAN ... 44
A. Simpulan ... 44
B. Saran ... 44
C. Keterbatasan Penelitian ... 45 DAFTAR PUSTAKA
(8)
i
DAFTAR TABEL
4.1. Prosedur Pemilihan Sampel ... 28
4.2. Uji Statistik Deskriptif ... 29
4.3. Uji Normalitas Regresi Model I ... 31
4.4. Uji Normalitas Regresi Model II ... 31
4.5. Uji Multikolinearitas Regresi Model I ... 32
4.6. Uji Multikolinearitas Regresi Model II ... 32
4.7. Uji Heteroskedastisitas Regresi Model I ... 33
4.8. Uji Heteroskedastisitas Regresi Model II ... 34
4.9. Uji Autokorelasi Regresi Model I... 34
4.10. Uji Autokorelasi Regresi Model II ... 35
4.11. Uji Koefisien Determinasi Regresi Model I ... 35
4.12. Uji Koefisien Determinasi Regresi Model II ... 36
4.13. Uji Nilai F Regresi Model I ... 36
4.14. Uji Nilai F Regresi Model II ... 37
4.15. Uji Parsial (Uji Nilai t) Model I ... 37
4.16. Uji Parsial (Uji Nilai t) Model II ... 39
(9)
i
(10)
(11)
This research aims to examine the influence of profitability, dividen policy, lverage, earning management, on firm value and influence of moderating variable on relationship between earning management with firm value. Samples of this research were 34 sample corporations that listed in Indonesian Most Trusted Companies also listed in Indonesian Stock Exchange from 2013 to 2015 used as samples research by purposive sampling method.
The data used in this research is secondary data which consist of prospectus financial report, fact book, and other supporting references. The data analysis technique was classical assumption test: normality test, heteroscedasticity test, multicollinearity test, and autocorrelation test. The hypothesis test used regression multiple analysis.
The result of this research show that: profitability not influence on firm value. Dividen policy, leverage, earning management has positive influence on firm value. Corporate governance do moderate the relationship between earning management with firm value.
Key words: profitability, dividen policy, leverage, earning management, corporate governance ,firm value.
(12)
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
Perusahaan adalah tempat terjadinya proses bisnis yang didalamnya terdapat tenaga kerja, sistem, modal, dan sumber daya yang yang diperlukan untuk memperoleh laba atau keuntungan yang maksimal. Dengan keuntungan yang maksimal maka perusahaan dapat bertahan untuk melangsungkan eksistensinya dan terus berkembang menjadi lebih besar serta mampu merealisasikan tujuan perusahaan yang sebenarnya.
Sebuah perusahaan didirikan karena memiliki tujuan yang jelas. Menurut Martono dan Harjito (2005) tujuan perusahaan antara lain. Tujuan perusahaan yang pertama adalah untuk mencapai keuntungan atau laba yang maksimal. Tujuan perusahaan yang kedua adalah untuk memakmurkan pemilik perusahaan atau pemilik saham perusahaan. Tujuan perusahaan yang ketiga adalah memaksimalkan nilai perusahaan yang tergambar atau tercermin dari harga pasar sahamnya. Dalam proses bisnisnya sebuah perusahaan memiliki tujuan jangka pendek dan tujuan jangka panjang, tujuan jangka pendek perusahaan adalah untuk memperoleh laba atau keuntungan yang maksimal dengan memanfaatkan sumber daya yang yang dimiliki perusahaan. Sedangkan tujuan perusahaan jangka panjang adalah memaksimalkan nilai perusahaan yang tercermin pada harga sahamnya.
Nilai perusahaan adalah tujuan perusahaan jangka panjang yang tercermin oleh harga sahamnya yang stabil dan terus meningkat. Semakin tinggi nilai
(13)
perusahaan menunjukkan bahwa semakin sejahtera pula pemiliknya karena, merupakan keinginan para pemilik perusahaan untuk dapat memiliki perusahaan yang bernilai tinggi. Menurut Bernandhi (2013) peningkatan nilai perusahaan dapat dicapai apabila manajer perusahaan mampu bekerja sama dengan baik dengan pihak-pihak lain di dalam membuat keputusan yang menyangkut kesejahteraan perusahaan khususnya mengenai keuangan. Pihak-pihak yang dimaksud adalah shareholder dan stakeholder. Apabila kerja sama yang dilakukan
manajer dengan pihak lain tersebut mampu berjalan dengan baik, maka permasalahan tidak akan terjadi diantara kedua belah pihak yang saling bekerja sama untuk tujuan yang sama.
Nilai perusahaan dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti variabel profitabilitas, besar kecilnya suatu profitabilitas berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Menurut Prasetyorini (2013) mendefinisikan bahwa profitabilitas adalah sejauh mana perusahaan menghasilkan laba dari penjualan dan investasi perusahaan. Apabila profitabilitas baik maka para stakeholder akan melihat sejauh
mana perusahaan dapat menghasilkan laba dari penjualan dan investasi, meningkatnya nilai persahaan dapat dilihat dari kinerja perusahaan yang baik. Ketika profitabilitas perusahaan meningkat maka nilai perusahaan juga ikut meningkat karena adanya hubungan positif antara profitabilitas dengan nilai perusahaan.
Nilai perusahaan dapat pula dipengaruhi oleh variabel kebijakan dividen. Menurut Weston dan Bringham (2005) dan Ferina dkk. (2015), kebijakan dividen yang optimal adalah kebijakan dividen yang menciptakan keseimbangan di antara dividen saat ini dan pertumbuhan di masa mendatang sehingga memaksimumkan
(14)
3
harga saham perusahaan. Investor memiliki tujuan untama untuk meningkatkan kesejahteraan dengan mengharapkan pengembalian dalam bentuk dividen maupun
capital gains. Sedangkan perusahaan mengaharapkan pertumbuhan secara terus
menerus untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya dan sekaligus memberikan kesejahteraan bagi pemegang sahamnya. Kebijakan dividen yang tepat dapat meningkatkan nilai perusahaan karena terdapat hubungan positif antara kebijakan dividen dengan nilai perusahaan.
Nilai perusahaan dapat pula dipengaruhi oleh variabel Leverage, besar
kecilnya leverage yang dihasilkan perusahaan berpengaruh terhadap nilai
perusahaan. Leverage dapat digambarkan sebagai penaksiran dari risiko yang
melekat pada suatu perusahaan, artinya leverage yang semakin besar
menunjukkan risiko invstasi yang semakin besar pula. Perusahaan dengan rasio
leverage yang rendah memiliki risiko yang lebih kecil (Prasetyorini, 2013). Rasio
leverage yang besar dapat menurunkan nilai perusahaan, sedangkan rasio leverage
yang kecil dapat memungkinkan manaikkan nilai perusahaan karena adanya hubungan negatif antara leverage dengan nilai perusahaan.
Nilai perusahaan dapat pula dipengaruhi oleh variabel manajemen laba, variabel manajemen laba adalah aksi untuk mengelola laba yang dilakukan oleh manajer pada kegiatan harian perusahaan sepanjang periode akuntansi berjalan. Menurut Roychowdhury (2006) dan Vajriyanti dkk. (2015) kegiatan manajemen laba merupakan tindakan yang keliru dalam aktivitas bisnis, tindakan ini pada umumnya dilakukan oleh para manajer perusahaan untuk dapat meraih laba yang telah ditentukan periode sebelumnya, tindakan manajemen laba dapat dilakukan antara lain melalui kegiatan arus kas operasi, beban biaya produksi, serta beban
(15)
biaya diskresioner dalam perusahaan. Ketika aktivitas manajemen laba sering dilakukan dalam suatu perusahaan memungkinkan terjadi penurunan nilai perusahaan karena laba yang di ungkapkan tidak sesuai sedangkan perusahaan yang meminimalisir atau bahkan tidak melakukan aktivitas manajemen laba memungkinkan nilai perusahaan akan meningkat sebab laba yang diungkapkan tidak direkayasa. Dapat diketahui bahwa manajemen laba memiliki hubungan negatif dengan nilai perusahaan.
Nilai perusahaan dapat pula dipengaruhi oleh variabel Corporate
Governance (CG). Menurut Prabaningrat dan Widanaputra (2015) Corporate
Governance adalah alat untuk mengendalikan serta memberikan aturan pada
perusahaan berguna untuk menciptakan nilai tambah yang diharapkan nilai perusahaan akan dinilai bagus oleh para pihak internal maupun eksternal. Penerapan CG yang semestinya mampu menghambat kegiatan penyimpangan manajemen, maka dapat tergambar laporan keuangan yang sebenarnya dari suatu emiten. Corporate Governance Predicate Index (CGPI) merupakan tindakan
pemeringkat dan riset untuk penerapan tata kelola pada perusahaan publik yang berada di Indonesia diselenggarakan melalui The Indonesia Institute Of Corporate
Governance. Melalui Corporate Governance Predicate Index penerapan
Corporate Governance dapat diketahui. Penerapan Corporate Governance dapat
meningkatkan nilai perusahaan dengan cara CG mampu mencegah dan mengendalikan aktivitas manajemen yang menyimpang dari tujuan perusahaan.
Karena Corporate Governance memiliki hubungan positif dengan nilai
(16)
5
Vajriyanti dkk. (2015) telah melaukakan penelitian dan menunjukkan kesimpulan bahwa kegiatan manajemen laba pada nilai perusahaan mampu dimoderasi oleh faktor Corporate Governance yang mampu meminimalisir
dengan signifikan tindakan perekayasaan manajemen laba pada laporan keuangan yang tidak tergambar jelas bagi nilai perusahaan. Tetapi dalam riset yang dilakukan Vajriyanti dkk. (2015) variabel independent yang digunakan hanya manajemen laba saja belum menambahkan variabel lain dalam penelitiannya.
Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti bermaksud untuk melakukan
riset tentang “PENGARUH PROFITABILITAS, KEBIJAKAN DIVIDEN,
LEVERAGE, MANAJEMEN LABA PADA NILAI PERUSAHAAN DENGAN
CORPORATE GOVERNANCESEBAGAI VARIABEL PEMODERASI”. Tujuan penelitian ini dimaksudkan untuk menguji secara empiris hubungan pengaruh variabel profitabilitas, kebijakan dividen, leverage, manajemen laba terhadap nilai
suatu perusahaan yang dimoderasi oleh corporate governance.
B. RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Apakah profitabilitas berpengaruh terhadap nilai perusahaan? 2. Apakah kebijakan dividen berpengaruh terhadap nilai perusahaan? 3. Apakah leverage berpengaruhterhadap nilai perusahaan?
4. Apakah manajemen laba berpengaruh terhadap nilai perusahaan?
5. Apakah manejemen laba berpengaruh terhadap nilai perusahaan dengan
(17)
C. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk menguji secara empiris pengaruh profitabilitas terhadap nilai perusahaan.
2. Untuk menguji secara empiris pengaruh kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan.
3. Untuk menguji secara empiris pengaruh leverage terhadap nilai perusahaan.
4. Untuk menguji secara empiris pengaruh manajemen laba terhadap nilai perusahaan.
5. Untuk menguji secara empiris pengaruh manajemen laba terhadap nilai perusahaan dengan corporate governance sebagai variabel pemoderasi.
D. MANFAAT PENELITIAN
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan kontribusi sebagai berikut:
1. Manfaat Praktis
a. Emiten, riset ini diharapkan bermanfaat bagi perusahaan yang terhubung dengan aktivitas profitabilitas, kebijakan dividen, leverage, manajemen
laba, corporate governance, serta nilai perusahaan.
b. Investor, penelitian ini diharapkan berguna bagi investor sebagai informasi tambahan maupun masukan terkait dengan pengambilan keputusan yang dilakukan dalam kegiatan investasi, dan lebih mempertimbangkan lagi terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan.
(18)
7
2. Manfaat Teoritis
a. Akademisi, penelitian ini diharapkan berguna bagi mahasiswa untuk memberikan pengetahuan secara luas mengenai apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi niali perusahaan.
b. Peneliti, riset ini semoga berguna serta dapat dipergunakan dalam penelitiannya ketika melakukan penelitian sebagai sumber untuk referensi.
(19)
8 A. LANDASAN TEORI
1. Teori Agensi
Teori agensi menjelaskan suatu perusahaan adalah lokasi terjadinya kesepakatan untuk pemegang saham dengan pihak manajemen (Agent) dimana
sering terjadi konflik kepentingan di dalamnya. Konflik tersebut sebagian besar karena jabatan dalam perusahaan antara pemegang saham juga pihak manajemen. sesuai dengan Meckling (1976) dan Isnanta (2008) menyatakan bahwa hubungan keagenan adalah kontrak antara pemegang saham (Principal) dan manajemen
(Agent).
Konflik kepentingan ini terjadi dimana pihak pemegang saham (Principal)
termotivasi untuk mengadakan kontrak dengan pihak manajemen untuk tujuan mensejahterakan pihaknya dengan profitabilitas yang terus meningkat. Sedangkan pihak manajemen (Agent) termotivasi untuk memaksimalkan diri mereka sendiri
yaitu dengan pemenuhan kesejahteraan ekonimi dan psikologisnya yang bertindak secara opportunistik dengan mengambil keuntungan sebelum memenuhi kepentingan pemegang saham.
2. Profitabilitas
Dewi dkk. (2013) menyatakan bahwa profitabilitas adalah kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba. Para investor menanamkan saham pada perusahaan bertujuan untuk mendapatkan return. Semakin tinggi kemampuan
perusahaan memperoleh laba, maka semakin besar return yang diharapkan
(20)
9
Jhon (2005) serta Analisa (2011) menyatakan bahwa, rasio profitabilitas terdiri atas dua jenis antara lain: rasio yang menunjukkan profitabilitas dalam kaitannya dengan penjualan meliputi (margin laba kotor dan margin laba bersih), dan profitabilitas dalam kaitannya dengan investasi yaitu return on asset (ROA)
return on equity (ROE).
3. Kebijakan Dividen
Menurut Hermunungsih (2009) dan Sukrini (2012) menyatakan bahwa kebijakan dividen adalah kebijakan yang berkaitan dengan penentuan apakah laba yang diperoleh perusahaan akan dibagikan kepada para pemegang saham sebagai dividen atau akan ditahan dalam bentuk laba ditahan. Kebijakan terhadap pembayaran dividen merupakan keputusan yang sangat penting dalam suatu perusahaan karena dapat memberikan penilaian bagi investor mengenai kebijakan yang dilakukan terhadap dividen tersebut. Kebijakan ini akan melibatkan dua pihak yang mempunyai kepentingan yang berbeda, yaitu pihak pemegang saham dan pihak manajemen perusahaan.
4. Leverage
Menurut Prasetyorini (2013) menyatakan bawa leverage merupakan suatu
alat penting dalam pengukuran efektivitas perusahaan, dengan menggunakan
leverage perusahaan tidak hanya memperoleh keuntungan namun juga dapat
mengakibatkan perusahaan dapat mengalami kondisi yang buruk yaitu kerugian, karena leverage keuangan berarti perusahaan membebankan risiko kepada
(21)
Horne (1997) serta Analisa (2011) mengungkapkan dengan tingginya rasio
leverage menunjukkan bahwa perusahaan tidak solvable, artinya total hutang
perusahaan lebih besar dibandingkan dengan total asetnya, karena leverage
merupakan rasio yang membandingkan total hutang terhadap keseluruhan aktiva suatu perusahaan, sehingga ketika investor melihat sebuah perusahaan yang memiliki aset tinggi namun juga memiliki risiko leverage tinggi akan berfikir
kembali untuk berinvestasi pada perusahaan tersebut.
5. Manajemen Laba
Heally dan Wahlen (1999); Vajriyanti dkk. (2015) menyatakan bahwa kegiatan manajemen laba merupakan aksi manajer sebagai pihak independen untuk mengunakan penilaiannya pada laporan akuntansi keuangan untuk mengubah laporan akuntansi keuangan sehingga pihak yang berkepentingan dengan perusahaan terselewengkan. Menurut Vajriyanti dkk. (2015) kegiatan manajemen laba bisa dilihat dengan dua sudut pandang, pertama opportunistic
behavior yaitu tindakan manajer memaksimalkan keuntungan diri sendiri dengan
menghadapi kesepakatan utang, kompensasi, serta beban biaya politik. Kedua
efficient contracting yaitu ketika manajer melakukan untuk mengurangi
keuntungan diri sendiri dengan cara merendahkan beban biaya agennya dari kesepakatan dan kontrol.
6. Manajemen Laba Riil
Roychowdhury (2006) mengemukakan bahwa tindakan manajemen laba riil merupakan tindakan yang dilakukan manajemen tidak sesuai dengan aktivitas bisnis pada umumnya, tindakan ini dilakukan untuk mencapai laba yang
(22)
11
ditargetkan. Graham et al. (2005) mengemukankan faktor yang mempengaruhi
kegiatan manajemen laba riil antara lain yaitu, pertama Regulator serta Auditor labih menyukai keputusan riil dibandingkan dengan manajemen akrual. Kedua ketika menggunakan manajemen laba akrual risiko yang diperoleh akan lebih besar, sehingga ketika realisasi tahunan keluar dan target tidak tercapai, maka kinerja manajer dianggap tidak baik karena laba yang dilaporkan tidak sesuai atau turun.
7. Nilai Perusahaan
Menurut Vajriyanti dkk. (2015) menyatakan bahwa harga pasar suatu perusahaan adalah nilai harga saham pada pasar saham terbentuk antara transaksi penjual serta pembeli saham. Karena nilai saham di pasar efek merupakan cerminan nilai dari aset suatu perusahaan. Dalam penilaian suatu perusahaan ada salah satu alternatif yang dapat digunakan untuk menilai suatu perusahaan yaitu
formula Tobin’s Q. Formula Tobin’s Q adalah harga atau nilai pengganti dari
beban biaya yang diperlukan untuk mendapatkan aset yang sama dengan aset yang dimiliki oleh suatu perusahaan. James Tobin, (1976) dan Pradita, (2010) menunjukkan ketika rasio yang digunakan mendekati rasio nilai buku pasar tetapi
terdapat perbedaan kriteria yang dimiliki, pertma Tobin’s Q yang memakai biaya
pengganti sebagai biaya utama tetapi bukan dari nilai buku ekuitas. Kedua
Tobin’s Q memakai nilai pasar suatu aset dikarenakan perusahaan dalam
mendanai kegiatan operasi bisnisnya tidak hanya dari dana ekuitas, tetapi memakai sumber lainnya, meliputi utang jangka panjang dan utang jangka pendek.
(23)
8. Good Corporate Governance
Vajriyanti dkk. (2015) Good corporate governance merupakan alat
pengatur yang terkait dengan manajemen perusahaan, pemilik saham, kreditur, karyawan, serta kelompok kepentingan lain berhubungan antara hak dan kewajiban masing-masing, yang menyebabkan peningkatan nilai bagi seluruh pihak yang terkait dengan perusahaan.
Organization for Economic Cooperation and Development, (2004)
menjelaskan prinsip GCG antara lain: pertama, Independensi yaitu tindakan secara profesional untuk mengelola perusahaan tanpa bantuan pihak lain dan tekanan pihak yang tidak sesuai dengan prinsip perusahaan serta peratuan perundangan yang berlaku. Kedua, Transparansi yaitu informasi yang selalu terbuka dari perusahaan atas proses dalam pengambilan keputusan sekaligus pengungkapan laporan keuangan secara relevan dari suatu perusahaan. Ketiga, Akuntabilitas yaitu keefektifan dalam pengelolaan perusahaan yang tercermin dari kejelasan antara fungsi, pertanggungjawaban, sistem dan strktur dalam perusahaan. Keempat, Responsibilitas yaitu pertanggungjawaban atas pengelolaan suatu perusahaan atas prinsip bisnis korporsi, serta peraturan perundangan yang berlaku juga pemenuhan kebutuhan sosial perusahaan. Kelima, Fairnes yaitu tindakkan yang selau adil dan setara dalam pemenuhan hak dan kewajiban pemegang saham dalam perjanjian serta peraturan perundangan.
9. Corporate Governance Predicate Index
Nuswandari (2009) dan Vajriyanti dkk. (2015) menyatakanbahwa The
(24)
13
yang independen yang bertindak sebagai diseminasi serta pengembangan dari
Corporate Governance di negara Indonesia. Pengertian Corporate Governance
Predicate Index (CGPI) merupakan tindakan pemeringkat dan riset untuk
penerapan tata kelola pada perusahaan publik yang berada di Indonesia diselenggarakan melalui The Indonesia Institute Of Corporate Governance.
Pendekatan yang sering dilakukan dapat diketahui memalui: 1) menganalis informasi umum meliputi laporan akuntansi keuangan, situs perusahaan, berita pada media masa. 2) melakukan wawancara dengan pihak yang terkait dengan perusahaan meliputi manajer, dewan direksi. 3) mengumpulkan data kepemilikan saham minoritas suatu perusahaan.
B. HIPOTESIS
1. Hubungan Profitabilitas dan Nilai Perusahaan
Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba ketika perusahaan menjalankan operasi bisnisnya. Profitabilitas yang tinggi yang diperoleh perusahaan menunjukkan bahwa kinerja perusahaan sedang dalam keadaan baik. Semakin tinggi profitabilitas yang diperoleh semakin besar pula kemampuan perusahaan untuk dapat membayarkan dividennya, sehingga manajemen perusahaan mampu menarik para investor untuk menanamkan modalnya pada perusahaan yang akan berdampak pada kenaikan nilai perusahaan.
Sesuai dengan penelitian Soliha (2002) dalam penelitiannya menunjukkan bahwa profit perusahaan yang tinggi akan memberikan prospek yang baik bagi perusahaan sehingga dapat memicu investor untuk meningkatkan permintaan saham. Permintaan saham meningkat akan meningkatkan pula nilai perusahaan.
(25)
Susanti (2010); Santika serta Soliha (2002) dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa faktor profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan dalam meningkatkan nilai perusahaan. Berbeda dengan Andinata (2010) yang menyatakan bahwa faktor profitabilitas berpengaruh tidak signifikan terhadap nilai perusahaan.
H1: Profitabilitas berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. 2. Hubungan Kebijakan Dividen dan Nilai Perusahaan
Kebijakan dividen adalah kebijakan yang berkaitan dengan penentuan apakah laba yang diperoleh perusahaan akan dibagikan kepada para pemegang saham sebagai dividen atau akan ditahan dalam bentuk laba ditahan. Ketika perusahaan melakukan kebijakan terhadap pemberian dividen kepada para pemegang saham maka perusahaan akan melakukan perhitungan mengenai seberapa besar dividen yang harus diberikan kepada pemegang saham dari laba yang dibukukan. Kebijakan ini merupakan keputusan yang sangat penting dalam suatu perusahaan karena apabila kebijakan yang dilakukan tepat maka akan miningkatkan nilai perusahaan.
Sesuai dengan penelitian Hermuningsih (2009); Sukrini (2012) menyatakan bahwa kebijakan dalam penentuan dividen adalah kebijakan yang dapat menentukan seberapa besar laba akan dibagi untuk para pemegang saham. Laba yang dibagi kepada pemegang saham menunjukkan tingkat kesejahteraan yang didapat. Ketika dividen yang dibagikan semakin besar maka perusahaan akan dinilai semakin baik dan menguntungkan. Penilaian tersebut akan tercermin dari tingkat harga sahamnya. Hasil penelitian Wahyudi dan Pawesti (2006),
(26)
15
Susanti (2010) menunjukkan bukti bahwa faktor kebijakan dividen mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan.
H2: Kebijakan dividen berpengruh positif terhadap nilai perusahaan. 3. Hubungan Leverage dan Nilai Perusahaan
Leverage tidak lain adalah gambaran hutang dari suatu perusahaan
sehingga dapat juga digambarkan sebagai penaksiran dari risiko yang melekat pada suatu perusahaan. Rasio leverage suatu persahaan yang semakin besar
menunjukkan risiko investasi yang semakin besar, sedangkan rasio leverage suatu
perusahaan yang semakin kecil memiliki risiko investasi yang kecil. Karena ketika perusahaan memiliki rasio leverage yang bersih menunjukkan bahwa
perusahaan tidak solvable. Sehingga ketika perusahaan berada pada keadaan tidak
solvable memicu para investor berfikir kembali untuk berinvestasi sebab risiko
yang dimiliki perusahaan terlalu besar yang pada akhirnya akan menurunkan nilai perusahaan.
Sesuai pendapat Hanafi (2005), menyatakan bahwa perusahaan dikatakan tidak solvable apabila total hutang perusahaan lebih basar dari total aset yang
dimiliki perusahaan. Dengan semakin tingginya rasio leverage menunjukkan
semakin besar dana yang disediakan oleh pihak kreditur. Analisa (2011) juga menyatakan keadaan tersebut membuat investor untuk berhati-hati untuk berinvestasi di perusahaan yang memiliki rasio leverage nya tinggi karena
semakin tinggi rasio leverage semakin tinggi pula risiko investasinya. Penelitian
Sujoko (2007) dan Analisa (2011) membuktikan bahwa faktor leverage
(27)
(2003) yang menyatakan bahwa faktor Leverage berpengaruh positif signifikan
terhadap Nilai Perusahaan.
H3: Leverage berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan. 4. Hubungan Manajemen Laba dan Nilai Perusahaan
Manajemen laba adalah tindakan untuk mengelola laba yang terjadi selama periode berjalan perusahaan dilakukan dari aktivitas keseharian perusahaan. Manajemen laba dilakukan guna memenuhi laba yang telah ditargetkan. Sehingga para manajer bersedia melakukan apa saja guna mencapai target dari laba trersebut. Kinerja jangka pendek perusahaan akan terlihat baik dari laporan laba rugi yang positif ketika perusahaan malakukan tindakan manajemen laba, tetapi akan menyebabkan aliran kas menurun suatu perusahan dimasa depan sehingga dapat berakibat menurunnya nilai perusahaan.
Gunny, (2005); Roychowdhury, (2006); Vajriyanti dkk. (2015) menyatakan kegiatan yang dilakukan manajemen guna menaikkan laba pada periode berjalan memiliki dampak buruk pada laba serta kinerja suatu perusahaan dimasa depan. Karena di periode masa depan laba akan turun maka harga saham merosot dan menyebabkan nilai perusahaan menjadi buruk. Penelitian Herawaty (2008) membuktikan bahwa faktor manajemen laba berpengaruh negatif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Berbeda dengan Ferdawati (2008) yang membuktikan bahwa Manajemen Laba berpengaruh positif signifikan terhadap Nilai perusahaan.
(28)
17
5. Hubungan Manajemen Laba dan Nilai Perusahaan dengan Corporate Governance sebagai moderasi
Manajemen laba adalah tindakan untuk mengelola laba yang terjadi selama periode berjalan perusahaan dilakukan dari aktivitas keseharian perusahaan. Manajemen laba dilakukan guna memenuhi laba yang telah ditargetkan. Sehingga para manajer bersedia melaukan apa saja guna mencapai target dari laba trersebut. Kinerja jangka pendek perusahaan akan terlihat baik dari laporan laba rugi yang positif ketika perusahaan malakukan tindakan manajemen laba, tetapi akan menyebabkan aliran kas menurun suatu perusahan dimasa depan sehingga dapat berakibat menurunnya nilai perusahaan. Sedangkan Corporate
governance merupakan alat pengatur yang terkait dengan manajemen perusahaan,
pemilik saham, kreditur, karyawan, serta kelompok kepentingan lain berhubungan antara hak dan kewajiban masing-masing, yang menyebabkan peningkatan nilai bagi seluruh pihak yang terkait dengan perusahaan.
Dye (1998), Chtourou et al. (2001) dan Vajriyanti dkk. (2015) menyatakan
bahwa dengan menerapkan corporate governance secara berkesinambungan
mampu meminimalisir kesempatan manajer untuk beraksi dan juga menghambat tindakan rekayasa pada laporan akuntansi keuangan perusahaan yang tidak mencerminkan niali suatu perusahaan dengan benar. Sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan karena adanya faktor yang mampu mengendalikan dan mencegah tindakan manajer untuk melakukan mnajemen laba.
(29)
Klapper dan Love, (2002); Black et al (2006); Silverin dan Barros (2006); bahwa
corporate governance memiliki hubungan positif dan signifikan terhadap nilai
perusahaan.
H5: Corporate governance berpengaruh negatif terhadap hubungan manajemn laba dengan nilai perusahaan.
C. MODEL PENELITIAN
Gambar 2.1 Model Penelitian Kebijakan Dividen
Leverage
Manajemen Laba
Corporate Governance
Nilai Perusahaan Profitabilitas +
+
--
(30)
19
BAB III
METODE PENELITIAN A. OBJEK PENELITIAN
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan publik yang terdaftar pada
Corporate Governance Predicate Index serta yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia periode 2013-2015, yaitu perusahaan yang menerbitkan laporan keuangan tahunan.
B. JENIS DATA
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu berupa laporan keuangan tahunan audited perusahaan yang diterbitkan oleh
perusahaan publik yang terdaftar di BEI.
C. TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL
Metode yang digunakan untuk pengambilan sampel dalam penelitian ini yaitu metode purposive sampling yaitu pemilihan sampel dengan menetapkan
kriteria-kriteria tertentu yang ditetapkan oleh peneliti. kriteria yang digunakan adalah:
a) Perusahaan publik yang terdapat dalam peringkat CGPI selama periode 2013-2015.
b) Perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Eefek Iindonesia periode 2013-2015.
(31)
D. TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Teknik pengambilan data dengan menggunakan dokumentasi. Teknik dokumntasi adalah teknik pengumpulan data dengan mengumpulkan sumber-sumber data dokumenter seperti laporan tahunan dan summary of financial
statement perusahaan yang menjadi sampel penelitian. Data diperoleh dengan cara
mengunjungi halaman situs BEI yaitu www.idx.co.id untuk mendapatkan laporan keuangan suatu perusahaan serta menelusur pemeringkat dari CGPI untuk mendapatkan data prusahaan yang memeperoleh peringkat ataupun skor pada wabsite www.mitrariset.com.
E. DEFINISI OPERASIONAL DAN PENGUKURAN VARIABEL 1. Variabel Dependen
a. Nilai perusahaan
Nilai perusahaan adalah tujuan perusahaan jangka panjang yang tercermin oleh harga sahamnya yang stabil dan terus meningkat. penelitian ini
menggunakan rumus Tobin’s Q sebagai berikut:
Keterangan:
Q = nilai perusahaan
MVE = equity market value
D = nilai buku pada total utang BVE = book value equity
(32)
21
MVE didapatkan pada harga saham penutupan dikalikan degna total saham yang beredar diakhir tahun. Nilai BVE didapatkan pada selisih dari total aktiva serta total utang.
2. Variabel independen a. Profitabilitas
Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba melalui kegiatan operasionalnya dengan memanfaatkan sumber daya yang tersedia Andinata (2010). Pada penelitian ini alat ukur yang digunakan dalam profitabilitas adalah Return on equity (ROE) yang diukur dengan menggunakan
rumus:
b. Kebijakan dividen
Kebijakan dividen adalah kebijakan yang dilakukan perusahaan untuk membagikan laba yang diperoleh perusahaan untuk para pemegang saham dengan sesuai persentase saham kepemilikan. Pengukuran kebijakan dividen dengan
dividend payout ratio.
c. Leverage
Leverage adalah rasio yang membandingkan antara total hutang suat
perusahaan terhadap total ekuitas perusahaan dalam periode akuntansi. Rasio tersebut menunjukkan sejauh mana perusahaan mampu membayar seluruh hutangnya dengan modal yang ada dimiliki perusahaan.
(33)
d. Manajemen Laba
Manajemen laba adalah aksi untuk mengelola laba yang dilakukan oleh manajer pada kegiatan harian perusahaan sepanjang periode akuntansi berjalan. Pengkuran manajemen laba yang digunakan dalam penelitian mengikuti peneliti Dechow et al. (1998) dan Vajriyanti dkk. (2015) yaitu kos operasi abnormal (ABNCFO).
Kos operasi abnormal (ABNCFO). ABNCFO adalah nilai atau angka residu pada estimasi persamaan model regresi. Suatu perusahaan dapat diduga melakukan kegiatan manajemen laba pada aliran kas aktivitas operasi bila rata-rata arus kas aktivitas operasi abnormal berangka negatif. Model persamaan regresi antara lain:
CFOt/At-1 = α0 + α1 (1/At-1) + α2 (St/At-1) + α3 (ΔSt/At-1) + εt
Keterangan:
CFOt = arus kas aktivitas operasi perusahaan x di tahun t
At-1 = total aktiva perusahaan x di tahun t
St = penjualan di tahun t
ΔSt = penjualan di tahun t dikurangi tahun t-1
ΔSt-1 =penjualan di tahun t-1 dikurangi t-2
α = kostanta regresi
(34)
23
3. Variabel pemoderasi a. Corporate Governance
Corporate Governance adalah alat untuk mengendalikan serta
memberikan aturan pada perusahaan berguna untuk menciptakan nilai tambah yang diharapkan nilai perusahaan akan dinilai bagus oleh para pihak internal maupun eksternal dalam penelitian yang diukur dengan index skor pada corporate
governance predicate index yang telah dikembangkan oleh the indonesia institute
of corporate gvernance meliputi: Self Assessment, Document, Paper, Observation.
F. METODE ANALISIS DATA 1. Uji statistik deskriptif
Analisis Statistik Deskriptif ini memberikan gambaran atau deskripsi dari suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian,
maksimum, minimum, sum, range, median, kurtosis, dan skewness. Dalam
penelitian ini, analisis statistik deskriptif hanya menggunakan pengukuran nilai rata-rata (mean), median, standar deviasi, maksimum dan minimum.
2. Uji kualitas data
Teknik analisis data yang digunakan pada pengujian hipotesis ini adalah regresi linier berganda. Sebelum dilakukan pengujian regresi linier berganda, maka akan dilakukan uji asumsi klasik terlebih dahulu yaitu pengujian mengenai normalitas, multikolinearitas, heteroskedastisitas, dan autokorelasi.
(35)
a) Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk melihat apakah didalam model regresi residual berdistribusi normal atau tidak. Untuk menguji apakah data berdistribusi
normal maka digunakan pengujian One-Sample Kolmogorov-Smirnov. Uji
Kolmogorov-Smirnov adalah dengan membandingkan distribusi data dengan
distribusi normal baku.
Distribusi normal baku adalah data yang telah ditransformasikan ke dalam bentuk Z-score dan diasumsikan normal. Jadi uji Kolgomorov Smirnov adalah uji
beda antara data yang diuji normalitasnya dengan data normal baku. Seperti uji beda biasa, jika nilai signifikansi < α 0,05 berarti terdapat perbedaan yang signifikan, dan jika nilai signifikansi > α 0,05 maka tidak terjadi perbedaan yang signifikan. Penerapan pada uji Kolgomorov Smirnov adalah bahwa jika
signifikansi < α 0,05 berarti data yang akan diuji mempunyai perbedaan yang signifikan dengan data normal baku, berarti data tersebut tidak normal.
b) Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas merupakan uji yang ditunjukkan untuk menguji apakah ditemukannya korelasi antar variabel bebas (variabel independen) di dalam model regresi. Model uji regresi yang baik selayaknya tidak terjadi multikolinieritas. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinieritas adalah dengan melihat nilai VIF dan nilai Tolerance, jika nilai VIF < 10 dan nilai dari
Tolerance > 0,1 maka tingkat kolonieritas dapat ditoleransi. Nilai Eigenvalue
sejumlah satu atau lebih yang mendekati nol memberikan petunjuk adanya multikolinieritas.
(36)
25
c) Uji Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas adalah jika varians dari residual satu pengamatan yang
lain berbeda. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terdapat heteroskedastisitas. Untuk melihat ada atau tidaknya heteroskedastisitas maka dapat menggunakan uji metode Glejser, yang mananilai sig > α 0,05 maka
regresi tidak mengalami heteroskedastisitas.
d) Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi adalah menguji tentang ada tidaknya korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan periode t-1 pada persamaan regresi linier. Apabila terjadi korelasi maka menujukkan adanya masalah autokorelasi. Permasalahan autokorelasi bisa terjadi pada data time series. Model regresi yang
baik adalah model regresi yang bebas autokorelasi. Metode pengujian yang sering digunakan adalah dengan uji Durbin-Watson (uji D-W) Pengambilan keputusan
ada atau tidaknya autokorelasi dengan kriterianya adalah nilai D-W di bawah -2 berarti ada autokorelasi positif.Nilai D-W antara -2 sampai dengan +2 berarti tidak ada autokorelasi.Nilai D-W berada di atas +2 berarti ada autokorelasi negatif.
3. Uji hipotesis
Untuk pengujian hipotesis ini digunakan model regresi linier berganda, yaitu untuk menguji pengaruh lebih dari satu variabel independen terhadap variabel dependen. Model analisi data yang dipakai dalam penelitian adalah
moderated regression analysis (MRA) disebut juga uji interaksi. Sebelumnya
(37)
interaksi atau MRA seluruh data harus terlebih dahulu lolos pada tahap uji asumsi klasik. Model persamaan regresi antara lain:
Q = α0 + β1PROFT +β2KDIV +β3LEV +β4MLR + β5CGPI + e
Q = α0 + β1PROFT +β2KDIV +β3LEV +β4MLR + β5CGPI + β6MLR*CGPI + e Keterangan:
Q = Nilai perusahaan
α = Konstanta
β = Koefisien regresi
PROFT = Profitabilitas
KDIV = Kebijakan dividen
LEV = Leverage
MLR = Manajemen laba riil
GCG = Skor corporate governance predicate index
e = Standar eror
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini terdiri dari uji koefisien determiaasi, Uji F atau secara simultan dan Uji t atau secara parsial.
a) Uji Koefisien Determinasi
Untuk mengukur seberapa kemampuan apakah variabel independen (Profitabilitas, Kebijakan Dividen, Leverage) berpengaruh secara parsial terhadap
variabel dependen (Nilai Perusahaan) serta mengetahui variabel moderasi (Corporate Governance) terhadap variabel independen (Manajemen Laba) pada
(38)
27
Variabel dikatakan memiliki pengaruh terhadap variabel dependen apabila besarnya adjusted R2 lebih besar dari 0 (nol).
b) Uji F
Untuk mengetahui pengaruh variabel independen (Profitabilitas, Kebijakan dividen, Leverage) berpengaruh secara parsial terhadap variabel
dependen (Nilai perusahaan) secara bersama-sama atau secara simultan digunakan uji F. Jika diketahui nilai signifikan F < α 0,05 maka terdapat pengaruh secara bersama-sama antara variabel independen terhadap variabel dependen.
c) Uji t
Untuk menguji pengaruh apakah variabel independen (Profitabilitas, Kebijakan dividen, Leverage) berpengaruh secara parsial terhadap variabel
dependen (Nilai perusahaan) serta mengetahui variabel moderasi (corporate
governance) terhadap variabel independen (Manajemen laba) pada variabel
dependen (Nilai perusahaan) secara parsial digunakan uji t. Kriteria penerimaan hipotesis apabila besarnya signifikasi t < α 0,05 dan koefisien regresi searah dengan hipotesis.
(39)
28 A. Gambaran Umum Objek Penelitian
Hasil sampel penelitian pada perusahaan publik yang terdaftar pada
Corporate Governance Predicate Index serta yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia periode 2013-2015 diperoleh jumlah sampel sebanyak 34 perusahaan. Proses pemilihan sampel disajikan pada tabel berikut:
TABEL 4.1
PROSES PENGAMBILAN SAMPEL
No. Kriteria Perusahaan 2013 2014 2015 jumlah
1 Perusahaan yang masuk dalam
Indonesian Most Trusted
Companies pada tahun 2013-2015
42 31 23 96
2 Perusahaan yang terdaftar dalam
Bursa Efek Indonesia pada tahun 2013-2015
25 16 12 53
3 Perusahaan yang masuk dalam
Indonesian Most Trusted
Companies serta terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia pada tahun 2013-2015
25 16 12 53
4 Total sampel 25 16 12 53
5 Data Outlier 9 6 4 19
6 Jumlah data sampel dalam 3 tahun
pengamatan
(40)
29
B. Uji Kualitas dan Instrumen Data 1. Uji Statistik Deskriptif
Penyajian statistik deskriptif terdiri dari perhitungan minimum, maximum,
mean, median standar deviasi dimaksudkan untuk memberikan gambaran profil
dari data penelitian.
Tabel 4.2 Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Median Std. Deviation
NLAIPRSHN 34 .5528 354786.0874 106001.900185 76400.090950 116067.6558069 PROFITBLTAS 34 -1.9163 2.6258 .116803 .110550 .5757826
KBJKNDVDN 34 .0000 .3333 .136218 .119800 .1365003
LEVERAGE 34 -10.0604 10.8443 4.256647 5.754150 4.6685916
MNJMNLBA 34 -.0931 .0886 -.009300 -.006500 .0382652
SKORCGPI 34 66.0000 92.0000 82.205882 85.500000 7.8654573
Valid N (listwise) 34
Sumber: Hasil olah data 2016
Dari hasil analisis tabel 4.2 menunjukkan bahwa pengamatan dalam penelitian ini sebanyak 34 sampel, adapun hasil statistik deskriptif sebagai berikut:
a. Variabel Nilai Perusahaan dengan nilai minimum sebesar 0.5528; nilai
maximum sebesar 354786.0874; nilai mean sebesar 106001.900185; nilai
median sebesar 76400.090950 dan nilai stdandartd deviation sebesar 116067.6558069. mean > median artinya Nilai Perusahaan bernilai tinggi.
b. Variabel Profitabilitas dengan nilai minimum sebesar -1.9163; nilai
maximum sebesar 2.6258; nilai mean sebesar 0.116803; nilai median
sebesar .110550 dan nilai stdandartd deviation sebesar 0.5757826. mean >
(41)
c. Variabel Kebijakan dividen dengan nilai minimum sebesar 0.0000; nilai
maximum sebesar 0.3333; nilai mean sebesar 0.136218; nilai median
sebesar .119800 dan nilai stdandartd deviation sebesar.1365003. mean > median artinya Kebijakan Dividen yang dilakukan perusahaan tepat.
d. Variabel Leverage dengan nilai minimum sebesar -10.0604; nilai maximum
sebesar 10.8443; nilai mean sebesar 4.256647; nilai median sebesar
5.754150 dan nilai stdandartd deviation sebesar 4.6685916. mean < median
artinya Leverage memberikan gambaran buruk.
e. Variabel Manajaman Laba dengan nilai minimum sebesar -.0931; nilai
maximum sebesar .0886 ; nilai mean sebesar -.009300 ; nilai median
sebesar -.006500 dan nilai stdandartd deviation sebesar .0382652. mean > median artinya Manajemen Laba berdampak buruk.
f. Variabel skor CGPI dengan nilai minimum sebesar 66.0000; nilai
maximum sebesar 92.0000; nilai mean sebesar 82.205882 ; nilai median
sebesar 85.500000 dan nilai stdandartd deviation sebesar 7.8654573. mean < median artinya Skor CGPI bernilai rendah.
2.
Analisis Uji Asumsi Klasik a. Uji NormalitasAdapun hasil uji normalitas data dengan menggunakan One-Sample
(42)
31
TABEL 4.3 MODEL I
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardize
d Residual
N 34
Normal Parameters(a,b)
Mean .0000000 Std. Deviation 69090.4850499
0 Most Extreme
Differences
Absolute .093 Positive .067 Negative -.093 Kolmogorov-Smirnov Z .543 Asymp. Sig. (2-tailed) .930
Sumber: Hasil olah data 2016
Hasil uji normalitas regresi model I dapat dilihat dari Tabel 4.3 bahwa nilai
Asymp sig. (2-tailed) sebesar 0.930 > alpha 0.05 artinya data berdistribusi normal
sehingga dapat digunakan sebagai penelitian.
TABEL 4.4 MODEL II
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardize
d Residual
N 34
Normal Parameters(a,b)
Mean .0000000 Std. Deviation 62841.8367946
4 Most Extreme
Differences
Absolute .127 Positive .127 Negative -.127 Kolmogorov-Smirnov Z .743 Asymp. Sig. (2-tailed) .639 Sumber: Hasil olah data 2016
Hasil uji normalitas regresi model II dapat dilihat dari Tabel 4.4 bahwa nilai
Asymp sig. (2-tailed) sebesar 0.639 > alpha 0.05 artinya data berdistribusi normal
(43)
b. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinieritas dilihat dari nilai tolerance atau nilai VIF, apabila nilai
tolerance > 0.10 atau nilai VIF < 10 maka dapat disimpulkan tidak terdapat
multikolinaeritas. Adapun hasil uji multikolinearitas sebagai berikut:
TABEL 4.5 MODEL I Coefficients(a)
Sumber: Hasil olah data 2016
Hasil uji multikolinearitas regresi model I diketahui dari tabel 4.5 bahwa nilai
tolerance > 0.10 dan nilai VIF < 10 maka dapat disimpulkan bahwa model regresi
tidak mengandung multikolinieartias.
TABEL 4.6 MODEL II Coefficients(a)
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF 1 (Constant)
PROFITBLTAS .755 1.324 KBJKNDVDN .725 1.379 LEVERAGE .460 2.172 Zscore(MNJMNLBA) .888 1.126 Zscore(SKORCGPI) .546 1.832 ABS_MLB_SCG .593 1.687
Sumber: Hasil olah data 2016
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF 1 (Constant)
PROFITBLTAS .814 1.228 KBJKNDVDN .728 1.373 LEVERAGE .534 1.873 MNJMNLBA .945 1.059 SKORCGPI .599 1.669
(44)
33
Hasil uji multikolinearitas regresi model II diketahui dari tabel 4.6 bahwa nilai
tolerance > 0.10 dan nilai VIF < 10 maka dapat disimpulkan bahwa model regresi
tidak mengandung multikolinieartias.
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas diuji menggunakan metode Gletjser yang mana jika
nilai sig > α 0,05 maka regresi tidak mengalami heteroskedastisitas.
TABEL 4.7 MODEL I Coefficients(a)
Model Sig.
1 (Constant) .928 PROFITBLTAS .688 KBJKNDVDN .233 LEVERAGE .751 MNJMNLBA .215 SKORCGPI .473 Sumber: Hasil olah data 2016
Hasil uji heteroskedastisitas model regresi I menggunakan uji Glejser diperoleh diketahui dari Tabel 4.7 bahwa semua variabel memiliki nilai signifikan > 0,05 jadi dapat disimpulkan bahwa regresi model I dengan uji Glejser tersebut
(45)
TABEL 4.8 MODEL II Coefficients(a)
Sumber: Hasil olah data 2016
Hasil uji heteroskedastisitas model regresi II menggunakan uji Glejser
diperoleh diketahui dari Tabel 4.8 bahwa semua variabel memiliki nilai signifikan > 0,05 jadi dapat disimpulkan bahwa regresi model II dengan uji Glejser tersebut
tidak terdapat gejala heteroskedastisitas.
d. Uji Autokorelasi
Uji Autokorelasi menggunakan uji Durbin-Watson (DW test). Adapun hasil uji
autokorelasi adalah sebagai berikut:
TABEL 4.9 MODEL I Model Summary(b) Model
Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson 1 .582 75006.0328779 2.181
Sumber: Hasil olah data 2016
Tabel 4.9 uji autokorelasi model regresi I diperoleh hasil bahwa nilai
Durbin-Watson sebesar 2.181, sedangkan pada tabel Durbin-Watson dengan signifikansi
0,05 dan dengan jumlah data n = 34, jumlah variabel k = 4 diperoleh nilai DL sebesar (1.2078) DU sebesar (1.7277). nilai DW terletak antara DU < DW < 4-DU
Model Sig.
Std. Error
1 (Constant) .000 PROFITBLTAS .439 KBJKNDVDN .207 LEVERAGE .091 Zscore(MNJMNLBA) .503 Zscore(SKORCGPI) .083 ABS_MLB_SCG .633
(46)
35
( 1.7277< 2.181< 4-1.7277 ) sehingga dapat disimpulkan bahwa pada penelitian ini tidak terjadi autokorelasi.
TABEL 4.10 MODEL II Model Summary(b) Model Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson 1 .642 69474.2645949 2.192
Sumber: Hasil olah data 2016
Tabel 4.10 uji autokorelasi model regresi II diperoleh hasil bahwa nilai
Durbin-Watson sebesar 2.192, sedangkan pada tabel Durbin watson dengan
signifikansi 0,05 dan dengan jumlah data n = 34, jumlah variabel k = 4 diperoleh nilai DL sebesar (1.2078) DU sebesar (1.7277). nilai DW terletak antara DU < DW < 4-DU ( 1.7277 < 2.192 < 4-1.7277 ) sehingga dapat disimpulkan bahwa pada penelitian ini tidak terjadi autokorelasi.
C.
Hasil Penelitian (Uji Hipotesis) 1. Koefisien Determinasi (Adjusted R2)Uji koefisien determinasi digunakan untuk menguji kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variasi perubahan variabel dependen. Adapun hasil uji koefisien determinasi adalah sebagai berikut:
TABEL 4.11
Uji Koefisien Determinasi Model Regresi I Model R
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
Durbin-Watson 1 .804(a) .646 .582 75006.0328779 2.181
(47)
Berdasarkan tabel 4.11 dapat diketahui bahwa uji koefisien determinasi regresi model I diperoleh hasil (Adjusted R2)sebesar 0.582 atau 58,2 % artinya
bahwa variabel Profitabilitas, Kebijakan Dividen, Leverage, Manajemen Laba,
Skor CGPI memiliki pengaruh sebesar 58,2 % terhadap Nilai Perusahaan, sedangkan 41,8 % dipengaruhi oleh variabel lain diluar model penelitian.
TABEL 4.12
Uji Koefisien Determinasi Model Regresi II Model R
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
Durbin-Watson 1 .841(a) .707 .642 69474.2645949 2.192
Sumber: Hasil olah data 2016
Berdasarkan tabel 4.12 dapat diketahui bahwa uji koefisien determinasi regresi model II diperoleh hasil (Adjusted R2) sebesar 0.642 atau 64,2 % artinya
bahwa variabel Profitabilitas, Kebijakan Dividen, Leverage, Manajemen Laba, Skor CGPI memiliki pengaruh sebesar 64,2 % terhadap Nilai Perusahaan, sedangkan 35,8 % dipengaruhi oleh variabel lain diluar model penelitian.
2. Uji Signifikansi Simultan (Uji Nilai F) TABEL 4.13
Uji Nilai F Regresi Model I Model
Sum of Squares df
Mean
Square F Sig. 1 Regression 287040784
802.723 5
574081569
60.545 10.204 .000(a) Residual 157525339
106.198 28
562590496 8.078 Total 444566123
908.920 33
Sumber: Hasil olah data 2016
Berdasarkan table 4.13 diketahui bahwa nilai F model regresi I diperoleh hasil sebesar 10.204 dengan nilai signifikan sebesar 0.000 < alpha 0,05 artinya
(48)
37
variabel Profitabilitas, Kebijakan Dividen, Leverage, Manajemen laba, Skor CGPI
secara simultan atau bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap Nilai Perusahaan.
TABEL 4.14
Uji Nilai F Regresi Model II Model
Sum of Squares df
Mean
Square F Sig. 1 Regression 31424594
1002.034 6
52374323
500.339 10.851 .000(a) Residual 13032018
2906.886 27
48266734 40.996 Total 44456612
3908.920 33
Sumber: Hasil olah data 2016
Berdasarkan tabel 4.14 diketahui bahwa nilai F model regresi II diperoleh hasil sebesar 10.851 dengan nilai signifikan sebesar 0.000 < alpha 0,05 artinya variabel Profitabilitas, Kebijakan Dividen, Leverage, Manajemen laba, Skor CGPI
secara simultan atau bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap Nilai Perusahaan.
3. Uji Parsial (Uji Nilai t)
TABEL 4.15 Uji Parsial (Uji Nilai t)
Model Unstandardized Coefficients
Standar dized Coeffici
ents
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -257715.362 165213.025 -1.560 .130 PROFITBLTAS 39990.934 25126.930 .198 1.592 .123 KBJKNDVDN 301985.671 112097.626 .355 2.694 .012 LEVERAGE 9230.934 3827.231 .371 2.412 .023 MNJMNLBA 865565.629 351081.548 .285 2.465 .020 SKORCGPI 3487.188 2144.897 .236 1.626 .115
(49)
Berdasarkan pengujian pada tabel 4.15 dapat dirumuskan regresi sebagai berikut:
NP = -257715.362 + 39990.934 PROF + 301985.671 KDIV + 9230.934 LEV + 865565.629 MLBA + 3487.188 SCGPI + e
a. Pengujian hipotesis pertama H1
Variabel Profitabilitas yaitu memiliki nilai signifikan 0.123 > 0,05 dan memiliki arah koefisien regresi positif 39990.934 artinya profitabiltas tidak berpengaruh signifikan terhadap Nilai perusahaan. Dengan demikian hipotesis pertama H1. Ditolak
b. Pengujian hipotesis kedua H2
Variabel Kebijakan Dividen yaitu memiliki nilai signifikan 0.012 < 0,05 dan memiliki arah koefisien regresi positif 301985.671artinya Kebijakan Dividen berpengaruh positif signifikan terhadap Nilai perusahaan. Dengan demikian hipotesis kedua H2. Diterima
c. Pengujian hipotesis ketiga H3
Variabel Leverage yaitu memiliki nilai signifikan 0.023 < 0,05 dan
memiliki arah koefisien regresi positif 9230.934 artinya Leverage berpengaruh positif signifikan terhadap Nilai Perusahaan. Dengan demikian hipotesis ketiga H3. Ditolak
d. Pengujian hipotesis keempat H4
Variabel Manajemen Laba yaitu memiliki nilai signifikan 0.020 < 0,05 dan memiliki arah koefisien regresi positif 865565.629 artinya Manajemen Laba berpengaruh positif signifikan terhadap Nilai perusahaan. Dengan demikian hipotesis ketiga H4. Ditolak
(50)
39
TABEL 4.16 Uji Parsial (Uji Nilai t)
Model Unstandardized Coefficients
Standar dized Coefficie
nts
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 79356.102 33127.285 2.395 .024
PROFITBLTAS 24515.175 24169.420 .122 1.014 .319 KBJKNDVDN 318254.044 104056.186 .374 3.058 .005 LEVERAGE 5864.738 3818.007 .236 1.536 .136 Zscore(MNJMNL
BA) 40573.003 12833.194 .350 3.162 .004
Zscore(SKORCG
PI) 15854.405 16369.166 .137 .969 .341
ABS_MLB_SCG -41273.596 17384.838 -.321 -2.374 .025 Sumber: Hasil olah data 2016
Berdasarkan pengujian pada tabel 4.16 dapat dirumuskan regresi sebagai berikut:
NP = 79356.102 + 24515.175 PROF + 318254.044 KDIV + 5864.738 LEV + 40573.003 MLBA + 15854.405 SCGPI -41273.596 MLBA* SCGPI + e
e. Pengujian hipotesis kelima H5
Variabel interaksi antara Corporate Governance dengan Manajemen
Laba yaitu memiliki nilai signifikan 0.025 < 0,05 dan memiliki arah koefisien regresi negatif -41273.596 artinya Corporate Governance
berpengaruh negatif signifikan terhadap interaksi antara Manajemen Laba dengan Nilai perusahaan. Dengan demikian hipotesis kelima H5. Diterima
(51)
TABEL 4.17
Kode Hipotesis Hasil
H1
Profitabilitas berpengaruh positif terhadap Nilai Perusahaan.
Ditolak
H2 Kebijakan Dividen berpengaruh positif
terhadap Nilai Perusahaan.
Diterima H3
Leverage berpengaruh negatif terhadap Nilai Perusahaan.
Ditolak
H4 Manajemen Laba berpengaruh negatif
terhadap Nilai Perusahaan.
Ditolak
H5
Corporate governance berpengaruh negatif terhadap hubungan Manajemen Laba dengan Nilai Perusahaan.
Diterima
D. Pembahasan
1. Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan
Pengujian hipotesis pertama dapat membuktikan bahwa Profitabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap Nilai Perusahaan. Dimana arah hipotesis berlawanan dengaan hasil penelitian, hal ini dikarenakan bahwa Profitabilitas yang tinggi yang diperoleh perusahaan tidak menunjukkan bahwa kinerja perusahaan sedang dalam keadaan baik ataupun tidak memberikan prospek yang baik atau meningkat bagi perusahaan dimungkinkan karena kendala hutang yang lebih besar dalam perusahaan. Walapun profitabilitas yang diperoleh perusahaan semakin besar tetapi para investor telah menganalisis laporan keuangan perusahaan tersebut dan mengetahui bahwa perusahaan dalam keadaan tidak profit, sehingga manajemen perusahaan tidak mampu menarik lebih banyak investor untuk menanamkan modalnya pada perusahaan.
(52)
41
Penelitian ini bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh Susanti (2010); Santika dan Ratnawati (2002) serta Soliha (2002) dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa faktor profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan dalam meningkatkan nilai perusahaan. Akan tetapi hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Andinata (2010); yang menyatakan bahwa faktor Profitabilitas berpengaruh tidak signifikan terhadap Nilai Perusahaan.
2. Kebijakan Dividen terhadap Nilai Perusahaan
Pengujian hipotesis kedua dapat membuktikan bahwa Kebijakan Dividen berpengaruh positif signifikan terhadap Nilai perusahaan. Dimana arah hipotesis searah dengaan hasil penelitian, hal ini menunjukkan bahwa kebijakan dalam penentuan besaran dividen merupakan keputusan yang sangat penting dalam suatu perusahaan karena ketika dividen yang dibagikan semakin besar maka perusahaan akan dinilai semakin baik dan menguntungkan oleh para pemegang saham. Terbukti dari laba dividen yang dibagikan kepada pemegang saham menunjukkan tingkat kesejahteraan serta kepercayaan pemegang saham kepada perusahaan.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Wahyudi dan Pawesti (2006); Susanti (2010) menunjukkan bukti bahwa faktor Kebijakan Dividen mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap Nilai Perusahaan.
3. Leverage terhadap Nilai Perusahaan
Pengujian hipotesis ketiga dapat membuktikan bahwa Leverage berpengaruh
positif signifikan terhadap Nilai perusahaan. Dimana arah hipotesis berlawanan dengaan hasil penelitian, hal ini menunjukkan bahwa rasio leverage suatu
(53)
pula, sedangkan rasio leverage suatu perusahaan yang semakin kecil memiliki
risiko investasi yang kecil. Semakin tingginya rasio leverage suatu perusahaan
semakin besar pula resiko investasinya, keadaan tersebutlah yang membuat para investor senang untuk berinvestasi pada suatu perusahaan yang memiliki rasio
leverage yang tinggi karena para investor percaya bahwa semakin tinggi resiko
investasinya semakin tinggi pula return investasinya.
Penelitian ini bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sujoko (2007) dan Analisa (2011) membuktikan bahwa faktor leverage berpengaruh
negatif signifikan terhadap nilai perusahaan. Akan tetapi penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Taswan (2003) yang menyatakan bahwa faktor Leverage berpengaruh positif signifikan terhadap Nilai Perusahaan.
4. Manajemen Laba terhadap Nilai perusahaan
Pengujian hipotesis keempat dapat membuktikan bahwa Manajemen Laba berpengaruh positif signifikan terhadap Nilai perusahaan. Dimana arah hipotesis berlawanan dengaan hasil penelitian, hal ini menunjukkan bahwa kegiatan yang dilakukan manajemen guna menaikkan laba serta kinerja suatu perusahaan pada periode berjalan berdampak positif. Tindakan Manajemen laba dilakukan guna memenuhi laba yang telah ditargetkan, sehingga para manajer bersedia melaukan apa saja guna mencapai target dari laba trersebut karena kinerja jangka pendek perusahaan akan terlihat baik dari laporan laba rugi yang positif ketika perusahaan malakukan tindakan manajemen laba.
Penelitian ini bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh Gunny, (2005); Roychowdhury, (2006); Vajriyanti dkk. (2015); Herawaty (2008) yang
(54)
43
membuktikan bahwa faktor manajemen laba berpengaruh negatif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Akan tetapi penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ferdawati (2008) yang membuktikan bahwa Manajemen Laba berpengaruh positif signifikan terhadap Nilai perusahaan.
5. Corporate Governance terhadap hubungan Manajemen Laba dengan Nilai Perusahaan
Pengujian hipotesis kelima dapat membuktikan bahwa Corporate
Governance berpengaruh negatif signifikan terhadap hubungan antara Manajemen
Laba dengan Nilai perusahaan. Dimana arah hipotesis searah dengaan hasil penelitian, hal ini menunjukkan bahwa penerapan atau penggunaan Corporate
Governance secara berkesinambungan pada suatu perusahaan mampu
meminimalisir kesempatan manajer untuk beraksi dan juga menghambat tindakan Manajemen Laba atau rekayasa pada laporan akuntansi keuangan perusahaan yang tidak mencerminkan nilai suatu persahaan dengan benar. Sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan karena adanya faktor yang mampu mengendalikan dan mencegah tindakan manajer untuk melakukan manajemen laba.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Dye (1998), Chtourou et al. (2001) dan Vajriyanti dkk. (2015) yang menyatakan bahwa
Corporate Governance berpengaruh negatif terhadap interaksi antara Manajemen
(55)
44 A. SIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis pengaruh profitabilitas, kebijakan dividen,
leverage, manajemen laba pada nilai perusahaan dengan variabel corporate
governance sebagai moderasi pada perusahaan yang masuk daftar corporate
governance predicate index serta terdaftar pada Bursa Efek Indonesia periode
tahun 2013-2015 dapat di ambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Profitabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap Nilai Perusahaan. 2. Kebijakan Dividen berpengaruh positif signifikan terhadap Nilai
perusahaan.
3. Leverage berpengaruh positif signifikan terhadap Nilai Perusahaan.
4. Manajemen Laba berpengaruh positif signifikan terhadap Nilai
perusahaan.
5. Corporate Governance berpengaruh negatif signifikan terhadap hubungan
antara Manajemen Laba dengan Nilai perusahaan.
B. SARAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, beberapa saran yang dapat diberikan oleh peneliti untuk penelitian selanjutnya agar mendapatkan hasil yang lebih baik antara lain :
1. Memperbanyak jumlah sampel penelitian untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.
(56)
45
2. Memperpanjang periode pengamatan untuk mendapatkan hasil yang lebih
baik.
3. Menambahkan variabel lain yang mungkin berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan, Misalkan: Kepemilikan Manajerial, Reputasi Auditor, Ukuran Perusahaan.
C. KETERBATASAN PENELITIAN
Keterbatasan peneliti dalam melakukan penelitian antara lain:
1. Lama periode penelitian hanya selama tiga tahun sehingga kurangnya keakuratan hasil penelitian karena jumlah sampel yang sedikit.
2. Penelitian hanya menggunakan empat variabel bebas dan satu variabel pemoderasi sementara masi bayak faktor yang berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
(57)
kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan. Skripsi, Universitas Diponegoro, Semarang
Agustina, Silvia. 2013. Pengaruh profitabilitas dan pengungkapan corporate social responsibility terhadap nilai persahaan. Skripsi, Universitas Negeri Padang, Padang
Andinata, Wawan. 2010. Analisis Pengaruh Profitabilitas dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan Manufaktur. Skripsi, Universitas Dian, Semarang
Ayuningtias, Dwi., Kurnia. 2013. Pengaruh profitabilitas terhadap nilai perusahaan: kebijakan dividen dan kesempatan investasi sebagai variabel antara. Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi Volume 1 Nomor 1, Januari 2013
Bernandhi, Riza. 2013. Pengaruh kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, kebijakan dividen, Leverage, ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan. Skripsi, Universitas Diponegoro, Semarang
Black, Bernand S., Jung, H., and Kim, W. 2003. Does Corporate Governance Affect Firm Value? Evidencee from Korea. www.papers.ssrn.com
Chtourou, S.M., Bedard J., and Courteau, I. 2001. Corporate Governance and Earning Management.Working Paper. Universite Laval, Quebec City, Canada
Dechow, P.M., Kothari, S.P., Watts, R.L., 1998. The relation between earnings and cash flows. Journal of Accounting and Economics 25, 133–168.
Dewi, Ayu Sri Mahatma., dan Wirajaya, Ary. 2013. Pengaruh struktur modal, profitabilitas dan ukuran perusahaan pada nilai perusahaan. E-Jurnal AkuntansiUniversitas Udayana 4.2 (2013) : 358-372 ISSN: 2302-8556
Dye, R. 1988. Earning Management in a Overlapping Generation Model. Journal of Accounting Research, Autumm, p. 195-235
Febryana, Hana. 2013. Pengaruh ukuran perusahaan dan mekanisme corporate governance terhadap nilai perusahaan. Skripsi, Universitas Negeri Padang, Padang
(1)
pula, sedangkan rasio leverage suatu perusahaan yang semakin kecil memiliki risiko investasi yang kecil. Semakin tingginya rasio leverage suatu perusahaan semakin besar pula resiko investasinya, keadaan tersebutlah yang membuat para investor senang untuk berinvestasi pada suatu perusahaan yang memiliki rasio leverage yang tinggi karena para investor percaya bahwa semakin tinggi resiko investasinya semakin tinggi pula return investasinya.
Penelitian ini bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sujoko (2007) dan Analisa (2011) membuktikan bahwa faktor leverage berpengaruh negatif signifikan terhadap nilai perusahaan. Akan tetapi penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Taswan (2003) yang menyatakan bahwa faktor Leverage berpengaruh positif signifikan terhadap Nilai Perusahaan.
4. Manajemen Laba terhadap Nilai perusahaan
Pengujian hipotesis keempat dapat membuktikan bahwa Manajemen Laba berpengaruh positif signifikan terhadap Nilai perusahaan. Dimana arah hipotesis berlawanan dengaan hasil penelitian, hal ini menunjukkan bahwa kegiatan yang dilakukan manajemen guna menaikkan laba serta kinerja suatu perusahaan pada periode berjalan berdampak positif. Tindakan Manajemen laba dilakukan guna memenuhi laba yang telah ditargetkan, sehingga para manajer bersedia melaukan apa saja guna mencapai target dari laba trersebut karena kinerja jangka pendek perusahaan akan terlihat baik dari laporan laba rugi yang positif ketika perusahaan malakukan tindakan manajemen laba.
Penelitian ini bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh Gunny, (2005); Roychowdhury, (2006); Vajriyanti dkk. (2015); Herawaty (2008) yang membuktikan bahwa faktor manajemen laba berpengaruh negatif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Akan tetapi penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ferdawati (2008) yang membuktikan bahwa Manajemen Laba berpengaruh positif signifikan terhadap Nilai perusahaan.
5. Corporate Governance terhadap hubungan Manajemen Laba dengan Nilai Perusahaan
Pengujian hipotesis kelima dapat membuktikan bahwa Corporate Governance berpengaruh negatif signifikan terhadap hubungan antara Manajemen
(2)
Laba dengan Nilai perusahaan. Dimana arah hipotesis searah dengaan hasil penelitian, hal ini menunjukkan bahwa penerapan atau penggunaan Corporate Governance secara berkesinambungan pada suatu perusahaan mampu meminimalisir kesempatan manajer untuk beraksi dan juga menghambat tindakan Manajemen Laba atau rekayasa pada laporan akuntansi keuangan perusahaan yang tidak mencerminkan nilai suatu persahaan dengan benar. Sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan karena adanya faktor yang mampu mengendalikan dan mencegah tindakan manajer untuk melakukan manajemen laba.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Dye (1998), Chtourou et al. (2001) dan Vajriyanti dkk. (2015) yang menyatakan bahwa Corporate Governance berpengaruh negatif terhadap interaksi antara Manajemen Laba dengan Nilai perusahaan.
SIMPILAN, SARAN, DAN KETERBATASAN PENELITIAN A. SIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis pengaruh profitabilitas, kebijakan dividen, leverage, manajemen laba pada nilai perusahaan dengan variabel corporate governance sebagai moderasi pada perusahaan yang masuk daftar corporate governance predicate index serta terdaftar pada Bursa Efek Indonesia periode tahun 2013-2015 dapat di ambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Profitabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap Nilai Perusahaan. 2. Kebijakan Dividen berpengaruh positif signifikan terhadap Nilai
perusahaan.
3. Leverage berpengaruh positif signifikan terhadap Nilai Perusahaan. 4. Manajemen Laba berpengaruh positif signifikan terhadap Nilai
perusahaan.
5. Corporate Governance berpengaruh negatif signifikan terhadap hubungan antara Manajemen Laba dengan Nilai perusahaan.
B. SARAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, beberapa saran yang dapat diberikan oleh peneliti untuk penelitian selanjutnya agar mendapatkan hasil yang lebih baik antara lain :
(3)
1. Memperbanyak jumlah sampel penelitian untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.
2. Memperpanjang periode pengamatan untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.
3. Menambahkan variabel lain yang mungkin berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan, Misalkan: Kepemilikan Manajerial, Reputasi Auditor, Ukuran Perusahaan.
C. KETERBATASAN PENELITIAN
Keterbatasan peneliti dalam melakukan penelitian antara lain:
1. Lama periode penelitian hanya selama tiga tahun sehingga kurangnya keakuratan hasil penelitian karena jumlah sampel yang sedikit.
2. Penelitian hanya menggunakan empat variabel bebas dan satu variabel pemoderasi sementara masi bayak faktor yang berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
3. Jumlah sampel yang digunakan hanya 34 perusahaan. DAFTAR PUSTAKA
Analisa, Yangs. 2011. Pengaruh ukuran perusahaan, leverage, profitabilitas dan kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan. Skripsi, Universitas Diponegoro, Semarang
Agustina, Silvia. 2013. Pengaruh profitabilitas dan pengungkapan corporate social responsibility terhadap nilai persahaan. Skripsi, Universitas Negeri Padang, Padang
Andinata, Wawan. 2010. Analisis Pengaruh Profitabilitas dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan Manufaktur. Skripsi, Universitas Dian, Semarang
Ayuningtias, Dwi., Kurnia. 2013. Pengaruh profitabilitas terhadap nilai perusahaan: kebijakan dividen dan kesempatan investasi sebagai variabel antara. Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi Volume 1 Nomor 1, Januari 2013 Bernandhi, Riza. 2013. Pengaruh kepemilikan manajerial, kepemilikan
institusional, kebijakan dividen, Leverage, ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan. Skripsi, Universitas Diponegoro, Semarang
Black, Bernand S., Jung, H., and Kim, W. 2003. Does Corporate Governance Affect Firm Value? Evidencee from Korea. www.papers.ssrn.com
Chtourou, S.M., Bedard J., and Courteau, I. 2001. Corporate Governance and Earning Management.Working Paper. Universite Laval, Quebec City, Canada
(4)
Dechow, P.M., Kothari, S.P., Watts, R.L., 1998. The relation between earnings and cash flows. Journal of Accounting and Economics 25, 133–168.
Dewi, Ayu Sri Mahatma., dan Wirajaya, Ary. 2013. Pengaruh struktur modal, profitabilitas dan ukuran perusahaan pada nilai perusahaan. E-Jurnal AkuntansiUniversitas Udayana 4.2 (2013) : 358-372 ISSN: 2302-8556 Dye, R. 1988. Earning Management in a Overlapping Generation Model. Journal
of Accounting Research, Autumm, p. 195-235
Febryana, Hana. 2013. Pengaruh ukuran perusahaan dan mekanisme corporate governance terhadap nilai perusahaan. Skripsi, Universitas Negeri Padang, Padang
Ferdawati. 2008. Pengaruh Manajemen Laba Real terhadap Nilai Perusahaan dengan Tata Kelola Perusahaan sabagai Variabel Pemoderasi. http://ssrn.com
Ferina, Ika Santi., Dkk., 2015. Pengaruh kebijakan dividen, kebijakan hutang, dan profitabilitas terhadap nilai perusahaan. Jurnal Akuntanika, No. 1 , Vol. 2, Juli- Desember 2015
Graham, J. R., C. R. Hervey, dan S. Rajgopal. 2005. The Economic Implications of Corporate Financial Reporting. Journal of Accounting and Economics 40: pp.3-37.
Gunny, K. 2005. What Are The Consequences of Real Earning Management?.Working Paper. University of Colorado.
Hanafi, Mamduh M dan Halim, Abdul. 2005. Analisis Laporan Keuangan. Edisi Kedua. Yogyakarta. UPP-AMP YKPN
Heally, P.M and Wahlen J.M. 1999 . A Review of The Earning Management Literature and Its Implication for Standart Setting. Accounting Horizon, Desember, p. 365-383.
Herawaty, Vinola. 2008. Peran Praktik Corporate Governace Sebagai Moderating Variable dari Pengaruh Earning Management Terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, vol 10, no 2 November 2008, hal. 97-108 Hermuningsih, Sri., dan Wardani, Dewi Kusuma. 2009. Faktor-faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan pada perusahaan yang terdaftar di bursa efek Malaysia dan bursa efek Indonesia. Jurnal Siasat Bisnis Vol. 13 No. 2 Agustus 2009 Hal:173-183
Horne, James C Van dan Wachowicz JR., Jhon M. 2005. Financial Management: Prinsip-prinsip manajemen keuangan. Buku 1 Edisi 12. Jakarta: salemba Empat
(5)
Isnanta, Rudi. 2008. Pengaruh Corporate Governance dan Struktur Kepemilikan terhadap Manajemen Laba dan Kinerja Keuangan.” Skripsi,Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Indonesia
Jensen, Michael C. and W.H Meckling. 1976. Theory of The Firm: Managerial Behaviour, Agency Cost and Ownership Structure. Journal of Financial Economics 3. p. 305-360.
Jusriani, Ika Fanindya. 2013. Analisis pengaruh profitabilitas, kebijakan dividen, kebijakan utang dan kepemilikan manajerial terhadap nilai perusahaan. Skripsi,Universitas Diponegoro, Semarang
Klapper, Leora F dan I Love. 2002. Corporate Governance, Investor Protection and Performance in Emerging Market. World Bank Working Paper.
Meckling W.H dan Jensen M.C. 1976. “Theory of th firm: managerial behavior, agency cost, and ownership structure”. Journal of Financial Economic, Vol. 76, pp. 305-360
Nazaruddin, Muhammad Chabibi. 2014. Pengaruh pengungkapan corporate social responsibility terhadap nilai perusahaan dengan leverage sebagai variabel moderating. Skripsi,Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, Yogyakarta
Nofrita, Ria. 2013. Pengaruh profitabilitas terhadap nilai perusahaan dengan kebijakan dividen sebagai variabel intervening. Skripsi, Universitas Negeri Padang, Padang
Nuswandari, Cahyani. 2009. Pengaruh Corporate Governance Perception Index Terhadap Kinerja Perusahaan pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Bisnis dan Ekonomi (JBE), Vol. 16, No. 2 September 2009, hal. 70-84.
Prabaningrat, I.G.A.A dan Widanaputra A.A.G.P. 2015. Pengaruh Good Corporate Governance dan Konservatisme Akuntansi pada Manajemen Laba. E-jurnal Akuntansi Universitas Udayana. 10.3, hal 663-676
Pradita, Okta Rezika. 2010. “Analisis Pengaruh Mekanisme Corporate Governance Terhadap Manajemen Laba dan Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun
2005-2008”. Skripsi, Universitas Diponegoro, Semarang
Prasetyorini, Bhekti Fitri. 2013. Pengaruh ukuran perusahaan, leverage, price earning ratio, dan profitabilitas terhadap nilai perusahaan. Jurnal Ilmu Manajemen Volume 1 Nomor 1, Januari 2013
Putri, Ginza Angelia Purwanto. 2013. Analisis pengaruh kepemilikan institusional, free cash flow, investment opportunity set terhadap nilai perusahaan dengan kebijakan hutang sebagai variabel intervening. Skripsi, Universitas Diponegoro, Semarang
(6)
Roychowdhury, S. 2006. Earnings Manajement through real Activities Manipulation. Journal of Accounting and Economics, 42: pp. 335-370. Sloan School of Management.
Santika, IBM, dan Ratnawati, K. 2002. Pengaruh Struktur Modal, Faktor Internal, dan Faktor Eksternal Terhadap Nilai Perusahaan Industri yang Masuk Bursa Efek Jakarta. Jurnal Bisnis Strategi, Vol. 10, No.7, hal. 27-47
Sari, Enggar Fibriana Verdana., Riduwan, Akhmad. 2013. Pengaruh corporate governance terhadap nilai perusahaan: kualitas laba sebagai variabel intervening. Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi Volume 1 Nomor 1, Januari 2013
Silveria and Barros. 2006. Corporate Governance Quality and Firm Value in Brazil. www.papers.ssrn.com
Soliha, E., dan Taswan. 2002. Pengaruh Kebijakan Hutang Terhadap Nilai Perusahaan Serta Beberapa Faktor Yang Mempengaruhinya. Jurnal Bisnis dan Ekonomi
Sujoko dan Soebiantoro, U. 2007. Pengaruh Struktur Kepemilikan Saham, Leverage, Faktor Intern dan Faktor Ekstern terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan. Vol. 9. No. 1. Maret: 41-48
Sukirni, Dwi. 2012. Kepemilikan manjerial, kepemilikan institusional, kebijakan dividen dan kebijakan hutang, analisis terhadap nilai perusahaan. Accounting Analysis Journal AAJ 1 (2) (2012).
Susanti, Rika. 2010. Analisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap nilai perusaaan. Skripsi, Universitas Diponegoro, Semarang
Taswan. 2003. Pengaruh Kebijakan Utang terhadap Nilai Perusahaan serta beberapa faktor yang mempengaruhinya. Jurnal Bisnis dan Ekonomi
Vajriyanti, Eva., Widanaputra A., Putri I. 2015. Pengaruh Manajemen Laba Riil Pada Nilai Perusahaan Dengan Good Corporate Governance sebagai variabel moderasi. Makalah Simposium Nasional Akuntansi XVIII, 16-19 September 2015,Medan.
Wahyudi, Untung dan Pawestri, H.P. 2006. Implikasi Struktur Kepemilikan Terhadap Nilai Perusahaan: dengan Keputusan Keuangan sebagai Variabel Intervening. Simposium Nasional Akuntansi (SNA) 9 Padang, Padang, 23-26 Agustus 2006
Weston, Fred J dan Bringham, Eugene F. 2005. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Jilid 2 9th ed. Jakarta: Erlangga.