mendesinfeksi ruangan, lemari maupun instrumen-instrumen. Formaldehid tidak dapat digunakan untuk sterilisasi alat rentan panas, khususnya dengan lumen kecil karena daya
penetrasinya yang lemah serta aktivitas sporisidalnya yang sangat lemah. Namun demikian apabila dikombinasikan dengan steam dibawah tekanan atmosfir, daya penetrasinya
meningkat sehingga sterilisasi dapat dicapai dengan lebih cepat. Struktur Organisasi Instalasi CSSD RSUP H. Adam Malik Medan dapat dilihat pada
Gambar 3.2.
Direktur Umum dan Operasional
Kepala Instalasi CSSD Wa.Ka. Instalasi
Tata Usaha
Pokja Sterilisasi Pokja
Distribusi Pokja
Penyediaan
Gambar 3.2 Struktur Organisasi Instalasi Central Sterilized Supply Department CSSD
RSUP H. Adam Malik Medan
3.4 Instalasi Gas Medis
Sesuai SK Direktur RSUP H. Adam Malik Medan No. OT.01.01.11.173 tentang Instalasi Gas Medik, pada tanggal 26 Februari 2005 didirikan Instalasi Gas Medik RSUP H.
Universitas Sumatera Utara
Adam Malik dengan pertimbangan bahwa gas medik merupakan hal vital di rumah sakit sehingga perlu dipersiapkan pelayanan gas Medik yang baik, efektif dan efisien kepada
pasien yang membutuhkannya. Instalasi Gas Medik yang berada dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada
Direktur Umum dan Operasional, mempunyai tugas menyelenggarakan, mengkoordinasikan, merencanakan, melaksanakan, mengawasi dan mengevaluasi seluruh kegiatan pelayanan gas
Medik di RSUP H. Adam Malik Medan. Struktur Organisasi Instalasi Gas Medik RSUP H. Adam Malik Medan dapat dilihat
pada Gambar 3.3. Direktur Umum dan Operasional
Gambar 3.3 Struktur Organisasi Instalasi Gas Medis RSUP H. Adam Malik
Pokja Pelayanan Pemantauan Penggunaan Gas Medis
Pokja Perbekalan Pendistribusian Gas
Medis Tata Usaha
Gas Medis Wa.Ka. Instalasi Gas Medis
Ka. Instalasi Gas Medis
Jenis-jenis gas medis yang digunakan dalam pelayanan kesehatan di RSUP H. Adam Malik adalah:
1. Oksigen O
2
Universitas Sumatera Utara
Oksigen O
2
didistribusikan ke Instalasi Gawat Darurat IGD, Instalasi Perawatan Intensif IPI, Instalasi Bedah Pusat IBP, Recovery Room RR, Instalasi Rindu A, Instalasi
Rindu B, Instalasi Diagnostik Terpadu IDT, Instalasi Hemodialisa IHD. Oksigen bertekanan 4-5 kgcm
2
dengan tabung berwarna putih dan instalasipipa berwarna putih. 2.
Nitrogen Oksida N
2
O N
2
O didistribusikan ke kamar operasi IGD dan kamar operasi IBP. N
2
O bertekanan 4-5 kgcm
2
dengan tabung berwarna birubiru kehijauan dan instalasipipa berwarna biru. 3.
Karbon Dioksida CO
2
CO
2
didistribusikan ke kamar operasi dan kamar bersalin. CO
2
memiliki tabung berwarna hitam.
4. Medical Compress Air MCAUdara Tekan UT
Udara tekan terdiri dari 2 unit compressor udara, 2 unit pendingin, 1 unit tangki udara, 2 unit pengering udara, 2 unit filter udara, 2 unit filter bakteri, 1 unit regulator, 1 unit
kelengkapan alat valve = ulir + pemutar, drain valve. Udara tekan bertekanan 4-5 kgcm
2
dengan tabung berwarna abu-abu dan instalasipipa berwarna hijau. 5.
Suction Vacuum Vacuum terdiri dari 2 unit vacuum pump, 1 unit vacuum tank dan 1 unit kelengkapan
alat. Vacuum didistribusikan ke kamar operasi dan IPI. Vacuum bertekanan 20-60 cmHg dan instalasipipa berwarna kuning.
Penyimpanan gas Medis adalah sebagai berikut: 1.
Tabung – tabung gas harus disimpan berdiri, dipasang penutup kran dan dilengkapi tali pengaman untuk menghindari jatuh pada saat terjadi bencana
2. Lokasi penyimpanan harus khusus dan masing – masing gas medis dibedakan tempatnya
3. Penyimpanan tabung gas medis yang berisi dan tabung gas medis yang kosong
dipisahkan untuk memudahkan pemeriksaan dan penggantian
Universitas Sumatera Utara
4. Lokasi penyimpanan diusahakan jauh dari sumber panas, listrik dan oli atau sejenisnya
5. Gas medis yang sudah cukup lama disimpan, agar dilakukan uji atau tes kepada produsen
untuk mengetahui kondisi gas medis tersebut SK Menkes No. 1439MenkesSKIX2002
Adapun pelayanan gas medis ke ruang pasien dapat dilakukan dalam dua system yaitu:
1. Sistem sentralisasi dimulai dari tanki, pipa instalasi, outlet dan regulator.
Tabung gas ditempatkan diruang sentral gas ruang khusus kemudian gas dialirkan melalui jaringan instalasi ke ruang-ruang pasien yang memerlukan. Gas medis yang
dikeluarkan dari outlet ditiap ruangan dilengkapi dengan perlengkapan outlrt yaitu flowmeter humidifier O
2
atau regulator dinding dan nasal canula atau masker 2.
Sistem manual berupa tabung silinder dengan alat-alat sebagai berikut: 1 set regulation, 1 buah selang O
2
, 1 buah masker, 1 buah kunci regulator, kunci tabung dan 1 buah trolleydorongan
Tabung gas didorong ke ruangan pasien menggunakan trolley dorongan tabung dengan dilengkapi regulator. Melalui regulator gas medis langsung dikonsumsi oleh pasien dengan
menggunakan nasal canula atau masker. Cara pemberian gas medis kepada pasien yang lebih baik adalah dengan menggunakan sistem
sentralisasi karena cara ini lebih efektif dan efisien. Keuntungan sistem sentralisasi adalah sebagai berikut:
a. Kontinyuitas supplay
b. Memudahkan service kepada pasien, dokter dan perawat
c. Lebih ekonomis penghematan
d. Menghemat tempat, waktu dan tenaga
e. Menjamin keamanan
f. Mengurangi keributan pada saat distribusi ke ruangan.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik
Berdasarkan pengertian rumah sakit secara umum, RSUP H. Adam Malik sudah memenuhi kriteria Rumah Sakit kelas A, dimana RSUP H. Adam Malik dipimpin oleh
seorang Direktur Utama dan dibantu oleh 4 direktur yang mengepalai direktorat masing- masing.
Berdasarkan pelayanan medis, RSUP H. Adam Malik memiliki pelayanan spesialisasi luas dan subspesialisasi luas dan pelayanan kesehatan terhadap rawat jalan dan rawat inap.
Selain itu, RSUP H. Adam Malik merupakan rumah sakit dengan pelaksanaan upaya rujukan untuk wilayah Sumatera Utara, Aceh, Sumatera Barat dan Riau.
Surat Keputusan Menteri Keuangan No.214KMK.052009 tentang Penetapan RSUP H. Adam Malik pada Departemen Kesehatan sebagai Instansi Pemerintah yang Menerapkan
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum, memberikan keuntungan pada rumah sakit antara lain pendapatan BLU dapat digunakan langsung untuk membiayai belanja BLU yang
dijabarkan dalam rencana bisnis anggaran atau dengan kata lain pendapatan rumah sakit tidak disetor ke kas negara tetapi hanya dilaporkan saja ke departemen keuangan, rumah sakit
masih mendapatkan subsidi pemerintah yang terdiri dari gaji pegawai, biaya operasional, dan biaya investasimodal, rumah sakit juga dapat melakukan kerja sama dengan pihak ketiga
Peran apoteker di RSUP. H. Adam Malik sangatlah luas diantaranya ikut berperan serta pada Komite Farmasi dan Terapi KFT, program pengendali resistensi antibiotik PPRA,
tim kanker, tim tarif, panitia pengadaan, panitia penerimaan dan panitia-panitia lain yang ada di rumah sakit.
Universitas Sumatera Utara