PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF PADA MATA PELAJARAN MESIN KONVERSI ENERGI KELAS X TEKNIK OTOMOTIF SMK NEGERI 2 KISARAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016.
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF
PADA MATA PELAJARAN MESIN KONVERSI ENERGI
KELAS X TEKNIK OTOMOTIF SMK NEGERI 2 KISARAN
TAHUN PELAJARAN 2015-2016
TESIS
Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Teknologi Pendidikan
Oleh :
MIPTAKUL ARIFIN
8106122070
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
(2)
(3)
(4)
(5)
i
ABSTRAK
MIPTAKUL ARIFIN. NIM. 8106122070. Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Pada Mata Pelajaran Mesin Konversi Energi Kelas X Teknik Otomotif
SMK Negeri 2 Kisaran Tahun Pelajaran 2015/2016. Tesis: Program Pascasarjana
Universitas Negeri Medan, 2016
Studi ini bertujuan untuk: (1) menghasilkan media pembelajaran interaktif yang layak digunakan, mudah dipelajari siswa dan dapat dipakai untuk pembelajaran individual, (2) untuk mengetahui keefektifan media pembelajaran interaktif yang dikembangkan pada mata pelajaran mesin konversi energi.
Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan yang menggunakan model pengembangan produk Borg dan Gall yang dipadu dengan model pengembangan pembelajaran Dick dan Carey. Model pengembangan produk pembelajaran ini merupakan model yang disusun secara terprogram dengan urutan yang sistematis dan memenuhi karakteristik siswa dalam belajar. Model ini meliputi enam tahapan, yakni: studi literatur, perencanaan atau desain pengembangan, pengembangan produk, validasi ahli, uji coba, revisi, produk akhir.Subyek uji coba terdiri dari dua ahli materi mata pelajaran mesin konversi energi, dua ahli desain pembelajaran, dua ahli rekayasa perangkat lunak dan desain grafis, tiga siswa untuk uji perorangan, sembilan siswa untuk uji kelompok kecil, dan lima puluh delapan siswa untuk uji lapangan. Data tentang kualitas produk pengembangan ini dikumpulkan dengan angket. Data-data yang dikumpulkan dianalisis dengan teknik analisis deskriptif kualitatif.
Hasil pengujian hipotesis membuktikan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan media pembelajaran interaktif dengan hasil belajar siswa yang dibelajarkan
dengan menggunakan media pembelajaran power point. Hal ini ditunjukkan
dengan hasil pengolahan data diperoleh thitung = 3,328 pada taraf signifikansi α =
0.05 dengan dk 56 diperoleh ttabel = 1.67, sehingga thitung> ttabel, efektifitas
penggunaan media pembelajaran interaktif = 80.46%. Disimpulkan bahwa hasil belajar kelompok siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan media pembelajaran interaktif sebesar 80,46% lebih tinggi dari kelompok siswa yang
dibelajarkan dengan menggunakan media pembelajaran power point sebesar
71.72%. kelompok siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan media
(6)
ii
ABSTRACT
MIPTAKUL ARIFIN. NIM. 8106122070. Development Interactive Learning
Media Lesson In Class X Energy Conversion Engineering Automotive Engineering SMK Negeri 2 range in the academic year 2015/2016. Thesis: Graduate School, State University of Medan, 2016
This study aims to: (1) generate media interactive learning proper use, easy to learn and can be used for the students' individual learning, (2) to assess the effectiveness of interactive learning media developed at energy conversion engineering subjects.
This type of research is the development of research that uses models Borg and Gall product development combined with learning development model of Dick and Carey. This learning product development model is a model that is prepared in a programmed sequence of systematic and meet the characteristics of the students in learning. This model includes six stages, namely: literature studies, planning or design development, product development, validation expert, testing, revision, the final product. The subject of the trial consists of two subject matter experts Subjects Engineering Energy Conversion, two expert instructional design, two expert software engineering and graphic design, three students for the test individuals, nine students for small group test, and fifty-eight students for field testing. Data about the quality of the products of this development are collected by questionnaire. The data collected were analyzed using qualitative descriptive analysis techniques.
Hypothesis testing results prove that there is a significant difference between the learning outcomes of students that learned to use media interactive learning with student learning outcomes that learned by using learning media textbook. This is indicated by the data processing results obtained t = 3.328 at significance level α = 0:05 to 56 hp obtained table = 1.67, so thitung> ttable, the effective use of interactive learning media = 80.46%. It was concluded that the results of the study group of students that learned using interactive learning media by 80.46% higher than the group of students that learned by using learning media textbook by 71.72%. a group of students that learned by using learning media textbook by 71.84%.
(7)
v DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GAMBAR ... xi
DAFTAR LAMPIRAN ... xii
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 8
C. Pembatasan Masalah ... 9
D. Rumusan Masalah ... 9
E. Tujuan Pengembangan ... 10
F. Manfaat Pengembangan ... 10
BAB II. KAJIAN TEORETIS, KERANGKA BERFIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Deskripsi Teoretis ... 12
1. Hakikat Belajar dan Hasil Belajar Mesin Konversi Energi ... 12
2. HakekatMedia Pembelajaran Interaktif... 25
a. Defenisi Media Pembelajaran ... 25
b. Media Macromedia Flash 8.0 ... 29
c. Audacity ... 39
d. Camtasia ... 40
e. Microsoft Powerpoint ... 42
f. Hakikat Powerpoint ... 44
g. Media Interaktif ... 45
3. Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Pelajaran Mesin Konversi Energi ... 45
B. Penelitian yang Relevan ... 63
D. Kerangka Berpikir ... 64
E. Hipotesis ... ... 68
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Tahap I ... 69
1. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 69
B.Model Pengembangan ... 69
C.Prosedur Pengembangan ... 70
D.Tahap Uji Coba Produk ... 72
1. Desain Uji Coba ... 72
2. Subjek Uji Coba ... 72
(8)
vi
4. Jenis Data ... 75
5. Instrumen Penelitian... 75
6. Teknik Analisis Data ... 80
E. Metode Penelitian Tahap II ... 81
1. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 81
2. Populasi dan Sampel Penelitian ... 81
3. Rancangan Eksperimen ... 82
4. Teknik Pengumpulan Data ... 83
5. Teknik Analisis Data ... 83
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Pengembangan Produk ... 86
1. Deskripsi Produk Awal ... 86
2. Deskripsi Data Hasil Uji Coba ... 95
a. Data Hasil Uji Coba Tahap I; Validasi Ahli Materi, AhliDesain Pembelajaran dan Ahli Rekayasa Perangkat Lunak ... 95
b. Data Hasil Uji Coba Tahap II Uji Coba Perorangan ... 109
c. Data Hasil Uji Coba Tahap III Uji Coba Kelompok Kecil . 112 d. Data Hasil Uji Coba Tahap IV Uji Coba Lapangan ... 115
3. Analisis Data ... 118
a. Analisis I; Analisis Data Hasil Evaluasi Produk Awal ... 118
b. Analisis II; Analisis Data Hasil Uji Coba Tahap II Uji Coba Perorangan ... 126
c. Analisis III; Analisis Data Hasil Uji Coba Tahap II Uji CobaKelompk Kecil ... 127
d. Analisis IV; Analisis Data Hasil Uji Coba Tahap II Uji CobaLapangan ... 129
4. Revisi Produk ... 130
a. Revisi Pertama ... 130
b. Revisi Kedua ... 133
c. Revisi Ketiga ... 133
d. Revisi Keempat ... 134
B. Hasil Penelitian Uji Efektifitas Produk ... 134
1. Deskripsi Data Penelitian ... 134
2. Pengajuan Persyaratan Analisis ... 137
C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 140
1. Pembahasan Hasil Penelitian Pengembangan Produk ... 140
2. Pembahasan Hasil Penelitian Uji Efektifitas Produk ... 143
D. Keterbatasan Penelitian ... 144
BAB V. SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan ... 146
B. Implikasi ... 147
C. Saran ... 148
DAFTAR PUSTAKA ... 150 LAMPIRAN
(9)
vii DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 3.1 Kisi-kisi Instrumen Penelitian tentang Kualitas
MateriPembelajaran, Sistem Penyampaian Pembelajaran dan
Kualitas Strategi Pembelajaran Untuk Ahli Materi ... 76 Tabel3.2 Kisi-kisi Instrumen Penelitian tentang Kualitas Desain
Informasi, Desain Interaksi, dan Desain Presentasi Untuk Ahli
Desain Pembelajaran ... 77 Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Penelitian Kualitas Rekayasa Perangkat
Lunak ... 78 Tabel3.4 Kisi-kisi Instrumen Penelitian Kualitas Materi Pembelajaran
dan Kualitas Teknis/Tampilan Untuk Guru Geografi dan
Peserta Didik ... 78 Tabel 3.5 Kriteria Jawaban Item Instrumen Validasi Dengan Jenis Skala
Likert Beserta Skornya ... 81 Tabel 4.1 Data Analisis Kebutuhan ... 86 Tabel 4.2 Penjabaran Tahap-tahap Produksi Awal Media Pengembangan
Media Interaktif pada Mata Pelajaran Mesin Konversi Energi Kelas X Teknik Otomotif SMK Negeri 2 Kisaran Tahun
Pelajaran 2015/2016 ... 91 Tabel 4.3 Skor Penilaian Media Pembelajaran Interaktif Oleh Ahli
MateriTentang Kualitas Materi Pembelajaran (Skala 1-5) ... 96 Tabel 4.4 Skor Penilaian Media Pembelajaran Interaktif Oleh Ahli Materi
Tentang Kualitas Strategi Pembelajaran (Skala 1-5) ... 97
Tabel 4.5 Skor Penilaian Media Pembelajaran Interaktif Oleh Ahli Materi Tentang Sistem Penyampaian Pembelajaran (Skala 1-5) ... 97
Tabel 4.6 Tingkat Kecenderungan Penilaian Ahli Materi Terhadap
KualitasMateri Pembelajaran ... 98 Tabel 4.7 Tingkat Kecenderungan Penilaian Ahli Materi Terhadap
Kualitas Strategi Pembelajaran ... 98 Tabel 4.8 Tingkat Kecenderungan Penilaian Ahli Materi Terhadap
Sistem Penyampaian Pembelajaran ... 99 Tabel 4.9 Ikhtisar Data Hasil Kajian Terhadap Media Pembelajaran
Interaktif Mata Pelajaran Mesin Konversi Energi Oleh Ahli
Materi ... 99 Tabel 4.10 Skor Penilaian Media Pembelajaran Interaktif Oleh Ahli Desain
Pembelajaran Tentang Aspek Kualitas Desain Pembelajaran
(10)
viii
Tabel 4.11 Skor Penilaian Media Pembelajaran Interaktif Oleh Ahli Desain Pembelajaran Tentang Aspek Kualitas Desain Informasi
(Skala 1-5) ... 101 Tabel 4.12 Skor Penilaian Media Pembelajaran Interaktif Oleh Ahli Desain
Pembelajaran Tentang Aspek Kualitas Desain Intraksi
(Skala 1-5) ... 102 Tabel 4.13 Skor Penilian Media Pembelajaran Interaktif Oleh Ahli Desain
Pembelajaran Tentang Aspek Kualitas Presentasi (Skala 1-5) ... 103 Tabel 4.14 Tingkat Kecenderungan Penilaian Ahli Desain Pembelajaran
Terhadap Kualitas Desain Pembelajaran ... 103 Tabel 4.15 Tingkat Kecenderungan Penilaian Ahli Desain Pembelajaran
Terhadap Kualitas Desain Informasi ... 104 Tabel 4.16 Tingkat Kecenderungan Penilaian Ahli Desain Pembelajaran
Terhadap Kualitas Interaksi ... 104 Tabel 4.17 Tingkat Kecenderungan Penilaian Ahli Desain Pembelajaran
Terhadap Kualitas Presentasi ... 105 Tabel 4.18 Ikhtisar Data Hasil Kajian Terhadap Media Pembelajaran
Interaktif Mata Pelajaran Mesin Konversi Energi Oleh Ahli
Desain Pembelajaran ... 105 Tabel 4.19 Skor Penilaian Media Pembelajaran Interaktif Oleh Ahli Rekayasa
Perangkat Lunak Pada Aspek Pemprograman (Skala 1-5) ... 106 Tabel 4.20 Skor Penilaian Media Pembelajaran Intraktif Oleh Disain Ahli
Rekayasa Perangkat Lunak Pada Aspek Kualitas
Teknis/Tampilan (Skala 1-5) ... 107 Tabel 4.21 Tingkat Kecenderungan Penilaian Ahli Rekayasa Perangkat
Lunak Terhadap Pemprograman ... 108 Tabel 4.22 Tingkat Kecenderungan Penilaian Ahli Rekayasa Perangkat
Lunak Terhadap Kualitas Teknis/Tampilan ... 108 Tabel 4.23 Ikhtisar Data Hasil Kajian Terhadap Media Pembelajaran
Interaktif Mata Pelajaran Mesin Konversi Energi Oleh Ahli
Rekayasa Perangkat Lunak ... 108 Tabel 4.24 Skor Penilaian Media Pembelajaran Interaktif Mata Pelajaran
Mesin Konversi EnergiPada Uji Coba Perorangan di
SMKNegeri 2Kisaran Tentang Kualitas Materi Pembelajaran ... 109 Tabel 4.25 Skor Penilaian Media Pembelajaran Interaktif Mata
PelajaranMesin Konversi EnergiPada Uji Coba Perorangan di SMKNegeri 2KisaranTentang Aspek Kualitas
Teknis/Tampilan ... 110 Tabel 4.26 Tingkat Kecenderungan Penilaian Terhadap Aspek Kualitas
Materi Pembelajaran Media Pembelajaran Interaktif Mata Pelajaran Mesin Konversi EnergiPada Uji Coba Perorangan di
(11)
ix
Tabel 4.27 Tingkat Kecenderungan Penilaian Terhadap Aspek Kualitas Teknis/Tampilan Media Pembelajaran Mesin Konversi Energi
Pada Uji Coba Perorangan di SMK Negeri 2 Kisaran ... 112 Tabel 4.28 Skor Penilaian Media Pembelajaran Interaktif Mata
PelajaranMesin Konversi EnergiUji Coba Kelompok Kecil di SMKNegeri 2KisaranPada Aspek Kualitas Materi
pembelajaran ... 112 Tabel 4.29 Skor Penilaian Media Pembelajaran Interaktif Mata Pelajaran
Mesin Konversi Energi Uji Coba Kelompok Kecil di SMK
Negeri 2Kisaran Pada Aspek Kualitas Teknis/Tampilan ... 113 Tabel 4.30 Tingkat Kecenderungan Penilaian Terhadap Aspek Kualitas
Materi Pembelajaran Media Pembelajaran Interaktif Mata Pelajaran Mesin Konversi Energi Pada Uji Coba Kelompok
Kecil di SMKNegeri 2Kisaran ... 114 Tabel 4.31 Tingkat Kecenderungan Penilaian Terhadap Aspek Kualitas
Teknis/Tampilan Media Pembelajaran Interaktif Mata Pelajaran Mesin Konversi Energi Pada Uji Coba Kelompok
Kecil di SMK Negeri 2Kisaran ... 114 Tabel 4.32 Ikhtisar Data Hasil Kajian TerhadapMedia Pembelajaran
intraktif Mata Pelajaran Mesin Konversi Energi Pada Uji Coba
Kelompok Kecil ... 115 Tabel 4.33 Skor Penilalian Media Pembelajaran Interaktif Mata Pelajaran
Mesin Konversi Energi Uji Coba Lapangan di SMKNegeri 2
Kisaran PadaAspek Kualitas Materi Pembelajaran ... 116 Tabel 4.34 Skor Penilaian Media Pembelajaran Interaktif Mata Pelajaran
Mesin Konversi Energi Uji Coba Lapangan di SMKNegeri
2Kisaran Pada Aspek Kualitas Teknis/Tampilan ... 116 Tabel 4.35 Tingkat Kecencerungan Penilaian Terhadap Aspek Kualitas
Materi Pembelajaran Media Pembelajaran Interaktif Mata Pelajaran Mesin Konversi Energi Pada Uji Coba Lapangan di
SMK Negeri 2 Kisaran ... 117 Tabel 4.36 Tingkat Kecenderungan Penilaian Terhadap Aspek Kualitas
Teknis/Tampilan Media Pembelajaran Interaktif Mata Pelajaran Mesin Konversi Energi Pada Uji Coba Lapangan di
SMKNegeri 2 Kisaran ... 117 Tabel 4.37 Persentase Rata-rata Hasil Penilaian Terhadap Media
pembelajaran Intraktif Mata Pelajaran Mesin Konversi Energi
Oleh Ahli Materi ... 118 Tabel 4.38 Persentasi Rata-rata Hasil Penilaian Terhadap Media
Pembelajaran Interaktif Mata Pelajaran Mesin Konversi Energi
(12)
x
Tabel 4.39 Persentasi Rata-rata Hasil Penilaian Terhadap Media
Pembelajaran Intraktif Mata Pelajaran Mesin Konversi Energi
Oleh Ahli Rekayasa Perangkat Lunak ... 124 Tabel 4.40 Persentase Rata-Rata Hasil Penilaian Terhadap Media
Pembelajaran Interaktif Mata Pelajaran Mesin Konversi Energi
Pada Uji Coba Perorangan ... 126 Tabel 4.41 Persentase Rata-Rata Hasil Penilaian Terhadap Media
Pembelajaran Interaktif Mata Pelajaran Mesin Konversi
EnergiPada Uji Coba Kelompok Kecil ... 127 Tabel 4.42 Persentase Rata-Rata Hasil Penilaian Terhadap Media
Pembelajaran Interaktif Mata Pelajaran Mesin Konversi Energi
Pada Uji Coba Lapangan ... 129 Tabel 4.43 Data Hasil Revisi Pada 3 Topik Oleh Ahli Materi . ... 131 Tabel 4.44 Data Hasil Revisi Pada Topik Konstruksi Torak Oleh Ahli
Materi ... 131 Tabel 4.45 Data Hasil Revisi Pada Mekanisme Torak Oleh Ahli Materi ... 131 Tabel 4.46 Data Hasil Revisi Pada Topik Langkah Kerja Motor 2 dan 4
Langkah Oleh Ahli Materi ... 131 Tabel 4.47 Data Hasil Revisi Oleh Ahli Desain Pembelajaran ... 132 Tabel 4.48 Data Hasil Revisi Oleh Ahli Rekayasa Perangkat Lunak ... 133 Tabel 4.49 Frekuensi Nilai Hasil Belajar yang Dibelajarkan Dengan
Menggunakan Media Pembelajaran Interaktif ... 134 Tabel 4.50 Frekuensi Nilai Hasil Belajar yang Dibelajarkan Dengan Tanpa
Menggunakan Media Pembelajaran Interaktif ... 136 Tabel 4.51 Rangkuman Presentase Rata-Rata Hasil Penilaian Terhadap
Media Pembelajaran Interaktif Pada Mata Pelajaran Mesin
(13)
xi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Tampilan Muka Macromedia Flash ... 30
Gambar 2.2. Tampilan Pada Tool Box ... 31
Gambar 2.3. Tampilan Audacity ... 39
Gambar 2.4. Tampilan Camtasia ... 41
Gambar 2.5. Tampilan Awal Microsoft Powerpoint ... 43
Gambar 2.6. Model Pengembangan Desain Instructional Dick & Carey ... 50
Gambar 2.7. Prosedur Pengembangan Borg & Gall (1983:775) ... 51
Gambar 3.1. Bagan Prosedur Pengembangan Media Pembelejaran Interaktif Perpaduan Model Borg & Gall Dan Dick & Carey ... 71
Gambar 4.1. Tahap-tahap Produk Awal dan Uji Coba Pengembangan Produk Pengembangan media Pembelajaran Interaktif Pada Mata Pelajaran Mesin Konversi Energi ... 90
Gmabar 4.2 Diagram Batang Prolehan Skor Empiris Media Pembelajaran Interaktif Mata Pelajaran Mesin Konversi Energi Oleh Ahli Materi ... 119
Gambar 4.3. Diagram Batang Perolehan Skor Empiris Media Pembelajaran Interaktif Mata Pelajaran Mesin Konversi Energi Oleh Disain Pembelajaran ... 123
Gambar 4.4. Diagram Batang Prolehan Skor Empiris Media Pembelajaran Interaktif Mata Pelajaran Mesin Konversi Energi Oleh Ahli Rekayasa Perangkat Lunak ... 125
Gambar 4.5. Diagram Batang Prolehan Skor Empiris Evaluasi Media Pembelajaran Interaktif Mata Pelajaran Mesin Konversi Energi Pada Uji Coba Perorangan di SMK Negeri 2 Kisaran ... 127
Gambar 4.6 Diagram Batang Prolehan Skor Empiris Evaluasi Media Pembelajaran Interaktif Mata Pelajaran Mesin Konversi Energi Pada Uji Coba kelompok Kecil di SMK Negeri 2 Kisaran ... 128
Gambar 4.7. Diagram Batang Prolehan Skor Empiris Evaluasi Media Pembelajaran Interaktif Mata Pelajaran Mesin Konversi Energi Pada Uji Coba Lapangan di SMK Negeri 2 Kisaran ... 129
Gambar 4.8. Histogram Frekuensi Nilai Pembelajaran dengan Media ... 135
(14)
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Silabus Mata Pelajaran Mesin Konversi Energi ... 154
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 155
Lampiran 3 Angket Analisis Kebutuhan ... 163
Lampiran 4 Uji Kompetensi ... 179
Lampiran 5 Kunci Jawaban ... 183
Lampiran 6 Diskriptif Statistik Data Penelitian ... 184
Lampiran 7 Perhitungan Rata-Rata, Standar Deviasi dan Varians ... 187
Lampiran 8 Uji Normalitas ... 190
Lampiran 9 Uji Homogentias ... 195
Lampiran 10 Pengujian Hipotesis ... 196
Lampiran 11 Rangkuman Skor ... 199
Lampiran 12 Tabulasi Data Pretes Penelitian ... 203
Lampiran 13 Story Board ... 207
Lampiran 14 Flowchart ... 213
(15)
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kualitas pendidikan sebagai tuntutan akan kebutuhan sumber daya manusia (SDM) yang dapat berkompetisi di era globalisasi akan terus berlangsung diupayakan. Perhatian terhadap peningkatan kualitas dan kuantitas sarana pendidikan diperlukan untuk menjawab tuntutan peningkatan sumber daya manusia. Peningkatan kuantitas dan kualitas pendidikan yang dilakukan pemerintah misalnya, rehabilitasi dan perluasan gedung sekolah, penyediaan peralatan praktik, penyempurnaan kurikulum maupun peningkatan profesionalisme guru yang dilakukan secara nasional.
Peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM), dalam amanat Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 3 menyatakan bahwa “Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”. Dalam pasal 15 ditegaskan bahwa “Pendidikan mencakup pendidikan umum, kejuruan, akademik profesi, vokasi, keagamaan dan khusus”. Penjelasan pasal 15 menyebutkan bahwa pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapakan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu”. Amanat peraturan perundangan tersebut menuntut pendidikan agar mengupayakan
(16)
terciptanya pribadi-pribadi yang berilmu, berakhlak mulia dan memiliki nilai-nilai budi pekerti terpuji.
Sebagai bagian dari sistem Pendidikan Nasional, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu lembaga pendidikan yang bertujuan untuk mempersiapkan lulusannya menjadi tenaga kerja yang mempunyai pengetahuan dan keterampilan tingkat menengah sesuai dengan bidang tertentu, kemampuan beradaptasi di lingkungan kerja, melihat peluang kerja dan mengembangkan diri di kemuadian hari. Untuk mencapai tujuan tersebut pembinaan siswa yang akan terjun ke masyarakat harus dilakukan seoptimal mungkin, baik mengenai bidang adaptif, normatif dan produktif.
SMK Negeri 2 Kisaran merupakan salah satu SMK Negeri yang ada di Kisaran yang memiliki beberapa program keahlian. Salah satu dari program keahlian tersebut adalah Teknik Otomotif. Pembelajaran di sekolah menengah kejuruan untuk program keahlian Teknik Otomotif memerlukan pengetahuan teoretis yang cukup, disertai dengan pengetahuan praktis yang mudah dipahami. Menguasai konsep dasar mesin konversi energi adalah salah satu mata pelajaran yang diberikan pada program keahlian Teknik Otomotif. Mata pelajaran mesin konversi energi merupakan mata pelajaran yang sangat penting untuk memahami dasar-dasar teknik otomotif seperti motor bakar, motor listrik, generator listrik, pompa fluida, kompressor dan refrigrasi.
Berdasarkan survei yang dilakukan penulis di SMK Negeri 2 Kisaran, dengan mendengar pendapat guru mata pelajaran produktif Bapak Sarjono, S.Pd, hasil belajar siswa kelas X Program Keahlian Teknik Otomotif untuk mata pelajaran mesin konversi energi masih berjalan secara konvensional yaitu
(17)
didominasi melalui kegiatan ceramah dalam pembelajaran dan berpusat pada guru. Hal ini didukung pengamatan peneliti terhadap kegiatan pembelajaran mesin konversi energi yang dilakukan di SMK Negeri 2 Kisaran ditemukan bahwa kecenderungan guru mengajarkan mata pelajaran mesin konversi energi dalam memberikan pemahaman terhadap konsep, selalu dilakukan melalui satu teknik penyampaian saja, sehingga siswa kurang bergairah dan tidak begitu antusias ketika pelajaran berlangsung.
Berdasarkan hasil wawancara kepada beberapa siswa, bahwa para siswa menganggap pelajaran mesin konversi energi termasuk mata pelajaran yang sulit, tidak menarik dan membosankan dikarenakan kurangnya media yang mendukung pembelajaran mesin konversi energi untuk membantu pemahaman siswa. Siswa menganggap pelajaran mesin konversi energi tidak perlu disampaikan secara teori tetapi dilaksanakan dengan praktikum tanpa memahami konsep dasar dari pelajaran mesin konversi energi. Oleh karena itu, diperlukan suatu upaya yang tepat untuk mengatasi masalah-masalah pada pembelajaran mata pelajaran produktif khususnya mesin konversi energi. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar siswa adalah meningkatkan kualitas pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran interaktif.
Masalah hasil belajar siswa tidak terlepas dari masalah pembelajaran. Hal ini karena pembelajaran memiliki peranan yang sangat penting pada hasil belajar. Peningkatan hasil belajar menunujukkan pada upaya peningkatan kualitas proses dan hasil pembelajaran. Berdasarkan audensi peneliti ke Dinas Pendidikan Kabupaten Asahan melalui sekretaris dinas pendidikan bapak Drs. H. Darmawan, M.Pd dan kepala bidang pendidikan menengah bapak bapak Herlis, S.Pd salah
(18)
satu usaha dalam peningkatan hasil belajar yang sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) serta era globalisasi adalah adanya pengguanaan media pembelajaran interaktif berbasis pada kemajuan teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Untuk itu setiap guru dituntut agar tetap meningkatkan kualitas dalam merancang media pembelajaran yang digunakan dalam menyampaikan materi pelajaran sehingga hasil belajar dapat optimal.
Kehadiran media pembelajaran interaktif dalam proses belajar mengajar dengan pengembangan Borg & Gall dan dipadukan dengan pengembangan
instruksional Dick & Carey telah membuat suasana yang berbeda dalam kelas,
karena materi yang dulunya diajarkan dengan ceramah dan hanya monoton dapat divariasi dengan menampilkan tayangan berupa integrasi teks, suara, gambar bergerak dan video.
Media sebagai alat bantu dalam pembelajaran membantu siswa mencerna dan atau memahami substansi materi pelajaran yang sukar terutama yang rumit dan kompleks, Menurut Hamalik (1994:6) menyatakan bahwa guru dituntut agar mampu memahami, menggunakan alat-alat yang tersedia dalam upaya mencapai tujuan tujuan pembelajaran yang diharapkan. Dari pernyataan tersebut, tersirat bahwa pengajar harus memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup mengenai media pembelajaran. Apalagi pada masa sekarang ini, teknologi informasi sudah mengalami kemajuan pesat, suka tidak suka para pengajar sudah seharusnya lebih membuka diri menguasai teknologi informasi guna mendukung terciptanya proses belajar yang menarik, efesien, dan terciptanya tujuan pembelajaran. Hadirnya multimedia interaktif disambut baik dalam dunia pendidikan, karena pembelajaran menjadi lebih menarik dan interaktif, lebih
(19)
hemat waktu, tidak terikat pada ruangan kelas sehingga sikap siswa terhadap belajar dapat ditingkatkan, serta Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 41 tahun 2007 menuntut guru untuk merencanakan dan mengembangkan materi pembelajaran. Saat ini animasi sudah mampu diintegrasikan dengan program komputer dan mulai diterapkan dalam media pendidikan, dinamakan media pembelajaran interaktif.
Alat bantu atau media pembelajaran dibuat dan dapat digunakan sesuai dengan subyek dan urgensi dari mata pelajaran. Subyek mata pelajaran yang cenderung bersifat hafalan atau teoretis dalam pentransferannya mungkin cukup hanya dengan memakai buku panduan. Lain halnya dengan pembelajaran yang cenderung ke arah aplikatif atau praktek yang membutuhkan informasi tambahan. Dalam pelajaran praktik, dalam memvisualkan suatu bahan ajar terkadang mengalami hambatan yang disebabkan oleh keterbatasan pengajar, peralatan, alat, bahan, biaya dan sebagainya di mana proses penyampaian informasi atau transfer ilmu tidak cukup hanya dengan penyampaian secara verbal (ceramah).
Salah satu perangkat lunak yang membantu dalam mengembangkan media pembelajaran interaktif adalah Macromedia Flash Profesional 8.0. Macromedia Flash Profesional 8.0 merupakan software yang memberikan
fasilitas untuk mendukung kebutuhan Full Service Authoring Tolls. Macromedia Flash Profesional 8.0 digunakan untuk mengembangkan konten digital materi
pelajaran dan materi uji berbentuk multimedia dinamis, mudah dan berkualitas. Kehadiran media pembelajaran interaktif dalam proses belajar mengajar membuat suasana yang berbeda dalam kelas, karena materi pelajaran yang diajarkan dengan
(20)
ceramah dan hanya monoton dapat divariasikan dengan menampilkan tayangan berupa integrasi teks, suara, gambar bergerak dan video.
Macromedia Flash Profesional 8.0 mempunyai beberapa keunggulan
dibanding authoring tool e-learning lainnya, yaitu : (1) dapat digunakan untuk
membuat website, konten e-learning interaktif, (2) fitur-fitur yang disediakan sangat memudahkan pengguna pemula untuk membuat multi media (audio video) pembelajaran dan media pembelajaran, (3) template Macromedia Flash Profesional 8.0 cukup lengkap dan menyediakan media library yang sangat
membantu pengguna, (4) konten yang dikembangkan dapat dipublikasikan ke berbagai output seperti HTML, single file executable (.exe), CD-ROM.
Pembelajaran mesin konversi energi menekankan antara lain pada pemberian pengalaman secara langsung melalui berbagai aktivitas. Identifikasi yang merupakan salah satu aktivitas pada pembelajaran mesin konversi energi, merupakan kegiatan yang memerlukan ketelitian siswa antara lain melalui pengamatan. Pembelajaran mesin konversi energi menuntut siswa untuk menguasai kemahiran berfikir kreatif, kemampuan daya visualisasi yang tinggi dan kemahiran dalam menggambarkan objek keseluruhan, siswa juga dituntut untuk menjelaskan pelajaran mesin konversi energi secara visual konsep, prinsip dan langkah kerja dalam setiap objek mesin konversi energi. Langkah ini merupakan salah satu upaya mengatasi tantangan tersebut dan turut membantu dalam mempercepat dan meningkatkan kualitas pembelajaran terutama di bidang teknik otomotif.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terjadi saat ini semakin mendorong upaya-upaya pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil
(21)
teknologi dalam proses belajar. Penggunaan dan pengembangan media pembelajaran merupakan salah satu strategi yang dapat dilakukan oleh guru agar peran serta dan partisipasi siswa dalam proses belajar mengajar dapat ditingkatkan. Berdasarkan hasil studi pendahuluan dengan menganalisis kebutuhan guru dan siswa yang diperoleh penulis di SMK Negeri 2 Kisaran bahwa 87,5% guru dan 100% siswa membutuhkan media pembelajaran interaktif dalam proses pembelajaran. Perkembangan teknologi seperti multimedia maupun animasi dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan keterampilan proses siswa yang secara tidak langsung juga meningkatkan kulitas pendidikan, apalagi jika media yang digunakan sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan zaman. Hal ini menuntut seorang guru untuk mampu mengembangkan media yang menarik dan melibatkan lingkungan sekitar sehingga dapat membantu siswa dalam memahami dan memaknai pelajaran mesin konversi energi dalam kehidupannya. Konsep motor bakar merupakan salah satu kompetensi dasar yang ada pada mata pelajaran mesin konversi energi yang sering dijumpai di lingkungan sekitar. Motor bakar merupakan mesin yang mengubah tenaga panas menjadi tenaga mekanik. Meskipun jenis motor bakar cukup beragam, namun tidak banyak pengetahuan tentang motor bakar yang disampaikan untuk dipelajari atau menjadi bahan kajian bagi siswa. Oleh sebab itu, berkaitan dengan optimalisasi pemanfaatan media pembelajaran interaktif dan upaya mentransformasikan hasil pembelajaran motor bakar, tampaknya perlu dilakukan pengembangan media pembelajaran interaktif pada mata pelajaran mesin konversi energi pada siswa kelas X Teknik Otomotif SMK Negeri 2 Kisaran sebagai sumber belajar siswa.
(22)
B. IdentifikasiMasalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, dapat diidentifikasi masalah guna menemukan masalah yang penting untuk dikaji dan diteliti dalam penelitian pengembangan media pembelajaran interaktif mata pelajaran mesin konversi energi adalah sebagai berikut:
1. Hasil belajar siswa pada mata pelajaran mesin konversi energi masih rendah.
2. Pembelajaran mesin konversi energi masih disampaikan dengan cara ceramah dan hanya memanfaatkan media cetak dalam bentuk power point.
3. Pembelajaran konvensional lebih cenderung membosankan dan kurang interaktif dan komunikatif dalam mentransfer pengetahuan.
4. Siswa banyak mengalami kesulitan dalam memahami materi pelajaran mesin konversi energi.
5. Sulit memperoleh media pembelajaran yang efektif untuk pelajaran mesin konversi energi di sekolah sehingga kegiatan pembelajaran kurang efektif.
6. Kemampuan dan keterampilan pendidik yang masih minim dalam mendesain pembelajaran
7. Penggunaan multi media pembelajaran di sekolah masih minim.
8. Pergeseran praktik pembelajaran konvensional menuju pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi dengan menggunakan multimedia pada pembelajaran.
(23)
9. Bagaimana mengembangkan media pembelajaran interaktif sebagai sumber belajar yang menarik dan menyenangkan pada materi motor bakar?
10. Bagaimana keefektifan media pembelajaran interaktif yang dikembangkan?
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka masalah yang muncul sangat luas sehingga perlu pembatasan masalah. Mengingat keterbatasan yang ada pada peneliti, maka pengembangan media pembelajaran interaktif ini dibatasi pada ruang lingkup yang dapat dijangkau oleh peneliti. Adapun yang menjadi ruang lingkup dari pengembangan ini adalah sebagai berikut:
1. Materi pelajaran yang dikembangkan hanya meliputi kompetensi dasar menjelaskan konsep motor bakar, dengan materi pokok (a) mengenal konstruksi dan cara kerja motor bakar, (b) mengenal perbedaan motor 4 tak dan 2 tak, (c) konstruksi motor 2 langkah dan 4 langkah.
2. Media pembelajaran yang dikembangkan hanya dalam bentuk media pembelajaran interaktif yang aplikasinya dibuat dengan Software Program Macromedia Flash Profesional 8.0.
3. Analisis kebutuhan hanya dilakukan di SMK Negeri 2 Kisaran.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan indentifikasi masalah dan batasan masalah di atas, maka masalah tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut:
(24)
1. Apakah media pembelajaran interaktif dengan menggunakan
Macromedia Flash Profesional 8.0 pada mata pelajaran mesin konversi
energi layak digunakan?
2. Apakah media pembelajaran interaktif Macromedia Flash Profesional 8.0 yang dikembangkan pada mata pelajaran mesin konversi energi
efektif dibandingkan dengan media power point pada siswa kelas X
jurusan teknik otomotif SMK Negeri 2 Kisaran?
E. Tujuan Pengembangan
Penelitian dan Pengembangan ini bertujuan untuk:
1. Untuk mengetahui apakah media pembelajaran interaktif pada mata pelajaran mesin konversi energi yang dikembangkan layak untuk digunakan pada siswa kelas X jurusan teknik otomotif SMK Negeri 2 Kisaran.
2. Untuk mengetahui efektifitas media pembelajaran interaktif yang dikembangkan pada mata pelajaran mesin konversi energi siswa kelas X jurusan teknik otomotif SMK Negeri 2 Kisaran.
F. Manfaat Pengembangan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada mahasiswa tenaga pendidik yang bersifat teoretis maupun yang bersifat praktis. Manfaat teoretis dari penelitian ini adalah sebagai berikut : (1) memperkaya khasanah ilmu pengetahuan dalam bidang pengembangan produk Multimedia Pembelajaran Interaktif pada mata pelajaran produktif mesin konversi energi, (2) produk media pembelajaran interaktif dapat direkomendasikan menjadi bahan ajar dan alternatif sarana penyampaian materi pembelajaran mesin konversi energi, (3)
(25)
membangkitkan minat penelitian lanjutan untuk mengkaji pengembangan multimedia pembelajaran mesin konversi sesuai dengan kebutuhan.
Manfaat pengembangan ini secara praktis adalah: (1) bagi peneliti, penelitian ini merupakan pengalaman untuk menambah wawasan sebagai pendidik, khususnya pada mata pelajaran produktif mesin konversi energi sehingga dapat meningkatkan proses pembelajaran yang lebih baik, (2) bagi siswa, membantu siswa dalam memahami materi pelajaran mesin konversi energi dengan pembelajaran yang interaktif, menarik, dan menyenangkan bagi setiap siswa yang pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar, (3) sebagai salah satu alternatif dalam pemanfaatan media pembelajaran yang disesuaikan dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi sehingga pembalajaran dapat dilakukan di mana dan kapan saja tanpa harus menuntut adanya kehadiran guru secara fisik, (4) sebagai bahan masukan bagi guru bidang studi Produktif khususnya mesin konversi energi untuk menggunakan media pembelajaran yang efektif dan efisien guna meningkatkan hasil belajar siswa.
(26)
146
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan rumusan, tujuan, hasil dan pembahasan penelitian pengembangan media pembelajaran interaktif yang dikemukakan sebelumnya maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Hasil validasi dari ahli materi, ahli desain pembelajaran dan ahli media pembelajaran terhadap media pembelajaran interaktif pada mata pelajaran konversi energi yang dikembangkan dengan Software Macromedia Flash Professioanl 8.0 menunujukkan bahwa keseluruhan rata-rata dikategorikan
“Sangat Layak” setelah dilakukan beberapa revisi sehingga media tersebut dapat digunakan untuk uji coba selanjutnya. Hasil validasi dari uji coba perorangan, uji coba kelompok kecil, dan uji coba lapangan terbatas terhadap media yang dikembangkan dengan Software Macromedia Flash Professioanl 8.0 termasuk dalam kategori “Sangat Layak” sehingga dapat
diterima dan layak digunakan sebagai media belajar.
2. Penggunaan media pembelajaran interaktif lebih efektif dapat meningkatkan hasil belajar bila dibandingkan dengan menggunakan media
power point,media pembelajaran interaktif memiliki keefektifan sebesar
80,46 % lebih tinggi dari keefektifan media pembelajaran power point
(27)
147
B. Implikasi
Berdasarkan kesimpulan dan temuan pada penelitian pengembangan media ini memiliki implikasi yang tinggi dibandingkan dengan media pembelajaran yang selama ini digunakan oleh guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Adapun implikasi yang dimaksud adalah sebagai berikut :
1. Media yang dikembangkan ini akan memberikan sumbangan praktis terutama bagi guru dalam proses pelaksanaan pembelajaran, dimana media pembelajaran ini memberikan kemudahan dalam penyelenggaraan pembelajaran di kelas sehingga berdampak pada efektivitas pembelajaran dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Dengan demikian media yang dikembangkan dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi guru dalam menyampaikan materi pelajaran mesin konversi energi.
2. Penerapan media pembelajaran berupa penggunaan media pembelajaran interaktif yang dikemas dalam bentuk dengan software macromedia flash 8 memerlukan kesiapan siswa untuk melaksanakan pembelajaran secara
mandiri sehingga siswa akan memperoleh hasil belajar yang maksimal bila menerapkan media ini secara maksimal pula. Dengan menggunakan media, siswa diberi kesempatan untuk mengembangkan kreatifitasnya sebagai usaha mendalami materi pelajaran yang diberikan.
(28)
148
C. Saran
Berdasarkan hasil temuan yang telah diuraikan pada kesimpulan serta implikasi hasil penelitian, berikut ini diajukan beberapa saran yaitu:
1. Media pembelajaran interaktif pada mata pelajaran konversi energi memerlukan adanya komputer sehingga hendaknya komputer yang ada di laboratorium komputer SMK Negeri 2 Kisaran ditambah sesuai dengan kebutuhan.
2. Media pembelajaran interaktif ini adalah alat untuk membantu dalam proses penyampaian pembelajaran khususnya mata pelajaran mesin konversi energi maka dari itu keberadaan guru masih sangat diperlukan sebagai fasilitator dan siswa tetap terlibat aktif dalam proses pembelajaran konversi energi.
3. Pada kenyataannya hingga saat ini proses pembelajaran konversi energi masih dilakukan dengan cara konvensional dengan menggunakan media pembelajaran power point, maka disarankan agar media pembelajaran
interaktif mulai saat ini sudah harus digunakan dengan alasan media pembelajaran interaktif mampu memberi umpan balik yang lebih baik bagi siswa .
4. Agar hasil produk lebih maksimal dan layak digunakan lebih jauh lagi, maka diperlukan pengembangan yang terdiri dari: ahli pengembang kurikulum, ahli bidang studi dan ahli materi yang profesional, ahli media, dukungan dana, sarana dan waktu yang tersedia, dan kemampuan sarana-prasarana dalam produksi media yang memadai.
5. Pada Program Studi Teknologi Pendidikan hendaknya diadakan sarana dan prasarana yang mendukung mata kuliah produksi media yang bersifat pada
(29)
149 produk dan adanya pembelajaran flash maupun software yang dapat digunakan untuk produksi media yang lainnya pada program studi teknologi pendidikan yang bertujuan untuk bekal dan mempermudah mahasiswa dalam proses pembuatan media pembelajaran interaktif (khususnya dalam penelitian R&D berbasis TIK).
6. Dengan alasan keterbatasan waktu dan dana peneliti, sehingga masih banyak beberapa pengaruh-pengaruh yang belum terkontrol maka perlu kiranya dilakukan penelitian lebih lanjut pada sampel yang lebih representatif.
(30)
150
DAFTAR PUSTAKA
AECT. 1977. Definisi Teknologi Pendidikan (satuan tugas definisi & terminologi
AECT). Jakarta: Rajawali.
Ahmizar, F. 2008. Mengoptimalkan Multimedia Sebagai Sarana Mencerdaskan
Bangsa. http://www. Fahmi.az@hotmail.cim. Diunduh tanggal 5
Nopember 2014.
Anas, Y. 2007. Pembelajaran dan Instruksi Pendidikan. Yogyakarta:
IRCiSoD.
Arifin. Zainal. Adhi. 2012. Pengembangan Pembelajaran Aktif dengan ICT.
Yogyakarta: Skripta Media Creative.
Arifin Ahmad. Zainal. 2012. Perencanaan Pembelajaran dari Desain sampai
Implementasi. Yogyakarta: Pedagogia.
Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta:
Rineka Cipta.
Arikunto, S. 2005. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta : Bumi Aksara.
Arsyad, A. 1997. Media Pengajaran. Jakarta : Raja Grafindo Persada.
Basuki, Nur. 2012. Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Berbasis
Komputer pada Mata Kuliah Menggambar Teknik. Tesis. Unimed.
Tidak diterbitkan.
Binanto, Iwan. 2010. Multimedia Digital Dasar Teori dan Pengembangannya.
Jogyakarta:Andi Offset.
Borg, W. &V Gall, M.D. 1983. Educational Research. An Introduction (4nd ed).
New York & London: Longman.
Brandie Colon, Key Ann Taylor dan Jerry Willis. 2000. Constructivist
Instructional Design: Creating Multimedia Package For Teaching Critical Qualitative Research. The qualitative report, volume 5, number 1&2, May 2000. http://www.nova-edu/SSSS/QR/QR5-1/colon.html.
Diunduh tanggal 20 Oktober 2011
Brown, H. Douglas, 2001. Teaching by Principles. An Interactive Approach to
Language Pedagogy. White Plains, New York: Addison Wesley
Longmasn, Inc.
Budiningsih, A. 2003. Desain Pesan Pembelajaran. Yogyakarta : FIP.
Universitas Negeri Yogyakarta.
Chabib, M. 1991. Teknik Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rajawali.
Chotimah, C. 2008. Macromedia Flash Sebagai Media Pembelajaran. Http://
www. Disabelelies. Com. Diunduh tanggal 20 Oktober 2011.
Depdiknas. 2006. Pengembangan Bahan Ajar. Materi 13-Sosialisasi
(31)
151
Depdiknas. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa. Jakarta : PT.
Gramedia Pustaka Utama.
Depdiknas. 2009. Teknik Penyusunan KTSP SMK. Sosialisasi KTSP/Pelatihan.
Dick, W. dan Carey, L. 2005. The Systematic Design of Instruction. United States
of America: Scott Foresman and Company.
Ena, Ouda Teda. 2001. Membuat Media Pembelajaran Interaktif Dengan Piranti
Lunak Presentasi. Yogyakarta: Indonesian Language and Culture
Intensive Course . www.ialf.edu/kipbipa/papers/oudatedaena.doc Diunduh tanggal: 5 Nopember 2014.
Ferry Affandi. 2013. Pengembangan Multimedia Pembelajaran Interaktif Mata
Kuliah Seni Lukis I Jurusan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni. Tesis.
Unimed. Medan. Tidak diterbitkan.
Frenkel, J.R. dan Wallen, N.E. 1993. How To Design and Evaluate Research in
Education. New York: Mc. Graw Hill Inc.
Gagné, R.M.;Briggs, L.J & Wager, W.W. 1992. Principles of Instruction Design.
New York: Saunders College Publishing.
Geissenger, H. 1997. Educational Software: Criteria for Evaluation. Randwick,
Australia: University of Tecnology Wincurtin.
www.ascilite.org.au/confrences/perth97/papers/Geissenger/Geissenger.ht ml. Diunduh: 5 Nopember 2014.
Gora. Winastawan, Sunarto. 2010. Pakematik Strategi Pembelajaran Inovatif
Berbasis TIK. Elek Media Komputindo.
Haryono, G. 1997. Uraian Praktis Mengenal Motor Bakar. Semarang: Aneka
Ilmu
Hacbarth, S. 1996. The Educational Technology Hand Book. New Jersey:
Educational Technology Publications, Inc.
Hakim, L. 2004. Cara Ampuh Menguasai Macromedia Flash Professional 8.0.
Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Hakim. Thursan. 2005. Belajar Secara Efektif. Jakarta: Puspa Swara.
Hamruni. 2012. Strategi Pembelajaran. Yogyakarta: Insan Madani.
Hannafin, M. J., Peck, L. L. 1998. The Design Development and Education of
Instructional Software. New York: Mc. Millan Publ., Co.
Haryanto . 1996. Pembelajaran Individu. Yogyakarta : FIP. IKIP Yogyakarta.
Heinich, Robert, et. Al. 1996 Instructional Media and Technologies for Learning
(5th ed). New Jersey : A Simon & Schuster Company Engelewood
(32)
152
Heinich, Robert. 1970. Technology and The Management Of Instruction.
Washington D.C. : Association For Educational Communications and Technology.
Istiningsih. 2012. Pemanfaatan TIK dalam Pembelajaran. Yogyakarta: Skripta
Media Creative.
Intan Permata Putri. 2012. Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Mata
Pelajaran Fisika Siswa Kelas IX MTsN 3 Medan. Tesis. Unimed.
Medan: Tidak Diterbitkan.
Jama, Jalius dan Wagino.2008. Teknik Sepeda Motor Jilid 1 untuk SMK.
Departemen Pendidikan Nasional.
Jarot S., dkk. 2010. Cara Mudah Menguasai Ms. Power Point 2007. Jakarta:
Media Kita.
Kemp. 1994. Design Effective Instruction. New York: Macmillan College
Publishing Company.
Maryono, B. 2011. Mesin Konversi Energi. Yogyakarta: Mentari Pustaka.
Mas’ud. Muhammad. 2012. Membuat Media Pembelajaran Dengan Lectora
Inspire. Yogyakarta: skripta Media Creative.
Miarso, Y. 2004. Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta: Pustekkom.
Merrill. M.D. 1977. Teaching Concepts: An Instructional Design Guide. New
Jersey: Educational Technology Publications
Munir. 2008. Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi.
Bandung: Alfabeta.
Munthe. Bermawy. 2012. Desain Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Insan
Madani.
Narwanti. Sri. 2011. Creative Learning. Yogyakarta: Familia
Prastowo. Andi. 2012. Pengembangan Sumber Belajar. Yogyakarta: Pedagogia.
Puspitosari. Heni A. 2010. Membuat Presentasi MultimediaTingkat Lanjut.
Yogyakarta: Skripta Media Creative.
Putra. Nusa. 2011. Research and Development Penelitian dan Pengembangan: Suatu Pengantar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Ramadhan, Arief. 2010. Mengolah Audio dan MP3 dengan Audacity. Jakarta:
Elex Media Komputindo.
Romiszowski. 1988. The Selection and Use of Instructional Media. United States:
(33)
153
Rooijakkers, Ad. 1993. Mengajar Dengan Sukses: Petunjuk Untuk Merencanakan
dan menyampaikan Pengajaran. Jakarta: Gramedia.
Rosyidah. Ainur. 2012. Menjadi Guru Smart dengan Internet. Yogyakarta:
Skripta Media Creative.
Silberman. Melvin L. 2007. Active Learning : 101 Strategi Pembelajaran Aktif.
Yogyakarta: Pustaka Insan Madani.
Subini. Nini. 2012. Psikologi Pembelajaran. Yogyakarta: Mentari Pustaka.
Sadiman, A. dkk. 2003. Media Pendidikan, Pengertian, Pengembangan dan
Pemanfaatannya . Jakarta : Pustekkom Dikbud.
Seells dan Richey. 1996. Instructional Technology (Mahasiswa S2 IKIP Malang
Terjemahan). IKIP Malang
Sleeman, P. J. 1979. Instructional Media and Technology. New York: Long man
Inc.
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka
Cipta.
Smaldino, E. S., dkk. 2008. Instrucional Technology and Media For Learning. New Jersey: Upper Saddle River.
Soekamto. Toeti. 1993. Perancangan dan Pengembangan Sistem Instruksional.
Jakarta: Intermedia.
Soekardi. Yuliadi. 2005. Perawatan dan Perbaikan Sepeda Motor. Bandung:
M2S.
Sudjana dan Rivai. 2005. Media Pengajaran. Bandung : Sinar Baru Algensindo
Sudjana, N. 1991. Media Pengajaran, Penggunaan dan Pembuatannya. Bandung: Sinar Baru Offset.
Sugiyono. 2007. Metode Penelitaian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Suheri, A. 2006. Animasi Multimedia Pembelajaran. Jurnal Teknik
Informatika Sekolah Tinggi Sains dan Teknologi Indonesia
(ST- INTEN) Bandung.
Suparman, A. 2001. Desain instruksional. Pusat antar Universitas untuk
Peningkatan dan Pengembangan Aktivitas Instruksional. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidkan Tinggi, Departemen Pendidikan Tinggi.
Sutopo, A. 2003. Multimedia Interaktif Dengan Flash. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Uno, H. B. 2006. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Wahana Komputer. 2004. Pembuatan CD Interaktif Dengan Macromedia Flash
(1)
148
C. Saran
Berdasarkan hasil temuan yang telah diuraikan pada kesimpulan serta implikasi hasil penelitian, berikut ini diajukan beberapa saran yaitu:
1. Media pembelajaran interaktif pada mata pelajaran konversi energi memerlukan adanya komputer sehingga hendaknya komputer yang ada di laboratorium komputer SMK Negeri 2 Kisaran ditambah sesuai dengan kebutuhan.
2. Media pembelajaran interaktif ini adalah alat untuk membantu dalam proses penyampaian pembelajaran khususnya mata pelajaran mesin konversi energi maka dari itu keberadaan guru masih sangat diperlukan sebagai fasilitator dan siswa tetap terlibat aktif dalam proses pembelajaran konversi energi.
3. Pada kenyataannya hingga saat ini proses pembelajaran konversi energi masih dilakukan dengan cara konvensional dengan menggunakan media pembelajaran power point, maka disarankan agar media pembelajaran interaktif mulai saat ini sudah harus digunakan dengan alasan media pembelajaran interaktif mampu memberi umpan balik yang lebih baik bagi siswa .
4. Agar hasil produk lebih maksimal dan layak digunakan lebih jauh lagi, maka diperlukan pengembangan yang terdiri dari: ahli pengembang kurikulum, ahli bidang studi dan ahli materi yang profesional, ahli media, dukungan dana, sarana dan waktu yang tersedia, dan kemampuan sarana-prasarana dalam produksi media yang memadai.
5. Pada Program Studi Teknologi Pendidikan hendaknya diadakan sarana dan prasarana yang mendukung mata kuliah produksi media yang bersifat pada
(2)
149
produk dan adanya pembelajaran flash maupun software yang dapat digunakan untuk produksi media yang lainnya pada program studi teknologi pendidikan yang bertujuan untuk bekal dan mempermudah mahasiswa dalam proses pembuatan media pembelajaran interaktif (khususnya dalam penelitian R&D berbasis TIK).
6. Dengan alasan keterbatasan waktu dan dana peneliti, sehingga masih banyak beberapa pengaruh-pengaruh yang belum terkontrol maka perlu kiranya dilakukan penelitian lebih lanjut pada sampel yang lebih representatif.
(3)
150
DAFTAR PUSTAKA
AECT. 1977. Definisi Teknologi Pendidikan (satuan tugas definisi & terminologi
AECT). Jakarta: Rajawali.
Ahmizar, F. 2008. Mengoptimalkan Multimedia Sebagai Sarana Mencerdaskan
Bangsa. http://www. Fahmi.az@hotmail.cim. Diunduh tanggal 5
Nopember 2014.
Anas, Y. 2007. Pembelajaran dan Instruksi Pendidikan. Yogyakarta:
IRCiSoD.
Arifin. Zainal. Adhi. 2012. Pengembangan Pembelajaran Aktif dengan ICT.
Yogyakarta: Skripta Media Creative.
Arifin Ahmad. Zainal. 2012. Perencanaan Pembelajaran dari Desain sampai Implementasi. Yogyakarta: Pedagogia.
Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta:
Rineka Cipta.
Arikunto, S. 2005. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta : Bumi Aksara.
Arsyad, A. 1997. Media Pengajaran. Jakarta : Raja Grafindo Persada.
Basuki, Nur. 2012. Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Berbasis
Komputer pada Mata Kuliah Menggambar Teknik. Tesis. Unimed.
Tidak diterbitkan.
Binanto, Iwan. 2010. Multimedia Digital Dasar Teori dan Pengembangannya.
Jogyakarta:Andi Offset.
Borg, W. &V Gall, M.D. 1983. Educational Research. An Introduction (4nd ed).
New York & London: Longman.
Brandie Colon, Key Ann Taylor dan Jerry Willis. 2000. Constructivist Instructional Design: Creating Multimedia Package For Teaching Critical Qualitative Research. The qualitative report, volume 5, number 1&2, May 2000. http://www.nova-edu/SSSS/QR/QR5-1/colon.html.
Diunduh tanggal 20 Oktober 2011
Brown, H. Douglas, 2001. Teaching by Principles. An Interactive Approach to
Language Pedagogy. White Plains, New York: Addison Wesley
Longmasn, Inc.
Budiningsih, A. 2003. Desain Pesan Pembelajaran. Yogyakarta : FIP.
Universitas Negeri Yogyakarta.
Chabib, M. 1991. Teknik Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rajawali.
Chotimah, C. 2008. Macromedia Flash Sebagai Media Pembelajaran. Http://
www. Disabelelies. Com. Diunduh tanggal 20 Oktober 2011.
Depdiknas. 2006. Pengembangan Bahan Ajar. Materi 13-Sosialisasi
(4)
151
Depdiknas. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa. Jakarta : PT.
Gramedia Pustaka Utama.
Depdiknas. 2009. Teknik Penyusunan KTSP SMK. Sosialisasi KTSP/Pelatihan.
Dick, W. dan Carey, L. 2005. The Systematic Design of Instruction. United States
of America: Scott Foresman and Company.
Ena, Ouda Teda. 2001. Membuat Media Pembelajaran Interaktif Dengan Piranti
Lunak Presentasi. Yogyakarta: Indonesian Language and Culture
Intensive Course . www.ialf.edu/kipbipa/papers/oudatedaena.doc Diunduh tanggal: 5 Nopember 2014.
Ferry Affandi. 2013. Pengembangan Multimedia Pembelajaran Interaktif Mata Kuliah Seni Lukis I Jurusan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni. Tesis.
Unimed. Medan. Tidak diterbitkan.
Frenkel, J.R. dan Wallen, N.E. 1993. How To Design and Evaluate Research in Education. New York: Mc. Graw Hill Inc.
Gagné, R.M.;Briggs, L.J & Wager, W.W. 1992. Principles of Instruction Design.
New York: Saunders College Publishing.
Geissenger, H. 1997. Educational Software: Criteria for Evaluation. Randwick,
Australia: University of Tecnology Wincurtin.
www.ascilite.org.au/confrences/perth97/papers/Geissenger/Geissenger.ht ml. Diunduh: 5 Nopember 2014.
Gora. Winastawan, Sunarto. 2010. Pakematik Strategi Pembelajaran Inovatif Berbasis TIK. Elek Media Komputindo.
Haryono, G. 1997. Uraian Praktis Mengenal Motor Bakar. Semarang: Aneka
Ilmu
Hacbarth, S. 1996. The Educational Technology Hand Book. New Jersey:
Educational Technology Publications, Inc.
Hakim, L. 2004. Cara Ampuh Menguasai Macromedia Flash Professional 8.0.
Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Hakim. Thursan. 2005. Belajar Secara Efektif. Jakarta: Puspa Swara.
Hamruni. 2012. Strategi Pembelajaran. Yogyakarta: Insan Madani.
Hannafin, M. J., Peck, L. L. 1998. The Design Development and Education of Instructional Software. New York: Mc. Millan Publ., Co.
Haryanto . 1996. Pembelajaran Individu. Yogyakarta : FIP. IKIP Yogyakarta.
Heinich, Robert, et. Al. 1996 Instructional Media and Technologies for Learning (5th ed). New Jersey : A Simon & Schuster Company Engelewood
(5)
152
Heinich, Robert. 1970. Technology and The Management Of Instruction.
Washington D.C. : Association For Educational Communications and Technology.
Istiningsih. 2012. Pemanfaatan TIK dalam Pembelajaran. Yogyakarta: Skripta
Media Creative.
Intan Permata Putri. 2012. Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Mata Pelajaran Fisika Siswa Kelas IX MTsN 3 Medan. Tesis. Unimed.
Medan: Tidak Diterbitkan.
Jama, Jalius dan Wagino.2008. Teknik Sepeda Motor Jilid 1 untuk SMK.
Departemen Pendidikan Nasional.
Jarot S., dkk. 2010. Cara Mudah Menguasai Ms. Power Point 2007. Jakarta:
Media Kita.
Kemp. 1994. Design Effective Instruction. New York: Macmillan College
Publishing Company.
Maryono, B. 2011. Mesin Konversi Energi. Yogyakarta: Mentari Pustaka.
Mas’ud. Muhammad. 2012. Membuat Media Pembelajaran Dengan Lectora Inspire. Yogyakarta: skripta Media Creative.
Miarso, Y. 2004. Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta: Pustekkom.
Merrill. M.D. 1977. Teaching Concepts: An Instructional Design Guide. New
Jersey: Educational Technology Publications
Munir. 2008. Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi.
Bandung: Alfabeta.
Munthe. Bermawy. 2012. Desain Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Insan
Madani.
Narwanti. Sri. 2011. Creative Learning. Yogyakarta: Familia
Prastowo. Andi. 2012. Pengembangan Sumber Belajar. Yogyakarta: Pedagogia.
Puspitosari. Heni A. 2010. Membuat Presentasi MultimediaTingkat Lanjut.
Yogyakarta: Skripta Media Creative.
Putra. Nusa. 2011. Research and Development Penelitian dan Pengembangan: Suatu Pengantar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Ramadhan, Arief. 2010. Mengolah Audio dan MP3 dengan Audacity. Jakarta:
Elex Media Komputindo.
Romiszowski. 1988. The Selection and Use of Instructional Media. United States:
(6)
153
Rooijakkers, Ad. 1993. Mengajar Dengan Sukses: Petunjuk Untuk Merencanakan dan menyampaikan Pengajaran. Jakarta: Gramedia.
Rosyidah. Ainur. 2012. Menjadi Guru Smart dengan Internet. Yogyakarta:
Skripta Media Creative.
Silberman. Melvin L. 2007. Active Learning : 101 Strategi Pembelajaran Aktif.
Yogyakarta: Pustaka Insan Madani.
Subini. Nini. 2012. Psikologi Pembelajaran. Yogyakarta: Mentari Pustaka.
Sadiman, A. dkk. 2003. Media Pendidikan, Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya . Jakarta : Pustekkom Dikbud.
Seells dan Richey. 1996. Instructional Technology (Mahasiswa S2 IKIP Malang
Terjemahan). IKIP Malang
Sleeman, P. J. 1979. Instructional Media and Technology. New York: Long man
Inc.
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka
Cipta.
Smaldino, E. S., dkk. 2008. Instrucional Technology and Media For Learning. New Jersey: Upper Saddle River.
Soekamto. Toeti. 1993. Perancangan dan Pengembangan Sistem Instruksional.
Jakarta: Intermedia.
Soekardi. Yuliadi. 2005. Perawatan dan Perbaikan Sepeda Motor. Bandung:
M2S.
Sudjana dan Rivai. 2005. Media Pengajaran. Bandung : Sinar Baru Algensindo
Sudjana, N. 1991. Media Pengajaran, Penggunaan dan Pembuatannya. Bandung: Sinar Baru Offset.
Sugiyono. 2007. Metode Penelitaian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Suheri, A. 2006. Animasi Multimedia Pembelajaran. Jurnal Teknik
Informatika Sekolah Tinggi Sains dan Teknologi Indonesia
(ST- INTEN) Bandung.
Suparman, A. 2001. Desain instruksional. Pusat antar Universitas untuk
Peningkatan dan Pengembangan Aktivitas Instruksional. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidkan Tinggi, Departemen Pendidikan Tinggi. Sutopo, A. 2003. Multimedia Interaktif Dengan Flash. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Uno, H. B. 2006. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Wahana Komputer. 2004. Pembuatan CD Interaktif Dengan Macromedia Flash Professional 8.0 . Jakarta: Salemba Infotek.