PENGARUH METODE SUGESTI IMAJINASI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA LAGU DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS CERPEN PADA SISWA KELAS VII SMP SANTO THOMAS 1 MEDAN TAHUN PELAJARAN 2016/2017.

(1)

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN SUGESTI IMAJINASI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA LAGU DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF

TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS CERPEN PADA SISWA KELAS VII SMP SANTO THOMAS 1 MEDAN TAHUN AJARAN 2016/2017

TESIS

Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Progran studi Teknologi Pendidikan

OLEH:

GEBY ARNI SIREGAR NIM 8146121013

PROGRAM PASCASARJANA

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2016


(2)

(3)

(4)

(5)

ii ABSTRAK

Siregar, Geby Arni. Pengaruh Metode Sugesti Imajinasi dengan Menggunakan Media Lagu dan Kemampuan Berpikir Kreatif Terhadap kemampuan Menulis Cerpen pada Siswa Kelas VII SMP Santo Thomas 1 Medan Tahun Pelajaran 2016/2017. Tesis, Medan: Program Studi Teknologi Pendidikan, Program Pascasarjana, Universitas Negeri Medan, 2016.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Metode Pembelajaran dan Kemampuan Berpikir Kreatif terhadap Kemampuan Menulis Cerpen Siswa Kelas VII SMP Santo Thomas 1 Medan Tahun ajaran 2016/2017.

Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa Kelas VII SMP Santo Thomas 1 Medan Tahun Ajaran 2016/2017. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah teknik sampel kelompok secara acak (cluster random sampling) yakni terdiri dari 10 kelas dan dipilih 2 kelas sebagai sampel yang dikenakan perlakuan melalui pemilihan secara undi. Hasil pengundian yang dilakukan maka terpilih 2 (dua) kelas sebagai sampel yaitu Kelas VII - F (37 siswa) yang diterapkan Metode Pembelajaran Sugesti Imajinasi Menggunakan Media Lagu dan kelas VII – G (36 siswa) yang diterapkan dengan Metode Pembelajaran Inkuiri . Tes berpikir kreatif dilakukan untuk mengelompokkan siswa yang mempunyai berpikir kreatif tinggi dan berpikir kreatif rendah. Metode penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen dengan desain faktorial 2 x 2. Uji Statistik yang digunakan adalah statistik deskriptif untuk menyajikan data dan dilanjutkan dengan statistik inferensial dengan menggunakan ANAVA dua jalur dengan taraf signifikan ⍺ = 0,05 yang dilanjutkan dengan uji Scheffe. Sebelumnya dilakukan uji analisis berupa uji normalitas dan uji homogenitas.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Kemampuan Menulis Cerpen kelompok siswa yang diberi pembelajaran dengan Metode Pembelajaran Sugesti Imajinasi Menggunakan Media Lagu lebih tinggi dibandingkan Kemampuan kelompok siswa yang diberi pembelajaran dengan Metode Pembelajaran Inkuiri dengan nilai Fhitung 5,34 > FTabel 3,98; (2) Kemampuan Menulis Cerpen kelompok siswa yang memiliki Kemampuan Berpikir Kreatif Tinggi lebih tinggi dibandingkan Kemampuan kelompok siswa yang memiliki Kemampuan Berpikir Kreatif Rendah dengan nilai Fhitung = 4,99 > FTabel = 3,98; (3) terdapat interaksi antara Strategi Pembelajaran dan Kemampuan Berpikir Kreatif dalam mempengaruhi Kemampuan Menulis Cerpen dengan nilai FHitung kolom – baris (interaksi) lebih besar dari FTabel (FHitung = 7,78 > FTabel = 3,98) pada taraf signifikansi 5%.


(6)

iii ABSTRACT

Siregar, Geby Arni. Effect of Method of Using Media Suggestion Imagination Song and Creative Thinking Skills Against Short Story Writing ability in Class VII SMP Santo Thomas 1 Medan in the academic year 2016/2017. Education Technology Studies Program, Graduate Program, State University of Medan, 2016.

This study aims to determine the effect of Learning Methods and Creative Thinking Ability to kemampuanMenulis Cerpen class VII SMP Santo Thomas 1 Medan academic year 2015-2016.

The study population was all students of Class VII SMP Santo Thomas 1 Medan Academic Year 2015/2016, which consists of 10 classes with a total number of students is numbered 388 students. The sampling technique in this research was stratified random sample (random cluster sampling) which consists of 10 classes and have two classes as samples were subjected to treatment through the election gamble. The result of the draw is done then elect two (2) class as a sample of Class VII-I (37 students) applied learning methods Media Suggestion imagination with songs and class VII-J (36 students) who applied the method of inquiry learning. Creative thinking tests performed to group students with high creative thinking and creative thinking low. The method used is quasi-experimental with 2 x 2 factorial design Test Statistics used were descriptive statistics to present data and continued with inferential statistics by using ANOVA two lanes with a significant level ⍺ = 0.05 followed by Scheffe test. Previous test analysis in the form of test for normality and homogeneity test.

The results of this study indicate that (1) the ability of Short Story Writing by groups of students learning with the learning method suggestion imagination with media kemampuankelompok songs higher than students who were given a lesson by learning methods nkuiri with a value of F 5.34> 3.98 Ftable; (2) the ability to write short stories group of students who have Creative Thinking Skills High higher than the ability of the students who have the ability Creative Thinking Low value of F = 4.99> F table = 3.98; (3) there is interaction between Learning Strategies and Creative Thinking Ability in affecting the ability of Short Story Writing with a value of F column - row (interaction) is greater than F table (F test = 7.78> F table = 3.98) at the 5% significance level.


(7)

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan kasih karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini dengan judul “ Pengaruh Metode Sugesti Imajinasi Melalui Media Lagu dan Kemampuan Berpikir Kreatif Terhadap Kemampuan Menulis Cerpen Pada Siswa kelas VII Santo Thomas 1 Medan Tahun Ajaran 2016/2017” sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan pada Program Studi Teknologi Pendidikan Universitas Negeri Medan.

Dalam penyelesaian tesis ini penulis menerima banyak bantuan dari berbagai pihak sehingga pada akhirnya tesis ini dapat diselesaikan. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan terima kasih kepada Bapak Prof. Dr. A. Hamid, M.Pd selaku pembimbing I, yang telah banyak memberikan banyak petunjuk serta dorongan yang begitu berarti bagi penulis sejak penyusunan proposal sampai penyelesaian tesis dan Bapak Dr. Keysar Panjaitan, M.Pd selaku pembimbing II yang dengan sabar memberikan masukan, arahan yang begitu berarti. Kepada ketiga narasumber Bapak Prof. Dr. Sahat Siagian, M.Pd., Ibu Prof. Dr. Rosmawaty, M.Pd., dan Bapak Dr. R. Mursid, M.Pd. yang telah memberikan masukan dan koreksi untuk perbaikan tesis ini.

Selanjutnya penulis juga menyampaikan terima kasih kepada:

1. Rektor Universitas Negeri Medan Prof. Dr. Sahwan Gultom, M.Pd, Direktur Program Pascasarjana Prof. Dr. Bornok, M.Pd, dan Ketua Program Studi Teknologi Pendidikan Dr. R. Mursid, M.Pd., beserta staf yang telah memberikan kesempatan dan bantuan untuk kelancaran studi selama mengikuti perkuliahan di Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

2. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Teknologi Pendidikan yang telah memberikan ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi penulis selama mengikuti perkuliahan.


(8)

iv

3. Bapak Kepala Sekolah SMP Santo Thomas 1 Medan yang telah memberikan izin untuk

melaksanakan Penelitian serta para guru SMP Santo Thomas 1 Medan yang telah memberikan semangat dan dukungan untuk menyelesaikan pendidikan ini.

4. Rekan-rekan mahasiswa pascasarjana Program Studi Teknologi Pendidikan secara khusus angkatan XIX eksekutif yang telah bersama-sama berbagai asah, asih dan asuh serta berbagai suka dan duka selama perkuliahan.

5. Orang tua ayahanda B. Siregar, ibunda T. Banjarnahor (+) dan suami Dr. Lamhot Naibaho, M.Hum. serta saudara-saudaraku, terima kasih atas segala doa dan dukungan yang selalu diberikan kepada penulis.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dan kelemahan dalam tesis ini dan untuk itu penulis mengharapkan sumbangan pemikiran, kritis dan saran yang berguna. Akhirnya penulis berharap semoga tesis ini dapat bermanfaat dalam menambah khasanah ilmu pengetahuan.

Medan, Oktober 2016 Penulis

Geby Arni Siregar 8146121013


(9)

v DAFTAR ISI

ABSTRA ... ... i

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... x

BAB I PENDAHULUAN... ... 1

A. Latar belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 9

C. Pembatasan Masalah ... 10

D. Rumusan Masalah ... 10

E. Tujuan penelitian ... 11

F. Manfaat Penelitian ... 12

BAB II KAJIAN TEORETIS, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS ... 14

A. Kajian Teoretis ... 14

1. Pengertian Metode Pembelajaran ... 14

2. Metode Sugesti Imajinasi ... 16

3. Metode Inkuiri ... 21

4. Media Lagu ... 24

5. Hakikat Hasil Belajar Bahasa Indonesia ... 25

6. Menulis ... 27

7. Cerita Pendek ... 29

8. Unsur-unsur Pembangunan Cerpen ... 30

9. Pembelajaran Menulis Cerpen ... 37

10. Kemampuan Berpikir Kreatif ... 40

11. Penelitian yang relevan ... 47

B. Kerangka Berpikir ... 49


(10)

vi

BAB III METEODOLOGI PENELITIAN... ... 55

A. Tempat dan waktu Penelitian ... 55

B. Sampel dan Populasi ... 55

C. Variabel dan Defenisi Operasional Penelitian ... 56

D. Desain Penelitian ... 57

E. Prosedur Penelitian ... 58

F. Instrumen Penelitian ... 60

G. Teknik analisis Data ... 67

BAB IV HASIL PENELITIAN……… ... 71

A. Deskripsi data 1. Kemampuan Menulis Siswa yang Diajar dengan Metode Sugesti Imajinasi ... 71

2. Kemampuan Menulis Cerpen Siswa Yang Diajar dengan metode Inkuiri ... 73

3. Kemampuan Menulis Cerpen siswa yang Memiliki kemampuan Berpikir Kreatif Tinggi ... 75

4. Kemampuan Menulis Cerpen siswa yang Memiliki kemampuan Berpikir Kreatif Rendah ... 77

5. Kemampuan Menulis Cerpen siswa yang Memiliki kemampuan Berpikir Kreatif Tinggi dengan Menggunakan Metode Sugesti Imajinasi Media Lagu ... 79

6. Kemampuan Menulis Cerpen siswa yang Memiliki kemampuan Berpikir Kreatif Rendah dengan Menggunakan Metode Sugesti Imajinasi Media Lagu ... 81

7. Kemampuan Menulis Cerpen siswa yang Memiliki kemampuan Berpikir Kreatif Tinggi dengan Menggunakan Metode Inkuri.. .. 83

8. Kemampuan Menulis Cerpen siswa yang Memiliki kemampuan Berpikir Kreatif Rendah dengan Menggunakan Metode Inkuiri.. 85

B. Pengujian Persyaratan Analisis ... 87

1. Uji Normalitas data ... 88

2. Uji Homogenitas Varians ... 91

3. Pengujian Hipotesis ... 94

4. Pembahasan Hasil Penelitian ... 101


(11)

vii

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN………. ... 109

A. Kesimpulan ... 109

B. Implikasi ... 110

C. Saran ... 111

DAFTAR PUSTAKA ... 112


(12)

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. 1 Ketuntasan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Kelas VII SMP Santo

Thomas 1 Medan... ... 4

Tabel 3.1 Sampel Penelitian... 56

Tabel 3.2 Rancangan Penelitian Desain Factorial 2 x 2... 57

Tabel 3.3 Skor Penilaian Tes Menulis Cerpen... 61

Tabel 3 4 Aspek Penilaian Tes Menulis Cerpen... 61

Tabel 3.5 Kriteria dan waktu Tes uraian Kemampuan Berpikir Kreatif... ... 64

Tabel 3.6. Kisi-kisi Uraian Tes kemampuan Berpikir Kreatif... 65

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Nilai Kemampuan Siswa yang Diajar dengan Menggunakan Metode Sugesti Imajinasi Menggunakan Media Lagu... 72

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Nilai Kemampuan Siswa yang Diajar dengan Menggunakan Metode Inkuiri... 74

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Nilai Kemampuan Siswa yang memiliki Kemampuan Berpikir Kreatif Tinggi Pada Kelas yang Menggunakan Metode Pembelajaran Sugesti Imajinasi Menggunakan Media Lagu... 76

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Nilai Kemampuan Siswa yang Memiliki Kemampuan Berpikir Kreatif Rendah Pada Kelas yang Menggunakan Metode Pembelajaran Sugesti Imajinasi Menggunakan Media Lagu... 78

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Nilai Kemampuan Siswa yang memiliki Kemampuan Berpikir Kreatif Tinggi Pada Kelas yang Menggunakan Metode Inkuiri... 80

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Nilai Kemampuan Siswa yang memiliki Kemampuan Berpikir Kreatif Rendah Pada Kelas yang Menggunakan Metode Inkuiri.... 82

Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai Kemampuan Siswa yang memiliki Kemampuan Berpikir Kreatif Tinggi... . 84


(13)

ix

Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Nilai Kemampuan Siswa yang memiliki Kemampuan

Berpikir Kreatif Rendah... 86

Tabel 4.9 Ringkasan Hasil Analisis Uji Normalitas Penelitian... 88

Tabel 4.10 Rangkuman Hasil Perhitungan Homogenitas... 92

Tabel 4.11. Rangkuman Hasil Perhitungan Homogenitas Siswa yang Memiliki Kemampuan Berpikir Kreatif Tinggi dan Kemampuan Berpikir Kreatif Rendah... 92

Tabel 4.12 Rangkuman Hasil Perhitungan Homogenitas Varians Kemampuan Berpikir Kreatif Tinggi dan Rendah pada Metode Sugesti Imajinasi Menggunakan Media Lagu dan Metode Inkuiri... 93

Tabel 4.13. Tabel Statistik Penelitian... 95

Tabel 4.14. Tabel Anava Dua Jalur... 96


(14)

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Histogram Kemampuan Menulis Cerpen siswa yang dibelajarkan

dengan Metode Sugesti Imajinasi... 73 Gambar 4.2 Histogram Kemampuan Menulis Cerpen siswa yang dibelajarkan

dengan Metode Inkuiri ... 74 Gambar 4.3 Histogram Kemampuan Menulis Cerpen Siswa yang Memiliki

Kemampuan Berpikir Kreatif Tinggi... 77 Gambar 4.4 Histogram Kemampuan Menulis Cerpen Siswa yang Memiliki

Kemampuan Berpikir Kreatif Rendah... 79 Gambar 4.5 Histogram Kemampuan Menulis Cerpen Siswa dengan Metode

Sugesti Imajinasi yang Memiliki Kemampuan Berpikir Kreatif Tinggi.... 81

Gambar 4.6 Histogram Kemampuan Menulis Cerpen Siswa dengan Metode

Sugesti Imajinasi yang Memiliki Kemampuan Berpikir Kreatif Rendah... 83

Gambar 4.7 Histogram Kemampuan Menulis Cerpen Siswa dengan Metode

Inkuiri yang Memiliki Kemampuan Berpikir Kreatif Tinggi... 85 Gambar 4.8 Histogram Kemampuan Menulis Cerpen Siswa dengan Metode


(15)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembelajaran bahasa Indonesia bertujuan untuk meningkatkan

keterampilan berbahasa dan bersastra dan meningkatkan kemampuan berpikir dan bernalar serta kemampuan memperluas wawasan. Selain itu, juga diarahkan untuk mempertajam perasaan siswa. Siswa tidak hanya diharapkan mampu memahami informasi yang disampaikan secara lugas atau langsung, tetapi juga yang disampaikan secara terselubung atau secara tidak langsung. Siswa tidak hanya pandai dalam bernalar, tetapi memiliki kecakapan di dalam interaksi sosial dan dapat menghargai perbedaan baik di dalam hubungan antar individu maupun di dalam kehidupan bermasyarakat yang berlatar dengan berbagai budaya dan agama. (Depdiknas: 2003: 4).

Standar kompetensi mata pelajaran bahasa Indonesia berorientasi pada hakikat pembelajaran bahasa dan sastra. Belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi, sedangkan belajar sastra adalah belajar menghargai manusia dan nilai-nilai kemanusiannya. Sastra merupakan bagian dari mata pelajaran bahasa Indonesia memiliki fungsi sebagai penghalus budi, peningkatan kepekaan, rasa kemanusiaan, kepedulian sosial, penumbuhan apresiasi budaya dan penyaluran gagasan, imajinasi dan ekspresi secara kreatif dan konstruktif, baik secara lisan maupun secara tertulis. Melalui sastra, siswa diajak untuk memahami, menikmati, dan menghayati karya sastra. Apresiasi sastra adalah menggauli karya sastra


(16)

2

secara sungguh-sungguh sehingga tumbuh pengertian, penghargaan, kepekaan pikiran kreatif, dan kepekaan yang baik terhadap karya sastra.

Kemampuan menulis merupakan salah satu kemampuan berbahasa yang sangat penting untuk dikuasai. Untuk itu, kemampuan menulis perlu mendapatkan perhatian yang sungguh-sunggguh sejak tingkat pendidikan dasar. Menulis merupakan kegiatan berbahasa yang cukup kompleks karena pada saat menulis terlibat beberapa unsur yang diterapkan sekaligus. Dengan kita dapat mengekspresikan pikiran dan perasaaan kepada orang lain dengan menggunakan media tulis. Menulis bukan pekerjaan yang sekali jadi tetapi memerlukan proses. Proses itu mulai dari menemukan topik, memecahakan topik menjadi kerangka, dan mengembangkan kerangka menjadi sebuah karangan.

Pendapat umum mengatakan bahwa menulis itu memerlukan bakat seperti seorang pelukis, penyanyi, pematung, dan seniman-seniman yang lain. Pendapat ini ada benarnya, tetapi tidak mutlak. Memang ada orang berbakat menulis, tetapi tidak berarti untuk menjadi penulis, seseorang harus mempunyai bakat menulis. Menulis adalah kiat dan keterampilan yang harus dipelajari. Orang yang tidak mempunyai bakat menulis tetapi mau belajar dan berlatih akan dapat juga mungkin menjadi seorang penulis yang baik. Berbakat menulis saja tanpa mau berusaha belajar tentu tidak menjamin seseorang akan menjadi seorang penulis yang baik.

Menulis cerpen merupakan salah satu keterampilan yang dikembangkan di sekolah, kegiatan cerpen dikembangkan dengan cara menuangkan pikiran dan perasaan dalam bentuk tulisan sehingga menjadi sebuah cerpen. Kemampuan


(17)

3

menulis cerpen sangat penting bagi siswa sebab melalui keterampilan menulis cerpen dapat memaparkan kisah dalam kehidupan sehari-hari atau berdasarkan imajinasi penulis. Pengajaran menulis ditujukan agar siswa mampu dan mengomunikasikan ide dan komunikasi penulis dalam bentuk tulisan.

Salah satu sekolah yang menerapkan kurikulum 2013 adalah SMP Santo Thomas 1 Medan. Pada pembelajaran Bahasa Indonesia kelas VII untuk

mencapai kompetensi dasar 4.2 “Menyusun teks cerpen baik secara lisan maupun tulisan”, proses pembelajaran sastra bukan sekedar pengajaran mengenai teori dan sastra. Di samping memperoleh pengetahuan tentang teori-teorinya siswa pun dituntut untuk dapat mengungkapkan pikiran, gagasan, pendapat, dan perasaan melalui sebuah karya sastra yang berupa cerpen. Keterampilan menulis cerpen bukanlah sesuatu yang dapat diajarkan melalui uraian atau penjelasan semata-mata. Siswa tidak dapat memperoleh keterampilan menulis hanya dengan duduk, mendengarkan penjelasan guru, dan mencatat penjelasan guru. Keterampilan menulis cerpen dapat ditingkatkan melalui kegiatan menulis cerpen secara terus menerus sehingga akan mempengaruhi hasil dan prestasi siswa dalam menulis cerpen. Hasil dan prestasi dapat meningkat apabila ada perubahan sikap dan tingkah laku siswa, baik pada aspek pengetahuan, keterampilan maupun psikomotorik.


(18)

4

Tabel 1. 1 Ketuntasan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Kelas VII SMP Santo Thomas 1 Medan

No Tahun

Ajaran Nilai Terendah Nilai Tertinggi Nilai Rata-rata Persentase Ketuntasan

1 2012 – 2013 25 82 75,7 63,5 %

2 2013 – 2014 40 80 76,9 67,35 %

3 2014 – 2015 45 88 78,7 72,6 %

Berdasarkan PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Bagian Ketiga Pasal 65 diungkapkan bahwa para peserta didik harus mendapatkan nilai yang sama atau lebih besar dari nilai ambang kompetensi yang dirumuskan oleh BNSP, pada kelompok mata pelajaran bahasa Indonesia dan akhlak mulia, kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, serta kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan.

Berdasarkan PP No. 19 Tahun 2005 di atas, maka seharusnya persentase ketuntasan pada mata pelajaran bahasa Indonesia adalah seratus persen. Namun berdasarkan data di atas, persentase ketuntasan hasil belajar mata pelajaran bahasa Indonesia belum mencapai seratus persen ketuntasan seperti yang diharapkan pemerintah. Bahkan pada tiga tahun terakhir persentase ketuntasan hasil belajar mata pelajaran bahasa Indoenesia tidak mencapai 75 % ketuntasan.

Hal tersebut menunjukkan adanya masalah dalam pembelajaran. Indikator adanya masalah tersebut ditunjukkan dengan menurunnya nilai hasil belajar dan tidak tepatnya penerapan metode/strategi pembelajaran dalam penyampaian materi ajar. Dengan ketepatan pemilihan strategi pembelajaran diharapkan dapat lebih memudahkan siswa dalam belajar.


(19)

5

Dalam pembelajaran bahasa Indonesia selama ini yang menjadi sumber permasalahan vital adalah ketika seyogianya siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) adalah harus terampil dalam mengomunikasikan buah pemikirannya secara lisan dan tulisan dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar, namun dalam kondisi yang terjadi di lapangan justru tidak sesuai antara kenyataan dengan harapan. Nilai mata pelajaran bahasa Indonesia hasil Ujian Nasional (UN) untuk tingkat SMP sederajat masih menjadi nilai yang terendah dibandingkan dengan nilai mata pelajaran lainnya yang diajakan di UN.

Kesenjangan antara anggapan terhadap mudahnya pelajaran bahasa Indonesia dengan rendahnya hasil belajar siswa yang menyebabkan munculnya beragam polimik di dalam pengajaraan bahasa, khususnya pengajaran Bahasa Indonesia. Kenyataan yang terjadi bahwa pengajaran bahasa Indonesia oleh guru selama ini justru lebih banyak memaksakan siswa untuk menghafal definisi-definisi, istilah-istilah, unsur-unsur pembentuk kalimat dan sebagainya tanpa memberi pemahaman tentang apa yang dipelajarinya. Guru juga lebih menerapkan sistem pembelajaran satu arah bukan seperti yang diharapkan yakni dua arah. Selin itu murid dikelas juga kurang dirangsang lebih komunikatif.

Siswa Kelas VII SMP umunya mengalami kesulitan dalam menulis. Kesulitan ini dipengaruhi oleh beberapa faktor. Berdasarkan pengalaman peneliti pada saat mengikuti guru mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia mengajar menulis pada umumnya kesulitan mereka dalam mengembangkan gagasan mereka ke dalam tulisan. Hal ini disebabkan kurangnya minat siswa terhadap pembelajaran menulis dan merasa terbebani. Kondisi seperti ini ternyata karena


(20)

6

kurangnya bahan yang akan ditulis. Dalam hal ini adalah siswa tidak mempunyai pengalaman orang lain sehingga mereka kesulitan dalam mengembangkan gagasannya. Sedikit gambaran inilah yang diperoleh peneliti pada saat melakukan observasi kelas.

Selain itu, siswa kurang mendapat motivasi dan dorongan untuk menulis. Kurangnya peranan guru mengakibatkan metode, teknik, dan media yang digunakan untuk pembelajaran menjadi kurang maksimal. Di samping itu, guru kurang kreatif dalam memilih metode. Pada umumnya sekolah khusunya sekolah yang diteliti menggunakan metode inkuiri dalam mengajarkan menulis cerpen, dengan membiarkan siswa menulis dan menemukan sendiri ide cerita sehingga siswa terkadang kewalahan dalam menulis cerpen.

Salah satu upaya untuk dapat peneliti lakukan untuk meningkatkan keterampilan menulis cerpen siswa Kelas VII SMP, yaitu memilih metode pembelajaran untuk memecahkan masalah tersebut adalah metode Sugesti Imajinasi. Alasan peneliti menggunakan metode Sugesti Imajinasi dalam pembelajaran menulis cerpen karena untuk mencapai hasil dan prestasi dalam menulis cerpen perlu adanya proses dan kegiatan yang dilakukan secara terus menerus. Dengan menggunakan metode Sugesti Imajinasi dirasa cocok untuk pembelajaran menulis cerpen karena metode Sugesti Imajinasi menawarkan pembelajaran yang menekankan proses dan hasil.


(21)

7

Penggunaan metode Sugesti Imajinasi ini diarahkan menuju target yang hendak dicapai, yaitu sugesti untuk membangun imajinasi siswa sehingga siswa dapat mengembangkan imajinasinya secara leluasa. Untuk menuju target yang hendak dicapai, yaitu sugesti untuk membangun imajinasi siswa, peneliti menyajikan media yang dirasa cocok dalam penggunaan metode Sugesti

Imajinasi, yaitu penyajian media lagu ‘Jangan Menyerah’ karya D’masiv. Lagu

tersebut merupakan lagu motivasi/semangat dalam menjalani hidup dan selalu bersyukur dalam kondisi apapun. Penyajian media lagu dapat dijadikan sumbangan untuk memecahkan permasalahan yang menjadi latar belakang yang dihadapi siswa setiap melakukan kegiatan tulis-menulis. Dengan lagu diharapkan dapat menjembatani siswa menciptakan suatu gambaran pengalaman orang lain yang terdapat pada isi lagu yang telah didengar sehingga siswa mampu menulis karangan berdasarkan pengalaman orang lain ke dalam cerpen.

Dengan media lagu juga dapat menata suasana hati siswa, mengubah keadaan mental siswa, dan mendukung lingkungan belajar. Lagu dapat membantu siswa bekerja lebih baik. Lagu dapat merangsang, meremajakan dan memperkuat belajar, baik secara sadar maupun tidak sadar. Di samping itu, kebanyakan siswa memang suka mendengarkan lagu, sehingga tercipta suatu pembelajaran yang lebih menyenangkan dan menarik. Jika suasana kelas sudah menyenangkan, siswa akan lebih bergairah dalam belajar dan jauh dari rasa bosan. Pada saat mendengar sebuah lagu bisa saja jadi terbayang dengan situasi dalam lagu tersebut. Misalnya,


(22)

8

saat mendengar lagu “ ayah’’ yang mengisahkan kerinduan seorang anak kepada seorang ayah. Siswa yang mendengar lagu tersebut akan terbanyang pada sosok seorang ayah yang begitu dirindukan, seorang ayah yang sangat mengasihi anaknya dan dapat diungkapkan perasaan anak tersebut dalam sebuah cerpen yang menarik tetang kerinduan kepada ayah.

Media pembelajaran lagu dapat dieksploitasi untuk membantu peningkatan keterampilan menulis cerpen dengan metode Sugesti Imajinasi, lagu dapat memberikan sugesti yang merangsang berkembangnya imajinasi siwa karena dalam metode tersebut menuntut siswa untuk selalu aktif membayangkan atau mencipatakan gambaran dan kejadian berdasarkan tema lagu yang didengar dan guru juga mengetahui setiap perkembangan kemampuan siswa dalam menulis cerpen yang semuanya itu dapat diterapkan menggunakan metode sugesti imajinasi media lagu. Selain itu, penggunaan metode Sugesti Imajinasi media lagu diharapkan dapat memberikan pengalaman baru yang menyenangkan bagi siswa.

Metode pembelajaran yang lebih efektif yang dapat mempelajaran yang sudah dilakukan menyenangkan, namun lebih efektif dalam memberikan keberhasilan pembelajaran bahasa Indonesia di SMP Santo Thomas 1 Medan. Dalam upaya memperbaiki dan meningkatkan mutu pembelajaran bahasa Indonesia dibutuhkan guru yang komunikatif, inovatif yang selalu berorientasi untuk memperbaiki dan meningkatkan pembelajaran di kelas.


(23)

9

Berdasarkan uraian di atas penulis akan meneliti “Pengaruh Metode Sugesti Imajinasi dengan Menggunakan Media Lagu dan Kemampuan Berpikir Kreatif terhadap Kemampuan Menulis Cerpen Kelas VII SMP Santo Thomas 1 Medan Tahun Ajaran 2015/2016” Metode Sugesti Imajinasi media lagu sebagai variable independen. Kemampuan berpikir kreatif sebagai variabel moderator dan Kemampuan Menulis Cerpen sebagai variabel dependen.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut di atas maka tampak jelas adanya beberapa masalah yang ada di Kelas VII SMP Santo Thomas 1 Medan yang berkaitan dengan masalah pembelajaran menulis cerpen. Menurut Panoguan salah satu guru bahasa Indonesia SMP Santo Thomas 1 Medan masalah-masalah tersebut disebabkan oleh beberapa faktor sebagai berikut: Pertama, Apakah guru banyak menerangkan tentang teori dan tidak banyak memberikan motivitasi dan semangat kepada siswa. Pelajaran pun terkesan membosankan; kedua, apakah guru kurang memberikan pendekatan dan refleksi dalam proses pembelajaran di kelas; ketiga, apakah guru cenderung meninggalkan kelas saat siswa melakukan kegiatan tulis-menulis; keempat, apakah siswa masih merasa memiliki kesenjangan dengan guru; apakah siswa tidak memiliki bahan untuk dijadikan dasar menulis cerpen, yaitu pengalaman orang lain sehingga mereka sulit menuangkan gagasannya; kelima, apakah siswa kurang minat untuk mengikuti pembelajaran menulis.


(24)

10

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi di atas, perlu adanya pembatasan masalah agar pembahasan dapat lebih fokus. Dalam hal ini, permasalahan dibatasi sebagai berikut. Hasil belajar yang akan dinilai adalah hasil belajar bahasa Indonesia siswa pada pembelajaran kemampuan menulis cerpen Kelas VII SMP Santo Thomas 1 Medan. Untuk mengatasi masalah tersebut, peneliti akan menerapkan

metode Sugesti Imajinasi dengan media lagu ‘‘Jangan Menyerah’’ agar dapat

meningkatkan keterampilan siswa dalam menulis cerpen agar siswa tidak merasa bosan, jenuh dan terlibat penuh dalam proses pembelajaran. Sehingga terjadi perubahan perilaku siswa setelah mengikuti pembelajaran menulis cerpen melalui penerapan metode Sugesti Imajinasi media lagu dan kemampuan berpikir kreatif. Metode Sugesti Imajinasi media lagu merupakan salah satu upaya yang tepat dalam pembelajaran menulis cerpen. Karena media lagu dapat memberikan sugesti yang merangsang berkembangnya imajinasi siswa sehingga siswa dituntut untuk selalu aktif membayangkan, atau menciptakan gambaran dan kejadian berdasarkan tema lagu yang didengar kemudian ditulis dalam bentuk cerpen.

D. Perumusan Masalah

Adapun rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Apakah kemampuan menulis cerpen melalui metode Sugesti Imajinasi lebih tinggi daripada metode Inkuiri pada siswa Kelas VII SMP Santo Thomas 1 Medan?


(25)

11

2. Apakah kemampuan menulis cerpen siswa yang memiliki kemampuan berpikir kreatif lebih tinggi dari siswa yang memiliki kemampuan berpikir rendah pada siswa Kelas VII SMP Santo Thomas 1 Medan?

3. Apakah terdapat interaksi antara metode Sugesti Imajinasi dengan kemampuan berpikir kreatif terhadap kemampuan menulis cerpen pada siswa Kelas VII SMP Santo Thomas 1 Medan?

E. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian yang diharapkan adalah sebagai berikut.

1. Mengetahui apakah kemampuan menulis cerpen siswa yang mengikuti pembelajaran menulis cerpen menggunakan metode Sugesti Imajinasi lebih tinggi daripada siswa yang mengikuti pembelajaran menulis cerpen dengan menggunakan metode Inkuiri.

2. Menguji pengaruh metode Sugesti Imajinasi media lagu dalam

pembelajaran menulis cerpen pada siswa Kelas VII SMP Santo Thomas 1 Medan.

3. Mengetahui pengaruh antara metode sugesti imajimasi dengan

kemampuan berpikir kreatif terhadap hasil belajar bahasa Indonesia dalam pembelajaran menulis cerpen pada siswa Kelas VII SMP Santo Thomas 1 Medan?


(26)

12

F. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah manfaat teoretis dan manfaat praktis sebagai berikut:

1. Manfaat Teoretis

Penelitian ini membuahkan manfaat teoretis yang dapat memberikan sumbangan pikiran dan tolak ukur kajian pada penelitian lebih lanjut dan menambah khazanah pengembangan pengetahuan menulis cerpen, terutama penerapan metode Sugesti Imajinasi dan kemampuan berpikir kreatif untuk meningkatkan keterampilan menulis cerpen. Penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk mengembangkan teori pembelajaran yang sudah ada. Teori tersebut diharapkan dalam pembelajaran di sekolah sebagai upaya untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. Penerapan teori tersebut memungkinkan hal-hal baru yang sebelumnya belum terungkap.

2. Manfaat Praktis

Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan manfaat bagi guru, siswa, sekolah, dan peneliti. Bagi guru, penelitian ini dapat dijadikan acuan dalam pemecahan masalah yang berkaitan dengan upaya guru dalam meningkatkan keterampilan menulis cerpen. Selain itu juga dapat bermanfaat untuk memperbaharui cara pembelajaran menulis sehingga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran khususnya menulis cerpen. Bagi siswa, penelitian ini dapat memberikan pengalaman menulis cerpen yang dapat digunakan siswa dalam kegiatan tertentu. Selain itu, dapat memberi motivasi dan memberi kemudahan


(27)

13

siswa dalam menulis cerpen. Bagi sekolah, penelitian ini juga memberikan manfaat bagi sekolah dalam hal ini kepada kepala sekolah karena penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam rangka memajukan dan meningkatkan prestasi sekolah yang dapat disampaikan dalam pembinaan guru atau kesempatan lain. Dengan demikian, mutu sekolah akan meningkat. Bagi peneliti, penelitian ini dapat memperkaya wawasan mengenai penggunaan metode Sugesti Imajinasi media lagu dalam pembelajaran khususnya dalam menulis cerpen.


(28)

109 BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, maka kesimpulan yang dapat dikemukakan yaitu:

1. Siswa yang diajar dengan metode sugesti imajinasi menggunakan media lagu memperoleh kemampuan menulis cerpen yang lebih tinggi dibanding siswa yang diajar dengan Metode Inkuiri

2. Kemampuan Berpikir Kreatif yang dimiliki siswa memberikan pengaruh terhadap kemampuan menulis cerpen, dimana siswa yang memiliki Kemampuan Berpikir Kreatif Tinggi memperoleh kemampuan menulis cerpen lebih tinggi dibanding siswa yang memiliki Kemampuan Berpikir Kreatif Rendah.

3. siswa yang memiliki Kemampuan Berpikir Kreatif Tinggi bila diajar dengan Metode Sugesti Imajinasi Menggunakan Media Lagu memperoleh kemampuan menulis cerpen yang lebih tinggi dibanding dengan siswa yang diajar dengan Metode Inkuiri


(29)

110

4. siswa yang diajar dengan Metode Sugesti Imajinasi Menggunakan Media Lagu yang memiliki Kemampuan Berpikir Kreatif Tinggi memperoleh kemampuan menulis cerpen lebih tinggi dibanding dengan siswa yang memiliki Kemampuan Berpikir Kreatif Rendah.

5. siswa yang diajar dengan Metode Sugesti Imajinasi Menggunakan Media Lagu yang memiliki Kemampuan Berpikir Kreatif Tinggi memperoleh kemampuan menulis cerpen yang lebih tinggi dibanding dengan siswa yang diajar dengan Metode Inkuiri yang memiliki Kemampuan Berpikir Kreatif Rendah

B. Implikasi

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan penelitian maka Diajarkan implikasi sebagai berikut

1. Dengan diterimanya hipotesis pertama, maka perlu kiranya menjadi pertimbangan bagi pihak pengelola SMP Santo Thomas 1 Medan dalam upaya penerapan pembelajaram Sinektik untuk mata pelajaran yang mendukung seperti Menulis Cerpen, sehingga proses pembelajaran dapat berlangsung dengan kondusif dan tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik.

2. Dengan diterimanya hipotesis kedua, maka perlu kiranya menjadi

pertimbangan bagi pihak pengelola SMP Santo Thomas 1 Medan untuk memperhatikan Kemampuan Berpikir Kreatif siswa agar guru sebagai tenaga pendidik dapat memilih metode pembelajaran yang tepat. Dengan diterimanya


(30)

111

hipotesis ketiga, maka dalam setiap menyampaikan materi pelajaran guru perlu memperhatikan pemilihan Metode pembelajaran

3. yang sesuai dengan siswa yang memiliki Kemampuan Berpikir Kreatif berbeda.

C. Saran

Berdasarkan hasil kesimpulan penelitian, maka perlu disarankan beberapa hal:

1. Dalam kegiatan pembelajaran hendaknya guru menerapkan Metode

Sugesti Imajinasi Menggunakan Media Lagu untuk meningkatkan Kemampuan khususnya mata pelajaran Menulis Cerpen, karena hal ini membantu guru dalam membuat suasana belajar yang lebih kondusif dan siswa lebih dapat memusatkan perhatiannya dalam belajar.

2. Pihak sekolah sebagai penyelenggara pendidikan hendaknya

memperhatikan karakteristik siswa. Salah satu karakteristik yang berkaitan erat dengan proses pembelajaran adalah Kemampuan Berpikir Kreatif. Hal ini bertujuan mempermudah guru dalam merancang Metode pembelajaran yang akan diterapkan

3. Untuk penelitian lanjutan dengan variabel yang relevan hendaknya dapat memperbaiki kekurangan yang ada pada penelitian ini dengan membuat perencanaan penelitian yang lebih baik lagi untuk mendapatkan hasil yang diinginkan.


(31)

112

DAFTAR PUSTAKA

AECT. 1986. Satuan Definisi dan Terminologi AECT. Terjemahan oleh Yusufhadi Miarso. Jakarta: Rajawali.

Alwani, Herna. 2015. Pengaruh Penggunaan Metode Sugesti Imajinasi terhadap Kemampuan Menulis Puisi Siswa kelas VII SMP Negeri 1 Tanjung Marawa Tahun Pelajaran 2013/2014. Medan: Skripsi UNIMED

Alwi, dkk. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Arifah, Fatih dan Yustisianisa. 2012. Evaluasi pembelajaran. Yogyakarta: Mentari Pustaka

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rieneka Cipta.

Arsyad, Azhar. 2005. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Atmodiwirio, Soebagio. 2002. Manajemen pelatihan. Jakarta: Ardadizya. Budiningsih, C. 2005. Belajar dan pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Buzan, T. 2003. The Power Of creative Intelligence: Sepuluh Cara Jadi Orang yang Jenius Kreatif. Terjemahan oleh Susi Purwoko. Jakarta: Gramedia Pustaka Umum.

Citrobroto, R.I. Suhartin. 1981. Teknik belajar yang Efektif. Jakarta: Bhratara Karya Aksara.

Dahar, Ratna Wilis. 1991. Teori-Teori Belajar. Jakarta: Erlangga

Depdiknas. 2003. Kurikulum 2004 Standar Kompetensi Dasar. Jakarta: Depdiknas.

________. 2006. Permendiknas No.22 tahun 2006 Tentang Standar Isi. Jakarta: Depdiknas.

Davis, Gary A. 1992. Creativity is Forever. United States Of American: Kedall/ Hunt Publishing Compony.


(32)

113

Djamah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

De Porter, Bobbi, dkk. 2007. Quatum Teaching. Bandung: Penerbit Kaifa. Egan, Kieren. 2009. Pengajaran yang Imajinatif. DKI: Indeks.

Gagne & David C Berliner. 1984. Educational Psyclogy (3rded). Boston: Houghton Miffin Company.

Haryati, Nas. 2004. Didaktik Metodik Pembelajaran Sastra. Paparan Perkuliahan. Isroyati. 2010. Penerapan Metode Sugesti-Imajinasi dengan Menggunakan Media

Gambar Fotografi untuk Meningkatkan Menulis Deskripsi. Bandung: Tesis UPI

Jabrohim, dkk. 2003. Cara Menulis Kreatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Keraf, Gorys. 2003. Argumentasi dan Narasi. Jakarta: Yrama Widya.

_________. 2007. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: Gramedia Pustaka utama. Kurniawan, Heru dan Sutardi. 2012. Penulisan Sastra Kreatif. Yogyakarta: Graha

Ilmu.

Listyarti, Retno. 2012. Pendidikan Berkarakter dalam Metode Aktif, Inovatif, dan Kreatif. Jakarta: Erlangga.

Munandar, S.C.U. 1999. Mengembangkan bakat dan Kreativitas Anak Sekolah. Jakarta: Gramedia Widiasarana.

_____________.2003. Pengembangan Kreativitas Anak berbakat. Jakarta: Rineka Cipta.

Nurgiyantoro, Burhan. 2007. Teori Pengajian Fiksi. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Pangaribuan, Tangson R. 2012. Kemampuan Menulis Teks Naratif Study Korelasi Kecerdasan Emasioanal dan Berpikir Kreatif dengan Kemampuan Menulis Narasi Mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesiatas Negeri Medan. Medan: Tesis UNIMED.

Panjaitan, Binsar dan Keysar Panjaitan. 2012. Operasional Prosedur Penelitian. Medan: Poda.


(33)

114

Sanggup, Barus. 2010. Pengaruh Strategi Pembelajaran dan kemampuan Berpikir Kreatif terhadap Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa Kelas XI SMA Negeri 7 Medan. Medan: Tesis UNIMED.

Sujana. 1992. Metode statistik. Bandung: Tarsito.

Sumardjo, Jakob dan Saini K.M. 1994. Apresiasi Kesusastraan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Suryabrata, Sumadi. 2012. Metodologi Penelitian. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Tarigan, Henry Guntur. 1983. Menulis: Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.

Bandung: Angkasa.

Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta : Kencana.

Trimantara, Petrus. 2005. Jurnal Pendidikan Penabur. Pengaruh Metode Sugesti Imajinasi terhadap Kemampuan Menulis Paragraf Deskriptif. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Uno, Hamzah B dan Keysar Panjaitan. 2004. Model Pembelajaran. Gorontalo: Nurul Jannah.

Warsita, Bambang. 2008. Teknologi Pembelajaran Landasan & Aplikasinya. Jakarta: Rineka Cipta.


(1)

109 BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, maka kesimpulan yang dapat dikemukakan yaitu:

1. Siswa yang diajar dengan metode sugesti imajinasi menggunakan media lagu memperoleh kemampuan menulis cerpen yang lebih tinggi dibanding siswa yang diajar dengan Metode Inkuiri

2. Kemampuan Berpikir Kreatif yang dimiliki siswa memberikan pengaruh terhadap kemampuan menulis cerpen, dimana siswa yang memiliki Kemampuan Berpikir Kreatif Tinggi memperoleh kemampuan menulis cerpen lebih tinggi dibanding siswa yang memiliki Kemampuan Berpikir Kreatif Rendah.

3. siswa yang memiliki Kemampuan Berpikir Kreatif Tinggi bila diajar dengan Metode Sugesti Imajinasi Menggunakan Media Lagu memperoleh kemampuan menulis cerpen yang lebih tinggi dibanding dengan siswa yang diajar dengan Metode Inkuiri


(2)

4. siswa yang diajar dengan Metode Sugesti Imajinasi Menggunakan Media Lagu yang memiliki Kemampuan Berpikir Kreatif Tinggi memperoleh kemampuan menulis cerpen lebih tinggi dibanding dengan siswa yang memiliki Kemampuan Berpikir Kreatif Rendah.

5. siswa yang diajar dengan Metode Sugesti Imajinasi Menggunakan Media Lagu yang memiliki Kemampuan Berpikir Kreatif Tinggi memperoleh kemampuan menulis cerpen yang lebih tinggi dibanding dengan siswa yang diajar dengan Metode Inkuiri yang memiliki Kemampuan Berpikir Kreatif Rendah

B. Implikasi

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan penelitian maka Diajarkan implikasi sebagai berikut

1. Dengan diterimanya hipotesis pertama, maka perlu kiranya menjadi pertimbangan bagi pihak pengelola SMP Santo Thomas 1 Medan dalam upaya penerapan pembelajaram Sinektik untuk mata pelajaran yang mendukung seperti Menulis Cerpen, sehingga proses pembelajaran dapat berlangsung dengan kondusif dan tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik.

2. Dengan diterimanya hipotesis kedua, maka perlu kiranya menjadi pertimbangan bagi pihak pengelola SMP Santo Thomas 1 Medan untuk memperhatikan Kemampuan Berpikir Kreatif siswa agar guru sebagai tenaga pendidik dapat memilih metode pembelajaran yang tepat. Dengan diterimanya


(3)

111

hipotesis ketiga, maka dalam setiap menyampaikan materi pelajaran guru perlu memperhatikan pemilihan Metode pembelajaran

3. yang sesuai dengan siswa yang memiliki Kemampuan Berpikir Kreatif berbeda.

C. Saran

Berdasarkan hasil kesimpulan penelitian, maka perlu disarankan beberapa hal:

1. Dalam kegiatan pembelajaran hendaknya guru menerapkan Metode Sugesti Imajinasi Menggunakan Media Lagu untuk meningkatkan Kemampuan khususnya mata pelajaran Menulis Cerpen, karena hal ini membantu guru dalam membuat suasana belajar yang lebih kondusif dan siswa lebih dapat memusatkan perhatiannya dalam belajar.

2. Pihak sekolah sebagai penyelenggara pendidikan hendaknya memperhatikan karakteristik siswa. Salah satu karakteristik yang berkaitan erat dengan proses pembelajaran adalah Kemampuan Berpikir Kreatif. Hal ini bertujuan mempermudah guru dalam merancang Metode pembelajaran yang akan diterapkan

3. Untuk penelitian lanjutan dengan variabel yang relevan hendaknya dapat memperbaiki kekurangan yang ada pada penelitian ini dengan membuat perencanaan penelitian yang lebih baik lagi untuk mendapatkan hasil yang diinginkan.


(4)

112 Yusufhadi Miarso. Jakarta: Rajawali.

Alwani, Herna. 2015. Pengaruh Penggunaan Metode Sugesti Imajinasi terhadap Kemampuan Menulis Puisi Siswa kelas VII SMP Negeri 1 Tanjung Marawa Tahun Pelajaran 2013/2014. Medan: Skripsi UNIMED

Alwi, dkk. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Arifah, Fatih dan Yustisianisa. 2012. Evaluasi pembelajaran. Yogyakarta: Mentari Pustaka

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rieneka Cipta.

Arsyad, Azhar. 2005. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Atmodiwirio, Soebagio. 2002. Manajemen pelatihan. Jakarta: Ardadizya. Budiningsih, C. 2005. Belajar dan pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Buzan, T. 2003. The Power Of creative Intelligence: Sepuluh Cara Jadi Orang yang Jenius Kreatif. Terjemahan oleh Susi Purwoko. Jakarta: Gramedia Pustaka Umum.

Citrobroto, R.I. Suhartin. 1981. Teknik belajar yang Efektif. Jakarta: Bhratara Karya Aksara.

Dahar, Ratna Wilis. 1991. Teori-Teori Belajar. Jakarta: Erlangga

Depdiknas. 2003. Kurikulum 2004 Standar Kompetensi Dasar. Jakarta: Depdiknas.

________. 2006. Permendiknas No.22 tahun 2006 Tentang Standar Isi. Jakarta: Depdiknas.

Davis, Gary A. 1992. Creativity is Forever. United States Of American: Kedall/ Hunt Publishing Compony.


(5)

113

Djamah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

De Porter, Bobbi, dkk. 2007. Quatum Teaching. Bandung: Penerbit Kaifa. Egan, Kieren. 2009. Pengajaran yang Imajinatif. DKI: Indeks.

Gagne & David C Berliner. 1984. Educational Psyclogy (3rded). Boston: Houghton Miffin Company.

Haryati, Nas. 2004. Didaktik Metodik Pembelajaran Sastra. Paparan Perkuliahan. Isroyati. 2010. Penerapan Metode Sugesti-Imajinasi dengan Menggunakan Media

Gambar Fotografi untuk Meningkatkan Menulis Deskripsi. Bandung: Tesis UPI

Jabrohim, dkk. 2003. Cara Menulis Kreatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Keraf, Gorys. 2003. Argumentasi dan Narasi. Jakarta: Yrama Widya.

_________. 2007. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: Gramedia Pustaka utama. Kurniawan, Heru dan Sutardi. 2012. Penulisan Sastra Kreatif. Yogyakarta: Graha

Ilmu.

Listyarti, Retno. 2012. Pendidikan Berkarakter dalam Metode Aktif, Inovatif, dan Kreatif. Jakarta: Erlangga.

Munandar, S.C.U. 1999. Mengembangkan bakat dan Kreativitas Anak Sekolah. Jakarta: Gramedia Widiasarana.

_____________.2003. Pengembangan Kreativitas Anak berbakat. Jakarta: Rineka Cipta.

Nurgiyantoro, Burhan. 2007. Teori Pengajian Fiksi. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Pangaribuan, Tangson R. 2012. Kemampuan Menulis Teks Naratif Study Korelasi Kecerdasan Emasioanal dan Berpikir Kreatif dengan Kemampuan Menulis Narasi Mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesiatas Negeri Medan. Medan: Tesis UNIMED.

Panjaitan, Binsar dan Keysar Panjaitan. 2012. Operasional Prosedur Penelitian. Medan: Poda.


(6)

Sanggup, Barus. 2010. Pengaruh Strategi Pembelajaran dan kemampuan Berpikir Kreatif terhadap Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa Kelas XI SMA Negeri 7 Medan. Medan: Tesis UNIMED.

Sujana. 1992. Metode statistik. Bandung: Tarsito.

Sumardjo, Jakob dan Saini K.M. 1994. Apresiasi Kesusastraan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Suryabrata, Sumadi. 2012. Metodologi Penelitian. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Tarigan, Henry Guntur. 1983. Menulis: Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.

Bandung: Angkasa.

Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta : Kencana.

Trimantara, Petrus. 2005. Jurnal Pendidikan Penabur. Pengaruh Metode Sugesti Imajinasi terhadap Kemampuan Menulis Paragraf Deskriptif. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Uno, Hamzah B dan Keysar Panjaitan. 2004. Model Pembelajaran. Gorontalo: Nurul Jannah.

Warsita, Bambang. 2008. Teknologi Pembelajaran Landasan & Aplikasinya. Jakarta: Rineka Cipta.


Dokumen yang terkait

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS IX SMP NEGERI 20 BANDARLAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2009/2010

0 4 10

KEMAMPUAN MENULIS SLOGAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 NATAR TAHUN PELAJARAN 2010/2011

3 42 47

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN LOMPAT KANGKANG DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO DAN METODE BAGIAN PADA SISWA KELAS VII F SMP NEGERI 4 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

12 141 54

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PANTUN MELALUI PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SISWA KELAS VII SMP DIRGANTARA BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2010/2011

1 22 71

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA LAGU PADA SISWA KELAS IX SEMESTER GANJIL SMP 17.3 KATIBUNG KABUPATEN LAMPUNG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 12 65

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA LAGU PADA SISWA KELAS IX SEMESTER GANJIL SMP 17.3 KATIBUNG KABUPATEN LAMPUNG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 21 59

PERBEDAAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI MENGGUNAKAN MEDIA PICTURE SERIES DAN MIND MAPPING DENGAN KEMAMPUAN AWAL PADA SISWA KELAS X SMA N 2 MENGGALA TAHUN PELAJARAN 2012/2013

1 18 112

PENGARUH KEMAMPUAN ARITMATIKA DAN BERPIKIR LOGIS TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA SMP PADA MATA PELAJARAN FISIKA

0 1 18

PENGARUH PENERAPAN METODE SOCRATIC CIRCLES DISERTAI MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA

0 3 99

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK PARAFRASE PUISI SISWA KELAS X1 SMA PERTIWI 1 PADANG

0 0 26