PELAKSANAAN DAN PEMUNGUTAN PBB DI DESA SILUMAJANG

BAB IV ANALISA DAN EVALUASI DATA

A. PELAKSANAAN DAN PEMUNGUTAN PBB DI DESA SILUMAJANG

Berdasarkan SKB Surat Keputusan Bersama antara Menteri Keuangan dengan Menteri Dalam Negeri mengenai pelaksanaan pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan di desa dan di kota, dimana pelaksanaan pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan di desa dan di kota menjadi tanggung jawab pemerintah daerah. Hal ini menjadi suatu penilaian bagi Bupati Walikota Pemerintah Daerah sampai mana pemerintah daerah mampu meningkatkan partisipasi masyarakat dalam memenuhi kewajibannya membayar Pajak Bumi dan Bangunan dan juga pemerintah daerah lebih mudah mengadakan pendekatan kepada masyarakatnya. Pelaksanaan pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan di Desa Silumajang dilakukam melalui petugas desa dibantu oleh kepala lingkungan dusun. Pada saat SPPT Surat Pemberitahuan Pajak Terutang sampai di desa langsung disampaikan kepada Wajib Pajak dan ketika menerima SPPT segera membayar pajak terutang ke bank, kantor pos tempat pembayaran PBB atau biasa juga meminta bantuan kepala dusun untuk membayar kewajiban pajaknya. Setiap tahun Kepala Desa, Kepala Dusun beserta petugas pemungut PBB turun kelapangan untuk mengecek objek pajak pemukhtahiran data yang ada di desa dan mendata objek pajak yang belum dikenakan pajak karena sesuatu hal Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara sehingga objek pajak tersebut bias dilaporkan ke Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan Rantau Prapat untuk menerbitkan SPPT sehingga semua objek pajak yang ada dikenakan pajak, sehingga masyarakat akan merasa memikul kewajibannya bersama untuk membayar PBB guna pembangunan daerah khususnya Desa Silumajang. Tetapi bagi Wajib Pajak yang belum menyadari kewajibannya tidak akan membayar pajaknya dengan segala alasan. Sehingga target yang ditetapkan oleh pemerintah daerah tidak memenuhi kewajiban perpajakan khusus Pajak Bumi dan Bangunan. Sebelum pelaksanaan pemungutan Pajak bumi dan Bangunan, maka untuk masa tahun anggaran mendatang lebih dahulu ditargetkan hasil Pajak Bumi dan Bangunan dari masing-masing objek pajak. Target inilah yang akan diusahakan tercapai atau terealisasi. Realisasinya mungkin dapat dibawah target dan mungkin di atas target, demikian juga halnya dengan Desa Silumajang sebelum masa anggaran berjalan terlebih dahulu menetapkan besarnya target Pajak bumi dan bangunan yang akan dicapai, untuk lebih jelasnya lagi dapat dilihat pada Tabel 4.1 sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara TABEL 4.1 DAFTAR HIMPUNAN KETETAPAN DAN PEMBAYARAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN TAHUN 2007-2008 NO TAHUN SPPT TARGET REALISASI TUNGGAKAN 1 2007 468 44.893.931 31.387.951 13.505.980 2 2008 498 45.623.719 - - Dari tabel di atas dapat kita lihat bahwa target yang ditentukan sejumlah Rp. 44.893.931,- dari 468 SPPT, untuk tahun anggaran 2007 ternyata hanya dapat dicapai Rp. 31.387.951,-. Dengan demikian pada tahun 2007 realisasi pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan yang dapat dicapai sekitar 70 . Pada tahun 2008 ditargetkan sebesar Rp. 45.623.719 dari 498 SPPT. Sesuai dengan data di atas berarti hasil yang dicapai dalam pelaksanaan pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan di Desa Silumajang belum berhasil dengan baik atau dengan kata lain masih jauh dari target yang diharapkan. Ini membuktikan bahwa tingkat partisipasi masyarakat sebagai Wajib Pajak masih rendah dan kesadaran akan kewajiban mereka untuk membayar Pajak Bumi dan Bangunan juga rendah Untuk mengatasi hal tersebut yaitu dalam upaya meningkatkan penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan di Desa Silumajang, maka pemerintah merasa perlu mengadakan usaha atau upaya yang dianggap dapat meningkatkan penerimaan Pajak Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Bumi dan Bangunan di daerah ini dan mencari faktor-faktor yang menyebabkan tidak tercapainya target penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan di Desa Silumajang.

B. FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN MASIH BANYAK WAJIB