SEJARAH BERDIRI DAN RUNTUHNYA KERAJAAN KUALUH DI TANJUNG PASIR KABUPATEN LABUHANBATU UTARA (1813-1946).

(1)

SEJARAH BERDIRI DAN RUNTUHNYA KERAJAAN

KUALUH DI TANJUNG PASIR KABUPATEN

LABUHANBATU UTARA (1813 - 1946)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada

Jurusan Pendidikan Sejarah

Oleh :

SURIYANTI SIAGIAN NIM : 3123321055

JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

(3)

(4)

(5)

i ABSTRAK

SURIYANTI SIAGIAN, NIM 3123321055. SEJARAH BERDIRI DAN

RUNTUHNYA KERAJAAN KUALUH DI TANJUNG PASIR

KABUPATEN LABUHANBATU UTARA (1813-1946). SKRIPSI S-1 JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH. FAKULTAS ILMU SOSIAL. UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2016.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses berdiri, perkembangan hingga runtuhnya Kerajaan Kualuh, keturunan-keturunan dari Kerajaan Kualuh dan peninggalan-peninggalan dari Kerajaan Kualuh yang masih dapat ditemukan hingga saat ini. Untuk memperoleh data-data yang diperlukan, maka peneliti menggunakan metode penelitian lapangan (field research) dengan sejarah lisan (oral history). Kemudian teknik untuk mengumpulkan data dilakukan dengan cara observasi ke lokasi penelitian, wawancara kepada tokoh masyarakat dan penduduk di sekitar lokasi penelitian dan dokumentasi atau memfoto peninggalan-peninggalan dari Kerajaan Kualuh yang masih dapat ditemukan hingga saat ini.

Dari hasil penelitian yang dilakukan dan informasi yang diberikan oleh informan diketahui bahwa Kerajaan Kualuh didirikan oleh Raja Ishak yang merupakan keturunan Kerajaan Asahan yang mengalami perselisihan dan silang sengketa didalam Kerajaan yaitu antara Raja Hoesin dan Raja Ishak yang mengakibatkan ditetapkannya suatu keputusan untuk memperluas wilayah dengan menyerang dan merampas negeri Kualuh. Setelah terampas negeri Kualuh maka Raja Hoesin kembali ke Asahan dan raja Ishak berkuasa di Negeri Kualuh dan diberi nama Gelar yang dipertuan Muda pada tahun 1829 sebagai Raja di Kerajaan Kualuh.


(6)

ii

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah peneliti ucapkan atas kehadiran Allah SWT dimana, atas rahmat dan karunianya, peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul : “Sejarah Berdiri dan Runtuhnya Kerajaan Kualuh di Tanjung Pasir Kabupaten Labuhanbatu Utara (1813-1945)”. Shalawat berangkaikan salam dihadiahkan kepada junjungan besar Rasullulalh Muhammad SAW, yang mana syafaatnya diharapkan di yaumul mahsyar kelak.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Pendidikan. Peneliti menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna, baik isi tekhnik penelitian, maupun nilai ilmiahnya, mengingat keterbatasan pengetahuan, pengetahuan dan pengalaman. Oleh sebab itu, dengan segala kerendahan hati, peneliti mengharapkan saran dan kritikan. Maka dalam kesempatan ini peneliti menyampaikan rasa terima kasih serta pengharapan yang sebesar-besarnya kepada :

 Ayahanda dan Ibunda tercinta yang melahirkan, mendidik dan memebesarkan peneliti. Karena doa dan restu mereka peneliti bisa menjadi saat sekarang ini dan sampai pada akhir untuk menyelesaikan studi dalam perkuliahan. Skripsi ini sengaja ananda persembahkan sebagai bukti bahwa ananda telah menyelesaikan amanat yang ayah dan ibu berikan kepada ananda. Kiranya Allah SWT selalu melimpahkan rahmat dan hidayahnya kepada mereka.

 Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri Medan.


(7)

iii

 Ibu Dra. Nurmala Berutu, M.Pd selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial.

 Ibu Dra. Flores Tanjung, M.A selaku Ketua Jurusan Pendidikan Sejarah serta sebagai penguji yang telah banyak membantu dan memberi masukan kepada peneliti

 Bapak Pristi Suhendro, S.Hum M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi, peneliti mengucapkan terima kasih atas masukan dan kemudahan yang telah bapak berikan kepada peneliti mulai dari proses penyusunan proposal hingga penyelesaian skripsi.

 Bapak Tappil Rambe, S.Pd, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik dan penguji yang telah banyak memberi nasehat-nasehat bagi peneliti selama masa perkuliahan.

 Bapak Dr. Phil Ichwan Azhari, M.S selaku Dosen penguji atau pembanding Utama yang banyak memberi inspirasi bagi peneliti.

 Bapak Drs. Yushar Tanjung M. Si selaku Dosen penguji atau pembanding bebas yang banyak memberi inspirasi bagi peneliti.

 Dosen-dosen peneliti lain yang ada di Jurusan Pendidikan Sejarah, Pak Ponirin, Pak Hidayat, Ibu Hafnita Sari Dewi lubis, Ibu Samsidar Tanjung dan seluruh dosen lainnya yang telah memberikan ilmu dan pengalaman kepada peneliti selama mengikuti perkuliahan di Universiteas Negeri Medan.

 Abang dan kakak Peneliti, Sriwahyuni Siagian, Irwan Siagian, Sugianto dan Leni Dahlianty Ginting yang ada di Aek Kanopan, yang selalu memberi dukungan moral dan emosional yang membuat peneliti semangat


(8)

iv

untuk menyelesaikan penelitiannya dan semoga peneliti dapat mencontoh semua hal yang baik dari kehidupan mereka.

 Adik-adik peneliti, Putra Ramadhan Siagian, Srirahayu Siagian dan Irpan Siagian di Aek Kanopan yang selalu menjadi semangat bagi peneiti agar dapat memberi contoh yang baik. Semoga mereka bisa menjadi kebanggaan buat orang tua

 Keponakan-keponakan peneliti, Ariadi, Bella Anggraini, Eki Akbar Muliawan, dan Taufiq Siagian di Aek Kanopan. Semoga mereka menjadi kebanggaan orang tua.

 Yang selalu memberi semangat ketika penulis sedang malas dan yang selalu mengisi hari-hari penulis. Terimakasih untuk Fakhri Muliawan Situmorang, S.Pd.

 Teman-teman penulis Nurul Azmi Sambas S.Pd, Dian Puspita Sari Sirait S.Pd, Kartika Siregar S.Pd, Agnestasia Br S S.Pd, Uci Armayanti S.Pd, Lot Syahputra Berutu S.Pd, Regina Siburian S.Pd, Masriani Ariyati Hutasuhut S.Pd, Janita AnggrainiSembiring S.Pd, M.Adnin Sumantri S.Pd, Sarah Amanda Gultom S.Pd, Fitra Jaka Restu S.Pd, Roziah Rambe, Ida Rosida, Ade Rafika Aisyah, Ema Manisa, Rinaldi Ham Simatupang S.Pd, Muhammad Novriansyah Lubis, Daniel Siburian, dan teman-teman ekstensi 2012 yang tidak bisa peneliti menyebutkan satu persatu. Terima kasih untuk pengalaman yang luar biasa semasa kuliah yang tidak mungkin penulis lupakan.


(9)

v

 Anak kos Gang Lurah Tria Anggriani Situmorang, S.Pd, Farida Ayu Lestari, Rosmiati lubis, Khairuni Fatma, Wita Fortuna, Maulida, Ayu Lestari Sambas, Masitoh Ningsih sambas, Yusroini Sambas. Terimakasih untuk kebersamaan selama tinggal di kos gang lurah No. 13.

 Teman-teman PPLT SMK Negeri 1 Kisaran

 Bapak Irwansyah Pohan S. Ag selaku pimpinan Camat Kualuh Selatan yang telah banyak memberi Informasi bagi peneliti.

Akhir kata peneliti mengucapkan banyak terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dan jika ada pihak yang terlewatkan mendapatkan ucapan terimakasih, peneliti meminta maaf atas kesalahan dan kekhilafan. Semoga skripsi ini bermanfat bagi pembaca dan menjadi bahan masukan bagi yang membacanya, khususnya di wilayah Faklutas Ilmu Sosial.

Medan, Januari 2016 Peneliti

SURIYANTI SIAGIAN NIM. 3123321055


(10)

vi DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ... i

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2. Identifikasi Masalah ... 3

1.3. Pembatasan Masalah ... 3

1.4. Rumusan Masalah ... 4

1.5. Tujuan Penelitian ... 4

1.6. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 6

2.1. Tinjauan Pustaka ... 6

2.1.1. Konsep Sejarah ... 6

2.1.2.Konsep Terbentuknya Kerajaan ... 7

2.1.3. Konsep Kepemimpinan ... 8

2.1.4. Konsep Kekuasaan ... 10

2.1.5. Konsep Peninggalan ... 12

2.2. Kerangka Berfikir... 13

BAB III METODE PENELITIAN ... 15

3.1. Metode Penelitian... 15

3.2. LokasiPenelitian ... 15

3.3. Sumber Data ... 16

1. Data Primer ... 16

2. Data Sekunder ... 16

3.4. Teknik Pengumpulan Data ... 16

3.5. Teknik Analisis Data ... 17

BAB IV HASIL PENELITIAN ... 19


(11)

vii

4.1.1. Keadaan geografis ... 18

4.1.2. Keadaan Penduduk ... 22

4.1.3. Keadaan Sosial ... 24

4.2. Sejarah Berdirinya Kerajaan Kualuh ... 26

4.3. Perkembangan Kerajaan Kualuh Semasa Pemerintahan Raja-rajanya ... 36

4.4. Runtuhnya Kerajaan Kualuh ... 41

A. Penyebab ... 53

B. Dampak ... 54

4.5. Bukti-bukti Peninggalan kerajaan Kualuh ... 57

BAB V KESIMPULAN ... 64

5.1. Kesimpulan ... 64

5.2. Saran ... 65

DAFTAR PUSTAKA ... 67


(12)

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1. ... 21 Tabel 4.2. ... 23


(13)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian

Kabupaten Labuhan Batu secara geografis terletak pada pesisir pantai Sumatera. Sejak dahulu keberadaan daerah pesisir tersebut memiliki peran penting dalam kancah perhubungan para pedagang baik lokal maupun internasional. Hal ini tidak terlepas dari pengaruh Selat Melaka sebagai jalur lintas utama untuk berbagai kepentingan yang kemudian menjadi kawasan yang sangat komplek, terutama antar penguasa asing dan lokal.

Wilayah Kabupaten Labuhanbatu Utara terdiri dari 8 Kecamatanan salah satunya adalah Kecamatan Kualuh Selatan. Dan daerah ini tepatnya di desa Tanjung pasir terdapat Kerajaan Kualuh. Namun sekarang ini daerah bekas berdirinya kerajaan Kualuh Sudah tidak ada lagi hanya ada Sebuah Masjid yaitu Masjid raya Tanjung Pasir.

Lebih lagi ke Selatan terdapat empat Kerajaan kecil melayu yang semuanya terletak di Kabupaten Labuhan Batu. Tiga dari empat kerajaan ini bersama dengan Batubara sama-sama terikat dalam perjanjian keras dan ketat,

Korte Verklaring, dengan Belanda, kekayaan daerahnya dikelompokkan,

ditempatkan di bawah pengawasan kekuasaan belanda sepenuhnya. Yang


(14)

2

kontrak” dari Belanda, sama dengan Kesultanan lainnya, Deli, Langkat, Serdang, Asahan dan Siak.

Kerajaan yang berlatar belakang etnik Melayu merupakan suatu Kerajaan yang besar, tidak hanya di Nusantara tetapi juga di Mancanegara. Negara-negara yang mendapat pengaruh kerajaan yang berlatar belakang etnik melayu adalah Malaysia, Bruneidarussalam, Singapura, Thailand, Philipina dan Madgaskara, rentang masa yang cukup panjang dan cakupan yang luas menjadikan kerajaan tersebut memiliki kekhasan tersendiri.

Adapun Melayu Labuhan batu merupakan komunitas yang bermukim di Labuhan Batu dengan wilayah penyebarannya di daerah yang pada prakemerdekaan dikenal sebagai Kerajaan Kota Pinang, Kerajaan Kualuh, Kerajaan Bilah, dan Kerajaan Panai.

Setelah runtuhnya Malaka tahun 1511 serta semakin sunyinya Malaka setelah datangnya Anderson maka Kerajaan kualuh pun berkembang dan ikut dalam kancah internasional. Sama halnya dengan wilayah lainnya di Sumatera Timur pada umumnya. Dan pada tahun 1813 Kerajaan Kualuh terikat erat dengan Asahan. Walaupun begitu rakyat tidak suka dengan raja yang memimpin dikarenakan raja berkuasa secara otoriter.

Walaupun Kerajaan Kualuh ini sudah mengalami masa keruntuhan, akan tetapi memiliki peninggalan-peninggalan. Peninggalan-peninggalan ini masih ada sampai sekarang. Walaupun hanya tinggal beberapa saja. Dan dengan


(15)

3

peninggalan-peninggalan ini maka dapat membuktikan adanya Kerajaan Kualuh dan Memerintah di Kualuh.

Beberapa uraian diatas, penulis merasa tertarik untuk mengadakan penelitian dan membahas sejarah dan perkembangan salah satu Kerajaan Melayu yang terdapat di kawasan Sumatera Timur ini lebih mendalam, dengan judul “Sejarah Berdiri dan Runtuhnya Kerajaan Kualuh di Tanjung Pasir Kabupaten Labuhanbatu Utara (1813 - 1946)”.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan paparan latar belakang di atas, maka yang menjadi identifikasi masalah adalah :

1. Sejarah awal Kerajaan Kualuh.

2. Perkembangan Kerajaan Kualuh ditinjau dari periodisasi Raja-rajanya. 3. Faktor-faktor penyebab runtuhnya Kerajaan kualuh.

4. Peninggalan-peninggalan Kerajaan Kualuh yang Masih dapat ditemukan hingga kini.

1.3. Pembatasan Masalah

Untuk lebih memaksimalkan hasil penelitian, maka peneliti membatasi masalah penelitian yaitu : “Sejarah Berdiri dan Runtuhnya Kerajaan Kualuh di Tanjung Pasir Kabupaten Labuhanbatu Utara ”.


(16)

4 1.4. Rumusan Masalah

Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimana sejarah awal Kerajaan Kualuh ?

2. Bagaimana perkembangan Kerajaan Kualuh ditinjau dari periodisasi Raja-rajanya ?

3. Apakah faktor-faktor penyebab runtuhnya Kerajaan kualuh ? 4. Apa sajakah peninggalan-peninggalan Kerajaan Kualuh yang

Masih dapat ditemukan hingga kini ?

1.5. Tujuan Penelitian

Menetapkan tujuan penelitian merupakan hal yang sangat penting, karena setiap penelitian yang dilakukan harus memiliki tujuan tertentu. Dengan berpedoman kepada tujuannya, maka akan lebih mempermudah mencapai sasaran yang diharapkan. Dengan demikian yang menjadi tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui sejarah Kerajaan Kualuh.

2. Untuk mengetahui perkembangan Kerajaan Kualuh ditinjau dari periodisasi Raja-rajanya.

3. Untuk mengetahui faktor-faktor penyebab runtuhnya Kerajaan kualuh.

4. Untuk mengetahui peninggalan-peninggalan Kerajaan Kualuh yang masih dapat ditemukan hingga kini.


(17)

5 1.6. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang ingin diperoleh sesudah melaksanakan penelitian ini adalah :

adalah :

1. Menambah wawasan peneliti tentang Sejarah Kerajaan Kualuh di Tanjung Pasir Kabupaten Labuhanbatu Utara .

2. Untuk menambah pengetahuan atau informasi bagi para pembaca baik dari kalangan mahasiswa maupun masyarakat umum tentang Sejarah Kerajaan Kualuh di Tanjung Pasir Kabupaten Labuhanbatu Utara.

3. Memperkaya informasi bagi masyarakat khususnya di Tanjung Pasir untuk mengetahui Sejarah Kerajaan Kualuh di Tanjung Pasir Kabupaten Labuhanbatu Utara.

4. Memperkaya informasi bagi akademisi UNIMED, khusunya jurusan Pendidikan Sejarah untuk dapat kiranya mengetahui dan memahami mengenai Sejarah Kerajaan Kualuh di Tanjung Pasir Kabupaten Labuhanbatu Utara.

5. Sebagai bahan masukan dan perbandingan bagi peneliti lain yang bermaksud mengadakan penelitian dalam masalah yang sama.

6. Menambah daftar bacaan kepustakaan ilmiah UNIMED khususnya Fakultas Ilmu Sosial Jurusuan Pendidikan Sejarah.


(18)

65 BAB V

KESIMPULAN

5.1. Kesimpulan

1. Latar Belakang berdirinya Kerajaan Kualuh dimulai dengan terjadinya perselisihan dan silang sengketa didalam Kerajaan Asahan yaitu antara Raja Hoesin dan Raja Ishak yang mengakibatkan ditetapkannya suatu keputusan untuk memperluas wilayah dengan menyerang dan merampas negeri Kualuh. Setelah terampas negeri Kualuh maka Raja Hoesin kembali ke Asahan dan raja Ishak berkuasa di Negeri Kualuh dan diberi nama Gelar yang dipertuan Muda pada tahun 1829 sebagai Raja di Kerajaan Kualuh.

2. dalam perkembangannya Kerajaan Kualuh diperintah oleh empat orang raja. Kerajaan Kualuh mencapai puncaknya pada masa pemerintahan raja Alhadji Muhammad syah yang melakukan perdagangan internasional ke malaysia dan singapura dengan mengeksport pewarna kain (Journary), gotah mayang dan gotah karet.

3. Faktor penyebab dari runtuhnya Kerajaan Kualuh, yaitu faktor eksternal yaitu dengan adanya revolusi. Adapun dampak dari runtuhnya Kerajaan Kualuh, yaitu :

- Bagi keluarga Kerajaan Kualuh yaitu beberapa dari keturunan Kerajaan Kualuh banyak yang pinda kedaerah lain.


(19)

66

- Bagi masyarakat yaitu masyarakat Tanjun Pasir (kualuh) kehilangan pemimpin yang disebut raja dan berubah menjadi desa yang masuk ke dalam teritorial Labuhhanbatu Utara.

4. Peninggalan-peninggalan dari Kerajaan Kualuh sebagai bukti keberadaannya pada masa lalu dahulu dengan dibuktikan dengan adanya : 1. Masjid Raya Tanjung pasir di tanjung Pasir

2. Makam dari raja atau pemimpin Kerajaan Kualuh dan makam dari keluarga Kerajaan Kualuh

3. Keturunan dari Kerajaan Kualuh

Usaha untuk melestarikan peninggalan-peninggalan dari Kerajaan Kualuh ini belum masih terlihat secara nyata. Terlihat dari makam-makam Kerajaan yang tidak di urus sama sekali. Dalam artian belum ada program ataupun kebijakan khusus yang dibuat dan ditetapkan baik oleh pemerintah maupun lembaga yang berkaitan dengan upaya pelestarian sebuah peninggalan sejarah, gna menjaga kelestarian peninggalan-peninggalan tersebut.

5.2. Saran

1. Penulis menyarankan agar penelitian ini bisa dilanjutnya lagi oleh mahasiswa yang lain karena banyaknya data yang belu lengkap.

2. Penggalian tentang Kerajaan-kerajaan kecil yang ada disetiap daerah hendaknya mulai diteliti agar menambah wawasan tentang adanya kerajaan-kerajaan yang banyak dan sangat merdeka.


(20)

67

3. Pemerintah etempat hendaknya bisa melestarikan peninggalan-peninggalan dari Kerajaan Kualuh untuk dijadikan bukti sejarah bahwa didaerah Tanjung pasir Labuhanbatu Utara pernah berdiri sebuah Kerajaan yaitu Kerajaan Kualuh


(21)

68

DAFTAR PUSTAKA

Anoraga, Pandji. 1992. Psikologi kepemimpinan. PT Rineka Cipta; Jakarta Anthony Reid. 2010. Sumatera Tempo Doeloe. Komunitas Bambu. Jakarta. ____________. 1996. Revolusi Nasional Indonesia.Pustaka Sinar Harapan. Jakart _____________. 1987. perjuangan Rakyat : Revolusi dan Hancurnya Kerajaan

Sumatera. Pustaka Sinar Harapan; jakarta.

_____________. 2012. Sumatera: Revolusi dan Elite Tradisional. Komunitas Bambu. Jakarta.

Ichwan, dkk. 2009. Jejak Sejarah dan Kebudayaan Melayu di Sumatera utara. Badan Perpustakaan, Arsip dan dokumentasi Propinsi Sumatera Utara. Medan

Budiardjo, Mariam. 2004. Dasar-Dasar Ilmu Politik. PT. Gamedia Pustaka

Utama; jakarta.

Busroh, Daud. 2006. Ilmu Negara. PT Bumi Aksara; Jakarta Gottslhalk, Louis. 1986. Mengerti sejarah, UI Press ; Jakarta.

Hamerster. 1926. Istana Sultan Asahan KRIS (Kota Raja Indra Sakti) di Tanjung

Balai. Oostkust van Sumatra Institut; Den Haag.

Husny, Lah. 1975. Lintasan Sejarah:Perdaban dan Budaya Penduduk

Melayu-Pesisir Deli Sumatera Timur 1612-1950. Bp. Husny; Medan.

Kartini, Kartono. 2008. Pemimpin dan kepemimpinan. PT Raja Grafindo Persada; Jakarta

Kuntowijoyo, 2005. Pengantar Ilmu Sejarah, PT Bentang Pustaka ; Yogyakarta Kuntowijoyo, (2003), Metodologi Sejarah. PT. Tiara Wacana:Yogyakarta

Pelly, Usman. 1986. Sejarah Pertumbuhan Pemerintahan kesultanan Langkat,

Deli, dan serdang. Depdikbud; Jakarta.

Sinar, Luckman. 2006. Bangun dan Runtuhnya KerajaanMelayu di Sumatera

Timur. Yayasan Kesultanan Serdang. Medan.

_____________. 2006. Persekutuan Adat dan Kerajaan Bumi Putera di Hindia

Belanda. “Forlaka” Sumatera Utara.


(22)

69

Yusmaliza. 2011.Sejarah Berrdiri Dan Runtuhnya Kerajaan Panai Di Labuhan

Bilik. Skripsi fakultas Ilmu Sosial; Universitas negeri Medan.

Sukanto, Suryono.1987. Masyarakat dan Kekuasaan. Rajawali; Jakarta Herman. 2014. Labuhanbatu Utara Dalam angka 2014. Badan Pusat Statisti

Labuanbatu Utara. Aek Kanopan

Team. 1977. Sejarah-Perjuangan : Komando Daerah Militer II Bukit Barisan. Dinas Sejarah Kodam II/Bukit Barisan; Medan.

Tengku Ferry Bustamam.____. Bunga Rampai Kesultanan Asahan.____._____ Tengku, Admansyah, 1989. Butir-Butir Sejarah Suku Melayu Pesisir Sumatera

Timur. Yayasan karya Budaya Nasional; Medan.


(1)

5 1.6. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang ingin diperoleh sesudah melaksanakan penelitian ini adalah :

adalah :

1. Menambah wawasan peneliti tentang Sejarah Kerajaan Kualuh di Tanjung Pasir Kabupaten Labuhanbatu Utara .

2. Untuk menambah pengetahuan atau informasi bagi para pembaca baik dari kalangan mahasiswa maupun masyarakat umum tentang Sejarah Kerajaan Kualuh di Tanjung Pasir Kabupaten Labuhanbatu Utara.

3. Memperkaya informasi bagi masyarakat khususnya di Tanjung Pasir untuk mengetahui Sejarah Kerajaan Kualuh di Tanjung Pasir Kabupaten Labuhanbatu Utara.

4. Memperkaya informasi bagi akademisi UNIMED, khusunya jurusan Pendidikan Sejarah untuk dapat kiranya mengetahui dan memahami mengenai Sejarah Kerajaan Kualuh di Tanjung Pasir Kabupaten Labuhanbatu Utara.

5. Sebagai bahan masukan dan perbandingan bagi peneliti lain yang bermaksud mengadakan penelitian dalam masalah yang sama.

6. Menambah daftar bacaan kepustakaan ilmiah UNIMED khususnya Fakultas Ilmu Sosial Jurusuan Pendidikan Sejarah.


(2)

65 BAB V

KESIMPULAN

5.1. Kesimpulan

1. Latar Belakang berdirinya Kerajaan Kualuh dimulai dengan terjadinya perselisihan dan silang sengketa didalam Kerajaan Asahan yaitu antara Raja Hoesin dan Raja Ishak yang mengakibatkan ditetapkannya suatu keputusan untuk memperluas wilayah dengan menyerang dan merampas negeri Kualuh. Setelah terampas negeri Kualuh maka Raja Hoesin kembali ke Asahan dan raja Ishak berkuasa di Negeri Kualuh dan diberi nama Gelar yang dipertuan Muda pada tahun 1829 sebagai Raja di Kerajaan Kualuh.

2. dalam perkembangannya Kerajaan Kualuh diperintah oleh empat orang raja. Kerajaan Kualuh mencapai puncaknya pada masa pemerintahan raja Alhadji Muhammad syah yang melakukan perdagangan internasional ke malaysia dan singapura dengan mengeksport pewarna kain (Journary), gotah mayang dan gotah karet.

3. Faktor penyebab dari runtuhnya Kerajaan Kualuh, yaitu faktor eksternal yaitu dengan adanya revolusi. Adapun dampak dari runtuhnya Kerajaan Kualuh, yaitu :

- Bagi keluarga Kerajaan Kualuh yaitu beberapa dari keturunan Kerajaan Kualuh banyak yang pinda kedaerah lain.


(3)

66

- Bagi masyarakat yaitu masyarakat Tanjun Pasir (kualuh) kehilangan pemimpin yang disebut raja dan berubah menjadi desa yang masuk ke dalam teritorial Labuhhanbatu Utara.

4. Peninggalan-peninggalan dari Kerajaan Kualuh sebagai bukti keberadaannya pada masa lalu dahulu dengan dibuktikan dengan adanya : 1. Masjid Raya Tanjung pasir di tanjung Pasir

2. Makam dari raja atau pemimpin Kerajaan Kualuh dan makam dari keluarga Kerajaan Kualuh

3. Keturunan dari Kerajaan Kualuh

Usaha untuk melestarikan peninggalan-peninggalan dari Kerajaan Kualuh ini belum masih terlihat secara nyata. Terlihat dari makam-makam Kerajaan yang tidak di urus sama sekali. Dalam artian belum ada program ataupun kebijakan khusus yang dibuat dan ditetapkan baik oleh pemerintah maupun lembaga yang berkaitan dengan upaya pelestarian sebuah peninggalan sejarah, gna menjaga kelestarian peninggalan-peninggalan tersebut.

5.2. Saran

1. Penulis menyarankan agar penelitian ini bisa dilanjutnya lagi oleh mahasiswa yang lain karena banyaknya data yang belu lengkap.

2. Penggalian tentang Kerajaan-kerajaan kecil yang ada disetiap daerah hendaknya mulai diteliti agar menambah wawasan tentang adanya kerajaan-kerajaan yang banyak dan sangat merdeka.


(4)

67

3. Pemerintah etempat hendaknya bisa melestarikan peninggalan-peninggalan dari Kerajaan Kualuh untuk dijadikan bukti sejarah bahwa didaerah Tanjung pasir Labuhanbatu Utara pernah berdiri sebuah Kerajaan yaitu Kerajaan Kualuh


(5)

68

DAFTAR PUSTAKA

Anoraga, Pandji. 1992. Psikologi kepemimpinan. PT Rineka Cipta; Jakarta Anthony Reid. 2010. Sumatera Tempo Doeloe. Komunitas Bambu. Jakarta. ____________. 1996. Revolusi Nasional Indonesia.Pustaka Sinar Harapan. Jakart _____________. 1987. perjuangan Rakyat : Revolusi dan Hancurnya Kerajaan

Sumatera. Pustaka Sinar Harapan; jakarta.

_____________. 2012. Sumatera: Revolusi dan Elite Tradisional. Komunitas Bambu. Jakarta.

Ichwan, dkk. 2009. Jejak Sejarah dan Kebudayaan Melayu di Sumatera utara. Badan Perpustakaan, Arsip dan dokumentasi Propinsi Sumatera Utara. Medan

Budiardjo, Mariam. 2004. Dasar-Dasar Ilmu Politik. PT. Gamedia Pustaka Utama; jakarta.

Busroh, Daud. 2006. Ilmu Negara. PT Bumi Aksara; Jakarta Gottslhalk, Louis. 1986. Mengerti sejarah, UI Press ; Jakarta.

Hamerster. 1926. Istana Sultan Asahan KRIS (Kota Raja Indra Sakti) di Tanjung Balai. Oostkust van Sumatra Institut; Den Haag.

Husny, Lah. 1975. Lintasan Sejarah:Perdaban dan Budaya Penduduk Melayu-Pesisir Deli Sumatera Timur 1612-1950. Bp. Husny; Medan.

Kartini, Kartono. 2008. Pemimpin dan kepemimpinan. PT Raja Grafindo Persada; Jakarta

Kuntowijoyo, 2005. Pengantar Ilmu Sejarah, PT Bentang Pustaka ; Yogyakarta Kuntowijoyo, (2003), Metodologi Sejarah. PT. Tiara Wacana:Yogyakarta

Pelly, Usman. 1986. Sejarah Pertumbuhan Pemerintahan kesultanan Langkat, Deli, dan serdang. Depdikbud; Jakarta.

Sinar, Luckman. 2006. Bangun dan Runtuhnya KerajaanMelayu di Sumatera Timur. Yayasan Kesultanan Serdang. Medan.

_____________. 2006. Persekutuan Adat dan Kerajaan Bumi Putera di Hindia

Belanda. “Forlaka” Sumatera Utara.


(6)

69

Yusmaliza. 2011.Sejarah Berrdiri Dan Runtuhnya Kerajaan Panai Di Labuhan Bilik. Skripsi fakultas Ilmu Sosial; Universitas negeri Medan.

Sukanto, Suryono.1987. Masyarakat dan Kekuasaan. Rajawali; Jakarta Herman. 2014. Labuhanbatu Utara Dalam angka 2014. Badan Pusat Statisti Labuanbatu Utara. Aek Kanopan

Team. 1977. Sejarah-Perjuangan : Komando Daerah Militer II Bukit Barisan. Dinas Sejarah Kodam II/Bukit Barisan; Medan.

Tengku Ferry Bustamam.____. Bunga Rampai Kesultanan Asahan.____._____ Tengku, Admansyah, 1989. Butir-Butir Sejarah Suku Melayu Pesisir Sumatera

Timur. Yayasan karya Budaya Nasional; Medan.