PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN GAYA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PKN DI MTS NEGERI KUALUH HULU KECAMATAN KUALUH SELATAN KABUPATEN LABUHANBATU UTARA.
PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN GAYA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
SISWA KELAS VIII MTS NEGERI KUALUH HULU KECAMATAN KUALUH SELATAN KABUPATEN LABUHANBATU UTARA
TESIS
Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Teknologi Pendidikan
Oleh :
SABRINA HIDAYANA HARAHAP NIM. 8136122046
PRODI TEKNOLOGI PENDIDIKAN
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2 0 1 5
(2)
TESIS
PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN GAYA
BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PENDIDIKAN
KEWARGANEGARAAN SISWA KELAS VIII MTS NEGERI
KUALUH HULU KECAMATAN KUALUH SELATAN
KABUPATEN LABUHANBATU UTARA
Disusun Oleh :
SABRINA HIDAYANA HARAHAP
NIM. 8136122046
Telah Dipertahankan di Depan Panitia Ujian Tesis
Pada Tanggal 8 September 2015 dan Dinyatakan Telah Memenuhi
Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Teknologi Pendidikan
Disetujui Oleh
Pembimbing I
Pembimbing II
Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd.
Prof. Dr. Efendi Napitupulu, M.Pd.
NIP. 19600705 198601 1 001
NIP. 19631127 198703 1 001
Ketua Program Studi
Direktur Program Pascasarj ana
Teknologi Pendidikan
Universitas Negeri Medan
(3)
PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI
UJIAN TESIS MAGISTER PENDIDIKAN
No. Nama
Tanda Tangan
1. Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd.
NIP. 19600705 198601 1 001
(Pembimbing I)
_________________
2. Prof. Dr. Efendi Napitupulu, M.Pd.
NIP. 19631127 198703 1 001
(Pembimbing II)
_________________
3. Prof. Dr. Sahat Siagian, M.Pd.
NIP. 19610104 198703 1 017
(Penguji)
_________________
4. Dr. Samsidar Tanjung, M.Pd.
NIP. 19590626 198601 2 001
(Penguji)
_________________
5. Dr. Deny Setiawan, M.Si.
NIP. 19680308 199303 1 003
(Penguji)
_________________
Nama
: SABRINA HIDAYANA HARAHAP
NIM
: 8136122046
(4)
(5)
i
ABSTRACT
SABRINA HIDAYANA HARAHAP. NIM. 8136122046. The Effects of Learning Strategies and Learning Styles to Learning Outcomes Civics at MTs Kualuh Hulu District of South Kualuh North Labuhan Batu Regency. Thesis. Educational Technology Study Program. Postgraduate, State University of Medan.
This study aims to determine: (1) the learning outcomes Civics is taught by social inquiry learning strategy is higher than the results of learning civics is taught by modeling learning strategies; (2) Results of studying Civics which has a kinesthetic learning style better than learning outcomes Civics who have a visual learning style; and (3) the interaction between learning strategies and learning styles on learning outcomes Civics. The population in this study were all students at MTs Kualuh Hulu District of South Kualuh North Labuhan Batu Regency, amounting to 4 classes. The sample in this study were randomly assigned using cluster sampling method, by taking two classes with the number of each class of 40 children. The research method using quasi-experimental research. The instrument used in this study is the result of learning civics test and test-style thinking. Analysis of the data used is the 2 × 2 factorial Anova result showed: (1) there are differences in learning outcomes Civics class student social inquiry learning strategy with the learning outcomes civics class students learning strategies modeling with Fcount> Ftable (4.194 > 3.96); (2) there are differences in
learning outcomes Civics students who have a kinesthetic learning style with civics learning outcomes of students who have a visual learning style by Fcount>
Ftable(26.436 > 3.96); and (3) there is an interaction between learning strategy and
style of thought on learning outcomes Civics with Fcount > Ftable (8.076 > 3.96).
The results obtained are expected to provide information for teachers and schools to use the social inquiry learning strategies to improve student learning outcomes Civics. In addition it needs to be improved students’ learning styles in the classroom.
(6)
ABSTRAK
SABRINA HIDAYANA HARAHAP. NIM. 8136122046. Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Gaya Belajar terhadap Hasil Belajar PKn di MTs Negeri Kualuh Hulu Kecamatan Kualuh Selatan Kabupaten Labuhanbatu Utara. Tesis. Program Studi Teknologi Pendidikan, Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) hasil belajar PKn yang diajarkan dengan strategi pembelajaran inkuiri sosial lebih tinggi daripada hasil belajar PKn yang diajarkan dengan strategi pembelajaran permodelan; (2) hasil belajar PKn yang memiliki gaya belajar kinestetik lebih baik daripada hasil belajar PKn yang memiliki gaya belajar visual; dan (3) interaksi antara strategi pembelajaran dan gaya belajar terhadap hasil belajar PKn. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa di MTs Negeri Kualuh Hulu Kecamatan Kualuh Selatan Kabupaten Labuhanbatu Utara yang berjumlah 4 kelas. Sampel dalam penelitian ini ditentukan secara acak dengan teknikcluster sampling, dengan mengambil 2 kelas dengan jumlah tiap kelas 40 anak. Metode penelitian menggunakan penelitian eksperimen semu. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar PKn dan tes gaya berpikir. Analisis data yang digunakan adalah Anava Faktorial 2 × 2. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh: (1) terdapat perbedaan hasil belajar PKn siswa kelas strategi pembelajaran inkuiri sosial dengan hasil belajar PKn siswa kelas strategi pembelajaran permodelan dengan Fhitung > Ftabel
(4,194 > 3,96); (2) terdapat perbedaan hasil belajar PKn siswa yang memiliki gaya belajar kinestetik dengan hasil belajar PKn siswa yang memiliki gaya belajar visual dengan Fhitung > Ftabel (26,436 > 3,96); dan (3) ada interaksi antara strategi
pembelajaran dan gaya berpikir terhadap hasil belajar PKn dengan Fhitung > Ftabel
(8,076 > 3,96). Hasil penelitian yang diperoleh diharapkan memberikan informasi bagi guru dan sekolah untuk menggunakan strategi pembelajaran inkuiri sosial dalam meningkatkan hasil belajar PKn siswa. Selain itu sebagai seorang guru perlu mempunyai pengetahuan dan pemahaman mengenai gaya belajar siswa dalam upaya meningkatkan hasil belajar PKn.
(7)
iii
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulilah kehadirat Allah SWT, berkat limpahan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini dengan baik. Tesis ini di buat untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar Magister Pendidikan pada Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tesis ini dapat diselesaikan berkat bantuan, masukan-masukan serta saran dari berbagai pihak baik secara moril maupun materil. Kiranya bantuan, masukan-masukan serta saran yang diberikan akan dibalas Allah SWT dengan kebajikan yang berlipat ganda.
Rasa terimakasih tiada terhingga penulis ungkapkan pada Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd., sebagai Pembimbing I, Prof. Dr. Efendi Napitupulu, M.Pd., sebagai Pembimbing II, yang telah begitu banyak memberikan bimbingan dan motivasi kepada penulis. Begitu juga rasa terima kasih penulis sampaikan pada Prof. Dr. Sahat Siagian, M.Pd., Dr. Deny Setiawan, M.Si., dan Dr. Samsidar Tanjung, M.Pd., sebagai narasumber yang begitu banyak memberikan arahan dan masukan dalam rangka menyelesaikan tesis ini dengan sebaik-baiknya.
Tak lupa rasa terima kasih juga penulis sampaikan kepada:
1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd. selaku Rektor Universitas Negeri Medan beserta seluruh staff yang memberikan fasilitas belajar ketika penulis dalam studi,
2. Prof. Dr. H. Abdul Muin Sibuea, M.Pd. Selaku Direktur Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan beserta staff yang banyak memberikan kontribusi dalam menyelesaikan studi penulis,
(8)
3. Seluruh teman angkatan XXIII/B1 Prodi Teknologi Pendidikan Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan: Evy Oktovina Gurning, Novita, Nova, Sulastri, Andi, Budiman, Yodia, Annisa, Sulis, Theodora, Fuzie, Lia, Herlin, Roida, Hevy, Suriwati, Dian, Etsas, Ashima yang senantiasa dalam suka dan duka terus bekerja sama dengan penulis dalam menyelesaikan studi,
4. Asbin Pasaribu, MA., selaku Kepala Sekolah MTs Negeri Kualuh Hulu yang telah memberikan bantuan dan dukungannya kepada penulis dalam melakukan penelitian.
5. Supiah, S.Pd dan Dra. Syafrida Hanum Pulungan, M.Pd selaku guru Pendidikan Kewarganegaraan MTs Negeri Kualuh Hulu yang telah membantu penulis dalam penelitian.
6. Suamiku tercinta Ibrahim Sihombing, SH, M.AP, yang dengan segala kesabaran dan kasih sayangnya mengantarkan penulis menuju cita-cita yang tak pernah terbayangkan, dukungannya adalah kekuatan terbesar bagi penulis dalam menyelesaikan studi.
7. Ayahanda tercinta H. Abu Bakar Shiddiq (Alm), Ibunda Hj. Nur AlmahLubis sosok yang tegar dan selalu berkorban demi anak-anaknya, seluruh kakanda: Hj. Yenny Desriani Hrp, Hj. Endang Sri Rahayu, SE, Ir. Abdi Kurniawan, AKBP Abdi Darmawan, SH, Abdi Muliawan, SE, yang senantiasa memberikan motivasi serta doa dalam menyelesaikan studi penulis.
8. Anak-anakku tersayang: Sarah Andina Utama, Aisyah Hafizha Ibrahim, Marissa Azzahra yang selalu mengerti dan memaafkan ketidakhadiran penulis sebagai ibu pada waktu-waktu tertentu dikala penulis menyelesaikan studi.
Terima kasih yang tiada terhingga dan semoga Allah SWT senantiasa memberikan ridho atas apa yang telah dan akan kita kerjakan. Amin.
Rantauprapat, Agustus 2015 Penulis,
Sabrina HidayanaHarahap NIM. 8136122046
(9)
v
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRACT... i
ABSTRAK... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI... v
DAFTAR TABEL... vii
DAFTAR GAMBAR ... viii
DAFTAR LAMPIRAN... ix
BAB I. PENDAHULUAN... 1
A. Latar Belakang Masalah... 1
B. Identifikasi Masalah ... 10
C. Pembatasan Masalah ... 11
D. Perumusan Masalah... 11
E. Tujuan Penelitian... 12
F. Manfaat Penelitian... 12
BAB II. KAJIAN TEORETIS, PENELITIAN YANG RELEVAN, KERANGKA BERPIKIR, DAN PENGAJUAN HIPOTESIS ... 14
A. Kajian Teoritis... 14
1. Hakikat Belajar dan Hasil Belajar PKn ... 14
2. Hakikat Strategi Pembelajaran ... 22
3. Hakikat Gaya Belajar... 40
B. Penelitian yang Relevan ... 48
C. Kerangka Berpikir ... 50
D. Pengajuan Hipotesis ... 59
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ... 61
A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 61
B. Populasi dan Sampel Penelitian... 61
C. Metode Penelitian... 62
D. Desain Penelitian... 63
E. Variabel dan Definisi Operasional Penelitian ... 64
E. Prosedur dan Pelaksanaan Perlakuan ... 66
F. Pengontrolan Perlakuan... 70
G. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian ... 72
H. Teknik Analisis Data ... 80
BAB IV. HASIL PENELITIAN... 82
A. Deskripsi Data Penelitian ... 82
B. Pengujian Persyaratan Analisis Data... 93
(10)
D. Temuan Penelitian... 100
E. Pembahasan Hasil Penelitian... 105
F. Keterbatasan Penelitian ... 115
BAB V. SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN ... 117
A. Simpulan... 117
B. Implikasi... 118
C. Saran... 119
DAFTAR PUSTAKA ... 121
(11)
vii
DAFTAR TABEL
No. Uraian Halaman
1.1. Rata-Rata Hasil Neljar PKn Siswa Kelas VIII MTs Negeri Kualuh
Hulu Dalam 3 Tahun Terakhir ... 5
2.1. Perbedaan Model Gaya Belajar Kinestetik dan Visual ... 47
2.2. Perbedaan Strategi Pembelajaran Inkuiri Sosial Dengan Strategi Pembelajaran Permodelan... 53
3.1. Jumlah Siswa Kelas VIII MTs Negeri Kualuh Hulu... 61
3.2. Desain Penelitian Faktorial 2 x 2 ... 63
3.3. Kisi-Kisi Instrumen Hasil Belajar PKn... 74
3.4. Kisi-Kisi Instrumen Angket Gaya Belajar ... 75
4.1. Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar PKn Kelas Strategi Pembelajaran Inkuiri Sosial ... 82
4.2. Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar PKn Kelas Strategi Pembelajaran Permodelan... 84
4.3. Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar PKn pada Gaya Belajar Kinestetik ... 85
4.4. Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar PKn pada Gaya Belajar Visual ... 86
4.5. Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar PKn Kelas Strategi Pembelajaran Inkuiri Sosial dengan Gaya Belajar Kinestetik ... 88
4.6. Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar PKn Kelas Strategi Pembelajaran Inkuiri Sosial dengan Gaya Belajar Visual ... 89
4.7. Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar PKn Kelas Strategi Pembelajaran Permodelan dengan Gaya Belajar Kinestetik... 91
4.8. Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar PKn Kelas Strategi Pembelajaran Permodelan dengan Gaya Belajar Visual... 92
4.9. Rangkuman Hasil Perhitungan Normalitas Data ... 93
4.10. Rangkuman Hasil Perhitungan Homogenitas Data... 95
4.11. Rangkuman Data Hasil Perhitungan Analisis Deskriptif... 96
4.12. Ringkasan Analisis Varians Hasil Belajar PKn ... 97
(12)
DAFTAR GAMBAR
No. Uraian Halaman
4.1. Histogram Skor Hasil Belajar PKn Kelas Strategi Pembelajaran
Inkuiri Sosial ... 83 4.2. Histogram Skor Hasil Belajar PKn Kelas Strategi Pembelajaran
Permodelan... 84 4.3. Histogram Skor Hasil Belajar PKn pada Gaya Belajar Kinestetik .... 86 4.4. Histogram Skor Hasil Belajar PKn pada Gaya Belajar Visual ... 87 4.5. Histogram Skor Hasil Belajar PKn Kelas Strategi Pembelajaran
Inkuiri Sosial dengan Gaya Belajar Kinestetik ... 88 4.6. Histogram Skor Hasil Belajar PKn Kelas Strategi Pembelajaran
Inkuiri Sosial dengan Gaya Belajar Visual ... 90 4.7. Histogram Skor Hasil Belajar PKn Kelas Strategi Pembelajaran
Permodelan dengan Gaya Belajar Kinestetik... 91 4.8. Histogram Skor Hasil Belajar PKn Kelas Strategi Pembelajaran
Permodelan dengan Gaya Belajar Visual... 93 4.9 Garis Interaksi Strategi Pembelajaran dan Gaya belajar terhadap
(13)
ix
DAFTAR LAMPIRAN
No. Uraian Halaman
1. Silabus ... 124
2. RPP Strategi Pembelajaran Inkuiri Sosial... 127
3. RPP Strategi Pembelajaran Permodelan ... 134
4. Instrumen Penelitian... 140
5. Sebaran Uji Coba Tes Hasil Belajar PKn... 151
6. Uji Validitas Butir Tes Hasil Belajar PKn ... 153
7. Uji Reliabilitas Tes Hasil Belajar PKn... 155
8. Uji Taraf Kesukaran Butir Tes Hasil Belajar PKn... 156
9. Uji Daya Beda Butir Tes Hasil Belajar PKn ... 158
10. Sebaran Uji Coba Tes Gaya Belajar... 160
11. Uji Validitas Butir Tes Gaya Belajar ... 161
12. Uji Reliabilitas Tes Gaya Belajar... 163
13. Data Penelitian Pada Masing-Masing Kelas ... 164
14. Data Pokok Penelitian ... 166
15. Perhitungan Distribusi Frekuensi... 167
16. Uji Normalitas Variabel Penelitian ... 181
17. Uji Homogenitas Varians Data ... 192
18. Perhitungan ANAVA ... 194
19. Uji Scheffe... 197
(14)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan mempunyai peranan yang penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang mendukung kemajuan bangsa dan Negara sebagaimana tercantum di dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab II pasal 4 yang menyatakan: Pendidikan Nasional bertujuan untuk mengembangkan potensi siswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Hal ini memberi makna bahwa pelaksanaan pendidikan nasional memiliki tujuan yang kompleks, di samping bertaqwa kepada Tuhan-Nya, pendidikan juga diharapkan mampu membentuk siswa menjadi sosok yang cakap terhadap ilmunya dan mandiri, demokratis dan bertanggung jawab.
Pendidikan merupakan usaha atau kegiatan yang bertujuan untuk mendewasakan dan menanamkan nilai-nilai yang terbaik bagi manusia yang dilaksanakan dan dikembangkan secara sistematis melalui proses pembelajaran yang terencana dengan baik. Proses pendidikan dilaksanakan sedemikian rupa agar manusia dapat memahami dan menghayati makna pendidikan tersebut sehingga mampu bertanggung jawab, mampu untuk menata perilaku pribadi, bersikap bijaksana, berpikir secara logika, rasional, dan ilmiah sehingga dapat
(15)
2
bermanfaat untuk membantu dirinya dalam menghadapi perkembangan ilmu dan pengetahuan.
Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) merupakan bagian atau usaha salah satu tujuan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (Social Science Education) yaitu yang bahan pendidikannya diorganisir secara terpadu (integrated) dari berbagai disiplin ilmu-ilmu sosial, humaniora, dokumen negara, terutama Pancasila, UUD 1945, dan perundangan negara, dengan bahan pendidikan pada hubungan warga negara dan negara. PKn merupakan usaha untuk membekali siswa dengan pengetahuan dan kemampuan dasar berkenaan dengan hubungan antara warga negara dengan warga Negara dan warga negara dengan negara serta pendidikan pendahuluan belanegara agar menjadi warga negara yang dapat diandalkan oleh bangsa dan Negara.
Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Madrasah Tsanawiyah/SMP pada karakteristik mata pelajaran PKn ditegaskan bahwa tujuan diberikannya mata pelajaran PKn di sekolah Madrasah Tsanawiyah (MTs) adalah mengembangkan kompetensi sebagai berikut: (1) memiliki kemampuan berpikir secara rasional, kritis, sehingga mampu memahami berbagai wacana kewarganegaraan; (2) memiliki keterampilan intelektual dan keterampilan berpartisipasi secara demokratis dan bertanggung jawab; dan (3) memiliki watak dan kepribadian yang baik, sesuai dengan norma-norma yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
PKn mengarahkan perhatian pada moral yang diharapkan diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari. Yaitu perilaku yang memancarkan iman dan
(16)
3
taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dalam masyarakat yang terdiri dari berbagai golongan agama, perilaku yang bersifat kemanusiaan yang adil dan beradab, perilaku yang mendukung persatuan bangsa dalam masyarakat yang beranekaragam kebudayaan dan beranekaragam kepentingan, perilaku yang mendukung kerakyatan yang mengutamakan kepentingan bersama diatas kepentingan perorangan dan golongan. Sehingga perbedaan pemikiran, pendapat, ataupun kepentingan diatasi melalui musyawarah dan mufakat, serta perilaku yang mendukung upaya untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Walaupun tujuan pembelajaran telah ditetapkan namun demikian masih terdapat hambatan-hambatan serta kekurangan yang antara lain rendahnya mutu pembelajaran yang dapat dilihat langsung pada nilai ulangan akhir nasional tingkat sekolah menengah yang belum mencapai hasil yang diharapkan. Kemudian selanjutnya masalah pembelajaran yaitu banyaknya siswa mengalami kesulitan belajar yang ditunjukkan oleh rendahnya hasil belajar. Masalah rendahnya mutu pembelajaran dan kesulitan belajar pada hakikatnya berkaitan dengan masalah dalam pembelajaran antara lain tujuan pembelajaran, materi pelajaran, strategi dan teknik mengajar. Semua variabel tersebut memiliki ketergantungan satu sama lain dan tidak dapat berdiri sendiri dalam memberhasilkan pembelajaran.
Dalam menyampaikan materi pelajaran kepada setiap siswa saat ini seorang tenaga pendidik diharuskan untuk berpikir lebih kreatif dan inovatif. Hal ini karena perkembangan dunia teknologi yang ada saat ini mau tidak mau
(17)
4
akan selalu mempengaruhi setiap lini kehidupan tak terkecuali pada seorang siswa. Bisa saja perkembangan teknologi tersebut memiliki dampak yang kurang baik bagi terciptanya sebuah pembelajaran yang baik dan efisien.
Peranan guru sebagai manajer dalam kegiatan belajar di kelas sudah lama diakui sebagai salah satu faktor yang penting dalam meningkatkan prestasi belajar siswa. Guru sebagai tenaga profesional, dituntut tidak hanya mampu mengelola pembelajaran saja tetapi juga harus mampu mengelola kelas, yaitu menciptakan dan mempertahankan kondisi belajar yang optimal bagi tercapainya tujuan pengajaran. Oleh karena itu sejalan dengan upaya pemerintah dalam meningkatkan mutu di semua jenjang pendidikan, penerapan strategi pembelajaran dalam menyampaikan materi kepada siswa merupakan salah satu alternatif yang diyakini dapat digunakan untuk memecahkan persoalan yang mendasar dari permasalahan pendidikan di tanah air. Karenanya seorang tenaga pendidik tersebut harus menguasai banyak strategi pembelajaran yang dapat mereka gunakan untuk menyampaikan pelajaran sesuai dengan kondisi dan situasi saat proses pembelajaran tersebut berlangsung dengan harapan jalannya pembelajaran dapat berlangsung dengan optimal serta perlu menerapkan suatu strategi pembelajaran yang baik untuk menghasilkan suatu prestasi kepada muridnya.
Ketidaktepatan dalam penggunaan metode atau strategi pembelajaran akan menimbulkan kejenuhan bagi siswa dalam menerima materi yang disampaikan sehingga materi kurang dapat dipahami yang akan mengakibatkan siswa menjadi apatis. Maka diharapkan dengan strategi yang pas guru akan
(18)
5
lebih mudah dalam mengajar begitu juga dengan murid akan lebih mudah dalam menerima materi dari sumber informasi tersebut.
Rendahnya mutu pembelajaran sebagaimana diungkapkan di atas juga terjadi pada pembelajaran PKn, berdasarkan data awal yang peneliti peroleh dari Kantor Kementerian Agama Kabupaten Labuhanbatu Utara dapat dijelaskan bahwa dalam dua tahun terakhir ini rata-rata hasil belajar PKn untuk tingkat MTs pada tahun ajaran 2011/2012 adalah 69,10 sedangkan pada tahun ajaran 2012/2013 adalah 71,50. hal yang sama juga tergambar pada data yang peneliti peroleh mengenai hasil belajar PKn di MTs Negeri Kualuh Hulu Kecamatan Kualuh Selatan Kabupaten Labuhanbatu Utara pada tiga tahun terakhir dapat dilihat pada Tabel 1.1
Tabel 1.1 Rata-rata Hasil Belajar PKn Siswa Kelas VIII MTs Negeri Kualuh Hulu dalam 3 Tahun terakhir
No Tahun Pelajaran Rata-Rata Hasil Belajar
1 2010/2011 70,10
2 2011/2012 65,50
3 2012/2013 68,75
Sumber: Guru PKn di MTs Negeri Kualuh Hulu
Berdasarkan Tabel 1.1 di atas dapat dijelaskan bahwa perolehan hasil belajar PKn masih kurang memuaskan, hal ini ditandai dengan rendahnya rata-rata PKn kelas VIII yang masih dibawah nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu 75. Belum maksimalnya hasil belajar PKn, disinyalir karena selama ini proses pembelajaran kurang mendukung pemahaman anak didik, yaitu terlalu banyak materi yang dipelajari dan pembelajaran yang menekankan pada aspek hafalan yang berorientasi pada strategi pembelajaran ekspositori yaitu didominasi melalui kegiatan ceramah dan pembelajaran berpusat kepada
(19)
6
guru. Hal ini didukung berdasarkan hasil pengamatan awal terhadap kegiatan pembelajaran PKn yang dilakukan guru ditemukan bahwa kecenderungan guru mengajarkan PKn dalam memberikan pemahaman terhadap konsep, selalu dilakukan melalui penyampaian kegiatan ceramah, dan penggunaan buku teks sebagai sumber belajar. Dimana dalam buku teks terdapat begitu banyak materi pembelajaran. Jika semua materi pembelajaran ini disampaikan kepada siswa tentu sangat sulit bagi mereka untuk menguasainya. Kesulitan ini berkenaan dengan usaha-usaha memahami ide-ide pokok dari materi yang diajarkan termasuk untuk mengingat kembali isi materi pembelajaran yang pernah dipelajari. Pembelajaran yang dikemukakan diatas kurang optimal dan tidak terstruktur dengan baik dalam memori siswa sehingga siswa kurang bergairah dan tidak begitu antusias ketika pembelajaran berlangsung sehingga berakibat pada rendahnya hasil belajar PKn.
Pentingnya penerapan strategi pembelajaran yang tepat pada mata pelajaran PKn menuntut Guru mata pelajaran tersebut untuk menguasai berbagai strategi pembelajaran. Uno (2008:3) mengatakan strategi pembelajaran adalah cara-cara yang akan digunakan oleh pengajar untuk memilih kegiatan belajar yang akan digunakan selama proses pembelajaran. Selanjutnya strategi pembelajaran yang dikembangkan haruslah berpusat dan menitikberatkan pada keaktifan siswa sehingga melalui pemilihan strategi pembelajaran yang tepat diharapkan peningkatan mutu dan hasil belajar dapat dipenuhi. Untuk itu dituntut juga kemampuan guru menguasai teknologi pembelajaran untuk merencanakan, merancang, melaksanakan dan
(20)
7
mengevaluasi serta melakukanfeedbackmenjadi faktor penting guna mencapai tujuan pembelajaran. Kemampuan guru menguasai materi pembelajaran, gaya mengajar, penggunaan media, penentuan strategi dan pemilihan strategi pembelajaran merupakan suatu usaha guna melancarkan pembelajaran dan meningkatkan hasil pencapaian tujuan pembelajaran.
Dari berbagai macam strategi pembelajaran peneliti memilih dua jenis strategi pembelajaran yang dapat diterapkan pada pembelajaran PKn yaitu strategi pembelajaran inkuiri sosial dan strategi pemodelan. strategi pembelajaran inkuiri sosial pada pembelajaran PKn memberikan pemahaman langsung kepada siswa, tujuannya adalah membina siswa dalam rangka mengembangkan aspek kognitif, afektif dan psikomotorik siswa secara menyeluruh dan berinteraksi dengan teman dan lingkungannya. Pembelajaran inkuiri sosial dalam bidang studi PKn menekankan pembelajaran di mana siswa menemukan sendiri yang dipelajarinya, bukan mengetahui dari guru saja. Strategi ini membantu siswa untuk berpikir kritis dan kreatif sesuai dengan tujuan pembelajaran PKn. Ditinjau dari segi ilmu pengetahuan, khususnya mengenai prinsip-prinsip penelitian ilmiah, strategi inkuiri sosial sangat cocok untuk penelaahan gejala-gejala sosial. Inkuiri adalah proses pemecahan masalah melalui langkah-langkah yang sistematis dan logis, sedangkan inkuiri sosial adalah strategi belajar yang menekankan kepada pengalaman siswa untuk memecahkan masalah sosial melalui langkah-langkah dan prosedur pemecahan masalah.
(21)
8
Adapun pemodelan merupakan proses menunjukkan atau mendemonstrasikan kepada seseorang tentang bagaimana menggunakan atau melakukan sesuatu (Cooper, 1993:391). Pada konteks pembelajaran, pemodelan dapat diartikan sebagai proses yang ditunjukkan oleh seorang ahli (guru) kepada orang yang belum ahli (siswa) tentang tata cara melakukan suatu tugas sehingga siswa itu mampu membangun pemahaman sendiri dalam menyelesaikan tugas yang diberikan. Dengan menggunakan strategi pembelajaran pemodelan, materi pelajaran yang sudah dipelajari siswa, secara tidak langsung telah melakukan upaya memperkuat retensinya dan dalam waktu yang sama ia akan mempelajari kembali materi (konsep, posedur atau prinsip) yang belum sepenuhnya dipahaminya. Hal ini berarti dalam proses belajar mengajar, siswa berusaha untuk mencapai tujuan belajar, dan setelah mengajar dalam setiap pertemuan, guru juga memberikan rangkuman tentang pernyataan-pernyataan penting dari materi yang baru diajarkan.
Di lain pihak, perolehan hasil belajar suatu kegiatan pembelajaran juga dipengaruhi karakteristik siswa dalam hal ini adalah gaya belajar. Oleh karena itu gaya belajar siswa ini perlu menjadi salah satu kajian guru dalam merancang pembelajaran. Perlunya mengkaji gaya belajar ini adalah karena gaya belajar ini merupakan cerminan dari perilaku yang relatif tetap dalam diri seseorang dalam menerima, memikirkan dan memecahkan masalah maupun dalam penyampaian informasi. Ini berarti bahwa gaya belajar berhubungan erat dengan bagaimana sebuah informasi diproses dan selanjutnya disimpan dalam memori yang akan menjadi ingatan jangka pendek atau ingatan jangka panjang.
(22)
9
Dengan kata lain gaya belajar akan mendeskripsikan bagaimana siswa memberi perhatian, menerima, menangkap, menyeleksi dan mengorganisasikan suatu informasi dari luar dirinya. Ada banyak gaya belajar yang telah terdefinisikan hingga saat ini yaitu gaya belajar kinestetik dan gaya belajar visual. Gaya belajar kinestetik menggunakan pendekatan yang fleksibel dalam pemecahan masalah. Mereka yang memiliki gaya ini cenderung mendekati pemecahan masalah dari banyak tinjauan. Sementara itu, gaya belajar visual mempunyai karakteristik yaitu kebutuhan untuk melihat sesuatu (informasi/pelajaran) secara visual untuk mengetahuinya atau memahaminya. Siswa yang memiliki gaya belajar visual cenderung menangkap pelajaran dengan melihat materi bergambar dan sebelumnya harus melihat bukti-bukti konkret agar siswa bisa paham.
Guru selalu menganggap dan memandang siswa memiliki kemampuan dasar yang sama. Oleh karena itu guru dituntut untuk lebih kompeten, baik itu dalam memilih dan menggunakan strategi pembelajaran yang baik, cocok, tepat guna disaat menyampaikan informasi. Selain itu, guru juga harus memperhatikan karakteristik masing-masing siswa, sehingga dapat memotivasi dan mengarahkan siswa untuk berminat, tertarik, semangat dan merasa senang dalam belajar PKn.
Untuk itu penulis tertarik mengadakan penelitian mengenai pengaruh strategi pembelajaran, dan gaya belajar siswa terhadap hasil belajar PKn dalam rangka meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran. Diharapkan akan dapat memperkokoh pencarian upaya peningkatan kualitas pengajaran.
(23)
10
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasikan masalah yang berkaitan dengan pelaksanaan perlakuan didalam penelitian ini yang bisa mengupayakan beberapa kemungkinan yang mempengaruhi keberhasilan siswa dalam belajar PKn di MTs Negeri Kualuh Hulu. Masalah tersebut dapat dirinci sebagai berikut: apa saja faktor yang mempengaruhi belajar siswa MTs Negeri Kualuh Hulu? Bagaimanakah belajar yang efektif? Apakah yang harus diberikan terlebih dahulu dalam kegiatan pembelajaran PKn? Bagaimanakah dalam menyampaikan urutan materi pembelajaran yang tepat dalam pembelajaran PKn? Urutan bagaimanakah yang tepat dan dapat membantu proses belajar siswa dalam pembelajaran PKn? Apakah perbedaan dalam strategi pembelajaran memberikan hasil belajar PKn yang berbeda? Apakah perbedaan karakteristik belajar siswa mempengaruhi hasil belajar siswa? Sejauh manakah tingkat gaya belajar siswa dalam mempelajari mata pelajaran PKn? Apakah hasil belajar siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran Pemodelan lebih tinggi dari pada hasil belajar PKn siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran Inkuiri sosial? Apakah terdapat perbedaan hasil belajar antara siswa yang memiliki gaya belajar kinestetik dengan siswa yang memiliki gaya belajar visual? Apakah terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dengan gaya belajar dalam mempengaruhi hasil belajar mata pelajaran PKn?.
(24)
11
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah yang telah diuraikan di atas, dapat disimpulkan bahwa persoalan yang berkaitan dengan peningkatan hasil belajar siswa sangat luas. Untuk itu perlu dibuat pembatasan masalah agar penelitian ini lebih terarah dan fokus sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Dalam penelitian penulis membatasi permasalahan pada penggunaan strategi pembelajaran yaitu strategi pembelajaran inkuiri sosial dan strategi pembelajaran pemodelan, gaya belajar siswa dibatasi pada gaya belajar kinestetik dan gaya belajar visual, dan hasil belajar siswa dibatasi pada hasil belajar yang bersifat kognitif yang dapat diukur dari hasil evaluasi yang dilakukan oleh guru. Evaluasi yang dilakukan dalam bentuk tes tertulis dengan bentuk pilihan ganda. Aspek yang dinilai adalah ranah kognitif, yaitu: ingatan (C1), pemahaman (C2), penerapan (C3), analisis (C4), evaluasi (C5), dan kreasi (C6).
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah yang telah dikemukakan diatas, maka masalah penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Apakah hasil belajar PKn siswa yang diajar dengan menggunakan strategi pembelajaran inkuiri sosial lebih tinggi dari siswa yang diajar dengan menggunakan strategi pembelajaran pemodelan?
2. Apakah hasil belajar siswa PKn siswa yang memiliki gaya belajar kinestetik lebih tinggi dari siswa yang memiliki gaya belajar visual?
(25)
12
3. Apakah terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dan gaya belajar siswa terhadap hasil belajar PKn?
E. Tujuan Penelitian
Bertitik tolak dari masalah yang diteliti, penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengetahui:
1. Hasil belajar PKn siswa yang diajar dengan menggunakan strategi pembelajaran inkuiri sosial dan yang diajar dengan menggunakan strategi pembelajaran pemodelan.
2. Hasil belajar siswa pada mata pelajaran PKn bagi siswa yang memiliki gaya belajar kinestetik dengan siswa yang memiliki gaya belajar visual.
3. Interaksi antara strategi pembelajaran dengan gaya belajar dalam mempengaruhi hasil belajar PKn.
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada guru yang bersifat teoretis maupun yang bersifat praktis. Manfaat teoretis dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk memperkaya khasanah ilmu pengetahuan guna meningkatkan kualitas pembelajaran khususnya yang berkaitan dengan strategi pembelajaran dan gaya belajar yang dapat diterapkan pada pembelajaran PKn.
2. Sumbangan pemikiran bagi guru khususnya guru PKn dalam memahami dinamika dan karakteristik siswa.
(26)
13
3. Bahan masukan bagi lembaga pendidikan sebagai aplikasi teoretis dan teknologi pembelajaran
4. Bahan perbandingan bagi peneliti yang lain, yang membahas dan meneliti permasalahan yang sama.
Manfat praktis dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Sebagai bahan pertimbangan dan alternatif bagi guru tentang strategi pembelajaran pada pembelajaran PKn yang dapat diterapkan guru bagi kemajuan dan peningkatan keberhasilan belajar siswa.
2. Sebagai bahan pertimbangan bagi siswa dalam melaksanakan pembelajaran aktif khususnya dalam pembelajaran PKn.
3. Sebagai bahan masukan bagi lembaga pendidikan dalam upaya peningkatan pengetahuan dan keterampilan dalam hal-hal yang berhubungan dengan aplikasi teknologi pembelajaran yang dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran PKn.
(27)
117 BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada Bab IV, maka dapat disimpulkan:
1. Hasil belajar PKn kelas strategi pembelajaran inkuiri sosial lebih tinggi dari hasil belajar PKn kelas strategi pembelajaran inkuiri sosial pada siswa MTs Negeri Kualuh Hulu Kecamatan Kualuh Selatan Kabupaten Labuhanbatu Utara.
2. Hasil belajar PKn siswa yang memiliki gaya belajar kinestetik lebih tinggi dari hasil belajar PKn siswa yang memiliki gaya belajar visual pada siswa MTs Negeri Kualuh Hulu Kecamatan Kualuh Selatan Kabupaten Labuhanbatu Utara.
3. Terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dan gaya belajar terhadap hasil belajar PKn pada siswa MTs Negeri Kualuh Hulu Kecamatan Kualuh Selatan Kabupaten Labuhanbatu Utara. Untuk siswa dengan gaya belajar kinestetik lebih unggul bila diajarkan dengan model pembelajaran strategi pembelajaran inkuiri sosial, dan sebaliknya untuk siswa dengan gaya belajar visual lebih unggul bila diajarkan dengan strategi pembelajaran permodelan.
(28)
118
B. Implikasi
Implikasi penelitian dapat diberikan berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan penelitian, di antaranya:
1. Dengan diterimanya hipotesis pertama yang diajukan, yakni hasil belajar PKn kelas strategi pembelajaran inkuiri sosial lebih tinggi dari hasil belajar PKn kelas strategi pembelajaran permodelan pada siswa MTs Negeri Kualuh Hulu Kecamatan Kualuh Selatan Kabupaten Labuhanbatu Utara. Untuk itu perlu dilakukan upaya dalam pengembangan pembelajaran di kelas dengan menggunakan strategi pembelajaran inkuiri sosial dalam meningkatkan hasil belajar PKn. Dengan strategi pembelajaran inkuiri sosial, siswa akan lebih mudah dalam memahami materi pelajaran PKn. Penggunaan strategi pembelajaran inkuiri sosial harus terus dikembangkan mengingat kesimpulan penelitian menyatakan bahwa hasil belajar PKn yang diajarkan dengan strategi pembelajaran inkuiri sosial lebih baik dibanding dengan strategi pembelajaran permodelan.
2. Dengan diterimanya hipotesis kedua yang diajukan, yakni hasil belajar PKn siswa yang memiliki gaya belajar kinestetik lebih tinggi dari hasil belajar PKn siswa yang memiliki gaya belajar visual pada siswa MTs Negeri Kualuh Hulu Kecamatan Kualuh Selatan Kabupaten Labuhanbatu Utara. Untuk itu perlu dilakukan upaya dalam meningkatkan gaya belajar siswa dalam belajar. Tingkat gaya belajar siswa mempengaruhi cara dirinya menerima, menalar, dan memahami materi pelajaran PKn.
(29)
119
Peningkatkan gaya belajar siswa dapat dilakukan dengan memberikan motivasi pada siswa dalam bentuk nasihat-nasihat belajar dan sebagainya. Gaya belajar siswa dalam belajar harus terus ditingkatkan mengingat kesimpulan penelitian yang menyatakan bahwa hasil belajar PKn pada siswa yang memiliki gaya belajar kinestetik lebih baik daripada siswa yang memiliki gaya belajar visual.
3. Dengan diterimanya hipotesis ketiga yang diajukan, yakni terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dan gaya belajar terhadap hasil belajar PKn pada siswa MTs Negeri Kualuh Hulu Kecamatan Kualuh Selatan Kabupaten Labuhanbatu Utara. Hal ini menggambarkan bahwa ada keterkaitan antara strategi pembelajaran yang digunakan guru dengan tingkat gaya belajar siswa. Penggunaan strategi pembelajaran yang dapat memaksimalkan kemampuan siswa, baik pada siswa yang memiliki gaya belajar kinestetik maupun rendah akan sangat membantu dalam pencapaian tujuan belajar. Hal ini harus terus dikembangkan mengingat kesimpulan penelitian yang menyatakan bahwa ada interaksi antara strategi pembelajaran dan gaya belajar dengan hasil belajar PKn pada siswa.
C. Saran
Berdasarkan kesimpulan, maka dapat diberikan beberapa saran sebagai berikut:
1. Untuk dapat meningkatkan hasil belajar PKn pada siswa perlu dilakukan upaya dengan menggunakan strategi pembelajaran inkuiri sosial.
(30)
120
Penggunaan strategi pembelajaran inkuiri sosial dalam pembelajaran di kelas dapat dilakukan dengan: (a) mengharuskan guru menggunakan strategi pembelajaran inkuiri sosial dalam pembelajaran PKn, (b) pihak sekolah harus menyediakan peralatan belajar yang dipakai untuk menggunakan strategi pembelajaran inkuiri sosial, dan (c) melaksanakan pelatihan penggunaan strategi pembelajaran inkuiri sosial kepada seluruh guru.
2. Untuk dapat meningkatkan gaya belajar pada siswa perlu dilakukan upaya sebagai berikut: (a) melakukan tes gaya belajar siswa sebelum melakukan pembelajaran PKn, untuk mengetahui strategi pembelajaran yang tepat untuk digunakan, dan (b) sekolah memfasilitasi kegiatan pengukuran gaya belajar siswa.
3. Perlu diadakan penelitian yang lebih lanjut tentang keterkaitan hasil belajar PKn siswa ditinjau dari penggunaan strategi pembelajaran dan gaya belajar siswa.
(31)
121
DAFTAR PUSTAKA
Alma, B. 2008. Guru Profesional Menguasai Metode dan Terampil Mengajar. Bandung: Alfabeta
Arikunto. 2003. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta: Bumi Aksara
Aunurrahman. 2009.Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta
Bandura, A. 1986. Social Foundations of Thought and Action: A Social-Cognitive Theory.Upper Saddle River, NJ: Prentice Hall
Bloom, B.S. 1986. Taxonomy of Educational Objectives. Handbook 1: Cognitive Domain. New York: David Mckay
Cooper, J. D. 1993.Literacy.New York: Houghton Mifflin
Dahar, R.W. 2011.Teori-Teori Belajar & Pembelajaran. Jakarta: Erlangga De Porter, B dan Hernacki, M . 2001.Quantum Teaching. Bandung: Kaifa
Depdiknas. 2004. Kurikulum 2004: standar kompetensi Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan sekolah menengah pertama dan madrasah tsanawiyah. Jakarta: Puskur Balitbang Depdiknas
Dick, W. dan Carey, L. 2005. The Systematic Design of Instruction. New York: Wesley Educational
Dimyati dan Mudjiono. 2009.Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta Djamarah dan Zain. 2010.Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta Dunn, R dan Dunn, K. 1978. Teaching Students Through Their Individual
Learning Styles.Jakarta: Kaifa
Gagne, R.M. 1985.The Condition of Learning and Theory of Instruction (4th ed).
New York: Holt, Rineheart and Winston
Gagne, R.M dan Briggs L.J. 1978. Principles of Instructional Design. (2nd Ed). New York: Holt, Rinehart and Winston
Gredler, M.E. Alih Bahasa Tri Wibowo, BS. 2011. Learning and Instruction: Teori dan Aplikasi Edisi Keenam.Jakarta: Kencana Prenada Media Grup Gunawan, A.W. 2004.Genius Learning Strategy. Jakarta: Gramedia
(32)
122
Hamalik. O. 2008. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta: Bumi Aksara
Hamalik, O. 2009.Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara
Isjoni. 2007. Integrated Learning (Pendekatan Pembelajaran IPS di Pendidikan Dasar).Bandung: Falah Production
Joyce, B. dan Weil, M. 2009. Models of Teaching: Model-Model Pengajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Melvita. 2009. “Pengaruh strategi Pembelajaran dan Gaya Belajar terhadap Hasil Belajar Bahasa Inggris di SMA Negeri 4 Banda Aceh”. Tesis tidak diterbitkan. Medan: Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan Nasution, S. 2005. Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar.
Jakarta: Bumi Aksara
Pask, G. 1976. “Style and Strategics of Learning”. British Journal of Learning Phsycology
Payong, L. 2005. “Pengaruh Strategi Pembelajaran Kolaboratif dan Kompetitif dan Komunikasi Interpersonal Terhadap Hasil Belajar PPKn Siswa SMA 03 Jakarta”.Tesistidak diterbitkan. Jakarta: Universitas Negeri Jakarta Prashnig, B. 2007. The Power of Learning Styles (Penerjemah: Fauziah, N).
Bandung: Kaifa
Romizowski, A.Z. 1981. Designing Instructional System. New York: Nicholas Publishing Company
Sanjaya, W. 2008. Strategi Pembelajaran: Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media
Sarwono, S.W. 2008.Teori-teori Psikologi Sosial.Jakarta: Rajawali Pers
Seels, B.C and Richey, R.C. 1994. Instructional Technology, The definition and Domains of The Field,Washington, Terjemahan. Yusufhadi Miarso dkk. Slameto. 2002. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta
Sudjana, N. 2010.Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. (Cet. XV). Bandung: Remaja Rosdakaya
(33)
123
Surakhmad, W. 1992. Pengantar Interaksi Mengajar-Belajar: Dasar dan Teknik Metodologi Pengajaran. Bandung: Tarsito
Tumanggor, N.E 2012. “Pengaruh Metode Pembelajaran dan Gaya Belajar Terhadap Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan Sekolah Menengah Kejuruan di Balige”. Tesis tidak diterbitkan. Medan: Universitas Negeri Medan
Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Indonesia
Uno, H.B. 2008.Model Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara
________. 2008. Orientasi Baru dalam Psikologi Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara
Wena, M. 2009. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta: Bumi Aksara
(1)
118
B. Implikasi
Implikasi penelitian dapat diberikan berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan penelitian, di antaranya:
1. Dengan diterimanya hipotesis pertama yang diajukan, yakni hasil belajar PKn kelas strategi pembelajaran inkuiri sosial lebih tinggi dari hasil belajar PKn kelas strategi pembelajaran permodelan pada siswa MTs Negeri Kualuh Hulu Kecamatan Kualuh Selatan Kabupaten Labuhanbatu Utara. Untuk itu perlu dilakukan upaya dalam pengembangan pembelajaran di kelas dengan menggunakan strategi pembelajaran inkuiri sosial dalam meningkatkan hasil belajar PKn. Dengan strategi pembelajaran inkuiri sosial, siswa akan lebih mudah dalam memahami materi pelajaran PKn. Penggunaan strategi pembelajaran inkuiri sosial harus terus dikembangkan mengingat kesimpulan penelitian menyatakan bahwa hasil belajar PKn yang diajarkan dengan strategi pembelajaran inkuiri sosial lebih baik dibanding dengan strategi pembelajaran permodelan.
2. Dengan diterimanya hipotesis kedua yang diajukan, yakni hasil belajar PKn siswa yang memiliki gaya belajar kinestetik lebih tinggi dari hasil belajar PKn siswa yang memiliki gaya belajar visual pada siswa MTs Negeri Kualuh Hulu Kecamatan Kualuh Selatan Kabupaten Labuhanbatu Utara. Untuk itu perlu dilakukan upaya dalam meningkatkan gaya belajar siswa dalam belajar. Tingkat gaya belajar siswa mempengaruhi cara dirinya menerima, menalar, dan memahami materi pelajaran PKn.
(2)
Peningkatkan gaya belajar siswa dapat dilakukan dengan memberikan motivasi pada siswa dalam bentuk nasihat-nasihat belajar dan sebagainya. Gaya belajar siswa dalam belajar harus terus ditingkatkan mengingat kesimpulan penelitian yang menyatakan bahwa hasil belajar PKn pada siswa yang memiliki gaya belajar kinestetik lebih baik daripada siswa yang memiliki gaya belajar visual.
3. Dengan diterimanya hipotesis ketiga yang diajukan, yakni terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dan gaya belajar terhadap hasil belajar PKn pada siswa MTs Negeri Kualuh Hulu Kecamatan Kualuh Selatan Kabupaten Labuhanbatu Utara. Hal ini menggambarkan bahwa ada keterkaitan antara strategi pembelajaran yang digunakan guru dengan tingkat gaya belajar siswa. Penggunaan strategi pembelajaran yang dapat memaksimalkan kemampuan siswa, baik pada siswa yang memiliki gaya belajar kinestetik maupun rendah akan sangat membantu dalam pencapaian tujuan belajar. Hal ini harus terus dikembangkan mengingat kesimpulan penelitian yang menyatakan bahwa ada interaksi antara strategi pembelajaran dan gaya belajar dengan hasil belajar PKn pada siswa.
C. Saran
Berdasarkan kesimpulan, maka dapat diberikan beberapa saran sebagai berikut:
1. Untuk dapat meningkatkan hasil belajar PKn pada siswa perlu dilakukan upaya dengan menggunakan strategi pembelajaran inkuiri sosial.
(3)
120
Penggunaan strategi pembelajaran inkuiri sosial dalam pembelajaran di kelas dapat dilakukan dengan: (a) mengharuskan guru menggunakan strategi pembelajaran inkuiri sosial dalam pembelajaran PKn, (b) pihak sekolah harus menyediakan peralatan belajar yang dipakai untuk menggunakan strategi pembelajaran inkuiri sosial, dan (c) melaksanakan pelatihan penggunaan strategi pembelajaran inkuiri sosial kepada seluruh guru.
2. Untuk dapat meningkatkan gaya belajar pada siswa perlu dilakukan upaya sebagai berikut: (a) melakukan tes gaya belajar siswa sebelum melakukan pembelajaran PKn, untuk mengetahui strategi pembelajaran yang tepat untuk digunakan, dan (b) sekolah memfasilitasi kegiatan pengukuran gaya belajar siswa.
3. Perlu diadakan penelitian yang lebih lanjut tentang keterkaitan hasil belajar PKn siswa ditinjau dari penggunaan strategi pembelajaran dan gaya belajar siswa.
(4)
121
Arikunto. 2003. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta: Bumi Aksara
Aunurrahman. 2009.Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta
Bandura, A. 1986. Social Foundations of Thought and Action: A Social-Cognitive Theory.Upper Saddle River, NJ: Prentice Hall
Bloom, B.S. 1986. Taxonomy of Educational Objectives. Handbook 1: Cognitive Domain. New York: David Mckay
Cooper, J. D. 1993.Literacy.New York: Houghton Mifflin
Dahar, R.W. 2011.Teori-Teori Belajar & Pembelajaran. Jakarta: Erlangga De Porter, B dan Hernacki, M . 2001.Quantum Teaching. Bandung: Kaifa
Depdiknas. 2004. Kurikulum 2004: standar kompetensi Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan sekolah menengah pertama dan madrasah tsanawiyah. Jakarta: Puskur Balitbang Depdiknas
Dick, W. dan Carey, L. 2005. The Systematic Design of Instruction. New York: Wesley Educational
Dimyati dan Mudjiono. 2009.Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta Djamarah dan Zain. 2010.Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta Dunn, R dan Dunn, K. 1978. Teaching Students Through Their Individual
Learning Styles.Jakarta: Kaifa
Gagne, R.M. 1985.The Condition of Learning and Theory of Instruction (4th ed).
New York: Holt, Rineheart and Winston
Gagne, R.M dan Briggs L.J. 1978. Principles of Instructional Design. (2nd Ed). New York: Holt, Rinehart and Winston
Gredler, M.E. Alih Bahasa Tri Wibowo, BS. 2011. Learning and Instruction: Teori dan Aplikasi Edisi Keenam.Jakarta: Kencana Prenada Media Grup Gunawan, A.W. 2004.Genius Learning Strategy. Jakarta: Gramedia
(5)
122
Hamalik. O. 2008. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta: Bumi Aksara
Hamalik, O. 2009.Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara
Isjoni. 2007. Integrated Learning (Pendekatan Pembelajaran IPS di Pendidikan Dasar).Bandung: Falah Production
Joyce, B. dan Weil, M. 2009. Models of Teaching: Model-Model Pengajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Melvita. 2009. “Pengaruh strategi Pembelajaran dan Gaya Belajar terhadap Hasil Belajar Bahasa Inggris di SMA Negeri 4 Banda Aceh”. Tesis tidak diterbitkan. Medan: Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan Nasution, S. 2005. Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar.
Jakarta: Bumi Aksara
Pask, G. 1976. “Style and Strategics of Learning”. British Journal of Learning Phsycology
Payong, L. 2005. “Pengaruh Strategi Pembelajaran Kolaboratif dan Kompetitif dan Komunikasi Interpersonal Terhadap Hasil Belajar PPKn Siswa SMA 03 Jakarta”.Tesistidak diterbitkan. Jakarta: Universitas Negeri Jakarta Prashnig, B. 2007. The Power of Learning Styles (Penerjemah: Fauziah, N).
Bandung: Kaifa
Romizowski, A.Z. 1981. Designing Instructional System. New York: Nicholas Publishing Company
Sanjaya, W. 2008. Strategi Pembelajaran: Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media
Sarwono, S.W. 2008.Teori-teori Psikologi Sosial.Jakarta: Rajawali Pers
Seels, B.C and Richey, R.C. 1994. Instructional Technology, The definition and Domains of The Field,Washington, Terjemahan. Yusufhadi Miarso dkk. Slameto. 2002. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta
Sudjana, N. 2010.Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. (Cet. XV). Bandung: Remaja Rosdakaya
(6)
Surakhmad, W. 1992. Pengantar Interaksi Mengajar-Belajar: Dasar dan Teknik Metodologi Pengajaran. Bandung: Tarsito
Tumanggor, N.E 2012. “Pengaruh Metode Pembelajaran dan Gaya Belajar Terhadap Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan Sekolah Menengah Kejuruan di Balige”. Tesis tidak diterbitkan. Medan: Universitas Negeri Medan
Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Indonesia
Uno, H.B. 2008.Model Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara
________. 2008. Orientasi Baru dalam Psikologi Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara
Wena, M. 2009. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta: Bumi Aksara