PERSEPSI ORANGTUA TERHADAP BIAYA PENDIDIKAN TINGGI DI DESA PERKEBUNAN MEMBANG MUDA KECAMATAN KUALUH HULU KABUPATEN LABUHANBATU UTARA.

(1)

PERSEPSI ORANGTUA TERHADAP BIAYA PENDIDIKAN

TINGGI DI DESA PERKEBUNAN MEMBANG MUDA

KECAMATAN KUALUH HULU KABUPATEN

LABUHANBATU UTARA

SKRIPSI

Diajukan UntukMemenuhi SebagianPersyaratanMemperolah

GelarSarjanaPendidikan

Oleh :

DETY NURHASANAH NIM. 309331008

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2014


(2)

(3)

(4)

v ABSTRAK

Dety Nurhasanah, Nim 309331008. Persepsi Orangtua Terhadap Biaya Pendidikan Tinggi Di Desa Perkebunan Membang Muda Kecamatan Kualuh Hulu Kabupaten Labuhanbatu Utara. Skripsi, Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan, 2014.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) Persepsi orangtua terhadap biaya pendidikan tinggi di Desa Perkebunan Membang Muda, (2) Persepsi orangtua terhadap pentingnya pendidikan tinggi bagi anak dan (3) Motivasi orangtua terhadap kelanjutan pendidikan anak.

Penelitian ini dilaksanakan Oktober 2013 di Desa Perkebunan Membang Muda Kecamatan Kualuh Hulu. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh orangtua yang memiliki anak usia sekolah dari jenjang TK sampai Perguruan tinggi di Desa perkebunan Membang Muda sebanyak 641 KK, sampel ditentukan sebanyak 10 % dari populasi 65 KK. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah komunikasi tidak langsung.Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa :(1)Persepsi orangtua terhadap biaya pendidikan tinggi kurang tepat,dapat dilihat dari para orangtua dalam mempersepsi ataupun memperkirakan tentang biaya pendidikan tinggi ada yang melebihi kenyataan (over estimate) yaitu persepsi tentang biaya masuk ke perguruan tinggi negeri dan biaya uang kuliah/semester di perguruan tinggi negeri.Menurut para orangtua (70,8%) biaya pendidikan di perguruan tinggi termasuk kategori mahal, sebanyak 21,5% menjawab sedang dan 7,7% menjawab sangat mahal. Persepsi tentang biaya uang kuliah di PTN dan biaya hidup & penunjang sebaliknya dibawah kenyataan (under estimate) menurut orangtua, biaya uang kuliah di negeri tidak mahal (28,6%) demikian juga biaya hidup dianggap tidak tinggi (21,4%) sedangkan persepsi tentang biaya masuk PT umumnya 80% mendekati kenyataan,(2) Persepsi Orangtua terhadap pentingnya pendidikan tinggi kurang tepat sebanyak 60 % menyatakan kurang setuju tentang pernyataan bahwa perguruan tinggi dapat mewujudkan tenaga kerja yang professional dan terampil, tamatan perguruan tinggi mudah memperoleh pekerjaan, tamatan perguruan tinggi dapat mensejahterakan kehidupan anak dan adanya gelar akan lebih cepat mencari dan mendapatkan pekerjaan. Hal ini berarti bahwa orangtua kurang tepat dalam mempersepsi, (3) Motivasi orangtua terhadap kelanjutan pendidikan anak ke perguruan tinggi dikategorikan kurang mendoronghal ini terlihatdari 63,1% para Orangtua masih jarang dalam memberikan motivasi dan memberi bimbingan ataupun dorongan dalam belajar untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggidikarenakan terkait hubungannya dengan persepsiorangtua bahwa biaya pendidikan tinggi mahal.


(5)

ii

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kepada Allah S.W.T yang telah melimpahkan Berkat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul Persepsi Orangtua Terhadap Biaya Pendidikan Tinggi Di Desa Perkebunan Membang Muda. Adapun tujuan skripsi ini adalah sebagai kelengkapan tugas dalam memenuhi salah satu persyaratan guna memperoleh gelar sarjana Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

Didalam penulisan skripsi ini penulis tidak luput dari berbagai kelemahan, namun berkat bantuan dan motivasi dari berbagai pihak akhirnya skripsi ini dapat diselesaikan, sehubungan dengan itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik M.Si. selaku Rektor Universitas Negeri Medanbeserta stafnya.

2. Bapak Dr. Restu, MS. selaku DekanFakultas Ilmu SosialUniversitas Negeri Medan beserta stafnya, yang sekaligus sebagai dosen Pembimbing Skripsi. 3. Bapak Drs. W. Lumbantoruan, M.Si, selaku Ketua Jurusan.

4. Ibu Dra.Asnidar, M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Geografi Unversitas Negeri Medan.

5. Bapak Drs. Sugiharto, M.Si, selaku dosen Pembimbing Akademik.

6. Bapak/Ibu Dosen Jurusan Pendidikan Geografi yang telah membekali penulis dengan ilmu pengetahuan selama dibangku perkuliahan.

7. Bapak Hajat Siagian selaku Pegawai Tata Usaha Jurusan Pendidikan Geografi yang telah mendukung dan memperlancar administrasi selama penyusunan skripsi.


(6)

iii

8. Teristimewa kepadakeduaorangtua, buat Ayahanda tercintaSunaryodan Ibunda tersayang Samini, untuk abang, kakak tersayang Heri Afriansyah AM.Kep, Elly Sunarya AM.Keb, dan adikku Rizqi Maulidya yang telah memberikan doa, kasih sayang, nasihat, motivasi dan pengorbanan yang tidak ternilai kepada penulis. Do’a dan dukungan adalah kekuatan bagiku.

9. Sahabat terbaikku (Ika, Riski, kak lilah, Weni, Bunda, Dwi, Dongoran, kak Aisah,) Yang telah menjadi sahabat sekaligus saudara selama perkuliahan. 10.Rekan – rekan seperjuanganMahasiswaJurusanPendidikanGeografistambuk

2009 khususnyabuat KOMBES’09 sertateman – teman yang namanyatidakmungkindituliskan satu persatu.

11.Teman – teman seperjuangan kost gang pisang (ibu vina, nury, sakinah, ita, ria, kak imah, ria, tika, fuah) yang telah menjadi keluarga kedua.

Terimakasih atas dukungan doa dan motivasinya. Saya tidak dapat membalas semua jasa, bantuan, kebaikan dan pengorbanan yang diberikan kepada saya, kiranya Tuhan yang membalas semunya.Semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca terutama jurusan pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

Medan, Maret 2014 Penulis,

DETY NURHASANAH NIM. 309331008


(7)

vii

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... i

LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... v

ABSTRAK ... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... viiii

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 7

C. Pembatasan Masalah ... 7

D. Rumusan Masalah ... 7

E. Tujuan Penelitian ... 8

F. Manfaat Penelitian ... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 9

A. Kerangka Teori ... 9

B. Penelitian Relevan ... 20

C. Kerangka Berpikir ... 23

BAB III METODE PENELITIAN ... 25

A. Lokasi Penelitian ... 25

B. Populasi dan Sampel... 25

C. Variabel Penelitian Dan Defenisi Operasional ... 26

D. Teknik Pengumpulan Data ... 26

E. Teknik Analisis Data ... 26

BAB IV DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN ... 28

A. Kondisi Fisik ... 28


(8)

viii

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 42

A. Hasil Penelitian ... 42

B. Pembahasan ... 73

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN... 82

A. Kesimpulan ... 82

B. Saran ... 83

DAFTAR PUSTAKA ... 84


(9)

viii

DAFTAR TABEL

No Uraian Hal

1. Luas Wilayah MenurutDusun di Desa Perkebunan Membangmuda

Tahun 2011 ... 33

2. LuasLahanMenurutJenisdan Penggunaannya di Desa perkebunan Membang Muda ... 33

3. KomposisiPendudukBerdasarkan Jumlah KK di DesaPerkebunan MembangMuda ... 35

4. KomposisipendudukMenurutUmur di Desa PerkebunanMembangMudaTahun 2011 ... 36

5. KomposisiPendudukMenurutSukuBangsa ... 37

6. KomposisiMenurut Tingkat Pendidikan ... 38

7. JumlahsaranaPendidikan di Desa Perkebunan MembangMuda ... 39

8. FasilitasKesehatan di Desa Perkebunan MembangMuda ... 40

9. JumlahrespondenberdasarkanUmurTahun 2013 ... 42

10.JumlahrespondenBerdasarkanSuku... 43

11.Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan... 44

12.JumlahRespondenBerdasarkanPendapatan ... 45

13.JumlahRespondenBerdasarkan Anak Yang Bersekolah ... 45

14.JumlahAnakBerdasarkanJenjangPendidikan ... 46

15.Jumlah BiayaMasukke PTN ... 49

16.JumlahBiayaMasukke PTS ... 49

17.PerkiraanRespondenTentangBiayaMasukKe PTN ... 50


(10)

ix

19.Jumlah Biayauangkuliah/Semester di PTN ... 53

20.JumlahBiayaUangKuliah/semester di PTS ... 53

21.PerkiraanBiayaUangKuliah/Semesterdi PTN ... 55

22.PerkiraanBiayaUangKuliah/Semester di PTS ... 55

23.Jumlah Biaya Hidupdan Penunjangperbulan ... 57

24.Perkiraan Biaya Hidupdan Penunjangperbulan ... 58

25.Jumlah Responden Berdasarkan Kemampuan MengeluarkanBiaya perbulan Apabila Anak Kuliah... 61

26.Jenjang Pendidikan Anak Responden ... 60

27.Persepsi Perguruan Tinggi Menambah Wawasan Pengetahuan ... 60

28.Persepsi Perguruan Tinggi Dapat Mewujudkan Tenaga Kerja yangProfessionaldan Terampil ... 61

29.Persepsi Tamatan PT Mudah Memperoleh Pekerjaan ... 62

30.Persepsi Tamatan PT Mensejahterakan Kehidupan Anak ... 63

31.Persepsi Adanya Gelar Anak Akan Lebih Cepat MencariDan Mendapatkan Pekerjaan ... 64

32.Persepsi Tamatan PT Status Social Anak Lebih Tinggi ... 65

33.Persepsi Tamatan PT Masa Depan Anak Akan Lebih Baik ... 66

34.Sumber MotivasiOrangtua Tentang Pentingnya Pendidikan Tinggi Bagi anak di Desa Perkebunan MembangMuda ... 67

35.Memberikan Motivasi Kepada Anak Untuk Masukke Perguruan Tinggi .... 68

36.Bimbingan/usaha yang diberikan Terhadapa Anak Dalam Persiapan Untuk Masukke PT ... 69 37.Persiapan Apa Dalam Hal Biaya yang dilakukan UntukMenyekolahkan


(11)

x

Anakke PT ... 69 38.Sikap Responden Apabila Anak Tidak Mau Kuliah ... 70 39.Bersedia Untuk Berhutangatau Menjual Harta Simpanan Untuk


(12)

xi

DAFTAR GAMBAR

No Uraian Hal

1 Kerangka Berpikir ... ... 24

2 Peta Kabupaten Labuhanbatu Utara... ... 29

3 Peta Administarsi Kecamatan Kualuh Hulu ... 30

4 Peta Administrasi Desa Perkebunan Membang Muda... 31


(13)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

No Uraian Hal

1 Daftar Angket... ... 81 2 Data MentahPersepsiOrangtuaTerhadapBiaya PT... ... 91 3 Data MentahPersepsiTentangPentingnyaPendidikanTinggi ... 109 4 Data mentahMotivasiOrangtuaTerhadapkelanjutan


(14)

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Pendidikan berkenaan dengan perkembangan dan perubahan karakter anak didik, pendidikan bertalian dengan transmisi pengetahuan, sikap, kepercayaan, keterampilan dan aspek-aspek karakter lainnya kepada generasi muda. Pendidikan adalah proses mengajar dan belajar terhadap pola kelakuan manusia menurut apa yang diharapkan oleh masyarakat. Tentunya pendidikan merupakan faktor yang sangat penting terhadap masyarakat dalam menjamin kelangsungan hidupnya, hal ini jelas bahwa pendidikan tidak bisa lepas begitu saja terhadap hubungannya dengan masyarakat.

Pendidikan sangat penting dalam kehidupan dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan. Sifatnya mutlak dalam kehidupan, baik dalam kehidupan seseorang, keluarga maupun Bangsa dan Negara. Untuk itu dapat diperoleh bagi seluruh warga Negara tanpa terkecuali, baik warga yang tinggal di Kota maupun di Desa, semuanya berhak mendapat pendidikan yang layak sesuai dengan bakat dan minat masing-masing. Kemudian di susunlah pendidikan nasional yang diharapkan mampu mewujudkan manusia pembangunan yang dapat membangun dirinya sendiri serta bersama-sama bertanggung jawab atas pembangunan bangsa.

Pendidikan dapat diartikan secara umum yaitu usaha sadar yang dilakukan oleh pendidik melalui suatu bimbingan, pengajaran dan latihan untuk membantu peserta didik menuju ke arah tercapainya kepribadian yang dewasa. Proses pendidikan tersebut diperoleh dari pendidikan formal maupun pendidikan non


(15)

formal. Pendidikan formal adalah pendidikan melalui lembaga tertentu yang memiliki kurikulum dan jenjang pendidikan yaitu TK, SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi. Sedangkan pendidikan non formal adalah pendidikan yang diselengarakan oleh masyarakat seperti kursus bahasa Inggris, pendidikan keterampilan computer dan sebagainya. Sejak dicanangkan program Wajib Belajar 9 Tahun, maka pendidik anak paling rendah berpendidikan SMP (9 Tahun). Sehingga seluruh anak usia sekolah mempunyai kesempatan yang sama untuk memperoleh pendidikan dan pengajaran. Namun didalam pelaksanaan pendidikan dan pengajaran yang diberikan kepada anak selalu dipengaruhi kondisi atau social ekonomi orang tua baik dari segi pendidikan dan pendapatan orang tua.

Pendidikan orang tua akan mempengaruhi pandangannya tentang pendidikan anak yaitu perlu atau tidak anak melanjutkan sekolah yang lebih tinggi. Sedangkan pendapatan orang tua yang dibebani dengan biaya pendidikan anak-anaknya yang dari tahun ke tahun mengalami kenaikan yang sangat besar pada semua jenjang pendidikan baik TK, SD, SMP, SMA dan Perguruan Tinggi. Terutama di pendidikan Perguruan Tinggi memerlukan biaya yang cukup besar. Sehingga banyak anak Tamatan SMA tidak dapat melanjutkan pendidikan sekolahnya di sebabkan terbatasnya kemampuan orang tua untuk membiayai pendidikan anaknya.

Sekolah sebagai penyelengara pendidikan formal maupun salah satu lembaga pendidikan yang sangat potensial dalam mensejahterakan hidup manusia. Di sekolah seseorang banyak memperoleh pengetahuan dan kererampilan yang bermanfaat. Hal ini di sebabkan tujuan pendidikan di sekolah dirancang agar


(16)

perserta didik memperoleh pengetahuan, keterampilan dan sikap yang baik untuk dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, atau setelah tamat dari pendidikan sekolah anak akan memperoleh pekerjaan yang layak dari ilmu yang dipelajarinya.

Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal bertujuan untuk

mendewasakan peserta didik sesuai dengan tujuan pendidikan nasional sebagaimana dirumuskan dalam Undang-undang 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional. Tujuan tersebut bersifat ideal serta menggambarkan kualitas manusia Indonesia yang dicita-citakan sebagai hasil proses pendidikan. Tujuan yang bersifat umum itu, perlu dijabarkan kembali dalam tujuan yang bersifat khusus, agar dalam prakteknya mudah di capai. Jadi pada hakekatnya pendidikan adalah kebutuhan yang sangat penting bagi perkembangan anak. Melalui pendidikan, anak dapat memperluas wawasan dan daya pemikirannya dalam pengetahuan, keterampilan dan sikap. Sehingga apa yang menjadi tujuan hidupnya akan lebih terarah dan tercapai serta dapat melihat dan menyesuaikan diri dengan segala perkembangan dan perubahan yang ada dalam masyarakat. Begitu pentingnya pendidikan bagi masa depan anak, namun sangat disayangkan masih banyak orang yang tidak dapat menikmati pendidikan terlebih lebih pendidikan perguruan tinggi yang pada era modernisasi sekarang ini sangat diharapkan keberadaannya. Seiring dengan peningkatan dan perkembangan tehnologi dalam era globalisasi, maka peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi perhatian serius, karena hanya SDM yang berkualitas yang dapat bersaing dalam era globalisasi. Dalam peningkatan kualitas SDM tersebut,


(17)

pendidikan memegang peranan yang sangat penting, mulai dari pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi.

Biaya pendidikan merupakan salah satu variable yang mempengaruhi suatu persepsi atau pandangan orang tua tentang pendidikan anak. Dimana orang tua yang berpendidikan formal dan berpendapatan tinggi akan berusaha untuk dapat menyekolahkan anaknya agar merasakan dunia pendidikan. Untuk mewujudkan keinginan tersebut, orang tua termotivasi dengan banyaknya informasi yang dapat dilihat dari berbagai media informasi, maka orang tua akan terus berusaha untuk menyekolahkan anaknya dengan harapan kelak anak-anaknya memiliki kehidupan yang lebih baik dari orang tuanya. Kondisi ekonomi yang beragam dilihat dari mata pencaharian, pendidikan, dan pendapatan. Kondisi sosial ekonomi tersebut kaitannya dengan anak tidak melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi adalah sangat erat dimana dengan adanya mata pencaharian yang bagus, maka akan mempengaruhi pendapatan orang tua sehingga dapat mempengaruhi anak akan atau tidak melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.

Berdasarkan hasil penelitian (Yanto, 2012) bahwa salah satu factor yang mempengaruhi anak tidak melanjut ke Perguruan Tinggi yaitu tingkat pendidikan orang tua, para orang tua yang memiliki pendidikan yang tinggi, maka orang tua akan menyekolahkan anaknya sampai ke perguruan tinggi, tetapi sebaliknya karena pendidikan orang tua rendah, maka untuk menyekolahkan anaknya akan rendah karena pengetahuan orang tua tentang perguruan tinggi rendah. Pada umumnya semua orang tua berharap mampu untuk menyekolahkan anaknya mulai dari tingkat dasar sampai pada peguruan tinggi, karena melakukan hal ini berarti membekali anak dengan ilmu pengetahuan (pendidikan).


(18)

Tingkat pendapatan keluarga merupakan salah satu kondisi dari aspek keluarga yang berpengaruh besar terhadap minat siswa untuk melanjutkan sekolah. Tingkat pendapatan keluarga dalam memenuhi kebutuhan dasar merupakan kemampuan dalam memenuhi kebutuhan ekonomi. Dengan tingkat pendapatan keluarga yang cukup, biasanya minat anak untuk melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi semakin besar.

Tingkat pendapatan orang tua berkaitan dengan kesanggupan untuk biaya pendidikan di perguruan tinggi, secara umum orang tua berasumsi bahwa biaya

pendidikan di perguruan tinggi itu mahal, berdasarkan data dari

(http://www.bimbelmedica.com/2010/07/biaya-pendidikan-di-ptn-indonesia.html) bahwa biaya pendidikan di perguruan tinggi negeri di Indonesia berkisar antara Rp 300.000 – Rp 14.000.000 / semester, untuk wilayah Provinsi Sumatera Utara biaya pendidikan di perguruan tinggi negeri berkisar antara Rp 800.000 – Rp 5.000.000 / semester. Sedangkan biaya pendidikan di perguruan tinggi swasta di Indonesia berdasarkan data (http://www.thecrowdvoice.com/post/universitas-swasta-termahal-di-indonesia 3301050.html) berkisar antara Rp 3.000.000 – Rp 28.000.000 / semester, untuk wilayah Provinsi Sumatera Utara berkisar antara Rp 2.000.000 – Rp 13.000.000 / semester dan untuk wilayah Kabupaten Labuhan Batu berdasarkan data (http://ujiansma.com/universitas-islam-labuhan-batu) yaitu sekitar Rp 13.000.000 untuk uang masuknya saja. Selain fokus biaya pendidikan, orang tua juga harus memikirkan biaya hidup yang meliputi biaya tempat tinggal, makan dan transportasi. Dengan biaya pendidikan dan biaya hidup yang tinggi, orang tua merasa pesimis untuk mendukung kelanjutan anak ke perguruan tinggi.


(19)

Selanjutnya harapan orang tua akan lebih bersifat spesifik tergantung dari tujuan orang tua akan diarahkan kemana pendidikan untuk anak dan itu juga terlepas dari tingkat pendidikan orang tua serta faktor ekonomi yang turut mendukung dalam pendidikan anaknya. Banyaknya anak tidak melanjut ke perguruan tinggi sebagian besar terjadi di daerah Pedesaan. Sesuai dengan pendapat Kartono (1985) bahwa ada enam faktor-faktor anak tidak melanjutkan ke perguruan tinggi. Faktor-faktor tersebut adalah faktor eksternal yaitu persepsi orang tua yang rendah terhadap kelanjutan pendidikan tinggi, kondisi sosial ekonomi orang tua yang rendah, serta lingkungan masyarakat yang kurang mendukung dan faktor internal yaitu minat anak untuk memasuki perguruan tinggi yang rendah, motivasi anak untuk melanjut ke perguruan tinggi, dan intelegensi anak.

Berdasarkan hasil survey pendahuluan yang dilakukan di Desa Perkebunan Membang Muda Kecamatan Kualuh Hulu diketahui bahwa sebahagian besar masyarakat disana tidak bisa melanjutkan pendidikan anak sampai jenjang perguruan tinggi karena menurut mereka masuk perguruan tinggi itu sangat mahal, sedangkan penghasilan mereka pas – pasan . Penduduk bermata pencarian hanya sebagai karyawan dengan pendapatan yang tergolong rendah sampai menengah, dari kurun waktu 2008 – 2013 ada sekitar 105 orang siswa-siswi tamatan SLTA yang tidak melanjut ke perguruan tinggi, sedangkan yang melanjut ke perguruan tinggi sebanyak 40 orang. Berdasarkan hal tersebut maka

peneliti merasa perlu melakukan penelitian mengenai Persepsi Orang Tua

Terhadap Biaya Pendidikan Tinggi di Desa Perkebunan Membang Muda Kecamatan Kualuh Hulu.


(20)

B. Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah penelitian ini adalah persepsi masyarakat yang masih menganggap biaya pendidikan mahal oleh karena itu mereka takut menyekolahkan anak mereka sampai jenjang perguruan tinggi dan pentingnya pendidikan tinggi belum sepenuhnya disadari oleh sebagian masyarakat Indonesia. Bagi masyarakat umumnya pendidikan SMA dianggap sudah cukup dijadikan bekal untuk mencari pekerjaan, sehingga tidak ada antusias untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi setelah menamatkan pendidikan sekolah lanjutan tingkat atas.

Berdasarkan survei pendahuluan yang dilakukan di lokasi penelitian, di ketahui bahwa sebahagian besar penduduk bermata pencarian sebagai karyawan perkebunan dengan pendapatan yang tergolong rendah sampai menengah. Peneliti juga melihat masih banyak anak-anak tamatan SMA tidak melanjutkan ke perguruan tinggi.

C. Pembatasan Masalah

Agar lebih terarah dan sistematis, berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang ada, maka pembatasan dalam penelitian ini adalah dibatasi pada persepsi dan motivasi orang tua terhadap kelanjutan pendidikan tinggi.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka dalam penelitian ini dirumuskan masalah dalam bentuk pertanyaan antara lain :


(21)

1. Bagaimana persepsi orang tua terhadap biaya pendidikan tinggi di Desa Perkebunan Membang Muda

2. Bagaimana persepsi orang tua terhadap pentingnya pendidikan tinggi bagi

anak di Desa Perkebunan Membang Muda

3. Bagaimana Motivasi Orang Tua untuk melanjutkan pendidikan anak ke

perguruan tinggi di Desa Perkebunan Membang Muda. E. Tujuan penelitian

Sesuai dengan perumusan masalah, tujuan yang hendak dicapai penelitian ini sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui persepsi orangtua terhadap pengeluaran biaya pendidikan

di perguruan tinggi di Desa Perkebunan Membang Muda.

2. Untuk mengetahui persepsi orang tua terhadap pentingnya pendidikan tinggi

bagi anak di Desa Perkebunan Membang Muda

3. Untuk mengetahui Motivasi Orang Tua terhadap kelanjutan pendidikan anak

ke perguruan tinggi di Desa Perkebunan Membang Muda. F. Manfaat Penelitian

Dengan tercapainya tujuan penelitian di atas diharapkan hasil penelitian ini memiliki manfaat sebagai berikut :

1. Sebagai bahan masukan instansi terkait tentang kondisi ekonomi orang tua siswa dilokasi penelitian.

2. Sebagai masukan bagi orang tua khususnya masyarakat tentang pentingnya

pendidikan Di Perguruan Tinggi bagi masa depan anak mereka.

3. Sebagai bahan masukan penambah wawasan pengetahuan bagi peneliti dan


(22)

(23)

82

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN A.Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Persepsi orangtua terhadap biaya pendidikan tinggi yaitu kurang tepat, para orangtua dalam memperkirakan tentang biaya pendidikan tinggi ada yang melebihi kenyataan (over estimate) yaitu persepsi tentang biaya masuk ke perguruan tinggi negeri dan biaya uang kuliah/semester di perguruan tinggi negeri. Menurut para orangtua (70,8%) biaya pendidikan di perguruan tinggi termasuk kategori mahal, sebanyak 21,5% menjawab sedang dan 7,7% menjawab sangat mahal. Persepsi tentang biaya uang kuliah di PTN dan biaya hidup & penunjang sebaliknya dibawah kenyataan (under estimate) menurut orangtua, biaya uang kuliah di negeri tidak mahal (28,6%) demikian juga biaya hidup dianggap tidak tinggi (21,4%) sedangkan persepsi tentang biaya masuk PT umumnya 80% mendekati kenyataan.

2. Persepsi Orangtua terhadap pentingnya pendidikan tinggi bagi anak kurang baik. 60% para Orangtua menyatakan kurang setuju tentang pernyataan bahwa perguruan tinggi mewujudkan tenaga kerja yang professional dan terampil, tamatan perguruan tinggi mudah memperoleh pekerjaan, tamatan perguruan tinggi dapat mensejahterakan kehidupan anak dan adanya gelar akan lebih cepat mencari dan mendapatkan pekerjaan. Hal ini berarti


(24)

83

bahwa orangtua di Desa Perkebuan Membang Muda kurang tepat dalam mempersepsi pentingnya pendidikan tinggi bagi anak mereka.

3. Motivasi orangtua terhadap kelanjutan pendidikan anak ke perguruan tinggi dikategorikan kurang mendorong kelanjutan pendidikan anak, sekitar 63,1% jarang memberi motivasi untuk kelanjutan pendidikan anak sampai jenjang perguruan tinggi.

B. Saran

1. Bagi para lulusan perguruan tinggi yang ada di desa Perkebunan Membang Muda hendaknya dapat bekerjasama dalam memberikan motivasi dan mensosialisasikan kepada masyarakat tentang biaya pendidikan di perguruan tinggi dan pentingnya pendidikan tinggi dan para orangtua seharusnya jangan takut untuk mengkuliahkan anak-anaknya ke perguruan tinggi karena pemerintah sudah memberikan dana kepada anak yang kurang mampu dan berprestasi melalui program bidik misi dan beasiswa. 2. Pendidikan tinggi sangat penting bagi masa depan anak, terlebih lagi pada

zaman sekarang ini, maka kepada semua siswa-siswi yang saat ini masih duduk dibangku sekolah sebaiknya setelah tamat SMA harus melanjutkan pendidikan hingga perguruan tinggi supaya mampu bersaing di dunia kerja.

3. Kepada setiap orangtua yang memiliki anak usia sekolah agar memotivasi anaknya untuk semankin semangat belajar di sekolah maupun diluar sekolah agar setelah tamat SMA dapat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.


(25)

(26)

83

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu dan Uhbiyati, Nur.2007. Ilmu Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta. Kabupaten Labuhanbatu Utara, Kualuh Hulu Dalam Angka. 2011. Aek Kanopan :

BPS.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.2003. Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional (USPN) No. 20 Tahun 2003. Jakarta : Depdikbud.

Harlena, 2011. Persepsi Tentang Pendidikan Hubungannya Dengan Minat Melanjutkan Pendidikan Anak Ke Perguruan Tinggi di Desa Aman Damai Kecamatan Grapit Kabupaten Langkat. Skripsi. Medan : Jurusan Pendidikan Geografi FIS - Unimed.

Hutapea. 2011. Studi Tentang Faktor Faktor Penyebab Anak Putus Sekolah di Kelurahan Tualang Kecamatan Padang Hulu Kota Tebing Tinggi.

Kartono. 1995. Bimbingan Belajar di SMA di Perguruan Tinggi. Raja Grafindo Persada.

Kusuma. 2011. Faktor-Faktor penyebab terjadinya angka putus Sekolah Tingkat SD/ sederajat dan SMP/sederajat di Kecamatan Tanjung Tiram Kabupaten Batubara. Skripsi. Medan: Jurusan Pendidikan Geografi FIS - UNIMED. Panjaitan. 2008. Faktor-faktor yang Melatarbelakangi Siswa/i Tidak Melanjutkan

Pendidikan ke Perguruan Tinggi Di Desa Pinang Damai Kecamatan Torgamba Kabupaten Labuhan Batu. Skripsi. Medan: Jurusan Pendidikan Geografi FIS - Unimed.

Rakhmat, Jalaluddin. Psikologi Komunikasi. Bandung : Remaja Rosda Karya. Sardiman. 2005. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Raja Grafinda. Sitompul. 2003. Persepsi Orang Tua Tentang Pendidikan Anak di Desa Sampali Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang. Skripsi. Medan: Jurusan Pendidikan Geografi FIS - Unimed.

Suhardian, dkk. 2012. Ekonomi dan Pembiayaan Pendidikan. Bandung : Alfabeta. Lubis. 2003. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kelanjutan Pendidikan Anak ke

Perguruan Tinggi di Desa Sampali Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang. Skripsi. Jurusan Pendidikan Geografi FIS - Unimed.


(27)

84

Suriawati. 2012. Faktor-faktor Penyebab Terjadinya Anak Putus Sekolah di Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Tanjung Jabung Barat Provinsi Jambi. Skripsi. Medan: Jurusan Pendidikan Geografi FIS - Unimed.

Wahab. 2004. Psikologi Suatu Pengantar. Jakarta: Kencana.

Walgito. 2004. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi Yogyakarta Angket.

Nadeak. 2012. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Siswa Tamatan SMA Tidak Melanjut ke Perguruan Tinggi di Desa Laumil Kecamatan Tigalingga Kabupaten Dairi. Skripsi. Medan: Jurusan Pendidikan Geografi FIS - Unimed.

http://anggunnov.blogspot.com/2012/01/makalah-penyebab-banyaknya-lulusan slta.html diakses pada tanggal 20 Oktober 2013.

http://eprints.uny.ac.id/7998/3/bab%202%20-%2007404241041.pdf biaya pendidikan diakses pada tanggal 22 Mei 2013.

http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/3/jtptunimus-gdl-s1-2007-adynyototr-135-3-bab2.pdf motivasi diakses pada tanggal 30 Mei 2013.s


(1)

(2)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN A.Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Persepsi orangtua terhadap biaya pendidikan tinggi yaitu kurang tepat, para orangtua dalam memperkirakan tentang biaya pendidikan tinggi ada yang melebihi kenyataan (over estimate) yaitu persepsi tentang biaya masuk ke perguruan tinggi negeri dan biaya uang kuliah/semester di perguruan tinggi negeri. Menurut para orangtua (70,8%) biaya pendidikan di perguruan tinggi termasuk kategori mahal, sebanyak 21,5% menjawab sedang dan 7,7% menjawab sangat mahal. Persepsi tentang biaya uang kuliah di PTN dan biaya hidup & penunjang sebaliknya dibawah kenyataan (under estimate) menurut orangtua, biaya uang kuliah di negeri tidak mahal (28,6%) demikian juga biaya hidup dianggap tidak tinggi (21,4%) sedangkan persepsi tentang biaya masuk PT umumnya 80% mendekati kenyataan.

2. Persepsi Orangtua terhadap pentingnya pendidikan tinggi bagi anak kurang baik. 60% para Orangtua menyatakan kurang setuju tentang pernyataan bahwa perguruan tinggi mewujudkan tenaga kerja yang professional dan terampil, tamatan perguruan tinggi mudah memperoleh pekerjaan, tamatan perguruan tinggi dapat mensejahterakan kehidupan anak dan adanya gelar akan lebih cepat mencari dan mendapatkan pekerjaan. Hal ini berarti


(3)

bahwa orangtua di Desa Perkebuan Membang Muda kurang tepat dalam mempersepsi pentingnya pendidikan tinggi bagi anak mereka.

3. Motivasi orangtua terhadap kelanjutan pendidikan anak ke perguruan tinggi dikategorikan kurang mendorong kelanjutan pendidikan anak, sekitar 63,1% jarang memberi motivasi untuk kelanjutan pendidikan anak sampai jenjang perguruan tinggi.

B. Saran

1. Bagi para lulusan perguruan tinggi yang ada di desa Perkebunan Membang Muda hendaknya dapat bekerjasama dalam memberikan motivasi dan mensosialisasikan kepada masyarakat tentang biaya pendidikan di perguruan tinggi dan pentingnya pendidikan tinggi dan para orangtua seharusnya jangan takut untuk mengkuliahkan anak-anaknya ke perguruan tinggi karena pemerintah sudah memberikan dana kepada anak yang kurang mampu dan berprestasi melalui program bidik misi dan beasiswa. 2. Pendidikan tinggi sangat penting bagi masa depan anak, terlebih lagi pada

zaman sekarang ini, maka kepada semua siswa-siswi yang saat ini masih duduk dibangku sekolah sebaiknya setelah tamat SMA harus melanjutkan pendidikan hingga perguruan tinggi supaya mampu bersaing di dunia kerja.

3. Kepada setiap orangtua yang memiliki anak usia sekolah agar memotivasi anaknya untuk semankin semangat belajar di sekolah maupun diluar sekolah agar setelah tamat SMA dapat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.


(4)

(5)

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu dan Uhbiyati, Nur.2007. Ilmu Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta. Kabupaten Labuhanbatu Utara, Kualuh Hulu Dalam Angka. 2011. Aek Kanopan :

BPS.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.2003. Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional (USPN) No. 20 Tahun 2003. Jakarta : Depdikbud.

Harlena, 2011. Persepsi Tentang Pendidikan Hubungannya Dengan Minat Melanjutkan Pendidikan Anak Ke Perguruan Tinggi di Desa Aman Damai

Kecamatan Grapit Kabupaten Langkat. Skripsi. Medan : Jurusan

Pendidikan Geografi FIS - Unimed.

Hutapea. 2011. Studi Tentang Faktor Faktor Penyebab Anak Putus Sekolah di Kelurahan Tualang Kecamatan Padang Hulu Kota Tebing Tinggi.

Kartono. 1995. Bimbingan Belajar di SMA di Perguruan Tinggi. Raja Grafindo Persada.

Kusuma. 2011. Faktor-Faktor penyebab terjadinya angka putus Sekolah Tingkat SD/ sederajat dan SMP/sederajat di Kecamatan Tanjung Tiram Kabupaten

Batubara. Skripsi. Medan: Jurusan Pendidikan Geografi FIS - UNIMED.

Panjaitan. 2008. Faktor-faktor yang Melatarbelakangi Siswa/i Tidak Melanjutkan Pendidikan ke Perguruan Tinggi Di Desa Pinang Damai Kecamatan

Torgamba Kabupaten Labuhan Batu. Skripsi. Medan: Jurusan Pendidikan

Geografi FIS - Unimed.

Rakhmat, Jalaluddin. Psikologi Komunikasi. Bandung : Remaja Rosda Karya. Sardiman. 2005. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Raja Grafinda. Sitompul. 2003. Persepsi Orang Tua Tentang Pendidikan Anak di Desa Sampali

Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang. Skripsi. Medan:

Jurusan Pendidikan Geografi FIS - Unimed.

Suhardian, dkk. 2012. Ekonomi dan Pembiayaan Pendidikan. Bandung : Alfabeta. Lubis. 2003. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kelanjutan Pendidikan Anak ke

Perguruan Tinggi di Desa Sampali Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten


(6)

Suriawati. 2012. Faktor-faktor Penyebab Terjadinya Anak Putus Sekolah di Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Tanjung Jabung Barat Provinsi

Jambi. Skripsi. Medan: Jurusan Pendidikan Geografi FIS - Unimed.

Wahab. 2004. Psikologi Suatu Pengantar. Jakarta: Kencana.

Walgito. 2004. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi Yogyakarta Angket.

Nadeak. 2012. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Siswa Tamatan SMA Tidak Melanjut ke Perguruan Tinggi di Desa Laumil Kecamatan Tigalingga

Kabupaten Dairi. Skripsi. Medan: Jurusan Pendidikan Geografi FIS -

Unimed.

http://anggunnov.blogspot.com/2012/01/makalah-penyebab-banyaknya-lulusan slta.html diakses pada tanggal 20 Oktober 2013.

http://eprints.uny.ac.id/7998/3/bab%202%20-%2007404241041.pdf biaya pendidikan diakses pada tanggal 22 Mei 2013.

http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/3/jtptunimus-gdl-s1-2007-adynyototr-135-3-bab2.pdf motivasi diakses pada tanggal 30 Mei 2013.s