PERBEDAAN HASIL BELAJAR PENGENALAN KONSEP DASAR ELEKTRONIKA (PKDE) ANTARA SISWA YANG DIAJAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KONVENSIONAL PADA SISWA KELAS X TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN (TKJ)

(1)

ABSTRAK

Irfanul Luthfi NIM 509331021, Perbedaan Hasil Belajar Pengenalan Konsep Dasar Elektronika (PKDE) Antara Siswa Yang Diajar Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) Dengan Model Pembelajaran Konvensional.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan hasil belajar pengenalan konsep dasar elektronika (PKDE) antara siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together (NHT) dengan model pembelajaran konvensional pada siswa kelas X Teknik Komputer Jaringan di SMK Negeri 1 Air Putih Tahun Pembelajaran 2015/2016. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh Siswa kelas X Teknik Komputer Jaringan di SMK Negeri 1 Air Putih. Populasi penelitian ini sebanyak 68 orang siswa. Jumlah sampel penelitian ini diambil dari seluruh populasi yang ada yaitu sebanyak 68 orang siswa.

Data penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan tes, dimana data penelitian ini diperoleh melalui tes untuk mengetahui kemampuan siswa setelah pelaksanaan perlakuan. Instrumen penelitian ini diuji coba di SMK Negeri 1 Air Putih. Validitas Instrumen penelitian hasil uji coba dianalisis dengan rumus point biseral. Reliabilitas instrumen tes diuji dengan rumus KR-20 dan diperoleh nilai r11 = 0,886 yang dikategorikan sangat tinggi. Hasil analisis rata-rata model pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Head Togheter (NHT) sebesar 26,76 dan memiliki standar deviasi 4,06 sedangkan model pembelajaran konvensional sebesar 21,67 dan memiliki standar deviasi 3,96. Melalui uji Chi-Kuadrat diketahui nilai χ2

hitung model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Togheter (NHT) adalah 7,44 dan χ2hitung model pembelajaran konvensional adalah 10,35 dengan masing-masing χ2

tabel adalah 11,071 yang menunjukkan bahwa χ2

hitung < χ2tabel menunjukkan bahwa kedua kelompok data berdistribusi Normal. Berdasarkan pengujian hipotesis melalui kedua Model pembelajaran diperoleh thitung = 5,22 dan ttabel = 1,67, maka diperoleh thitung > ttabel atau 5,22 > 1,67 dimana hasil ini menunjukkan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Togheter (NHT) lebih baik dari model pembelajaran konvensional.


(2)

i

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang diberi judul “Perbedaan Hasil Belajar Pengenalan Konsep Dasar Elektronika (PKDE) Antara Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) Dengan Pembelajaran Konvensional Pada Siswa Kelas X Teknik Komputer Dan Jaringan (TKJ) SMK Negeri 1 Air Putih Tahun Pembelajaran 2015/2016”. Dengan lancar. Skripsi ini merupakan persyaratan yang diajukan untuk memenuhi syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, antara lain kepada yang terhormat :

1. Bapak Dr. Asahan Pasaribu,S.T,M.Pd., selaku Dosen Pembimbing, yang telah banyak memberikan arahan, bimbingan, dan ilmunya kepada penulis sehingga penulisan proposal skripsi ini dapat terlaksana dengan baik.

2. Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Teknik UNIMED.

3. Bapak Dr. Baharuddin, M.Pd, selaku ketua jurusan Pendidikan Teknik Elektro Fakultas Teknik UNIMED.

4. Bapak, Dr. Salman Bintang, M.Pd.selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Teknik Elektro Fakultas Teknik UNIMED.

5. Bapak Drs. Muswardi selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Air Putih, yang telah mengijinkan penulis untuk melakukan penelitaian di sekolah tersebut. 6. Ibu Uli Damanik,S.Pd , selaku guru mata pelajaran Pengenalan Konsep Dasar

Elektronika SMK Negeri 1 Air Putih.

7. Teristimewa buat Ayahanda tercinta Aman dan Ibunda tercinta Sariwana, serta keluarga yang senantiasa memberikan dukungan dan doa yang tiada


(3)

ii

hentinya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik.

8. Bang Fihry selaku orang yang selalu membantu mahasiswa dalam mengurus administrasi di Jurusan Pendidikan Teknik Elektro UNIMED.

9. Rekan-rekan mahasiswa jurusan Pendidikan Teknik Elektro khususnya stambuk 2009 yaitu Zoelkarnaen, Reza Agam, Himawan Susanto, Reza Sahnan, Syakban, Teguh Maulana, dan rekan-rekan lainnya terima kasih buat dukungan dan motivasi yang telah kalian berikan.

10.Seluruh Keluarga tercinta yang selalu memberikan motivasi dan dukungan agar menyelasaikan study ini.

11.Rekan-rekan mahasiswa Fakultas Teknik Jurusan Pendidikan Teknik Elektro, terus berjuang untuk menyelesaikan studi pendidikan ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak terdapat kesalahan di dalam penulisan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan skripsi ini dimasa mendatang. Akhir kata saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang ikut serta membantu saya dalam penyusunan skripsi ini.

Medan, Juli 2016

Irfanul Luthfi NIM. 509331021


(4)

iii DAFTAR ISI ABSTRAK

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR GAMBAR ... v

DAFTAR TABEL ... vi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 7

C. Pembatasan Masalah ... 8

D. Perumusan Masalah ... 8

E. Tujuan Penelitian ... 9

F. Manfaat Penelitian ... 10

BAB II KERANGKA TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS ... 11

A. Kerangka Teoretis ... 11

1. Hasil Belajar ... 2. Pengenalan Konsep Dasar Elektronika (PKDE) ... 15

3. Hakikat Model Pembelajaran ... 23

a. Model Pembelajaran Kooperatif ... 24

1. Model Pembelajaran Konvensional ... 30

2. Model Pembelajaran Numbered-Head-Together (NHT) ... 35

3. Perbedaan Kelompok Belajar Kooperatif Tipe NHT dengan kelompok Belajar Konvensional ... 40

B. Kerangka Berpikir ... 41

C. Hasil Penelitian yang Relevan terkait model pembelajaran NHT 44 D. Hipotesis Penelitian ... 45

BAB III METODE PENELITIAN ... 46


(5)

iv

B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 46

C. Variabel Penelitian ... 47

D. Defenisi Operasional ... 47

E. Rancangan Penelitian ... 48

F. Prosedur Pelaksanaan Penelitian ... 49

G. Instrumen Penelitian ... 49

H.Teknik Analisa Data ... 50

BAB IV HASIL PENELITIAN ... 54

A. Deskripsi Data Penelitian ... 54

B. Uji Persyaratan Analis ... 57

C. Pengujian Hipotesis ... 59

D. Temuan Penelitian ... 60

E. Pembahasan Hasil Penelitian ... 60

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ... 64

A. Kesimpulan ... 64

B. Implikasi ... 64

C. Saran ... 65

DAFTAR PUSTAKA ... 67 LAMPIRAN


(6)

vi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Bentuk Kurikulum Menguasai Teori Dasar Elektronika ... 17 Tabel 2.2 Perbedaan kelompok belajar kooperatif tipe NHT dan kelompok

belajar konvensional ... 40 Tabel 3.1 Kisi-kisi Tes Hasil Belajar PKDE ... 51 Tabel 4.1 Rangkuman Hasil Analisa Data Rata-Rata Dan Standart Deviasi

dari Kedua Model Pembelajaran ... 54 Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Data Tes Akhir Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe NHT ... 55 Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Data Tes Akhir Model Pembelajaran

Konvensional ... 57 Tabel 4.4 Ringkasan Hasil Analisa Normalitas Setiap Variabel Penelitian . 58 Tabel 4.5 Ringkasan Hasil Analisa Homogenitas Setiap Variabel

Penelitian ... 58 Tabel 4.6 Ringkasan Hasil Perhitungan thitung dari masing-masing


(7)

v

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Halaman Kerja Powerpoint ... 32

Gambar 2.2 Slide Pertama ... 33

Gambar 2.3 Slide dengan Background ... 33

Gambar 2.4 Slide dengan pengaturan Animation Schemes ... 34

Gambar 2.5 Slide dengan pengaturan Costum Animation ... 34

Gambar 2.6 New Slide ... 35

Gambar 2.7 Package for CD ... 35

Gambar 2.8 Diagram Kerangka Berpikir ... 44

Gambar 3.1 Bagan Penelitian ... 49

Gambar 4.1 Histogram Distribusi Frekuensi Data Hasil Belajar Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT ... 56

Gambar 4.2 Histogram Distribusi Frekuensi Data Hasil Belajar Model Pembelajaran Konvensional ... 57


(8)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Silabus

Lampiran 2. RPP ( Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) Model NHT Lampiran 3. RPP ( Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) Model

Konvensional Lampiran 4. Program Smester

Lampiran 5. Perhitungan Validitas Uji Coba Instrumen Test Lampiran 6. Perhitungan Reliabilitas Test

Lampiran 7. PreTest Test Hasil Belajar PKDE Lampiran 8. PostTest Test Hasil Belajar PKDE Lampiran 9. Perhitungan Indeks Deskriminasi (D) Lampiran 10.Perhitungan Indeks Kesukaran Soal (P)

Lampiran 11.Perhitungan Harga Rata-Rata Standard Deviasi Dan Varians Dari Data Kelompok Penelitian (Pretest)

Lampiran 12.Perhitungan Rata-Rata Dan Standarad Deviasi Data Test Akhir Pada Model Pembelajaran Numberead Head Together Lampiran 13.Perhitungan Rata-Rata Dan Standarad Deviasi Data Test

Akhir Pada Model Pembelajaran Konvensional

Lampiran 14.Uji Normalitas Sebaran Data Masing-Masing Variabel Lampiran 15.Perhitungan Uji Hipotesis Penelitian

Lampiran 16.Rentang Hasil Belajar Pengenalan Konsep Dasar Elektronika (PKDE) Yang Diajar Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together Lampiran 17.Lampiran Hasil Olah Data Excel

Lampiran 18.Dokumentasi

Lampiran 19.Penugasan Dosen Pembimbing Skripsi Lampiran 20.Permohonan Izin Observasi

Lampiran 21.Surat Keterangan Observasi

Lampiran 22.Permohonan Ijin Uji Coba Instrumen Lampiran 23.Surat Keterangan Ijin Uji Coba Instrumen


(9)

x Lampiran 24.Permohonan Ijin Penelitian Lampiran 25.Surat Keterangan Penelitian


(10)

1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

SMK Negeri 1 Air Putih merupakan salah satu SMK Negeri yang berada di Kabupaten Batu Bara. SMK Negeri 1 Air Putih memiliki beberapa jurusan keteknikan yang salah satunya adalah jurusan teknik komputer dan jaringan (TKJ).

Pengenalan Konsep Dasar Elektronika (PKDE) adalah salah satu kompetensi yang diberikan di SMK Negeri 1 Air Putihjurusan Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ). Materi PKDE yang diajarkan berkaitan dengan pemaparan dan penjelasan mengenai teori dasar elektronika.

Dari hasil pra observasi yang dilakukan di SMK Negeri 1 Air Putih bahwa hasil belajar siswa masih jauh dari yang diharapkan. Hasil perolehan nilai dari evaluasi yang diadakan sekolah menunjukkan masih rendahnya penguasaan siswa terhadap materi yang diajarkan yaitu : dengan rata-rata nilai 65. Untuk mengatasi nilai yang rendah tersebut, dilakukan ujian ulang (remedial) khususnya terhadap siswa yang belum mencapai nilai yang diharapkan.

Mutu pendidikan yang rendah sering dikaitkan dengan kemampuan guru dalam mengelola proses belajar dan mengajar. Djamarah (2005:1) : Guru adalah unsur manusiawi dalam pendidikan. Guru adalah figur manusia sumber yang menempati posisi dan memegang peranan penting dalam pendidikan. Ketika semua orang mempersoalkan masalah dunia pendidikan, figur guru mesti terlibat dalam agenda pembicaraan, terutama yang menyangkut persoalan pendidikan


(11)

2

formal di sekolah. Hal itu tidak dapat disangkal, karena lembaga pendidikan formal adalah dunia kehidupan guru. Sebagian besar waktu guru ada di sekolah, sisanya ada di rumah dan masyarakat.

Untuk itu, guru hendaknya dapat menerapkan model-model mengajar sehingga dengan model mengajar yang bervariasi dapat membantu siswa dalam belajar dan dapat menimbulkan motivasi belajar pada siswa sehingga siswa aktif melakukan kegiatan yang diperlukan agar dapat menguasai materi yang diberikan. Dalam menerapkan model mengajar, juga harus diperhatikan apakah dengan penerapan model itu, pengajaran lebih efektif dan efesien. Agar siswa dapat belajar dengan baik, maka metode mengajar harus diusahakan yang setepat, efesien dan efektif mungkin.

Pengajaran dengan model konvensional, guru berdiri di depan kelas mendominasi semua kegiatan belajar mengajar di sekolah. Siswa hanya sebagai penerima pelajaran dengan cara pasif. Dari segi guru, banyak guru yang mengajar hanya dengan model ceramah saja sehingga siswa menjadi bosan, mengantuk, pasif dan hanya mencatat saja (Slameto, 2003:65). Tugas guru seharusnya mengusahakan dengan berbagai cara agar konsep-konsep pada pelajaran tersebut dimengerti siswa dengan baik. Dengan tujuan agar siswa dapat menerapkan konsep-konsep yang telah dipelajari dalam kehidupannya sehari-hari, sehingga ada manfaat yang diperoleh siswa dari proses kegiatan belajar mengajar di sekolah. Pengajaran yang terfokus pada guru menyebabkan siswa kurang mandiri dan membatasi daya kreativitas siswa dalam pembelajaran konsep-konsep PKDE.


(12)

3

Untuk mengatasi kesulitan yang dapat meyebabkan rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran PKDE, model pembelajaran konvensional yang biasanya merupakan ceramah dengan menggunakan papan tulis perlu diganti dengan menggunakan presentasi yang menggunakan program powerpoint, powerpoint merupakan salah satu program aplikasi yang dikeluarkan oleh Microsoft. Dengan menggunakan program ini, diharapkan siswa lebih tertarik untuk mengikuti pelajaran. Oleh karena itu dalam penelitian ini dibandingkan pembelajaran powerpoint konvensional dengan model pembelajaran cooperative learning. Menurut Lie (2002:30) : Model pembelajaran kooperatif ini merupakan model pembelajaran yang dikembangkan atas dasar teori bahwa siswa akan lebih mudah menemukan dan memaknai konsep-konsep yang sulit apabila siswa dapat mendiskusikan masalah-masalah itu dengan temannya, pembelajaran kooperatif menerapkan pembelajaran secara kelompok dan menekankan pentingnya kerjasama.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran oleh rekan sebaya (Peer Teaching) melalui pembelajaran kooperatif ternyata lebih efektif daripada pembelajaran oleh pengajar.

Pembelajaran kooperatif memiliki dampak yang positif terhadap siswa yang rendah hasil belajarnya, karena dapat meningkatkan motivasi siswa yang rendah hasil belajarnya dan penyimpanan materi pelajaran yang lebih lama

Ada beberapa jenis tipe model pembelajaran kooperatif salah satu tipe yaitu Numbered Head Together (NHT). NHT merupakan pendekatan struktur informal dalam cooperative learning. Menurut Kagan dalam Sitti Maesuri


(13)

4

(2002 : 11): NHT merupakan struktur sederhana dan terdiri atas 4 tahap yang digunakan untuk mereview fakta-fakta dan informasi dasar yang berfungsi untuk mengatur interaksi para siswa.

Pendekatan NHT adalah suatu model pembelajaran yang lebih melibatkan banyak siswa dalam menelaah materi dalam suatu pelajaran dan mengecek pemahaman siswa tentang isi pelajaran tersebut. Dalam pembelajaran ini kelas dibagi menjadi kelompok-kelompok belajar yang terdiri dari siswa-siswa yang bekerja sama dalam suatu perencanaan kegiatan. Dalam pembelajaran setiap anggota kelompok diharapkan dapat saling bekerja sama dan tanggung jawab baik kepada dirinya sendiri maupun kelompoknya. Dalam pembelajaran ini akan lebih meningkatkan kerja sama antar siswa.

Ada beberapa manfaat pada model pembelajaran kooperatif tipe NHT terhadap siswa yang hasil belajar rendah yang dikemukakan oleh Lundgren dalam Ibrahim (2000: 18), antara lain adalah :

1. Rasa harga diri menjadi lebih tinggi 2. Memperbaiki kehadiran

3. Penerimaan terhadap individu menjadi lebih besar 4. Perilaku mengganggu menjadi lebih kecil

5. Konflik antara pribadi berkurang 6. Pemahaman yang lebih mendalam


(14)

5

Hasil belajar lebih tinggi Kelebihan NHT

 Terjadinya interaksi antara siswa melalui diskusi/siswa secara bersama dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi.

 Siswa pandai maupun siswa lemah sama-sama memperoleh manfaat melalui aktifitas belajar kooperatif.

 Dengan bekerja secara kooperatif ini, kemungkinan konstruksi pengetahuan akan manjadi lebih besar/kemungkinan untuk siswa dapat sampai pada kesimpulan yang diharapkan.

 Dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk menggunakan keterampilan bertanya, berdiskusi, dan mengembangkan bakat kepemimpinan.

Kelemahan NHT

 Siswa yang pandai akan cenderung mendominasi sehingga dapat menimbulkan sikap minder dan pasif dari siswa yang lemah.

 Proses diskusi dapat berjalan lancar jika ada siswa yang sekedar menyalin pekerjaan siswa yang pandai tanpa memiliki pemahaman yang memadai. Pengelompokkan siswa memerlukan pengaturan tempat duduk yang berbeda-beda serta membutuhkan waktu khusus.

Menurut hasil penelitian Jimmi mengenai model NHT hasil analisis rata-rata model pembelajaran kooperatif tipe NHT sebesar 26,76 dan memiliki standar


(15)

6

deviasi 4,06 sedangkan model pembelajaran konvensional berbasis animasi powerpoint sebesar 21,67 dan memiliki standar deviasi 3,96

Untuk itu dilakukan penelitian terhadap hasil belajar PKDE terhadap siswa kelas X bidang keahlian teknik komputer dan jaringan SMK Negeri 1 Air Putih yang dilakukan dengan menerapkan suatu model pembelajaran koorperatif tipe NHT yaitu dengan cara mengelompokkan siswa ke dalam suatu kegiatan pembelajaran, memberikan suatu pokok pembahasan untuk didiskusikan bersama dengan teman kelompoknya, dan menemukan sendiri jawaban dari permasalahan yang diberikan, untuk melihat sejauh mana tingkat keberhasilan siswa terhadap nilai belajar PKDE mereka.

Dengan bertitik tolak pada latar belakang masalah di atas, maka akan dilakukan kegiatan penelitian yang berjudul: “Perbedaan Hasil Belajar Pengenalan Konsep Dasar Elektronika (PKDE) Antara Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) Dengan Pembelajaran Konvensional Pada Siswa Kelas X Teknik Komputer Dan Jaringan (TKJ) SMK Negeri 1 Air Putih Tahun Pembelajaran 2015/2016”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasikan beberapa masalah, yaitu:

1. Mengapa hasil belajar pengenalan konsep dasar elektronika (PKDE) siswa kelas X TKJ SMK Negeri 1 Air Putih rendah?


(16)

7

2. Sejauh mana efektifitas penggunaan model pembelajaran pada mata pelajaran pengenalan konsep dasar elektronika (PKDE) siswa kelas X TKJ SMK Negeri 1 Air Putih?

3. Model pembelajaran apakah yang lebih efektif digunakan pada proses belajar dan mengajar pengenalan konsep dasar elektronika (PKDE) siswa kelas X TKJ SMK Negeri 1 Air Putih?

4. Apakah penggunaan model pembelajaran tipe NHT dapat meningkatkan hasil belajar pengenalan konsep dasar elektronika (PKDE) siswa kelas X TKJ SMK Negeri 1 Air Putih?

5. Apakah penggunaan model pembelajaran konvensional dapat meningkatkan hasil belajar pengenalan konsep dasar elektronika (PKDE) siswa kelas X TKJ SMK Negeri 1 Air Putih?

6. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar pengenalan konsep dasar elektronika (PKDE) antara siswa yang diajar dengan model pembelajaran tipe NHT dengan model pembelajaran konvensional pada siswa kelas X TKJ SMK Negeri 1 Air Putih?

C. Pembatasan Masalah

Agar penelitian ini terlaksana dengan baik dan maksimal, terarah dan efektif, penelitian ini dibatasi pada lingkup perbedaan hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) dan siswa yang diajar dengan model pembelajaran konvensional pada pelajaran pengenalan konsep dasar elektronika siswa kelas X TKJ SMK Negeri 1


(17)

8

Air Putih tahun pembelajaran 2015/2016 pada standar kompetensi pengenalan konsep dasar elektronika (PKDE).

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan pembatasan masalah di atas, yang menjadi rumusan masalah yaitu:

1. Bagaimana gambaran hasil belajar pengenalan konsep dasar elektronika (PKDE) siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT ?

2. Bagaimana gambaran hasil belajar pengenalan konsep dasar elektronika (PKDE) siswa yang diajar dengan model pembelajaran konvensional ? 3. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar pengenalan konsep dasar

elektronika (PKDE) antara siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan model pembelajaran konvensional pada siswa kelas X TKJ SMK Negeri 1 Air Putih?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan uraian perumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan:

1. Untuk mengetahui hasil belajar pengenalan konsep dasar elektronika (PKDE) siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT ?


(18)

9

2. Untuk mengetahui hasil belajar pengenalan konsep dasar elektronika (PKDE) siswa yang diajar dengan model pembelajaran konvensional? 3. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar pengenalan konsep dasar

elektronika (PKDE) antara siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan model pembelajaran konvensional ?

F. Manfaat Penelitian

Dengan tercapainya tujuan penelitian di atas dapat diperoleh manfaat penelitian sebagai berikut:

1. Sebagai bahan alternatif pembelajaran untuk memilih model pembelajaran. 2. Sebagai informasi kepada kepala sekolah dan guru dalam pemilihan metode mengajar yang dapat meningkatkan hasil belajar di SMK Negeri 1 Air Putih.

3. Sebagai bahan studi banding untuk melakukan penelitian lanjutan terhadap variabel-variabel yang relevan.

Dari Hasil Penelitian ini diharapkan bermanfaat kepada berbagai pihak, antara lain yaitu :

1. Bagi Sekolah

Sebagai bahan referensi bagi sekolah untuk meningkatkan keterampilan mengajar guru dengan menggunakan model pembelajaran NHT khususnya pada mata pelajaran PKDE.


(19)

10

Dapat menggunakan model pembelajaran NHT dalam proses belajar mengajar, khususnya pada materi PKDE. Dan Siswa ikut terlibat secara langsung pada proses pembelajaran.

3. Bagi Peneliti

Sebagai masukan bagi peneliti dalam kemampuan untuk menggunakan model pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa.


(20)

64

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada Bab IV, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Skor rata-rata hasil belajar Pengenalan Konsep Dasar Elektronika pada pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Togheter (NHT) sebesar 26,76 dan skor rata-rata siswa pada pembelajaran konvensional sebesar 21,67

2. Terdapat perbedaan hasil belajar Pengenalan Konsep Dasar Elektronika antara siswa yang diajar pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Togheter dibandingkan dengan pembelajaran konvensional di Kelas X TKJ SMK Negeri 1 Air Putih tahun pembelajaran 2015/2016 sebesar 5,24 B. Implikasi

1. Implikasi terhadap pembelajaran Pengenalan Konsep Dasar Elektronika Temuan penelitian berdasarkan skor rata-rata pembelajaran menggunakan model pembelajaran NHT memiliki hasil belajar yang lebih tinggi dari pembelajaran konvensional dalam Pengenalan Konsep Dasar Elektronika. Ini menunjukkan bahwa pembelajaran dengan NHT lebih baik diterapkan daripada pembelajaran konvensional. Penerapan model pembelajaran NHT pada kompetensi Pengenalan Konsep Dasar Elektronik berimplikasi terhadap kemampuan siswa dalam belajar PKDE


(21)

65

Penerapan pembelajaran NHT menuntut perubahan peran guru, yaitu : a. Cara pandang terhadap siswa

Dalam pembelajaran NHT siswa tidak lagi berperan sebagai penerima pengetahuan secara pasif melainkan menjadi aktif dalam pembelajaran.

Implikasi pembelajaran NHT membuat siswa lebih aktif dalam mencari jawaban dari masalah yang dihadapi serta merumuskan kesimpulannya sehingga siswa mengetahui sendiri apa yang ia perlukan dalam pengalaman yang baru.

b. Manajemen Pembelajaran

Dalam membuat suasana yang nyaman dalam pembelajaran, guru hendaknya mengambil posisi sebagai fasilitator dan mediator pembelajaran. Sehingga siswa dapat dengan bebas dan luas mengemukakan gagasan dan argumentasinya.

C. Saran

1. Saran Kepada Kepala sekolah

- Dalam mendukung pembelajaran yang baik, sebaiknya kepala sekolah melengkapi segala sarana-sarana yang menunjang kegiatan pembelajaran tersebut.

- Hendaknya Kepala Sekolah memberikan himbauan kepada Guru-guru untuk menguasai lebih dari satu model pembelajaran


(22)

66

- Hendaknya guru-guru dapat mengusai beberapa model pembelajaran - Hendaknya guru lebih memberikan waktu kepada siswa untuk

berdiskusi

- Hendaknya guru memberikan penghargaan kepada siswa-siswa yang dapat memecahkan permasalahan yang ada.

- Dalam membuat kelompok pembelajaran, hendaknya guru memperhatikan keseragaman kelompok agar hasil diskusi dapat lebih baik

3. Saran kepada Peneliti yang lain

- Agar dapat melakukan penelitian lanjutan terhadap variabel-variabel yang relevan

- Agar memperhatikan kesetaraan kemampuan awal kelompok-kelompok yang teliti


(23)

67

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2003). Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktek). Jakarta: Rineka Cipta.

Azizah, Bahriyatul (2006). Studi Komparasi Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Dan Metode Konvensional Pokok Bahasan Jurnal Khusus Sebagai Upaya Meningkatkan Hasil Belajar. Semarang: Universitas Negeri Semarang.

Chandra, Agus. (2009). Perbedaan Pembelajaran Kooperatif dan Pembelajaran Konvensional. Surabaya: University Press.

Djamarah, Syaiful Bahri. (2005). Guru dan Anak Didik. Jakarta: Rineka Cipta. Jhon W, Santrock. (2004). Psikologi Pendidikan. Kencana, Edisi Ke-2.

Ibrahim, M, dkk. (2000). Pembelajaran Kooperatif. Surabaya : University Press. Kagan. (2000). Cooperative Learning Structure. Numbered Heads Together,

(Online),(http://Alt.Red/clnerwork/numbered.htm, diakses 22 April 2010). Lie, A. (2002). Cooperative Learning. Jakarta: Grasindo.

Nasution, S. (2003). Berbagai pendekatan Dalam Proses Belajar dan Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara.

Nur, Muhammad. (2005). Pembelajaran Koopertif. Surabaya: Pusat Sains dan Matematika Sekolah UNESA.

Sabri, A. (2007). Strategi Belajar Mengajar dan Microteaching. Ciputat : Quantum Teaching.

Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta.

Sudjana, Nana. (1992). Metode Statistik. Bandung: Tarsito. _______

(2006). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Rosdakarya. Sukadi, Drs.(2006). Guru Powerfull Guru Masa Depan, Bandung: Kolbu,Cet Ke-1 WinaSanjaya, M.Pd, Dr. (2006). Strategi Pembelajaran. Kencana, Edisi Pertama,

Cet Ke-5.

MadeWena.(2009). Strategi Pembelajaran Innovatif Kontemporer. Bumi Aksara, Cet-3.


(24)

68

Morris, Noel M.(1987).Dasar-Dasar Listrik Dan Elektronika. PT. Elex Media Komputindo.


(1)

Dapat menggunakan model pembelajaran NHT dalam proses belajar mengajar, khususnya pada materi PKDE. Dan Siswa ikut terlibat secara langsung pada proses pembelajaran.

3. Bagi Peneliti

Sebagai masukan bagi peneliti dalam kemampuan untuk menggunakan model pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa.


(2)

64

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada Bab IV, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Skor rata-rata hasil belajar Pengenalan Konsep Dasar Elektronika pada pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Togheter (NHT) sebesar 26,76 dan skor rata-rata siswa pada pembelajaran konvensional sebesar 21,67

2. Terdapat perbedaan hasil belajar Pengenalan Konsep Dasar Elektronika antara siswa yang diajar pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Togheter dibandingkan dengan pembelajaran konvensional di Kelas X TKJ SMK Negeri 1 Air Putih tahun pembelajaran 2015/2016 sebesar 5,24

B. Implikasi

1. Implikasi terhadap pembelajaran Pengenalan Konsep Dasar Elektronika Temuan penelitian berdasarkan skor rata-rata pembelajaran menggunakan model pembelajaran NHT memiliki hasil belajar yang lebih tinggi dari pembelajaran konvensional dalam Pengenalan Konsep Dasar Elektronika. Ini menunjukkan bahwa pembelajaran dengan NHT lebih baik diterapkan daripada pembelajaran konvensional. Penerapan model pembelajaran NHT pada kompetensi Pengenalan Konsep Dasar Elektronik berimplikasi terhadap kemampuan siswa dalam belajar PKDE


(3)

Penerapan pembelajaran NHT menuntut perubahan peran guru, yaitu : a. Cara pandang terhadap siswa

Dalam pembelajaran NHT siswa tidak lagi berperan sebagai penerima pengetahuan secara pasif melainkan menjadi aktif dalam pembelajaran.

Implikasi pembelajaran NHT membuat siswa lebih aktif dalam mencari jawaban dari masalah yang dihadapi serta merumuskan kesimpulannya sehingga siswa mengetahui sendiri apa yang ia perlukan dalam pengalaman yang baru.

b. Manajemen Pembelajaran

Dalam membuat suasana yang nyaman dalam pembelajaran, guru hendaknya mengambil posisi sebagai fasilitator dan mediator pembelajaran. Sehingga siswa dapat dengan bebas dan luas mengemukakan gagasan dan argumentasinya.

C. Saran

1. Saran Kepada Kepala sekolah

- Dalam mendukung pembelajaran yang baik, sebaiknya kepala sekolah melengkapi segala sarana-sarana yang menunjang kegiatan pembelajaran tersebut.

- Hendaknya Kepala Sekolah memberikan himbauan kepada Guru-guru untuk menguasai lebih dari satu model pembelajaran


(4)

66

- Hendaknya guru-guru dapat mengusai beberapa model pembelajaran - Hendaknya guru lebih memberikan waktu kepada siswa untuk

berdiskusi

- Hendaknya guru memberikan penghargaan kepada siswa-siswa yang dapat memecahkan permasalahan yang ada.

- Dalam membuat kelompok pembelajaran, hendaknya guru memperhatikan keseragaman kelompok agar hasil diskusi dapat lebih baik

3. Saran kepada Peneliti yang lain

- Agar dapat melakukan penelitian lanjutan terhadap variabel-variabel yang relevan

- Agar memperhatikan kesetaraan kemampuan awal kelompok-kelompok yang teliti


(5)

67

Azizah, Bahriyatul (2006). Studi Komparasi Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Dan Metode Konvensional Pokok Bahasan Jurnal Khusus Sebagai Upaya Meningkatkan Hasil Belajar. Semarang: Universitas Negeri Semarang.

Chandra, Agus. (2009). Perbedaan Pembelajaran Kooperatif dan Pembelajaran Konvensional. Surabaya: University Press.

Djamarah, Syaiful Bahri. (2005). Guru dan Anak Didik. Jakarta: Rineka Cipta. Jhon W, Santrock. (2004). Psikologi Pendidikan. Kencana, Edisi Ke-2.

Ibrahim, M, dkk. (2000). Pembelajaran Kooperatif. Surabaya : University Press. Kagan. (2000). Cooperative Learning Structure. Numbered Heads Together,

(Online),(http://Alt.Red/clnerwork/numbered.htm, diakses 22 April 2010). Lie, A. (2002). Cooperative Learning. Jakarta: Grasindo.

Nasution, S. (2003). Berbagai pendekatan Dalam Proses Belajar dan Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara.

Nur, Muhammad. (2005). Pembelajaran Koopertif. Surabaya: Pusat Sains dan Matematika Sekolah UNESA.

Sabri, A. (2007). Strategi Belajar Mengajar dan Microteaching. Ciputat :

Quantum Teaching.

Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta.

Sudjana, Nana. (1992). Metode Statistik. Bandung: Tarsito.

_______

(2006). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Rosdakarya. Sukadi, Drs.(2006). Guru Powerfull Guru Masa Depan, Bandung: Kolbu,Cet Ke-1 WinaSanjaya, M.Pd, Dr. (2006). Strategi Pembelajaran. Kencana, Edisi Pertama,

Cet Ke-5.

MadeWena.(2009). Strategi Pembelajaran Innovatif Kontemporer. Bumi Aksara, Cet-3.


(6)

68

Morris, Noel M.(1987).Dasar-Dasar Listrik Dan Elektronika. PT. Elex Media Komputindo.


Dokumen yang terkait

Pengaruh Strategi Pembelajaran Kooperatif Model Numbered Head Together (NHT) terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Sosiologi Kelas X (Studi Kasus: SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan

0 4 169

Pengaruh Strategi Pembelajaran kooperatif Numbered Head Together (NHT) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Mathaul Huda

0 5 173

Perbedaan hasil belajar siswa atara model pembelajaran NHT (numbered head together) dengan stad (student team achievment division pada konsep laju reaksi)

3 10 173

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together (NHT) terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep fluida dinamis

0 8 192

Perbedaan Peningkatan Hasil Belajar Antara Siswa Yang Diajar Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Dengan Pembelajaran Konvensional Pada Konsep Protista

0 18 233

Pengaruh metode Numbered Head Together (NHT) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di SMP Al-Zahra Indonesia Pamulang

0 4 177

Upaya Peningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Konsep Mol Melalui Model Pembelajaran Numbered Head Together (NHT) Di Kelas X-6 SMAN 8 Kota Tangerang Selatan

0 3 8

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER Eksperimen Pembelajaran Matematika dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) dan Talking Stick Terhadap Hasil Belajar Matema

0 3 19

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER) TERHADAP HASIL BELAJAR Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Numbered Head Together) Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa Kelas X SMK Pe

0 2 14

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER) TERHADAP HASIL BELAJAR Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Numbered Head Together) Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa Kelas X SMK Pe

0 1 12