ARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENINGKATKAN PROGRAM BINA KELUARGA LANSIA DI KELURAHAN KAYUOMBUN KECAMATAN PADANGSIDIMPUAN.
ARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENINGKATKAN
PROGRAM BINA KELUARGA LANSIA DI KELURAHAN
KAYUOMBUN KECAMATAN PADANGSIDIMPUAN
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan Pendidikan Luar sekolah
Oleh:
FADLY RAMADHAN SIREGAR NIM. 1123171009
JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
(2)
(3)
(4)
(5)
RIWAYAT HIDUP IDENTITAS DIRI
Nama : Fadly Ramadhan Siregar
Tempat/ Tanggal Lahir : Padangsidimpuan, 10 February 1994 Agama : Islam
Anak Ke : Anak ke- 1 dari 4 bersaudara Alamat : Jl. Durung No. 219E Medan.
NAMA ORANG TUA
Nama Ayah : M. Arif Siregar Nama Ibu : Asniar
Alamat Orang Tua : Jln. H. Umar Nasution (Kayuombun) Kec. Padangsidimpuan Utara
RIWAT PENDIDIKAN
1. TAHUN 2000-2006 : SD NEG No 200121 Kayuombun, 2. TAHUN 2006-2009 : MTSN. Padangsidimpuan
3.TAHUN 2009-2012 : SMA NEGERI 6 Padangsidimpuan
(6)
ABSTRAK
FADLY RAMADHAN SIREGAR, NIM 1123171009. Partisipasi Masyarakat Dalam Meningkatkan Program Bina Keluarga Lansia Di Kelurahan Kayuombun Kecamatan Padangsidimpuan. Skripsi. FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN. UNIVERSITAS NEGERI MEDAN, 2017.
Masalah dalam penelitian ini yaitu Masyarakat kurang memberikan perhatian dan dukungan terhadap apa yang dilakukan usia lanjut sehingga mereka hanya berdiam tanpa melakukan aktifitas, sarana dan prasarana yang kurang memadai sehingga lansia merasa kesejahteraan mereka tidak terjamin. Tujuan penelitian untuk mengetahui tingkat partisipasi masyarakat dalam meningkatkan program bina keluarga lansia di kelurahan kayuombun kecamatan padangsidimpuan.
Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Partisipasi berarti peran serta seseorang atau kelompok masyarakat dalam proses pembangunan baik dalam bentuk pernyataan maupun dalam bentuk kegiatan dengan memberi masukan pikiran, tenaga, waktu, keahlian, modal dan atau materi, serta ikut memanfaatkan dan menikmati hasil -hasil pembangunan( Nyoman Sumaryadi, 2010: 46).
Metode yang digunakan adalah metode penelitiaan deskriptif kuantitatif. Populasi penelitian adalah masyarakat Kelurahan Kayuombun Kecamatan Padangsidimpuan dan yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah masyarakat kelurahan Kayuombun berjumlah 50 orang, dengan pemilihan sampel dilakukan dengan cara teknik purposive sampling (sampel terpilih) yaitu tipe penarikan sample nonprobabilitas. Pengumpulan data penelitian dilakukan dengan menggunakan angket atau kuesioner. Analisis data dilakukan adalah analisis deskriptif kuantitatif dengan menggunakan analisis terhadap frekuensi jawaban responden. Data yang berhasil dikumpulkan diolah dengan menggunakan teknik persentase.
P=
Hasil Penelitian menunjukan partisipasi masyarakat dalam meningkatkan program bina keluarga lansia di Kelurahan Kayuombun Kecamatan Padangsidimpuan dilihat dari tiga aspek yaitu; partisipasi sebagai penggerak dengan perolehan skor rata rata (2.18), agen perubahan dengan perolehan skor rata rata (1.99), dan kontrol social dengan perolehan skor rata rata (2.11) masih tergolong dalam kategori rendah. Hal itu menunjukkan bahwa masyarakat kelurahan kayuombun dalam meningkatkan program bina keluarga lansia di Kelurahan Kayuombun Kecamatan Padangsidimpuan sudah terlaksana dan masih tergolong dalam kategori rendah.
(7)
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala berkat dan rahmat-Nya, maka skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Skripsi berjudul “Partisipasi Masyarakat Dalam Meningkatkan Program Bina Keluarga Lansia Di Kelurahan Kayuombun Kecamatan Padangsidimpuan”. Disusun untuk penelitian dalam penyusunan skripsi, Fakultas Ilmu Pendidikan UNIMED.
Pada Kesempatan Ini penulis mengucapkan terima kasih kepada: Bapak Dr. Yasaratodo Wau M.Pd, sebagai dosen pembimbing skripsi (PS) yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penentuan judul sampai dengan selesainya skripsi ini. Ucapan terima kasih juga kepada Bapak Paharuddin Siregar yang telah membantu dan mengizinkan untuk observasi di Kelurahan Kayuombun Kecamatan Padangsidimpuan. Ucapan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dan mendukung penulis dalam penyelesaian skripsi ini.
Medan, April 2017 Penulis,
(8)
iii UCAPAN TERIMA KASIH
Puji dan Syukur penulis mengucapkan kehadirat Allah SWT atas limpahan Rahmat dan Karuni-Nya yang telah menganugerahkan kesehatan dan petunjuk kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.
Penulisan ini dapat diselesaikan berkat bantuan dan dorongan dari berbagai pihak baik moril maupun materil. Penulis banyak menerima masukan, bimbingan serta dorongan untuk menyelesaikan penulisan skripsi tersebut. Oleh sebab itu, penulis sampaikan rasa terima kasih yang tidak terhingga serta penuh keikhlasan kepada :
1. Bapak Prof.Dr.Syawal Gultom,M.Pd, selaku Rektor Universitas Negeri Medan.
2. Bapak Dr.Nasrun,MS, selaku Dekan FIP Unimed.
3. Bapak Prof.Dr.Yusnadi,MS, selaku Wakil Dekan Bidang Akademik, Bapak Drs. Elizon Nainggolan, MP.d, selaku Wakil Dekan Bidang Keuangan dan Kepegawaian, Bapak Drs.Edidon Hutasuhut,M.Pd, selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan
4. Ibu Dra.Rosdiana,M.Pd, Bapak Prof. Dr.Sudirman,SE,M.Pd, selaku Ketua dan Sekretaris Jurusan Pendidikan Luar Sekolah.
5. Bapak Dr.Yasaratodo Wau, M.Pd selaku dosen pembimbing skripsi yang telah membimbing dan memberi arahan sehingga skripsi ini dapat tersusun dengan baik.
6. Ibu Dra. Rosdiana, M.Pd, Bapak Prof. Dr. Yusnadi, Ms, Bapak Dr. Sudirman, SE, M.Pd selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan serta saran-saran mulai dari perencanaan penelitian hingga selesainya penyusunan skripsi.
(9)
iv 7. Bapak Paharuddin Siregar yang telah memberikan izin kepada penulis
untuk melakukan penelitian.
8. Seluruh masyarakat Kelurahan Kayuombun yang telah membantu penulis dalam proses penyelesaian skripsi.
9. Bapak/ Ibu Dosen dan staff pegawai Jurusan PLS dan pegawai fakultas FIP Universitas Negeri Medan yang telah memberikan kelancaran selama penyusunan skripsi ini.
10. Ayahanda dan Ibunda yang begitu banyak memberikan kasih sayang, do’a, dorongan, motivasi, semangat serta dukungan moral maupun moril kepada penulis dalam menyelesaikan perkuliahan di UNIMED.
11.Ibunda tercinta yang selalu memberikan motivasi dan semangat serta dukungan moral dan dukungan moril dari awal hingga menyelesaikan perkuliahan.
12.Ruli Pahlevi, Syahrial Siregar, Sofie Syarif Siregar yang memberikan dukungan dan menjadi acuan dalam menyelesaikan perkuliahan.
13.Abangda andri kiyoto, Kak Rita, Citra Pratiwi, memberikan semangat serta dukungan moral dan dukungan moril dari awal hingga menyelesaikan perkuliahan.
14.Abang, kakak, dan adek-adek Jurusan PLS, Jurusan PAUD, Jurusan PPSD prodi PGSD dan Jurusan BK.
15.Teman-teman Seperjuangan PLS REGULER 2012 (GALXI FC) Rini, Irham, Istiana, Elnisa, Wina, Friska, Hotmarina, Rina, Eva, vikry Okta, Mery, Fitri, Siti yang mulai dari awal memulai pertarungan mendapatkan ilmu dan gelar dalam suka dan duka dalam menyelesaikan perkuliahan. 16.Teman-teman Kelurahan Kayuombun ( Nanda Abdullah, Riki Hamdani,
Riswan,) begitu juga abangan, kakaan dan adekan yang lainnya yang tidak bisa penulis sebutkan namanya satu persatu telah membantu dan memberi semangat penulis dalam menyelesaikan skripsi dan perkuliahan.
(10)
v 17. Eka Putri Surya Ningrum, yang Telah memotivasi dari awal penulisan
sampai selesainya skripsi.
18.Suci Adyati yang telah memberi semangat selama melaksanakan perkuliahan dari awal sampai akhir ini dan juga yang telah menyadarkan dan memberi motivasi sehinga penulisan skripsi bisa terlaksana.
19.Teman-teman Mahasiswa Seperjuangan, Mhd. Ripai Hrp, Parwis, Basir, Bulan, Lia Winanda Hrp, begitu juga abangan, kakaan dan adekan yang lainnya yang tidak bisa penulis sebutkan namanya satu persatu telah membantu dan memberi semangat penulis dalam menyelesaikan skripsi dan perkuliahan.
20.Sahabat-sahabat dari De Maco ( Domensano Padang, Muhcim Adi Sihombing, Hotma H Manullang, Roland Gurning dan Ardiles Tumanggor).
Penulis sangat menyadari masih banyak kekurangan dari segi isi maupun dari tata bahasa dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi perbaikan skripsi ini. Penulis juga berharap skripsi ini dapat bermanfaat untuk dunia pendidikan khusunya pada pendididkan luar sekolah.
Medan, Maret 2017
Fadly Ramadhan Siregar NIM. 1123171009
(11)
vi
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING LEMBARPENGESAHAN
RIWAYAT HIDUP
ABSTRAK ………. i
KATA PENGANTAR ii
UCAPAN TERIMAH KASIH iii
DAFTAR ISI ………. vi
DAFTAR TABEL ……… viii
DAFTAR LAMPIRAN x
BAB I PENDAHULUAN... 1
A. Latar Belakang... 1
B. Identifikasi Masalah... 6
C. Batasan Masalah... 6
D. Rumusan Masalah... 6
E. Tujuan Penelitian... 7
F. Manfaat Penelitian... 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA... 8
A. Kerangka Teoritis... 8
1. Konsep dasar Partisipasi………... 8
2. Pengertian Masyarakat ………... 10
3. Bentuk Partisipasi ………... 12
4. Program Bina Keluarga Lanjut Usia……… 14
5. Manfaat bina Keluarga Lansia…………... 15
6. Arah Bina Keluarga Lansia………... . 15
7. Indikator/jenis kegiatan Bina Keluarga Lansia ….……… 15
8. Ukuran Partisipasi ……… 18
B. Penelitian yang Relevan ……… 21
C. Kerangka Berfikir……….. 22
BAB III METODE PENELITIAN... 25
A. Jenis Penelitian... 25
B. Populasi dan Sampel... 25
1. Populasi ... 25
2. Sampel... … 26
(12)
vii
1. Variabel Penelitian... 27
2. Definisi Operasional Variabel Penelitian... 27
D. Teknik Pengumpulan Data... 27
E. Teknik Analisis Data... 29
F. Lokasi dan Waktu Penelitian... 31
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ……….. 33
A. Lokasi Penelitian……… 33
B. Hasil Penelitian……….. 34
C. Pembahasan Hasil……….. 78
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN………. 82
A. Simpulan………. 82
B. Saran……… 83
DAFTAR PUSTAKA ……….. 84 LAMPIRAN
(13)
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Pemberian Skor ... 29
Tabel 3.2 Kisi Kisi Angket ... 29
Tabel 3.3 Tolak Ukur Penilaian ... 30
Tabel 3.4 Tingkat Partisipasi Dan Peranan ... 31
Tabel 3.5 Jadwal Perencanaan Penelitian ... 33
Tabel 4.1 Memberikan Bantuan Sembako Sesuai Kebutuhan Usia Lanjut .... 34
Tabel 4.2 Penyediaan Sarana Dan Prasarana ... 35
Tabel 4.3 Dukungan Kontribusi ... 36
Tabel 4.4 Bantuan Uang ... 37
Tabel 4.5 Bantuan Peralatan ... 38
Tabel 4.6 Bantuan Sumber Daya Dana ... 39
Tabel 4.7 Penyedian Media……… 40
Tabel 4.8 Bantuan Bahan Dan Pangan ... 41
Tabel 4.9 Rekapitulasi Partisipasi Masyarakat Sebagia Penggerak…………. 42
Tabel 4.10 Gagasan atau Pendapat……….. 43
Tabel 4.11 Saling Bekerjasama ... 44
Tabel 4.12 Menghadiri Rapat……… 45
Tabel 4.13 Memberikan Informasi ... 46
Tabel 4.14. Mmberikan Saran ... 47
Tabel 4.15 Meningkatkan Pola Pikir ... 48
Tabel 4.16 Mengetahui Informasi Tentang BKL ... 49
Tabel 4.17 Menjawab Kebutuhan Lansia... 50
Tabel 4.18 Memberikan Acuan Kepada Instansi ... 51
Tabel 4.19 Mengetahui Tentang BKL ... 52
Tabel 4.20 Mendukung Pelaksanaan Program ... 53
Tabel 4.21 Memberikan Motivasi ... 54
Tabel 4.22 Memiliki Rasa Keyakinan ... 55
Tabel 4.23 Ikut Serta Mengambil Bagian ... 56
Tabel 4.24 Memberikan Dukungan ... 57
Tabel 4.25 Bantuan Uang ... 58
Tabel 4.26 Bantuan Peralatan ... 57
Tabel 4.27 Bantuan Sumber Daya Dana ... 60
Tabel 4.28 Penyedian Media……… 61
Tabel 4.29 Bantuan Bahan Dan Pangan ... 62
Tabel 4.30 Rekapitulasi peranan Dan Partisipasi Masyarakat Sebagia Penggerak………... 63
Tabel 4.31 Gagasan atau Pendapat……….. 64
Tabel 4.32 Saling Bekerjasama ... 65
Tabel 4.33 Menghadiri Rapat……… 66
(14)
ix
Tabel 4.35 Mmberikan Saran ... 68
Tabel 4.36 Meningkatkan Pola Pikir ... 69
Tabel 4.37 Mengetahui Informasi Tentang BKL ... 70
Tabel 4.38 Gagasan atau Pendapat……….. 71
Tabel 4.39 Saling Bekerjasama ... 72
Tabel 4.40 Menghadiri Rapat……… 73
Tabel 4.41 Memberikan Informasi ... 74
Tabel 4.42 Mmberikan Saran ... 75
Tabel 4.43 Rekapitulasi Partisipasi Masyrakat Sebagai Kontrol Sosial ... 76
Tabel 4.44 Rekapapitulasi Partisipasi Masyarakat Sebagai Penggerak, Agen perubahan dan Kontrol Sosial ... 77
(15)
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Angket Penelitian
Lampiran 2 Rekapitulasi Hasil Olah Data Lampiran 3 Daftar Nama Responden Lampiran 4 Surat Izin Penelitian
(16)
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dengan semakin besar proporsi populasi orang-orang lanjut usia (lansia) beserta heterogenitas, pengalaman hidup yang kompleks, dan perubahan demografis dalam populasi, penting bagi professional kesehatan mental untuk bersiap-siap mengakses dan menangani klien-klien lansia. Terlepas dari kecenderungan untuk memandang lansia sebagai populasi yang homogen dilihat dari nilai-nilai, motif, status social psikologis serta perilakunya, penelitian menunjukkan bahwa lansia adalah populasi yang sangat beragam dan heterogen. Mereka memiliki karakteristik-karakteristik yang sama dan yang berbeda dengan kelompok-kelompok usia lainnya. Seringkali tolak ukur kemajuan suatu bangsa dilihat dari angka harapan hidup penduduknya.
Demikian juga Indonesia sebagai salah satu negara berkembang. Angka harapan hidup di Indonesia juga semakin meningkat. Tingginya usia harapan hidup yang juga menyebabkan meningkatnya jumlah lansia ini akan menyebabkan semakin meningkatnya masalah-masalah yang timbul oleh proses penuaan. Baik itu masalah kesehatan dari segi fisik, sosial ekonomi, maupun masalah psikologis.
Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) diperingati setiap tanggal 29 Mei. Penduduk lanjut usia adalah penduduk yang berumur 60 tahun atau lebih menurut Hurlock (2002). Indonesia termasuk dalam lima besar negara dengan jumlah
(17)
2
lanjut usia terbanyak di dunia. Berdasarkan sensus penduduk pada tahun 2010, jumlah lanjut usia di Indonesia yaitu 18,1 juta jiwa (7,6% dari total penduduk). Pada tahun 2014 jumlah penduduk lanjut usia di Indonesia menjadi 18,781 juta jiwa dan diperkirakan pada tahun 2025 jumlahnya akan mancapai 36 juta jiwa.
Pertumbuhan yang pesat ini merupakan implikasi dari semakin baiknya kualitas hidup karena fasilitas kesehatan yang semakin lengkap merata ke seluruh pelosok desa, digunakannya obat-obat canggih, yang menyebabkan usia harapan hidup meningkat. Penanganan kesehatan umum lansia sudah dilakukan pemerintah lewat program Posyandu Lanjut usia dan Pusat kesehatan masyarakat.
Dengan peningkatan usia harapan hidup penduduk lanjut usia (lansia) semakin bertambah. Kalau pada tahun 70-an angka harapan hidup bagi wanita rata-rata 54 tahun, pada tahun 2016 ini angka harapan hidup bagi wanita rata-rata 70 tahun dan bagi pria 68 tahun. Dengan demikian semakin meningkatnya jumlah lansia maka perhatian terhadap lansia perlu ditingkatkan agar terwujud kualitas keluarga yang sejahterah lahir dan batin. Karena penduduk lanjut usia menghadapi berbagai perubahan dalam hidupnya baik fisik, psikis, sosial, dan ekonomi dengan demikian diperlukan kesiapan keluarga, khususnya keluarga lansia itu sendiri atau keluarga yang mempunyai lansia untuk membinanya melalui kelompok kegiatan Bina Keluarga Lansia (BKL).
BKL merupakan suatu kegiatan yang dilakukan secara berkelompok dengan tujuan meningkatkan pengetahuan serta keterampilan bagi keluarga yang mempunyai orang tua atau lanjut usia. Pengetahuan ini meliputi pola perawatan,
(18)
3
pengasuhan, dan pemberdayaan kaum lansia agar kesejahteraannya bisa meningkat.
BKL mempunyai dua sasaran, yaitu sasaran langsung dan sasaran tidak langsung. Sasaran langsungnya adalah keluarga yang mempunyai lansia atau keluarga yang semua anggotanya merupakan kaum lansia. Sedangkan sasaran tidak langsungnya, yang pertama adalah perorangan seperti guru, ulama atau pemuka agama, tokoh adat, pemuda, pemimpin organisasi dan para ahli yang memiliki ketrampilan dibidang psikolog, perawatan, kebidanan, dan dokter.
Kemudian, yang kedua adalah lembaga pemerintah maupun swasta, seperti sekolah, organisasi perempuan, dan LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat). Pembinaan fisik untuk lansia adalah pembinaan bagi kaum lansia sesuai dengan kondisi fisik dan usia mereka, misalnya melakukan olahraga ringan seperti jalan kaki, senam, atau sekadar menikmati makan bersama.Selain fisik, kaum lansia juga sering mengalami masalah psikis, misalnya cemas dan takut menghadapi kemunduran fisik di tubuhnya, takut sakit, takut kehilangan pergaulan atau takut tersingkir secara sosial dari lingkungannya. Melalui progam Bina Keluarga Lansia, diharapkan ketakutan tersebut bisa dihilangkan.
Kaum lansia pada umumnya juga memiliki perasaan yang sangat peka dan mudah tersinggung. Bahkan, jika muncul perbedaan sedikit saja langsung memunculkan rasa curiga pada orang lain. Selain itu, kaum lansia juga biasanya mudah tegang, gelisah, dan memiliki banyak tuntutan yang kadangkala sulit untuk dipenuhi. Masalah lain yang juga sering menghinggapi kaum lansia adalah rasa sepi. Terutama yang sudah ditinggal oleh suami atau istrinya apalagi ketika semua
(19)
4
anaknya sudah menikah serta memiliki kehidupan sendiri. Rasa sepi ini akan memunculkan suatu perasaan jika dirinya sudah tidak punya manfaat lagi bagi orang lain atau masyarakat. Kondisi tersebut akan berdampak pada tekanan jiwa dan stres.
Agar masalah tersebut bisa dihindari, Bina Keluarga Lansia atau BKL punya program-program untuk memberdayakan mereka. Sehingga, kaum lansia tetap bisa berkarya dan memberi manfaat baik untuk dirinya sendiri atau orang lain. Pada akhirnya, mereka tidak akan merasa tersingkirkan lagi dari keluarga atau pergaulannya di masyarakat.
Disinilah pentingnya adanya Panti sebagai tempat untuk pemeliharaan dan perawatan bagi lansia di samping sebagai long stay rehabilitation yang tetap memelihara kehidupan bermasyarakat. Selain itu perlu dilakukan sosialisasi kepada masyarakat bahwa hidup dan kehidupan dalam lingkungan sosial Panti adalah lebih baik dari pada hidup sendirian dalam masyarakat sebagai seorang lansia.
Dari sekian banyak permasalahan yang dihadapi, kesehatan dan kesejahteraan merupakan masalah yang mendominasi dalam kehidupan mereka. Pola penyakit lansia menempuh siklus hidup yang panjang sebelum menimbulkan komplikasi dan manifestasi klinik. Awalnya seseorang sehat, dengan bertambahnya usia dan tergantung gaya hidup yang dijalaninya dari ingkungan serta pelayanan kesehatan yang diterimanya. Berbagai masalah yang dikemukakan pada akhir-akhir ini sudah terjadi dan berkembang.
(20)
5
Fenomena tersebut juga terjadi di Kelurahan Kayuombun Kecamatan Padangsdimpuan, menunjukkan banyak sekali persoalan-persoalan yang timbul akibat kurang pedulinya keluarga, masyarakat terhadap kesehatan maupun kesejahteraan orang tua maupun usia lanjut . Pelaksanaan Pelayanan kesehatan bagi lansia tidak terwujud, kebutuhan dan pemberian perlindungan bagi lansia belum terpenuhi, tidak terlaksananya pemberdayaan lansia, kurangnya bantuan sosial bagi lansia, tidak mau tau tentang kesehatan dan apa saja masalah yang dimiliki kaum lanjut usia, masyarakat kurang memberikan perhatian dan dukungan terhadap apa yang dilakukan usia lanjut sehingga mereka hanya berdiam tanpa melakukan aktifitas, sarana dan prasarana yang kurang memadai sehingga lansia merasa kesejahteraan mereka tidak terjamin. Masalah di atas diakibatkan rendahnya pengetahuan dan pola pikir yang primitif dari masyarakat yang ada di kelurahan terkhusus nya para pendamping maupun kader, keluarga yang punya orang tua (usia lanjut) dan instansi kesehatan yang ada di kelurahan.
Hal ini yang membuat masyarakat kurang memperhatikan dan tidak peduli dengan keberadaan kaum lansia. Sehingga mereka merasa kurang diperhatikan, hak dan kewajiban lanjut usia meliputi kemandirian, partisipasi, pelayanan, pemenuhan diri dan martabat tidak terpenuhi. Sehingga tidak heran di lapangan masih dijumpai kader maupun masyarakat kelurahan yang hanya berdiam diri tanpa ada nya kepedulian dan partisipasi terhadap pelaksanaan program bina keluarga lansia tersebut.
(21)
6
Berdasarkan pola pikir yang diuraikan di atas, dapat diketahui bahwa masyarakat memiliki partisipasi dalam program bina keluarga lansia, seberapa baik partisipasi masyarakat tersebut perlu dikaji secara ilmiah. Hal ini yang mendorong perlu dilakukan penelitian dengan judul “Partisipasi Masyarakat Dalam Meningkatkan Program Bina Keluarga Lansia Di Kelurahan Kayuombun Kecamatan Padangsdimpuan”.
A. Identifikasi Masalah
Sesuai dengan uraian dalam latar belakang, maka faktor penghambat masyarakat dalam meningkatkan program bina keluarga lansia sebagai berikut:
1. Masyarakat tidak memahami tentang tugas dan segala sesuatu terkait dengan program yang ada.
2. Kurangnya dukungan masyarakat dan keluarga kader terhadap keaktifan masyarakat, tidak ada insentif buat kader dan tidak adanya pendidikan masyarakat terhadap keaktifan kader.
3. Masyarakat tidak mengikuti perkembangan informasi di kelurahan. 4. Partisipasi masyarakat tidak ditingkatkan dengan mutu sebagai kader
BKL.
C . Pembatasan Masalah
.Banyak usaha yang dapat dilakukan dalam meningkatkan program bina keluarga lansia dan juga banyak faktor yang dapat berhubungan dengan program bina keluarga lansia, namun dalam penelitian ini masalah dibatasi hanya pada
(22)
7
partisipasi masyarakat dalam meningkatkan program bina keluarga lansia di Kelurahan Kayuombun Kecamatan Padangsdimpuan.
D . Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka masalah penelitian ini dirumuskan sebagai berikut : “Seberapa Besar Partisipasi Masyarakat Dalam Meningkatkan Program Bina Keluarga Lansia di Kelurahan Kayuombun Kecamatan Padangsdimpuan ?
E. Tujuan Penelitian
Bertolak dari rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini adalah: Mengetahui Tingkat Partisipasi Masyarakat Dalam Meningkatkan Program Bina Keluarga Lansia Di Kelurahan Kayuombun Kecamatan Padangsdimpuan.
F . Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan penulis dalam penelitian ini sebagai berikut;
1. Manfaat Teoritis
Bagi ilmu pengetahuan, penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khasanah keilmuan, khususnya terhadap ilmu-ilmu pendidikan yang terkait dengan menumbuhkan dan mengembangkan partisipasi masyarakat .
(23)
8
a. Bagi lansia, penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan, pemahaman dan penyadaran akan tugas, kewajiban dan wewenangnya dalam program bina keluarga lansia.
b. Bagi masyarakat, penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang partisipasi masyarkat dalam meningkatkan program bina keluarga lansia.
c. Bagi Instansi Dinas Kesehatan, penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran atau masukan terhadap strategi pembinaan masyarakat dalam meningkatkan kegiatan lanjut usia.
(24)
86 BAB V
SIMPULAN DAN SARAN A.SIMPULAN
Berdasarkan hasil dan pembahasan hasil penelitian, maka dapat dikemukakan kesimpulan sebagai berikut yaitu :.
1. Masyarakat Kelurahan Kayuombun berpartisipasi dalam aspek penggerak, namun hasil analisis menerangkan bahwa partisipasi masyarakat Kelurahan Kayuombun Kecamatan Padangsidimpuan dalam meningkatkan program bina keluarga lansia di lihat dari aspek penggerak masih tergolong dalam kategori rendah.
2. Masyarakat Kelurahan Kayuombun berpartisipasi dalam aspek agen perubahan, namun hasil analisis menerangkan bahwa partisipasi masyarakat Kelurahan Kayuombun Kecamatan Padangsidimpuan dalam meningkatkan program bina keluarga lansia di lihat dari aspek agen perubahan masih tergolong dalam kategori rendah.
3. Masyarakat Kelurahan Kayuombun berpartisipasi dalam aspek kontrol sosial, namun hasil analisis menerangkan bahwa partisipasi masyarakat Kelurahan Kayuombun Kecamatan Padangsidimpuan dalam meningkatkan program bina keluarga lansia di lihat dari aspek kontrol sosial masih tergolong dalam kategori rendah.
(25)
87
B.SARAN
1. Masyarakat Kelurahan Kayuombun Kecamatan Padangsidimpuan
harus meningkatkan dan menjalankan partisipasinya dalam meningkatkan program bina keluarga lansia yang ada di kelurahan.
2. Masyarakat Kelurahan Kayuombun Kecamatan Padangsidimpuan
harus saling membantu dan saling percaya terhadap sesama masyarakat Kelurahan.
3. Masyarakat Kelurahan Kayuombun Kecamatan Padangsidimpuan
harus lebih mengambil bagian dan bertanggung jawab atas tugas yang sudah diberikan kepada masing masing masyarakat, agar program yang dilaksanakan bisa terwujud dan berjalan dengan lancar.
(26)
1
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta .
Basrowi. 2011. Partisipasi Dalam Pembelajaran. Jakarta: Erlangga.
Cohen dan Uphoff. 2011. Jenis- Jenis Partisipasi. Jakarta : Rajawali Pers.
Departemen Pendidikan Nasional. 2000. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Jakarta: Balai Pustaka.
Effendi. 2011. Bentuk-Bentuk Partisipasi Masyarakat. Jakarta: Erlangga.
H.A.R.Tilaat. 2009. Partisipasi Masyarakat. Bandung; Falah Production
Hurlock, 2002:46. Konsep Lanjut Usia. Yogyakarta Nuha Medika.Press.
John M. Echols & Hasan Shadily. 2000. Konsep Dasar Partisipasi. Jakarta: Erlangga.
Komaruddin, 1994;768. Ensiklopedia manajemen. Surabaya: kartika
Linhan, 2000. Pemerintah Desa/Marga. Jakarta : Raja Grafindo.
Morissan, 2012, MetodePenelitian Survey, Jakarta :Kencana
Poerwadarminta, 2001.Kamus lengkap Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta. Sedarmayanti. 2009. Sumber daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Bandung Siti Bandiyah. (2009). Lanjut Usia dan Keperawatan Gerontik. Yogyakarta: Nuha Medika.Press.
(27)
2
S.P. Siagian ( 1978). Kriteria Mengenai Pencapaian Tujuan Efektif. Jakarta Sri Salmah. (2010). Bahagia dan Sejahtera di Usia Lanjut. Yogyakarta Suryabrata, Sumardi, 2004.Metodologi Penelitian. Jakarta: Rajawali Pers.
Sudjana. 2001. Metode dan Teknik Pembelajaran Partisipatif. Bandung: Falah Production.
Sri Salmah. (2010). Bahagia dan Sejahtera di Usia Lanjut. Yogyakarta: B2PP3KS Press.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif. Bandung: Penerbit ALfabeta
Tato Nasehudin, Nanang Lozali, 2012, Metode Penelitian Kualitatif, Bandung : Pustaka Setia
Sumber Internet :
Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial. (2011). Sekilas tentang Lansia. Diakses dari
http://rehsos.depsos.go.id/modules.php?name=Content&pa=showpage&pid=6. pada tanggal 15 November 2016, Jam 20.05 WIB.
2009 tentang Kesejahteraan Sosial. Diakses dari www.depdagri.go.id/ media/ documents /2010/02/17/u/u/uu_no.11-2009.doc. pada 21 November 2016, Jam 20.00 WIB.
Sumber Skripsi :
Nuraeni Setia Ningrum,2012. Upaya Peningkatan Pelayanan Social bagi Lansia
Melalui HomeCcare Service. Skripsi tidak diterbitkan. Yogyakarta
Rajantoko (1997). Peranan panti werdha terhadap pelayanan sosial bagi lansia
(1)
7
partisipasi masyarakat dalam meningkatkan program bina keluarga lansia di Kelurahan Kayuombun Kecamatan Padangsdimpuan.
D . Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka masalah penelitian ini dirumuskan sebagai berikut : “Seberapa Besar Partisipasi Masyarakat Dalam Meningkatkan Program Bina Keluarga Lansia di Kelurahan Kayuombun Kecamatan Padangsdimpuan ?
E. Tujuan Penelitian
Bertolak dari rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini adalah: Mengetahui Tingkat Partisipasi Masyarakat Dalam Meningkatkan Program Bina Keluarga Lansia Di Kelurahan Kayuombun Kecamatan Padangsdimpuan.
F . Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan penulis dalam penelitian ini sebagai berikut;
1. Manfaat Teoritis
Bagi ilmu pengetahuan, penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khasanah keilmuan, khususnya terhadap ilmu-ilmu pendidikan yang terkait dengan menumbuhkan dan mengembangkan partisipasi masyarakat .
(2)
8
a. Bagi lansia, penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan, pemahaman dan penyadaran akan tugas, kewajiban dan wewenangnya dalam program bina keluarga lansia.
b. Bagi masyarakat, penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang partisipasi masyarkat dalam meningkatkan program bina keluarga lansia.
c. Bagi Instansi Dinas Kesehatan, penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran atau masukan terhadap strategi pembinaan masyarakat dalam meningkatkan kegiatan lanjut usia.
(3)
86 BAB V
SIMPULAN DAN SARAN A.SIMPULAN
Berdasarkan hasil dan pembahasan hasil penelitian, maka dapat dikemukakan kesimpulan sebagai berikut yaitu :.
1. Masyarakat Kelurahan Kayuombun berpartisipasi dalam aspek penggerak, namun hasil analisis menerangkan bahwa partisipasi masyarakat Kelurahan Kayuombun Kecamatan Padangsidimpuan dalam meningkatkan program bina keluarga lansia di lihat dari aspek penggerak masih tergolong dalam kategori rendah.
2. Masyarakat Kelurahan Kayuombun berpartisipasi dalam aspek agen perubahan, namun hasil analisis menerangkan bahwa partisipasi masyarakat Kelurahan Kayuombun Kecamatan Padangsidimpuan dalam meningkatkan program bina keluarga lansia di lihat dari aspek agen perubahan masih tergolong dalam kategori rendah.
3. Masyarakat Kelurahan Kayuombun berpartisipasi dalam aspek kontrol sosial, namun hasil analisis menerangkan bahwa partisipasi masyarakat Kelurahan Kayuombun Kecamatan Padangsidimpuan dalam meningkatkan program bina keluarga lansia di lihat dari aspek kontrol sosial masih tergolong dalam kategori rendah.
(4)
87 B.SARAN
1. Masyarakat Kelurahan Kayuombun Kecamatan Padangsidimpuan harus meningkatkan dan menjalankan partisipasinya dalam meningkatkan program bina keluarga lansia yang ada di kelurahan. 2. Masyarakat Kelurahan Kayuombun Kecamatan Padangsidimpuan
harus saling membantu dan saling percaya terhadap sesama masyarakat Kelurahan.
3. Masyarakat Kelurahan Kayuombun Kecamatan Padangsidimpuan harus lebih mengambil bagian dan bertanggung jawab atas tugas yang sudah diberikan kepada masing masing masyarakat, agar program yang dilaksanakan bisa terwujud dan berjalan dengan lancar.
(5)
1
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta .
Basrowi. 2011. Partisipasi Dalam Pembelajaran. Jakarta: Erlangga.
Cohen dan Uphoff. 2011. Jenis- Jenis Partisipasi. Jakarta : Rajawali Pers.
Departemen Pendidikan Nasional. 2000. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Jakarta: Balai Pustaka.
Effendi. 2011. Bentuk-Bentuk Partisipasi Masyarakat. Jakarta: Erlangga.
H.A.R.Tilaat. 2009. Partisipasi Masyarakat. Bandung; Falah Production
Hurlock, 2002:46. Konsep Lanjut Usia. Yogyakarta Nuha Medika.Press.
John M. Echols & Hasan Shadily. 2000. Konsep Dasar Partisipasi. Jakarta: Erlangga.
Komaruddin, 1994;768. Ensiklopedia manajemen. Surabaya: kartika
Linhan, 2000. Pemerintah Desa/Marga. Jakarta : Raja Grafindo.
Morissan, 2012, MetodePenelitian Survey, Jakarta :Kencana
Poerwadarminta, 2001.Kamus lengkap Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta. Sedarmayanti. 2009. Sumber daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Bandung Siti Bandiyah. (2009). Lanjut Usia dan Keperawatan Gerontik. Yogyakarta: Nuha Medika.Press.
(6)
2
S.P. Siagian ( 1978). Kriteria Mengenai Pencapaian Tujuan Efektif. Jakarta Sri Salmah. (2010). Bahagia dan Sejahtera di Usia Lanjut. Yogyakarta Suryabrata, Sumardi, 2004.Metodologi Penelitian. Jakarta: Rajawali Pers.
Sudjana. 2001. Metode dan Teknik Pembelajaran Partisipatif. Bandung: Falah Production.
Sri Salmah. (2010). Bahagia dan Sejahtera di Usia Lanjut. Yogyakarta: B2PP3KS Press.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif. Bandung: Penerbit ALfabeta
Tato Nasehudin, Nanang Lozali, 2012, Metode Penelitian Kualitatif, Bandung : Pustaka Setia
Sumber Internet :
Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial. (2011). Sekilas tentang Lansia. Diakses dari
http://rehsos.depsos.go.id/modules.php?name=Content&pa=showpage&pid=6. pada tanggal 15 November 2016, Jam 20.05 WIB.
2009 tentang Kesejahteraan Sosial. Diakses dari www.depdagri.go.id/ media/ documents /2010/02/17/u/u/uu_no.11-2009.doc. pada 21 November 2016, Jam 20.00 WIB.
Sumber Skripsi :
Nuraeni Setia Ningrum,2012. Upaya Peningkatan Pelayanan Social bagi Lansia Melalui HomeCcare Service. Skripsi tidak diterbitkan. Yogyakarta
Rajantoko (1997). Peranan panti werdha terhadap pelayanan sosial bagi lansia di Panti Werdha Hanna Yogyakarta.Skripsi tidak diterbitkan.Yogyakarta