Ruang Bakar Laju Aliran Massa Udara Generator

2.5 Ruang Bakar

Kalor spesifik yang masuk q in pada ruang bakar adalah gas hasil pembakaran. Pembakaran ini menaikkan temperatur gas sekaligus menaikkan entalpinya, secara teoritis terjadi pada tekanan konstan. Reaksi pembakaran sempurna dengan udara untuk hidrokarbon dengan rumus C m H n adalah menurut persamaan reaksi : C m H n +       + 4 n m O 2 + a N 2 + b H 2 O m CO 2 +           + 4 n m a N 2 +           + + 4 n m b 4 n H 2 O Dimana : a = perbandingan volume N 2 dengan O2 di udara b = perbandingan volume H 2 O dengan O2 di udara Sehingga dapat diperoleh perbandingan udara dan bahan bakar yang dibutuhkan pada kondisi stiokiometri yaitu : AFR teo = bakar bahan bakar bahan udara udara BM x mol BM x mol = bakar bahan udaraa massa massa Dimana ; AFR = Air Fuel Ratio kg u kg bb BM udara = Berat Molekul udara kg u kmol bb BM bhn bkr = Berat Molekul bahan bakar kg u kmol bb Sedangkan untuk mendapatkan nilai AFR pada kondisi aktual, diperoleh melalui persamaan berikut : AFR akt = AFR teo x λ + AFR teo Kemudian akan didapat faktor kelebihan udara λ, yaitu : λ = teo teo akt AFR AFR - AFR x 100 Universitas Sumatera Utara

2.6 Laju Aliran Massa Udara

Untuk menentukan laju aliran massa udara dan bahan bakar maka keadaan dihitung pada temperatur rata-rata udara atmosfir yang dihisap kompresor, hal ini sangat berguna untuk mendapatkan perbedaan daya keluaran sistem tidak terlalu besar bila sistem bekerja pada temperatur udara rendah ataupun tinggi. Laju aliran massa udara dan bahan bakar dapat dihitung dengan menggunakan prinsip kesetimbangan energi dan instalasi : P E = P T - P K P E = o a m + o f m W Ta - o a m . W Ka o a m = Ka - Ta a f E W W . m m 1 P       +   Dimana : o a m = laju aliran massa udara kgs o f m = laju aliran massa bahan bakar kgs P T = daya bruto turbin kW W Ta = kerja turbin aktual kJkg W Ka = kerj kompresor aktual kJkg P K = daya kompresor kW Universitas Sumatera Utara T G kopling P T P B P N = P G P G P B P E

2.7 Generator

Daya yang dibutuhkan untuk menggerakkan generator untuk menghasilkan daya listrik merupakan daya netto turbin. Daya netto haruslah lebih besar dari daya keluaran generator, karena pada generator itu sendiri terdapat faktor daya dan kerugian-kerugian. Untuk mentransmisikan daya dan putaran ke generator digunakan kopel langsung, namun dalam hal ini akan terjadi kerugian-kerugian mekanis, sehingga daya yang dibutuhkan generator adalah daya semu Volt Ampere, P B dan daya keluaran daya nyata, P G . Sehingga daya yang diperlukan ke generator adalah : P N = P B Cos φ x η g x η m Dimana : η g = Efisiensi generator η m = Efisiensi mekanis generator 0,9 Dimana : P G = daya berguna pada generator P B = daya semu input generator P E = daya reaktif Gambar 3.5 Skema alur daya pada instalasi turbin gas φ Universitas Sumatera Utara

2.8 Perencanaan Turbin