B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, maka yang menjadi permasalahan dalam penulisan ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimanakah ketentuan Protokol Kyoto yang kaitannya dengan
Pengelolaan Lingkungan Hidup? 2.
Sejauh mana hubungan prinsip Protokol Kyoto dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup? 3.
Bagaimanakah penerapan Protokol Kyoto dalam sistem hukum lingkungan Indonesia?
C. Tujuan dan Manfaat Penulisan
1. Tujuan Penulisan Sesuai dengan permasalahan di atas, maka yang menjadi tujuan yang akan
dicapai dari penulisan skripsi ini adalah: a.
Untuk mengetahui ketentuan Protokol Kyoto yang kaitannya dengan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
b. Untuk mengetahui hubungan prinsip Protokol Kyoto dengan Undang-
Undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
c. Untuk mengetahui penerapan Protokol Kyoto dalam sistem hukum
lingkungan Indonesia.
2. Manfaat Penulisan Dari hasil penulisan ini diharapkan dapat memberikan manfaat, antara
lain: a. Manfaat Teoritis, hasil penulisan ini diharapkan dapat bermanfaat dalam
penegakan dan penjabaran substansi pengelolaan lingkungan hidup. b. Manfaat Praktis, hasil penulisan ini memberikan kontribusi terhadap
pemerintah dalam upaya menerapkan substansi yang berhubungan dengan peraturan perundang-undangan dalam perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup.
D. Keaslian Penulisan
Berdasarkan hasil pemeriksaan yang diperoleh dari perpustakaan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, judul skripsi ini belum pernah dikemukakan
dan permasalahan yang diajukan juga belum pernah diteliti. Oleh karena itu, penulisan skripsi dapat dikatakan masih orisinil sehingga keabsahannya dapat
dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
E. Tinjauan Kepustakaan
1. Pengertian Prinsip Berpangkal pada titik tolak, bahwa ekuivalen untuk kata “asas” dalam
bahasa Inggris adalah “principle”, maka kami membuka buku Dictionary of Philosophy, buah tangan Peter A. Angeles, Barnes and Noble Books, A Division
of Harper and Ron Publishers, N. York etc. 1982, untuk mencari kata “ principle”.
5
Istilah-istilah prinsip sebagai berikut:
6
a Kata “principle erat hubungannya dengan istilah “ principium” kata latin.
Principium = 1 permulaan; awal;mula sumber; asal; pangkal; pokok; dasar; sebab.
b Kata “principle” dalam bahasa Inggris berarti 1. sumber atau asal sesuatu.
2. penyebab yang jauh dari sesuatu. 3. kewenangan atau kecakapan asli. Dalam tiga arti ini, kata “principle” difahamkan sebagai sumber yang
abadi dan tetap dari banyak hal. 4. aturan atau dasar bagi tindakan seseorang. 5. suatu pernyataan hukum, aturan, kebenaran yang
dipergunakan sebagai dasar-dasar untuk menjelaskan sesuatu peristiwa. Principle” atau asas adalah sesuatu, yang dapat kita jadikan sebagai alas,
sebagai dasar, sebagai tumpuan, sebagai tempat untuk menyandarkan, untuk mengembalikan sesuatu hal, yang hendak kita jelaskan.
2. Pengertian Protokol Kyoto Protokol Kyoto adalah sebuah instrument hukum legal instrument yang
dirancang untuk mengimplementasikan Konvensi Perubahan Iklim yang bertujuan untuk menstabilkan konsentrasi GRK agar tidak mengganggu sistem iklim Bumi.
Setelah diadopsi pada tanggal 11 Desember 1997, Protokol Kyoto dibuka untuk ditandatangani pada tanggal 16 Maret 1998. Sesuai dengan ketentuan Pasal 25,
5
Mahadi, Falsafah Hukum, Bandung: Alumni, 1991, hal. 118.
6
Ibid, hal. 119.
Protokol Kyoto secara efektif akan berlaku 90 hari setelah diratifikasi oleh paling sedikit 55 Pihak Konvensi, termasuk negara-negara maju dengan total emisi
karbon dioksida paling sedikit 55 persen dari total emisi tahun 1990 dari kelompok-kelompok negara industri.
7
Prof. Dr. Ir. Otto Soemarwoto, seorang ahli ilmu lingkungan ekologi terkemuka mendefinisikannya sebagai berikut: Lingkungan adalah jumlah semua
benda dan kondisi yang ada dalam ruang yang kita tempati yang mempengaruhi kehidupan kita. Prof. Dr. St. Munadjat Danusaputro, SH, ahli hukum lingkungan
terkemuka dan Guru Besar Hukum Lingkungan Universitas Padjadjaran 3. Pengertian Lingkungan Hidup
Lingkungan hidup adalah semua benda, daya dan kondisi yang terdapat dalam suatu tempat atau ruang tempat manusia atau makhluk hidup berada dan
dapat mempengaruhi hidupnya.
Istilah lingkungan hidup, dalam bahasa Inggris disebut dengan
environment, dalam bahasa Belanda disebut dengan milieu atau dalam bahasa Perancis disebut dengan I’environment.
Dalam kamus lingkungan hidup yang disusun Michael Allaby, lingkungan hidup itu diartikan sebagai: the physical, chemical and biotic condition
surrounding and organism. S.J. McNaughton dan Larry L. Wolf mengartikannya dengan semua faktor
eksternal yang bersifat biologis dan fisika yang langsung mempengaruhi kehidupan, pertumbuhan perkembangan dan reproduksi organisme.
7
Daniel Murdiyarso, op.cit., hal. 8.
mengartikan lingkungan hidup sebagai semua benda dan kondisi, termasuk di dalamnya manusia dan tingkah perbuatannya, yang terdapat dalam ruang tempat
manusia berada dan mempengaruhi hidup serta kesejahteraan manusia dan jasad hidup lainnya.
8
Berdasarkan Bab I Pasal 1 butir 1 dari Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, memberikan
defnisi tentang Lingkungan Hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang
mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain.
9
Dari definisi-definisi diatas, maka pengertian lingkungan hidup itu dapat dirangkum dalam suatu rangkaian unsur-unsur sebagai berikut :
10
5. Ruang, yaitu wadah berbagai komponen berada; 1. Semua benda, berupa manusia, hewan, tumbuhan, organisme, tanah air,
udara, rumah, sampah, mobil, angin, dan lain-lain. Keseluruhan yang disebutkan ini digolongkan sebagai materi. Sedangkan satuan-
satuannya disebutkan sebagai komponen; 2. Daya, disebut juga dengan energi;
3. Keadaan, disebut juga kondisi atau situasi; 4. Perilaku atau tabiat;
8
N.H.T. Siahaan, Hukum Lingkungan Dan Ekologi Pembagunan, Jakarta: Erlangga, 2004, hal. 4.
9
Undang-Undang Nomor 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
10
N.H.T. Siahaan, op.cit., hal. 5.
6. Proses interaksi, disebut juga saling mempengaruhi, atau biasa pula disebut dengan jaringan kehidupan.
4. Pengertian Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 Tentang Pengelolaan
Lingkungan Hidup Bab I Pasal 1 butir 2 mendefinisikan pengelolaan lingkungan hidup adalah upaya terpadu untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup yang
meliputi kebijaksanaan penataan, pemanfaatan, pengembangan, pemeliharaan, pemulihan, pengawasan, dan pengendalian lingkungan hidup.
11
Di dalam batasan pengertian tersebut terdapat dua peristiwa yang menyebabkan terjadinya berubahnya fungsi kelestarian hidup yaitu pencemaran
lingkungan hidup dan perusakan lingkungan hidup. Didalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang PPLH pada Pasal 1 butir 14 menejelaskan
pengertian pencemaran lingkungan hidup adalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, danatau komponen lain ke dalam lingkungan hidup
oleh kegiatan manusia sehingga melampaui baku mutu lingkungan hidup yang Selanjutnya dalam Bab I Pasal 1 butir 2 Undang-Undang Nomor 32 Tahun
2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup mendefinisikan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup adalah upaya sistematis dan
terpadu yang dilakukan untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup dan mencegah terjadinya pencemaran danatau kerusakan lingkungan hidup yang
meliputi pencemaran, pemanfaatan, pengendalian, pemeliharaan, pengawasan, dan penegakan hukum.
11
Undang-Undang Nomor 23 tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup.
telah ditetapkan. Kemudian juga Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang PPLH telah menetapkan batasan perusakan lingkungan hidup didalam Pasal 1
butir 16, bahwa perusakan lingkungan hidup adalah tindakan orang yang menimbulkan perubahan langsung atau tidak langsung terhadap sifat fisik, kimia,
danatau hayati lingkungan hidup sehingga melampaui kriteria baku kerusakan lingkungan hidup.
12
Perusakan dan pencemaran lingkungan hidup apabila tidak dicegah akan menimbulkan persoalan-persoalan terhadap lingkungan hidup yang juga
menimbulkan kehancuran bagi manusia dan mahkluk hidup lainnya. Kenyataan ini juga telah membawa pengaruh terhadap efek rumah kaca yang selanjutnya
menimbulkan pemanasan global dan perubahan iklim. Oleh karena itu Undang- Undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang PPLH telah mengatur mengenai
perubahan iklim sebagaimana ditegaskan di dalam konsiderans dari undang- undang itu dan juga dijabarkan dalam Pasal 1 butir 19 bahwa perubahan iklim
adalah berubahnya iklim yang diakibatkan langsung atau tidak langsung oleh aktivitas manusia sehingga menyebabkan perubahan komposisi atmosfir secara
global dan selain itu juga berupa perubahan variabilitas iklim alamiah yang teramati pada kurun waktu yang dapat dibandingkan.
13
12
Loc.cit.
13
Ibid.
F. Metode Penulisan