oleh IFRS adalah memberi manfaat kepada pasien,rumah sakit dan sejawat profesi kesehatan. Untuk mencapai tujuan tersebut dapat dilakukan dengan berbagai cara
antara lain IFRS memberikan pelayanan yang terbaik bagi pasien, pelayanan yang bebas dari kesalahan zero defect dan pelayanan bebas copy resep semua resep
terlayani IFRS sehingga cakupan pelayanan resep dapat mencapai 100 yang artinya semua resep dapat terlayani oleh IFRS.
Semua resep untuk pasien rawat inap hendaknya dapat dilayani seluruhnya oleh IFRS agar pasien dapat memperoleh obat dengan cepat, tepat dan mutu obat
yang terjamin agar IFRS dapat memaksimalkan pendapatan bagi rumah sakit. Oleh karena itu, agar dapat meningkatkan pelayanan bagi pasien, memaksimalkan
pendapatan rumah sakit, serta meningkatkan citra rumah sakit di masyarakat diperlukan upaya-upaya yang maksimal.
Fungsi Farmasi rumah Sakit adalah memberikan pelayanan yang bermutu dengan ruang lingkup yang berorientasi pada kepentingan masyarakat yang
meliputi dua fungsi yaitu:
2.8.1 Pelayanan farmasi yang berorientasi pada produk
Yaitu mengelola perbekalan farmasi yang efektif dan efisien mulai dari perencanaan, pengadaan, penerimaan, penyimpanan, produksi, pendistribusian,
dan evaluasi penggunaan perbekalan farmasi. a.
Perencanaan Perencanaan adalah salah satu fungsi yang menentukan dalam proses pengadaan
perbekalan farmasi di rumah sakit. Tujuannya untuk menetapkan jenis dan jumlah perbekalan farmasi yang sesuai dengan pola penyakit dan kebutuhan pelayanan
kesehatan di rumah sakit.
Universitas Sumatera Utara
Tahapan perencanaan kebutuhan perbekalan farmasi meliputi pemilihan obat berdasarkan Formularium Rumah Sakit, Formularium Jaminan Kesehatan bagi
Masyarakat Miskin, Daftar Plafon Harga Obat DPHO atau standar terapi lain. Demikian juga halnya dengan pemilihan perbekalan farmasi lainnya disesuaikan
dengan kebutuhan pelayanan kesehatan di rumah sakit tersebut Anonim
a
, 2010.
b. Pengadaan
Pengadaan merupakan kegiatan untuk merealisasikan kebutuhan perbekalan farmasi di rumah sakit yang telah direncanakan dan disetujui.
Tujuannya adalah mendapatkan perbekalan farmasi dengan harga yang layak dengan mutu yang baik dari distributor resmi, prosedur pembayaran yang sesuai,
pengiriman tepat waktu, pengembalian barang yang kadaluwarsa tidak rumit serta proses berjalan lancar dan tidak membutuhkan waktu dan tenaga yang berlebih
Anonim
a
, 2010. c.
Penerimaan Biasanya barang diterima oleh panitia penerima dan melakukan
pemeriksaan apakah barang yang diterima sesuai dengan pesanan, memeriksa waktu kadaluwarsa, jumlah, dan ada atau tidaknya kerusakan. Jika barang tidak
sesuai, rusak, waktu kadaluarsa terlalu dekat maka dilakukan retur. Barang-barang yang masuk dicatat dalam buku penerimaan dan kartu stok, pencatatan dilakukan
dengan menggunakan sistem komputerisasi Anonim
a
, 2010. d.
Penyimpanan
Penyimpanan dilakukan di gudang dengan mengelompokkan berdasarkan jenisnya. Disimpan pada suhu yang sesuai sesuai jenis obatnya Anonim
a
, 2010.
Universitas Sumatera Utara
e. Produksi
Barang yang diproduksi biasanya cairan yang membutuhkan pengenceran. Misalnya alkohol, hidrogen peroksida, formalin dan lain-lain. Cairan yang dibeli
dalam jumlah banyak diencerkan dan dibagi ke dalam wadah-wadah yang banyaknya disesuaikan dengan kebutuhan rumah sakit Anonim
a
, 2010.
f. Distribusi
Menurut Anonim
a
, 2010, distribusi merupakan kegiatan penyaluran perbekalan kesehatan. Barang dikeluarkan berdasarkan First In First Out FIFO
dan First Expired First Out FEFO. Pelayanan Farmasi Satu Pintu adalah suatu sistem dimana dalam
pelayanan kefarmasian itu sendiri menggunakan satu kebijakan, satu standar operasional dan satu sistem informasi Anonim
a
, 2010. Sistem pelayanan farmasi satu pintu:
a Instalasi farmasi bertanggung jawab atas semua obat yang beredar di
rumah sakit. b
Commitment building: memberikan pelayanan yang terbaik untuk pasien, pelayanan bebas kesalahan zero defect, pelayanan bebas copy resep.
c Membangun kekuatan internal rumah sakit terhadap pesaing farmasi dari
luar. d
Memberikan kesejahteraan internal melalui jasa pelayanan farmasi dan keuntungan apotek.
e Penerapan sistem formularium dan skrining resep
Universitas Sumatera Utara
Keuntungan pelayanan farmasi satu pintu:
a Memudahkan monitoring obat.
b Dapat mengetahui kebutuhan obat secara menyeluruh sehingga
memudahkan perencanaan obat. c
Menjamin mutu obat yang tersedia sesuai persyaratan kefarmasian. d
Dapat dilaksanakannya pelayanan obat dengan sistem unit dose ke semua ruangan rawat.
e Dapat dilaksanakan pelayanan informasi obat dan konseling bagi pasien
rawat inap dan rawat jalan. f
Dapat dilakukan monitoring efek samping obat oleh panitia farmasi dan terapi.
Administrasi Instalasi Farmasi Rumah Sakit dibutuhkan untuk mengawasi peredaran perbekalan farmasi di rumah sakit. Sehingga dapat diketahui
keuntungan ataupun kerugian yang diperoleh. Hal ini juga berguna untuk mengetahui kelemahan-kelemahan dari sistem yang telah dijalankan selama ini.
2.8.2 Pelayanan farmasi yang berorientasi pada pasienklinis