Determinasi Kelarutan Zat Ekstraktif Serbuk Batang Pinang Pembuatan Perekat Likuida

T L T L 7 cm 3 cm 5 cm 16 cm Keterangan: L = bagian luar; T = bagian tengah; D = bagian dalam Gambar 2. Ilustrasi pola pembagian batang pinang 2. Partikel batang pinang dikeringkan dengan cara dijemur dan dioven sampai kadar air sekitar 15. 3. Partikel berupa serbuk disaring dengan saringan pasir ukuran 20~40 mesh. 4. Serbuk berukuran 20~40 mesh disimpan di tempat yang sejuk dan kering. 5. Partikel berupa serbuk direndam dengan air panas di atas penangas air pada suhu 80~90 o C selama 3 jam untuk menurunkan kadar ekstraktifnya. Perbandingan serbuk batang pinang : air adalah 1 : 15. 6. Setelah direndam dengan air panas, serbuk tersebut dikeringkan dalam oven sampai kadar air sekitar 5 dan disimpan dalam kantong plastik yang tertutup rapat.

b. Determinasi Kelarutan Zat Ekstraktif Serbuk Batang Pinang

Determinasi kelarutan zat ekstraktif mengacu kepada TAPPI 1 m-59 mengenai kelarutan dalam air panas dan air dingin. Kelarutan dalam air panas Cara determinasi kelarutan ekstraktif dalam air panas adalah: masing- masing serbuk batang sebanyak 2 gr BA dimasukkan ke dalam erlenmeyer D L L T T D Universitas Sumatera Utara berukuran 300 ml. Ditambahkan air sebanyak 100 ml dan dipanaskan di atas penangas air pada suhu 95 o C selama 3 jam. Dinginkan sebentar dan disaring dengan kertas saring yang sudah diketahui beratnya. Serbuk hasil saringan dicuci dengan air panas sampai filtrat tak berwarna. Serbuk dikeringkan dalam oven pada suhu 103±2 o C selama 4 jam. Dimasukkan ke dalam desikator lalu ditimbang. Pengeringan dan penimbangan serbuk dilakukan hingga diperoleh berat tetap BB. Kelarutan dalam air panas ditentukan dengan rumus: Kelarutan dalam air panas = {BA – BB BKO} x 100 Kelarutan dalam air dingin Cara determinasi kelarutan ekstraktif dalam air dingin adalah: masing- masing serbuk batang sebanyak 2 gr BA dimasukkan ke dalam gelas piala berukuran 400 ml. Masukkan air sebanyak 300 ml ke dalam gelas piala. Diamkan selama 48 jam pada suhu kamar, dengan beberapa kali pengadukan. Saring dengan kertas saring yang telah diketahui beratnya. Serbuk batang pinang dicuci dengan air sampai filtrat tak berwarna. Serbuk batang dikeringkan dalam oven pada suhu 103±2 o C selama 4 jam. Dimasukkan ke dalam desikator lalu ditimbang. Pengeringan dan penimbangan serbuk dilakukan hingga diperoleh berat tetap BB. Kelarutan dalam air dingin ditentukan dengan rumus: Kelarutan dalam air dingin = {BA – BB BKO} x 100

c. Pembuatan Perekat Likuida

Pembuatan perekat likuida batang pinang mengacu kepada Sucipto 2009b atau modifikasi Pu et al. 1991 yaitu: 1. Serbuk batang pinang masing-masing sebanyak 10 gr berukuran 20~40 mesh dengan kadar air sekitar 5 dimasukkan ke dalam erlenmeyer. Universitas Sumatera Utara 2. Larutan H 2 SO 4 98 sebanyak 2,5 ml 5 dari berat phenol ditambahkan ke dalam masing-masing erlenmeyer, diaduk selama 30 menit, ditutup rapat dengan alumunium foil dan didiamkan selama 24 jam. 3. Larutan phenol sebanyak 50 ml lima kali berat masing-masing serbuk dimasukkan ke dalam masing-masing erlenmeyer yang sudah berisi serbuk batang pinang dan larutan H 2 SO 4 98. Diaduk hingga ketiga bahan homogen. 4. Ditambahkan NaOH 50 sambil diaduk sampai mencapai pH 11. 5. Ditambahkan larutan formaldehida 37 formalin dengan perbandingan molar formalin dengan phenol FP 1,2:1 yaitu sebanyak 30 ml. Diaduk hingga larutan homogen. 6. Larutan disaring menggunakan kertas saring. Hasil saringan dipanaskan dalam penangas air pada suhu 90 o C selama 2 jam sambil diaduk sampai larutan menjadi homogen.

d. Determinasi Kualitas Perekat