Penilaian Aktifitas Penyakit Artritis Reumatoid Peranan Interleukin-6 IL-6 Pada Artritis Reumatoid

2.3 Penilaian Aktifitas Penyakit Artritis Reumatoid

Terdapat berbagai macam cara penilaian aktifitas penyakit, seperti Disease Activity Score DAS, DAS28, Simplified Disease Activity Index SDAI, Clinical Disease Activity Index CDAI, Rapid Assessment of Disease Activity in Rheumatology RADAR, Rheumatoid Arthritis Disease Activity Index RADAI, Health Assessment Questionnaire-A HAQ-A, dan sebagainya. 11,1,23,24 DAS dan DAS28 paling sering digunakan untuk mengukur aktifitas penyakit artritis reumatoid. DAS28 meliputi perhitungan 28 sendi nyeri, 28 sendi bengkak, ESR, dan penilaian kesehatan umum dengan VAS. DAS28 merupakan kombinasi pengukuran tunggal dengan pengukuran kontinu aktifitas penyakit artritis reumatoid. Penggunaannya mudah untuk menilai aktifitas penyakit ini dalam praktek klinis sehari-hari. Skor DAS28 berkisar dari 0 – 9,4, di mana interpretasi kadar aktifitas penyakit artritis reumatoid dikatakan rendah bila DAS28 ≤ 3,2, sedang bila 3,2 dan ≤ 5,1, dan tinggi bila 5,1. Dikatakan remisi bila DAS28 2,6. DAS28 sangat mudah dihitung menggunakan kalkulator atau komputer. Formula yang digunakan: 11,12 DAS 28-4 4 variabel = 0,56 x sqrt 28TJC + 0,28 x sqrt 28SJC + 0,70 x ln ESR + 0,014 x VAS DAS 28-3 3 variabel = 0,56 x sqrt 28TJC + 0,28 x sqrt 28SJC + 0,70 x ln ESR x 1,08 + 0,16 di mana: 28TJC = 28 tender joint count skor 0-28 28SJC = 28 swollen joint count skor 0-28 ESR = erythrocyte sedimentation rate skor 0-150 VAS = visual analog scale skor 0-100 Universitas Sumatera Utara Gambar 2.1 Sendi yang Termasuk dalam Pemeriksaan DAS28 12

2.4 Peranan Interleukin-6 IL-6 Pada Artritis Reumatoid

IL-6 merupakan suatu sitokin pleiotropik yang terlibat dalam inisiasi serta pemeliharaan respons inflamasi dan imunologis dalam penyakit autoimun. 25 IL-6 adalah suatu glikopeptida 26-kDa di mana gennya ditemukan pada kromosom 7. IL-6 dihasilkan oleh berbagai tipe sel seperti sel T, sel B, monosit, fibroblast, osteoblas, keratinosit, sel endotel, sel mesangium dan beberapa sel tumor. IL-6 merupakan salah satu anggota keluarga sitokin IL-6, yang termasuk di dalamnya LIF, ciliary neurotrophic factor, IL-11 dan cardiotrophin-1. Semua sitokin ini membutuhkan gp130 di permukaan sel untuk aktifasi selular. 2 IL-6 dihasilkan berlebihan pada serum dan fibroblas sinovium pasien artritis reumatoid dan berkorelasi dengan Universitas Sumatera Utara aktifitas penyakit dan kerusakan sendi. Pada sendi, IL-6 berperan dalam proses resorpsi tulang yang diperantarai osteoklas serta perkembangan pannus melalui peningkatan VEGF. IL-6 dapat merangsang protein fase akut melalui produksi hepsidin anemia, bekerja terhadap aksis HPA fatique serta mempunyai dampak terhadap metabolisme tulang osteoporosis. IL-6 juga berperan dalam pembentukan limfosit pro inflamasi T helper-17 Th17 dalam suatu studi hewan. Artritis reumatoid berhubungan dengan peningkatan morbiditas dan mortalitas akibat penyakit kardiovaskular. Faktor risiko klasik seperti hipertensi, dislipidemia, resistensi insulin dan obesitas cukup tinggi prevalensinya pada pasien artritis reumatoid. 2,3 26 Inflamasi sistemik menyebabkan proses aterogenesis melalui disfungsi endotel dan dislipidemia. IL-6 dapat mempengaruhi metabolisme lipid dengan menstimulasi sintesis asam lemak di hepar dan lipolisis jaringan adiposa. IL-6 juga dapat meningkatkan sintesis kolesterol sekalian menurunkan sekresi kolesterol. IL-6 dan CRP berhubungan dengan peningkatan risiko kardiovaskular pada pria dan wanita, tanpa berhubungan dengan efeknya terhadap lipid. IL-6 juga berhubungan dengan peningkatan mortalitas pada pasien dengan sindrom koroner akut. 2 Universitas Sumatera Utara Gambar 2.2 Jalur Sitokin yang Terlibat dalam Artritis yang Mengalami Inflamasi 27 Universitas Sumatera Utara Gambar 2.3 Jalur Inflamasi yang Diaktifasi oleh IL-6 2 Gambar 2.4 Efek Sistemik IL-6 2 Universitas Sumatera Utara

BAB III KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL