2.2. Prostate Specific Antigen PSA
Test PSA telah merevolusi dalam mendeteksi serta pemantauan pengobatan kanker prostat. Namun, penerapannya dalam deteksi dini masih
diperdebatkan terutama skrening kanker prostat pada populasi laki-laki dewasa yang asimtomatik Kirby R dkk, 2004.
Penelitian pada awal 1980-an telah memperlihatkan bahwa serum Prostate Specific Antigen PSA memiliki sentifitas tes untuk kanker prostat
tahap lanjut dan bermanfaat sebagai biomarker untuk memonitor progrestifitas pada kanker prostat. Pada akhir tahun 1980-an penelitian juga
menunjukan bahwa PSA juga bisa sebagai biomarker sensitif untuk kanker prostat stadium awal dan penilaian serum bisa ditujukan kepada deteksi dini
kanker prostat WJ Catalona dkk, 1991, TA Stamey dkk, 1987 . Prostate Specific Antigen PSA merupakan suatu glycoprotein yang
dihasil oleh sel epithel pada acini dan duktus dari kelenjar prostat. PSA berkonsentrasi dijaringan prostat dan PSA serum normalnya sangat rendah.
Kerusakan pada arsitektur jaringan prostat normal seperti pada prostatic disease, inflamasi atau trauma, akan menyebabkan banyaknya jumlah PSA
yang masuk ke dalam sirkulasi. Peningkatan level PSA serum dijadikan sebagai marker penting pada beberapa prostate disease antara lain benign
prostatic hyperplasia, prostatitis, dan kanker prostat. Prostatic Intraepithelial Neoplasia PIN tidak menunjukan peningkatan level PSA serum Kirby R
dkk, 2004, WJ Catalona dkk, 1991. PSA disekreasi kedalam cairan seminal
Universitas Sumatera Utara
oleh sel epithel luminal dari duktus prostat, acini dan kelenjar dari periuretral Montironi R dkk, 2000.
Penelitian juga telah menunjukan bahwa PSA hadir pada serum dalam beberapa bentuk molecular Christensson A et al, 1990, Christensson A et al,
1993. Penelitian terdahulu menggambarkan keuntungan potensial pada penggunaan bentuk molecular PSA untuk meningkatkan manfaat klinis test
PSA pada deteksi dini kanker prostat. Penelitian juga telah memperlihatkan kegunaan bentuk PSA yang lebih spesifik yang terdapat pada serum yang
dapat meningkatkan kemampuan dari PSA untuk membedakan antara pasien dengan kanker prostat dan yang jinak Stenman U-H dkk, 1991, Luderer AA,
1995. Penemuan keberadaan PSA di dalam serum dalam beberapa bentuk
molekular menambah manfaat klinik pada test PSA. Bentuk yang besar termasuk di dalamnya non komplek atau free PSA dan komplek PSA dengan
serine protease inhibitor α1-antichymotrypsin ACT dan α2-macroglobulin Christensson A dkk, 1990, Christensson A dkk, 1993.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 1. Molecular Forms of Prostate-Specific Antigen Lilja H dkk, 1991
Formal Name Common
Name Description
Total PSA Free PSA
PSA Complexes t-PSA
f-PSA PSA-ACT
PSA-MG PSA-PCI
PSA-AT PSA-IT
All immunodetectable forms in serum, primarily f-PSA and PSA-ACT
Noncomplexed PSA; may be proteolytically active or inactive in seminal fluid, only inactive in serum
PSA covalently bound to α1-antichymotrypsin inhibitor; synonymous
with PSA
complex: major
immunodetectable form in serum PSA covalently linked and encapsulated by
α2- macroglobulin;
not detected
in immunoassays;
synonymous with occult PSA PSA covalently bound to protein C inhibitor; minor
component in seminal fluid; not detected in serum
PSA covalently bound to α1-antitrypsin; trace component in serum
PSA covalently bound to inter-alpha-typsin inhibitor; trace component in serum
PSA : Prostate-specific antigen Modified from McCormack and associates
Gambar 2.
Carter HB, Epstein JI, Partin AW: Influence of age and prostate- Specific antigen on the chance of curable prostate cancer
among men with nonpalpable disease. Urology 1999.
Universitas Sumatera Utara
Dalam rangka meningkatkan deteksi dini kanker prostat, PSA serum yang dianjurkan pada cut off 3 ngml. Lodding dkk 1998 melaporkan bahwa
lebih kurang 15 dari kanker prostat dideteksi dengan pemeriksaan level PSA serum antara 3 dan 4 ngml memiliki pertumbuhan extraprostat.
Selanjutnya, untuk ambang PSA 3 ngml, rata-rata negatif biopsi meningkat, Hessel et al memperkirakan 70-80 Hessels D dkk, 2004.
Thompson et al for the Prostate Cancer Prevention Trial, dilaporkan pada randomised, prostpective study pada 18.882 laki-laki dewasa berumur
55 tahun, dengan level PSA 3.0 ngml dan DRE normal selama 7 tahun dengan dilakukan pemeriksaan DRE dan PSA setiap tahun dilakukan dari
tahun 1993 sampai tahun 2003 pada 221 center di Amerika. Biopsi dianjurkan pada PSA 4.0 ngml atau DRE yang abnormal Thompson IM dkk, 2005.
Amerika Urologic Association merekomendasikan biopsi jarum pada prostat pada laki-laki dengan nilai PSA lebih dari 4 ngml, atau pada DRE di
jumpai prostat yang tidak normal AUA Commentary, 2000.
2.3. Gleason Greading System