Epidemiologi dan Insidensi. TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Epidemiologi dan Insidensi.

Kanker prostat merupakan salah satu penyakit kanker yang terbanyak pada laki-laki dewasa. Penyakit ini juga merupakan penyebab kematian kedua terbanyak yang disebabkan oleh kanker pada laki-laki dewasa di Amerika Serikat, setelah kanker paru dan pada tahun 2007 diperkirakan ± 218.890 kasus baru yang didiagnosa dan 27.050 meninggal dunia yang disebabkan oleh kanker prostat Jemal A dkk, 2007. Satu dari sepuluh laki-laki dewasa akan terdiagnosa dengan kanker prostat dalam hidupnya dan sepertiganya akan meninggal dunia Greenlee RT dkk, 2000. Insiden kanker prostat telah meningkat secara substansial pada banyak negara pada akhir decade ini. 15 sampai 20 tahun sebelumnya, kemungkinan seorang terdiagnosa dengan kanker prostat adalah 4-6 pada banyak negara industri. Mortalitas memiliki range yang konstan dari 2-3.5 pada beberapa negara. Oleh karena itu kanker prostat merupakan masalah kesehatan yang serius Wilson S S dkkl, 2004, Jemal A, 2004. Beberapa faktor penyebab kanker prostat telah diidentifikasi, seperti pertambahan usia. Kemungkinan perkembangan kanker prostat bagi laki-laki dewasa di bawah usia 40 tahun adalah 1 : 10.000, usia 40 – 59 adalah 1 : 103 dan usia 60 – 79 adalah 1: 8. Bagi orang Afrika-Amerika merupakan paling beresiko terkena kanker prostat bila dibandingkan orang kulit putih. Riwayat Universitas Sumatera Utara keluarga dengan kanker prostat juga dapat meningkatkan resiko relatif kanker prostat. Onset usia penyakit pada keluarga dengan kanker prostat memiliki pengaruh resiko relatif pada pasien. Jika onset usia 70 tahun, resiko relatif meningkat 4 kali, jika onset usia 60 tahun resiko relatif meningkat 5 kali, dan jika onset usia 50 tahun resiko relatif meningkat menjadi 7 kali. Walaupun bias diagnostik antar negara, perbedaan insidensi ini tampak nyata. Perbedaa ini bisa disebabkan adanya perbedaan pada pola diet Chan JM dkk, 2005. Studi epidemologi menunjukan insiden kanker prostat secara klinis signifikan menjadi lebih rendah di daerah dimana penduduk mengkonsumsi rendah lemak dan makanan sayuran. Selain itu, penelitian migran menunjukan bila laki-laki yang datang dari negeri dengan resiko rendah berpindah ke Amerika dan mulai mengkonsumsi diet bangsa barat, rata-rata resiko kanker prostat jadi meningkat. Intake lemak total, intake lemak hewan, intake daging merah dihubungkan dengan peningkatan resiko kanker prostat, sedangkan asupan ikan berhubungan dengan penurunan resiko Carter BS dkk, 1993. Riwayat keluarga, ras, dan faktor lingkungan dinilai sebagai faktor resiko kanker prostat. Kira-kira 15 – 25 pasien didiagnosis dengan kanker prostat dilaporkan memiliki satu hubungan darah relatif dengan diagnosa yang sama Kim HL dkk, 2000, Moyad MA, 2002. Laki-laki dewasa dengan bapak atau saudara laki-laki yang menderita kanker prostat mempunyai resiko dua kali menderita kanker prostat dibandingkan dengan laki-laki dewasa yang tidak memiliki riwayat kanker prostat. Penduduk Afrika-Amerika memiliki insiden lebih tinggi terkenal kanker prostat dibandingkan dengan orang kulit Universitas Sumatera Utara putih, sementara bangsa Hispanic dan Asia memiliki insiden yang lebih rendah dari orang kulit putih. Pada penelitian ilmiah memperkirakan bahwa resiko kanker prostat yang rendah disebabkan oleh diet rendah lemak, suplemen nutrisi antara lain lycopene, vitamin E dan selenium Surveillance dkk, 2007 . Kanker prostat di Amerika Serikat menunjukan suatu pergolakan dalam dua dekade terakhir. Sebelum diperkenalkan skrening prostate specific antigen PSA pada pertengahan tahun 1980-an, insiden telah meningkat, mencapai 119 per 100.000 pada tahun 1986. Kemudian, setelah diperkenalkan skrening PSA, insiden mencapai duakali lipat, puncaknya pada 237 per 100.000 pada tahun 1992 Surveillance dkk, 2008 . Sementara itu, mortalitas kanker prostat di Amerika Serikat menurun secara stabil, penurunan mencapai 37 sejak tahun 1992, dari 39,2 per 100.000 menjadi 24,6 per 100.000. penurunan angka kematian paling menonjol pada pria berusia 65-69; pada angka kematian kelompok usia ini menurun 46 . Namun, penurunan substantial telah terjadi dalam semua kelompok umur dengan penurunan 30 yang diamati pada pria berusia 50-59 tahun dan penurunan 33 pada pria berusia lebih dari 80 tahun American Cancer Society, 2003. Universitas Sumatera Utara Penggunaan skrening PSA di Amerika Serikat telah secara dramatis meningkatkan kemungkinan bahwa seorang pria akan didiagnosa dengan kanker prostat dalam hidupnya. Didasari pada insiden kanker prostat pada tahun 2002-2004, kemungkinan seumur hidup terdiagnosa kanker prostat adalah 17, naik dari sebelumnya 9 pada tahun 1984-1986 Surveillance dkk, 2007 . Gambar 1. Usia kanker prostat disesuaikan dengan tingkat kematian per 100000 laki-laki dari beberapa negara pada tahun 2000. American Cancer Society, Cancer Facts Figures 2003 Universitas Sumatera Utara

2.2. Prostate Specific Antigen PSA