Efraim Timbul Hamonangan Marpaung : Penentuan Kadar Logam Fe Dengan Metode Spektrometer Serapan Atom SSA Pada Air Bersih Di PY. Pertamina Ep. Region Sumatera Field Pangkalan Susu, 2008.
USU Repository © 2009
6
BAB I PENDAHULUAN
I.1.Latar Belakang
Air adalah materi esensial, materi yang kebutuhannya untuk menyokong suatu kehidupan, yang tidak dapat di ganggu sekarang, besok, minggu depan atau dapat di
ganti oleh benda lainnya. Kebutuhan air khususnya air minum haruslah sehat dan tidak tercemar, tidak menimbulkan penyakit dan bebas dari unsur – unsur racun. Air
dengan kualitas baik pada dewasa ini akan sulit di peroleh karena dimana – mana sumber air pada umumnya telah tercemar akibat berbagai macam kegiatan manusia.
Kota Pangkalan Susu merupakan Kota dimana berdiri dan berjalannya suatu industri penambangan minyak bumi yaitu, PT.Pertamina EP. Region Sumatera Field
Pangkalan Susu. Oleh karena itu pasti sedikit banyaknya ada anggapan bahwa telah tercemarnya pasokan air bersih yang terdapat di Kota Pangkalan Susu oleh kegiatan
penambangan minyak yang dilakukan oleh PT.Pertamina EP. Region Sumatera Field Pangkalan Susu tersebut. Air bersih tersebut bisa berasal dari air tanah yang tergolong
bersih di lihat dari segi mikroskopisnya, karena sewaktu proses pengalirannya mengalami penyaringan alamiah. Namun demikian, kadar kimia air ini tergantung dari
litosfer yang dilaluinya serta faktor – faktor yang diberikan lingkungannya. Pada
Efraim Timbul Hamonangan Marpaung : Penentuan Kadar Logam Fe Dengan Metode Spektrometer Serapan Atom SSA Pada Air Bersih Di PY. Pertamina Ep. Region Sumatera Field Pangkalan Susu, 2008.
USU Repository © 2009
7
proses ini mineral – mineral yang di lalui dapat larut dan terbawa, sehingga dapat mempengaruhi kualitas air tersebut.
Besi banyak terkandung didalam air sungai. Dalam jumlah kecil besi dibutuhkan untuk pertumbuhan sel – sel darah. Namun, dalam jumlah besar senyawa
tersebut dapat menjadi racun. Kadar besi didalam air dipengaruhi oleh adanya pencemaran – pencemaran yang dilakukan oleh manusia baik sengaja maupun secara
tidak sengaja. Sekalipun senyawa tersebut diperlukan, akan tetapi apabila kadarnya
melampaui batas maka dapat mencemari lingkungan dan dapat menyebabkan kematian. Untuk inilah diperlukan pengolahan terhadap air untuk dapat menurunkan
dan mengatur kadar logam besi didalam air terlebih dahulu sebelum di konsumsi dan digunakan.
Bertitik tolak dari hal tersebut maka penulis ingin mengetahui dan menentuan kadar logam Fe di dalam air bersih dan oleh karena itu penulis memilih karya ilmiah
ini dengan judul Penentuan kadar logam Fe dengan metode Spektrometri pada air bersih
Di PT. Pertamina EP. Region Sumatera Field Pangkalan Susu. I.2. Permasalahan
Air sungai yang dikonsumsi masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya di katakan belum memenuhi persyaratan apabila langsung digunakan untuk air minum,
maka perlu dilakukan terhadap parameter – parameter yang menarik untuk dibahas dalam kal ini adalah logam besi, yaitu : menentukan kadar senyawa tersebut apakah
sesuai dengan syarat mutu air bersih untuk kesehatan menurut standart yang telah di tentukan
Efraim Timbul Hamonangan Marpaung : Penentuan Kadar Logam Fe Dengan Metode Spektrometer Serapan Atom SSA Pada Air Bersih Di PY. Pertamina Ep. Region Sumatera Field Pangkalan Susu, 2008.
USU Repository © 2009
8
Hal ini di lakukan mengingat pentingnya pemeriksaan kadar logam besi didalam tubuh, karena jika senyawa tersebut konsentrasinya terlalu tinggi didalam air
minum dapat bersifat racun dan dapat menyebabkan kematian.
I.3. Tujuan
Untuk menetukan kadar logam besi pada air bersih di Kota Pangkalan Susu.
I.4. Manfaat
Sebagai tolak ukur agar masyarakat di kota Pangkalan Susu, mengetahui sejauh mana kualitas air bersih yang mereka gunakan sebagai air minum dan dapat
menambah wawasan bagi peneliti dalam mengembangkan ilmu yang diperoleh di bangku kuliah.
Efraim Timbul Hamonangan Marpaung : Penentuan Kadar Logam Fe Dengan Metode Spektrometer Serapan Atom SSA Pada Air Bersih Di PY. Pertamina Ep. Region Sumatera Field Pangkalan Susu, 2008.
USU Repository © 2009
9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA