BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL
3.1. Kerangka Konsep
Pada penelitian ini kerangka konsep mengenai karakteristik pasien PPOK eksaserbasi akut akan diuraikan berdasarkan variabel katagorik dan variabel numerik.
Variabel katagorik mencakup jenis kelamin, suku, agama, tingkat pendidikan, pekerjaan, status perkawinan, sumber pembiayaan, status merokok, gejala klinis,
derajat keparahan penyakit, tipe eksaserbasi, dan jenis pengobatan. Variabel numerik mencakup usia dan lama rawatan.
1. Sosiodemografi:
Usia Jenis Kelamin
Suku Agama
Tingkat Pendidikan Pekerjaan
Status Perkawinan
2. Sumber Pembiayaan
3. Status Merokok
4. Gejala Klinis
5. Derajat Keparahan
Penyakit 6.
Tipe Eksaserbasi 7.
Jenis Pengobatan 8.
Lama Rawatan
Gambar 3.1. Kerangka Konsep Karakteristik Pasien PPOK Eksaserbasi Akut
Penyakit Paru Obstruktif Kronik Eksaserbasi Akut
Universitas Sumatera Utara
3.2. Definisi Operasional
3.2.1. Rekam medis adalah keterangan baik yang tertulis maupun terekam tentang identitas, anamnesis, pemeriksaan fisik, laboratorium, diagnosis, segala
pelayanan dan tindakan medik yang diberikan kepada pasien dan pengobatan baik yang dirawat inap, rawat jalan maupun yang mendapatkan pelayanan
gawat darurat Gondodiputro, 2007. 3.2.2. Karakteristik adalah kualitas atau atribut yang menunjukkan sifat suatu
objek atau organisme. 3.2.3. Pasien PPOK eksaserbasi akut adalah pasien yang dinyatakan menderita
PPOK eksaserbasi akut berdasarkan hasil diagnosis dokter dan tercatat dalam rekam medis.
3.2.4. Sosiodemografi adalah berasal dari dua kata, yaitu sosial dan demografi. Sosial adalah salah satu komponen variabel nondemografi, seperti pendidikan,
pekerjaan, dan lain-lain, sedangkan demografi adalah suatu ilmu yang mempelajari penduduk di suatu wilayah terutama mengenai jumlah, struktur
usia, jenis kelamin, agama, dan lain-lain, dan proses perubahannya kelahiran, kematian, perkawinan, dan lain-lain Desa, 2008. Dalam penelitian ini,
sosiodemografi terdiri dari: a.
Usia adalah lamanya hidup pasien PPOK eksaserbasi akut yang dihitung berdasarkan tahun sejak pasien lahir, sesuai yang tercatat pada
rekam medis. b.
Jenis kelamin adalah jenis kelamin pasien PPOK eksaserbasi akut sesuai yang tercatat pada rekam medis, yang dikategorikan atas:
1. Laki-laki
2. perempuan
c. Suku adalah etnik pasien PPOK eksaserbasi akut sesuai yang tercatat
pada rekam medis, yang dikategorikan atas: 1.
Batak 2.
Jawa
Universitas Sumatera Utara
3. Melayu
4. Aceh
5. Nias
d. Agama adalah kepercayaan yang diakui oleh pemerintah Republik
Indonesia yang dianut pasien PPOK eksaserbasi akut sesuai yang tercatat pada rekam medis, yang dikategorikan atas:
1. Islam
2. Kristen protestan
3. Kristen katolik
4. Buddha
5. Hindu
e. Tingkat pendidikan adalah tingkat pendidikan formal pasien PPOK
eksaserbasi akut sesuai yang tercatat pada rekam medis, yang dikategorikan atas:
1. Tidak Tamat SD
2. SD
3. SLTP
4. SLTA
5. Perguruan Tinggi
f. Pekerjaan adalah aktivitas utama pasien PPOK eksaserbasi akut sesuai
yang tercatat pada rekam medis, yang dikategorikan atas: 1.
Petani 2.
Wiraswasta 3.
Pegawai Swasta 4.
PNS TNI POLRI 5.
Pensiunan PNS TNI POLRI 6.
Ibu Rumah Tangga 7.
Pekerja Lepas 8.
Tidak Bekerja
Universitas Sumatera Utara
g. Status perkawinan adalah status pasien PPOK eksaserbasi akut
berdasarkan riwayat pernikahan, sesuai yang tercatat pada rekam medis, yang dikategorikan atas:
1. Kawin
2. Tidak Kawin
3.2.5. Sumber pembiayaan adalah jenis sumber pembiayaan pasien PPOK eksaserbasi akut selama di rawat di rumah sakit sesuai yang tercatat pada rekam
medis, yang dikategorikan atas: 1.
Biaya Sendiriumum 2.
Asuransi Kesehatan Askes 3.
Jaminan Kesehatan Masyarakat Jamkesmas 3.2.6. Status merokok adalah riwayat mengenai perilaku merokok pada pasien
PPOK eksaserbasi akut sesuai yang tercatat pada rekam medis, yang dikategorikan atas:
1. Bekas Perokok
2. Perokok
3. Bukan Perokok
3.2.7. Penentuan derajat berat merokok dengan Indeks Brinkman IB, yaitu perkalian jumlah rata-rata batang rokok dihisap sehari dikalikan lama merokok
dalam tahun, sesuai yang tercatat pada rekam medis, yang dikatagorikan atas: 1.
Derajat ringan : 0-200 2.
Derajat sedang: 200-600 3.
Derajat berat : 600 3.2.8. Gejala klinis adalah gejala yang dikeluhkan pasien PPOK eksaserbasi akut
selama di rawat di rumah sakit sesuai yang tercatat pada rekam medis, yang dikategorikan atas:
1. Sesak Napas
2. Batuk Berdahak
3. Demam
Universitas Sumatera Utara
4. Nyeri Dada
5. Mengi
3.2.9. Derajat keparahan penyakit adalah tingkatan keparahan penyakit berdasarkan nilai pengukuran spirometri, yaitu Volume Ekspirasi Paksa detik
pertama VEP
1
dan Arus Puncak Ekspirasi APE pada pasien PPOK eksaserbasi akut sesuai yang tercatat pada rekam medis, dibagi atas tabel 2.2:
1.
PPOK Ringan
2.
PPOK Sedang 3.
PPOK Berat 4.
PPOK Sangat Berat 3.2.10. Tipe eksaserbasi adalah klasifikasi keparahan eksaserbasi pada pasien
PPOK eksaserbasi akut berdasarkan 3 gejala utama, yaitu peningkatan sesak, produksi sputum meningkat, dan adanya perubahan konsistensi atau warna
sputum Anthonisen, 1987, sesuai yang tercatat pada rekam medis, yang dikategorikan atas:
1. Tipe I eksaserbasi berat: apabila memiliki 3 gejala utama
2. Tipe II eksaserbasi sedang: apabila hanya memiliki 2 gejala utama
3. Tipe III eksaserbasi ringan apabila memiliki 1 gejala utama ditambah
adanya infeksi saluran napas atas lebih dari 5 hari, demam tanpa sebab lain, peningkatan batuk, peningkatan mengi atau peningkatan frekuensi pernapasan
20 baseline, atau frekuensi nadi 20 baseline 3.2.11. Jenis pengobatan adalah tindakan pengobatan yang diberikan pada pasien
PPOK eksaserbasi akut selama dirawat di rumah sakit sesuai yang tercatat pada rekam medis, yang terdiri dari:
1. B2-agonis
2. Antikolinergik
3. Xantin
4. Kortikosteroid
5. Terapi Oksigen
Universitas Sumatera Utara
3.2.12. Lama rawatan adalah keterangan yang menunjukkan periode atau lamanya perawatan pasien PPOK eksaserbasi akut di rumah sakit dihitung dari
tangga l mulai di rawat sampai dengan keluar baik dengan izin dokter maupun meninggal dunia berdasarkan pencatatan pada rekam medis.
3.2.13. Cara Ukur Semua variabel penelitian diukur dengan survei rekam medis.
3.2.14. Alat Ukur Semua variabel penelitian diukur dengan menggunakan rekam medis.
3.2.15. Hasil Pengukuran Untuk variabel numerik berupa Rerata dan untuk variabel kategorik
berupa Persentase. 3.2.16. Skala pengukuran
Untuk variabel numerik, yaitu usia berupa skala rasio, sedangkan lama rawatan berupa skala interval. Untuk variabel kategorik, yaitu tingkat pendidikan,
derajat keparahan penyakit, dan tipe eksaserbasi berupa skala ordinal, sedangkan jenis kelamin, suku, agama, pekerjaan, status perkawinan, sumber pembiayaan,
status merokok, gejala klinis, dan jenis pengobatan berupa skala nominal.
Universitas Sumatera Utara
BAB 4 METODE PENELITIAN