Semen Tahan Api Dinding Luar Tabel Hasil Perhitungan

Dengan tahannya batu bata ini dipanasi sampai suhu sekitar 1715 C, sedangkan suhu dapur yang direncanakan hanya lebih kurang 1300 C sehingga batu bata tahan api jenis ini dapat digunakan untuk dapur pelebur, selain itu harga dari tiap batu bata tahan api jenis ini relative murah dari batu bata jenis lain serta mempunyai kekuatan yang baik sehingga dapat menahan beban yang akan ditumpu oleh batu bata ini , keuntungan yang lain adalah konduktivitas dari batu bata ini juga kecil sehingga dapat mengurangi panas yang keluar dari ruang bakar sehingga efisiensi panas dapat lebih ditingkatkan.

4.3 Semen Tahan Api

Bahan pengikat berfungsi untuk mengikat batu serta untuk menutup celah yang terjadi dari penyusunan batu tahan api. Bahan pengikat yang dipakai ini adalah semen tahan api yang juga dapat menambah ketahanan batu terhadap suhu tinggi. Untuk dapur peleburan ini dipakai bahan pengikat semen tahan api dengan komposisi kimia : a. SiO 2 dengan kadar 96,33 b. Al 2 O 3 dengan kadar 0,28 c. CaO dengan kadar 2,74 d. Fe 2 O 3 dengan kadar 0,56 e. Na 2 O dengan kadar 0,04 f. K 2 O dengan kadar 0,04 g. TiO 2 dengan kadar 0,03 Ketahanan semen tahan api ini adalah 1400 C Universitas Sumatera Utara

4.4 Dinding Luar

Dinding luar yang dipakai terbuat dari baja karbon dengan pengerjaan tempa. Ketebalan dinding adalah 2,5 mm. Plat baja karbon dirol untuk membentuknya menjadi silinder berdiameter 900 mm. untuk dinding penahan bagian bawah dipasang baja karbon dengan ketebalan 3 mm Dimana: L = π.D L = Panjang plat sebelum dirol D = Diameter drum mm L = π . 900 = 2826 mm Gambar 4.3. Bentangan Plat Massa dinding luar adalah : m 3 = berat dinding samping m 3 = π . D d . t . d . Universitas Sumatera Utara dimana : D d = diameter dinding luar = 0,9025 t = tinggi dinding = 0,8 m d = tebal dinding samping = 0,0025 m = berat jenis dinding = 7833 kgm 3 ………......…lit.5 hal 581 Maka : m 3 = π . 0,9025 . 0,8 . 0,0025 .7833 = 44,39 kg Karakteristik dari dinding luar ini adalah: Bahan : Baja karbon rendah AISI 1109 Titik cair : 1170°C Konduktivitas thermal : 54 Wm°C Kekuatan tarik : 47 kgmm

4.5 Perhitungan Kebutuhan Kalor Aluminium

Bahan bakar yang dipakai untuk dapur pelebur ini adalah bahan bakar jenis padat, yaitu batubara. selain bahan bakar padat, dapur crucible dapat juga menggunakan bahan bakar cair dan gas. Sifat-sifat yang penting dari bahan bakar ini adalah nilai pembakaran., berat atom, berat jenisnya dan titik nyalanya. Universitas Sumatera Utara Untuk mendapatkan jumlah bahan bakar yang akan digunakan maka harus diketahui jumlah panas yang terpakai dan terbuang.

4.5.1. Kalor Untuk Melebur Alumunium Q1

Kalor yang dibutuhkan untuk meleburkan alumunium meliputi: a Q A yaitu kalor yang menaikkan temperature Alumunium padat dari 27°C suhu kamar hingga mancapai titik peleburan Alumunium 660°C b Q B yaitu kalor yang berubah fasa Alumunium padat menjadi cair kalor latent pada suhu 660°C. c Q C yaitu kalor untuk menaikkan temperature alumunium cair dari 660°C ke temperature penuang 750°C. Maka kalor yang dibutuhkan adalah: Q 1 = Q A + Q B + Q C = m al . C pi . Δt i + m . h + m a2 .C P2. Δt 2 Dimana : m al = massa alumunium yang akan dilebur =50 kg C P1 = panas jenis alumunium padat ….lit 5 hal 581 Δt 1 = parbedaan suhu dari titik cair alumunium dengan suhu kamar = 660-27°C h = panas latent alumunium .….lit 6 hal 680 = 95 kkalkg C P2 = panas jenis alumunium cair ….lit 5 hal 581 = 0,26 kkalkg°C Universitas Sumatera Utara Δt 2 = perubahan suhu dari temperature penuangan titik cair = 750-660°C = 90°C Maka kalor untuk melebur alumunium sebesar : Q 1 = 50 × 0,125 × 663 + 30 x 95 + 50 × 0,26 × 90 = 6163,75 kkal = 25887,75 Kj Dan dalam hal ini bahan bakar yang digunakan adalah batu bara coal,sedangkan batu bara ini mempunyai nilai kalor kotor 29.600 . Tabel 4.7 Perbandingan Heating Value Bahan Bakar Bahan Bakar Higher Calorific Value Gross Calorific Value - GCV Nilai Kalor Kotor kJkg Btulb Aseton 29.000 Alkohol, 96 30.000 Antrasit 32.500 - 34.000 14.000 - 14.500 Bituminous coal 17.000 - 23.250 7.300 - 10.000 Butana 49.510 20.900 Karbon 34.080 coal 29.600 12.800 Coke 28.000 - 31.000 12.000 - 13.500 Diesel 44.800 19.300 Ethanol 29.700 12.800 Universitas Sumatera Utara Ether 43.000 Bensin 47.300 20.400 Gliserin 19.000 Hydrogen 141.790 661.000 Lignite Batu bara muda 16.300 7.000 Methane 55.530 Oils 39.000 - 48.000 Gambut 13.800 - 20.500 5.500 - 8.800 Petrol 48.000 Petroleum 43.000 Propane Propane 50.350 Semi antrasit 26.700 - 32.500 11.500 - 14.000 Sulfur 9.200 Aspal 36.000 Terpenten 44.000 Kayu kering 14.400 - 17.400 6.200 - 7.500 kJm 3 Btuft 3 Asetilen 56.000 Butana C 4 H 10 133.000 Hydrogen 13.000 Gas alam 43.000 Metana CH 4 39.820 Propana C 3 H 8 101.000 Gas kota 18.000 Universitas Sumatera Utara • 1 kJkg = 0.4299 Btu lb m = 0.23884 kcalkg 1 kJ kg = 0,4299 Btu lb = 0,23884 m kkal kg • 1 Btulb m = 2.326 kJkg = 1.8 kcalkg 1 Btu lb m = 2,326 kJ kg = 1,8 kkal kg W Rose Cooper dan JR eds 1977 Data Teknis Bahan Bakar, edisi 7, Inggris Komite Nasional, Konferensi Energi Dunia, London. Jadi kesimpulannya dalam proses peleburan logam Aluminium ini,batu bara dapat digunakan sebagai bahan bakar pada bapur crucible ini.

4.5.2 Kalor Yang Diserap Batu Tahan Api Q

2 Untuk mengetahuin berapa banyak kalor yang diterima bata selama proses peleburan dapat dihitung dengan rumus : Q 2 = m b . C P3 . d t Dimana : m b = massa batu bata yang menerima panas C P3 = panas jenis batu bata ….….lit 5 hal 585 = 0,84 kkalkg°C d t = perubahan suhu di batu bata = suhu rata-rata batu tahan api bagian luar adalah : = = 36°C Universitas Sumatera Utara Suhu rata-rata batu tahan api bagian dalam adalah: = 620 + 36 2 = 328°C Dengan demikian maka perubahan suhu d t yang terjadi adalah : = 328 – 27 = 301°C Massa batu tahan api menerima panas adalah : m = . . D lb 2 – d db 2 . t b . ρ dimana : D lb = diameter luar bata = 0.9 m D db = diameter dalam bata = 0,5 m t b = tinggi dapur 0.8 m = berat jenis bata = 1600 kgm 3 Maka : m = . . 0,9 2 – 0,5 2 . 0,8 . 1600 = 562,668 kg Sehingga banyaknya panas yang diserap batu bata adalah : Q 2 = 562,668. 301 . 0,84 = 71135,016 kkal = 597534.142 kJ Universitas Sumatera Utara

4.5.3 Panas Yang Diserap Dinding Plat Luar Q

3 Bidang yang mengalami perubahan suhu pada bidang dinding luar ini sama dengan yang dialami batu tahan api. Maka besarnya kalor yang diserap oleh dinding plat luar adalah: Q 3 = m pl . C P4 . d t Dimana : m pl = massa plat luar C p4 = panas jenis plat luar = 0,46 kkalkg°C d t = perubahan suhu plat massa plat yang mengalami perubahan suhu adalah : m = π . D p . t p . d p . dimana : D p = diameter luar = 0,9025 m d p = ketebalan dinding plat = 0,0025 m t p = tinggi dapur 0.8 = berat jenis dinding plat …….….lit 5 hal 581 = 7833 kgm 3 Maka : m = π x 0,90250 x 0,8 x 0,0025 x 7833 = 443950 kg Universitas Sumatera Utara Suhu pada plat yang tertinggi adalah 45°C, Maka suhu rata-rata yang dialami dinding plat adalah : = 36°C Maka perubahan suhu d t yang terjadi adalah : 36 – 27 = 9°C Maka : Q 3 = 443950 kg . 0,46 kkal kg°C . 9°C = 91,895 kkal = 768626 kJ

4.5.4 Panas yang Diserap Cawan Lebur Q

4 Cawan lebur adalah bagian yang paling besar mengalami perubahan suhu. Besarnya kalor yang diserap cawan lebur ini adalah : Q 4 = m cl . C P5 . d t Dimana : M cl = massa cawan lebur = 26,798 kg C P5 = panas jenis cawan lebur ……...….lit 5 hal 585 = 0,46 kkalkg°C d t = perubahan suhu = 755 - 27 = 728°C Universitas Sumatera Utara Maka : Q 4 = 26,798kg. 0,84 kkalkg°C . 728°C = 16387,51 kkal = 68827,55 kJ Q 4 kalor pembakaran 68827,55 Q 1 kalor yang dibutuhkan untuk melebur alumunium 25887,75. Dapat disimpulkan bahwa kalor yang dihasilkan dapur crucible telah memenuhi untuk melebur 50 kg paduan alumunium.

4.5.5 Kalor Total Yang Terserap Q

tot Banyaknya kalor total adalah jumlah dari keseluruhan kalor yang terserap oleh bahan dapur yaitu : Qtot = Q 1 + Q 2 + Q 3 + Q 4 = 25887,75+ 597534.142 + 768626 + 68827,55 kJ = 1460875,304 kJ

4.5.6 Laju Aliran Panas ke Dinding Samping q

1 Laju aliran panas ke dinding samping harus diperkecil semaksimal mungkin, agar tidak banyak panas yang terbuang. Cara memperkecil laju aliran yang besar adalah dengan memakai alat penyekat yang baik. Alat penyekat yang baik tergantung pada jenis penyekat dan ketebalannya. Semakin kecil konduktivitas dan semakin besar ketebalan panas yang akan diisolasi akan semakin baik. Proses perpindahan panas adalah secara konduksi dan konveksi. Universitas Sumatera Utara Batu tahan api Cawan lebur Konveksi Konduksi Radiasi Konduksi Gambar 4.6. Perpindahan panas secara konduksi dan konveksi Perpindahan panas meliputi : a perpindahan panas secara konduksi dari sumber panas ke dinding bata. b Perpindahan panas secara konduksi dari dinding bata ke plat baja. c Perpindahan panas secara radiasi dari dinding plat ke udara bebas. Gambar 4.7. gambar dinding dapur Universitas Sumatera Utara Maka besar perpindahan kalor yang terjadi pada dinding dapur adalah: q = Dimana : T 1 = temperature ruang bakar = 755°C T 2 = temperature luar ruang bakar = 27°C r 1 = jari-jari dalam batu = 0,25 m r 2 = jari-jari luar batu = 0,45 m r 3 = jari-jari luar dinding = 0,45 m + 0,0025 m = 0,4525 m L = 0,8 m k b = konduktivitas thermal ……………..…lit 5 hal 584 = 0,69 Wm°C k p = konduktivitas thermal dinding plat baja ..lit 5 hal 581 = 54 Wm°C h = koefisien perpindahan panas konveksi koefisien perpindahan panas konveksi dapat dicari dengan rumus: h = Nu. kd ………….…….….lit 5 hal 261 Dimana : Nu = bilangan nusselt d = diameter silinder plat Universitas Sumatera Utara = 0,9 m + 0,05 m = 0,905 m k = konduktivitas thermal udara konduktivitas thermal udara bergantung pada suhu, suhu film t f = t p + t I 2 = 45 + 27 2 = 36°C Maka sifat-sifat udara pada 36°C adalah: a Koefisien suhu konduktivitas thermal β = 1t f = 136°C = 1305°K = 3,2 × 10 -3 °C b Viskositas kinematika v = 1666 . 10 -5 m 2 s c Konduktivitas thermal k = 0,02692 wm°C d Bilangan prandal p r =0,70602 ………….….lit 5 hal 589 Bilangan nusselt dapat dicari dengan rumus : Nu 12 = 0,825 + …….….lit 5 hal 303 Jika 10 -1 Gr . Pr. 10 -12 Universitas Sumatera Utara Gr . Pr = . Pr …….….lit 5 hal 229 = = 0,1073.10 10 Maka : Nu 12 = 0,825 + = 11,204 Maka bilangan nusselt : Nu = 125,536 Maka : h = 125,536 × 0,026920,905 = 3,734 Wm°C maka : q = ` = = q = 2388,45 W q = 8594,42 Universitas Sumatera Utara

4.5.7 Panas yang Terbuang Melalui Lubang Cawan Pelebur q

2 Panas yang keluar melalui lubang cawan pelebur keluar secara konveksi. Perpindahan panasnya dapat dihitung dengan rumus: q 2 = h 2. Adt Dimana: h 2 = koefisien perpindahan panas konveksi h 2 dapat dicari dengan rumus h 2 = k.Nu d ……………………………. lit 5 hal 261 Dimana: k = konduktivitas thermal udara Nu d = Bilangan Nusselt Sifat udara pada suhu 755 o C atau 1028 K dari literature 5 hal 589 dapat diketahui antara lain: ρ = 0,338 kgm 3 α = 1,754 x 10 -4 m 2 detik μ = 4,251 x 10 -5 kgm.s k = 0,0701 Wm o C p r = 0,703 untuk mencari bilangan Nusselt dapat dicari dengan rumus : Nu dh = 0,023 [ 1+ Dh 1 0.7 ] Redh 0,8 .p r 0,3 …..lit 5 hal 283 Universitas Sumatera Utara Dimana : Re dh = ρ.v.Dh μ Karena v = 5m detik ditentukan Maka: Re dh = 0,388 x 5 x = 22823,52 Sehingga alirannya adalah turbulen Nu dh = 0,023 [ 1 + 0,5 1 0,7 ].[22823,52] 0,8 .[0,703] 0,33 = 101,446 Maka: h 2 = 0.0701 x 101,446 = 7,112 W m o C A = Luas permukaan lubang cawan pelebur = π 4 d 2 = π 4. 0,244 2 A = 0,04673 m 2 dt = 755 – 27 = 728 o C q 2 = 7,112 W m 2 C x 0,0633 m 2 x 728 o C = 327,738 W = 1376,499 kJjam Universitas Sumatera Utara Banyaknya laju aliran kalor yang terbuang dalam proses peleburan ini adalah : q t = q 1 + q 2 = 8594,42 + 1376,49 kJjam = 9970,91 kJjam

4.5.8 Waktu Peleburan

Untuk mengetahui waktu yang dibutuhkan untuk dapat meleburkan 50 kg alumunium dalam dapur pelebur ini maka harus mengetahui berapa besar laju aliran panas ke cawan lebur dapat dicari dengan rumus : Konduksi Gambar 4.8. gambar cawan lebur q 3 = 1 2 T T x kA − ∆ ………………………….…….lit.5 hal 26 Dimana: K = konduktivitas cawan lebur Universitas Sumatera Utara = 43 W m o C A = Luas permukaan cawan lebur = ¼. π.d 2 = ¼. π. 0,244 2 = 0,04673 m 2 T 1 = Suhu bagian dalam cawan = 750 o C T 2 = Suhu bagian luar cawan = 755 C Δx = ketebalan cawan lebur = 0,028 m Maka : q 3 = q 3 = q 3 = 3002,65 Watt q 3 = 10809,45kJJam Waktu yang dibutuhkan untuk logam alumunium padat menjadi cair pada dapur pelebur ini dapat diketahui dari besarnya angka perbandingan antara kalor yang dibutuhkan logam alumunium untuk dapat melebur dengan laju aliran kalor yang diterima oleh cawan lebur,yaitu: t = = jam 10809,45kJ 25887,75kJ = 2,4 Jam Universitas Sumatera Utara Dengan didapatinya waktu peleburan maka banyaknya kalor yang terbuang selama proes peleburan dapat diperoleh dengan : Q t2 = q t . t = 9970,91 kJjam x 2,4 Jam =23930,184 Kj

4.5.9. Efisiensi Dapur Crucible

Untuk mengetahui efisiensi dari dapur crucible ini.kita harus mengetahui jumlah kalor yang dihasilkan dan jumlah kalor yang terbuang Efisiensi terpakai = output input x 100 Dimana : Q t1 = kalor total yang dihasilkan selama peleburan = 1427301.714 kJ Q t2 = kalor total yang terbuang selama peleburan = 23930,184 Kj Q t3 = kalor total yang terpakai selama peleburan = Q t1 – Q t2 = 1426302,114 KJ – 23930,184 Kj = 1402371,93 Kj Efisiensi terpakai = x 100 = 98,25 Universitas Sumatera Utara

4.6. Tabel Hasil Perhitungan

Setelah didapat hasil perhitungan maka berat total dari bahan dapur dapat dilihat pada tabel 4.1 Tabel 4.1.Berat total dapur Bahan dapur Cawan lebur Batu bata Plat dinding bagian samping 26,798 kg 746,44 kg 44,39 kg Berat total dapur 817,628 kg Setelah hasil perhitungan diatas maka banyaknya kalor yang terserap oleh bahan dapur pelebur dapat dilihat pada tabel 4.2 Tabel 4.2 Total kalor yang terserap bahan dapur untuk aluminium Bahan yang diserap Total kalor yang terserap Kalor yang terserap Alumunium Q 1 Kalor yang terserap batu tahan apiQ 2 Kalor yang terserap dinding plat luar Q 3 Kalor yang terserap cawan lebur Q 4 25887,75 kJ 597534,142 kJ 768626 kJ 37691,279 kJ Total kalor yang terserap Q t 1429739,171 kJ Sedangkan untuk laju aliran panas yang terbuang didapur ini dapat dilihat pada tabel 4.3 Tabel 4.3. Total laju aliran panas Bahan yang menerima kalor Laju aliran kalor ke dinding plat samping Panas keluar melalui lubang cawan pelebur 4562,55 kJjam 1376,499 kJjam Total laju aliran kalor 5939,042 kJjam Universitas Sumatera Utara Dari perhitungan dan data dihasilkan sebuah dapur Crucible yang cocok digunakan untuk laboratorium foundry dengan karakteristik sebagai berikut: 1. Dapur Crucible: a. Jenis dapur • Dapur yang digunakan adalah dapur pelebur jenis Crucible b. Kapasitas • Kapasitas peleburan 50 kg c. Dimensi dapur • Diameter dinding luar : 900 mm • Tebal dinding luar : 2,5 mm • Tinggi dapur : 800 mm d. Cawan lebur Crucible • Tinggi cawan : 370 mm • Diameter cawan : 300 mm • Tebal cawan : 28 mm 2.Bahan penyekat panas a. Bahan Dapur • Jenis : batu tahan api SK 32 • Panjang : 200 mm • Lebar : 100 mm • Tebal : 50 mm b. Bahan pengikat • Jenis semen tahan api

4.7 Proses Pembuatan Dapur