8
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Keluarga Sadar Gizi Kadarzi
Menurut Marylin M. Friedman dalam Effendi 2009 keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama dengan keterikatan aturan dan emosional
dimana individu mempunyai peran masing-masing yang merupakan bagian dari keluarga. Sedangkan menurut Bussard dan Ball dalam Harnilawati 2013, keluarga
merupakan lingkungan sosial yang sangat dekat dengan hubungannya dengan seseorang. Seseorang dibesarkan, bertempat tinggal, berinteraksi satu dengan yang
lain, dibentuknya nilai-nilai, pola pemikiran, dan kebiasaannya di bentuk di dalam keluarga, serta keluarga berfungsi sebagai saksi segenap budaya luar dan mediasi
hubungan anak dengan lingkungannya. Menurut Sediaoetama 2010, di Indonesia terdapat tiga pengertian keluarga,
yaitu : a.
Keluarga inti core family yang terdiri atas ayah, ibu, dan anak, baik anak kandung maupun anak angkat;
b. Extended family yang terdiri atas sepasang suami-istri yang biasanya
menanggung biaya keluarga, dan semua orang yang bernaung dibawah satu atap dan menjadi tanggungan suami-istri tersebut, sehingga meliputi anak-anak,
kemenakan, bibi dan paman, bahkan eyang; dan c.
Keluarga besar yaitu kumpulan orang-orang keluarga-keluarga yang saling mempunyai pertalian darah, dan biasanya menganggap dirinya keturunan dari
suatu nama tertentu, yang biasanya cukup dikenal ningrat atau terpandang di wilayahnya.
Menurut Keputusan
Menteri Kesehatan
Republik Indonesia
No.747MenkesSK2000 tentang Pedoman Operasional Keluarga Sadar Gizi di Desa Siaga, Keluarga Sadar Gizi Kadarzi adalah suatu keluarga yang mampu mengenal,
mencegah dan mengatasi masalah gizi setiap anggotanya. Suatu keluarga disebut
Kadarzi apabila telah berperilaku gizi yang baik yang dicirikan minimal dengan :
a. Menimbang berat badan secara teratur
b. Memberikan Air Susu Ibu ASI saja kepada bayi sejak lahir sampai umur 6
bulan ASI eksklusif c.
Makan beraneka ragam d.
Menggunakan garam beriodium e.
Minum suplemen gizi TTD, kapsul Vitamin A dosis tinggi sesuai anjuran Menurut Depkes RI dalam Ridwan 2010, ada beberapa alasan perbaikan
gizi keluarga dimulai dengan perlunya kesadaran gizi keluarga yaitu:
a. Pengambilan keputusan dalam bidang pangan, gizi dan kesehatan
dilaksanakan terutama di tingkat keluarga b.
Sumber daya dimiliki dan dimanfaatkan di tingkat keluarga c.
Masalah gizi yang terjadi di tingkat keluarga, erat kaitannya dengan perilaku keluarga
tidak semata-mata
disebabkan oleh
kemiskinan dan
ketidaktersediaan pangan d.
Kebersamaan antar keluarga dapat memobilisasi masyarakat untuk memperbaiki keadaan gizi dan kesehatan.
Tujuan Kadarzi menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
No. 747MenkesSK2007 yaitu :
a. Meningkatnya kemudahan keluarga dan masyarakat memperoleh informasi
gizi b.
Meningkatnya kemudahan keluarga dan masyarakat memperoleh pelayanan gizi yang berkualitas.
Sasaran Kadarzi menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
No. 747MenkesSK2007 yaitu :
a. 80 balita ditimbang setiap bulan
b. 80 bayi 0-6 bulan diberi ASI saja ASI eksklusif
c. 90 keluarga menggunakan garam beriodium
d. 80 keluarga makan beraneka ragam sesuai kebutuhan
e. Semua balita gizi buruk dirawat sesuai standar tata laksana gizi buruk
f. Semua anak 6-24 bulan GAKIN mendapatkan MP-ASI
g. 80 balita 6-59 bulan dan ibu nifas mendapat kapsul vitamin A sesuai
anjuran h.
80 ibu hamil mendapatkan TTD minimal 90 tablet selama kehamilannya. Perilaku keluarga sadar gizi akan diukur minimal dengan 5 lima indikator
yang menggambarkan perilaku sadar gizi disesuaikan dengan karakteristik keluarga sebagai berikut:
Tabel 2.1 Indikator Kadarzi
No. Karakteristik
Keluarga Indikator Kadarzi yang berlaku
Keterangan 1
2 3
4 5
1. Bila keluarga
mempunyai ibu hamil, bayi 0-6 bulan, balita
6-59 bulan √
√ √
√ √
Indikator ke 5 yang digunakan adalah
balita mendapat kapsul vit A
2. Bila keluarga
mempunyai bayi 0-6 bulan, balita 6-59 bulan
√ √
√ √
√ -
3. Bila keluarga
mempunyai ibu hamil, balita 6-59 bulan
√ -
√ √
√ Indikator ke 5 yang
digunakan adalah balita mendapat
kapsul vit A
4. Bila keluarga
mempunyai ibu hamil -
- √
√ √
Indikator ke 5 yang digunakan adalah
ibu hamil mendapat TTD 90
tablet
5. Bila keluarga
mempunyai balita 0-6 bulan
√ √
√ √
√ Indikator ke 5 yang
digunakan adalah ibu nifas mendapat
suplemen gizi
6. Bila keluarga
mempunyai balita 6-59 bulan
√ -
√ √
√ Indikator ke 5 yang
digunakan adalah balita mendapat
kapsul vit A
7. Bila keluarga tidak
mempunyai bayi, balita, dan ibu hamil
- -
√ √
- -
Sumber : Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2007 1.
Menimbang berat badan secara teratur. 2.
Memberikan Air Susu Ibu ASI saja kepada bayi sejak lahir sampai umur 6 bulan ASI eksklusif.
3. Makan beraneka ragam.
4. Menggunakan garam beriodium.
5. Minum suplemen gizi TTD, kapsul Vitamin A dosis tinggi sesuai
anjuran. √ : berlaku
- : tidak berlaku
2.2 Indikator Keluarga Sadar Gizi Kadarzi