45
BAB 3. METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu observasional analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional di mana data yang
menyangkut variabel bebas, terikat dan antara diambil dalam waktu yang bersamaan dengan tujuan untuk mencari hubungan antara dua variabel, yaitu
variabel dependen dan independen Notoatmodjo, 2010. Variabel dependen dalam penelitian ini yaitu status Kadarzi dan variabel independen yaitu
karakteristik ibu, keluarga, dan pelayanan kesehatan, maka penelitian ini menganalisis hubungan karakteristik ibu, keluarga, dan pelayanan kesehatan
terhadap status Kadarzi pada keluarga balita usia 6-59 bulan di wilayah kerja
Puskesmas Prajekan, Kabupaten Bondowoso.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
3.2.1 Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Prajekan yang
terletak didaerah pinggiran atau perbatasan dengan Kabupaten Situbondo namun memiliki capaian Kadarzi tertinggi ke-2 di Kabupaten Bondowoso dan terdapat
penyimpangan positif positive deviance dari perilaku masyarakat di daerah tersebut terkait dengan Kadarzi.
3.2.2 Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari-Februari 2015
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian
3.3.1 Populasi Penelitian Populasi adalah subjek yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan. Populasi
juga disebut sekelompok individu atau objek yang memiliki karakteristik sama. Dikatakan juga populasi keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti
Notoatmodjo, 2010. Populasi dalam penelitian ini yaitu keluarga yang memiliki anak balita usia 6-59 bulan pada bulan Januari 2015 di Kecamatan Prajekan,
Kabupaten Bondowoso sebanyak 1.266 keluarga. Kriteria inklusi dan eksklusi yang ditetapkan oleh peneliti dalam populasi
keluarga anak balita usia 6-59 bulan, diantaranya sebagai berikut : a.
Kriteria Inklusi Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian dari suatu
populasi terjangkau yang akan diteliti Notoatmodjo, 2010. Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah keluarga yang memiliki anak balita usia 6-59 bulan di
wilayah kerja Puskesmas Prajekan. b.
Kriteria Eksklusi Kriteria eksklusi adalah menghilangkan atau mengeluarkan subjek yang
tidak memenuhi kriteria inklusi dari studi karena berbagai sebab Notoatmodjo, 2005. Kriteria eksklusi pada penelitian ini adalah :
1 Keluarga anak balita yang tidak tinggal bersama ibu kandung. Hal tersebut
menjadi kriteria eksklusi karena salah satu indikator kadarzi yaitu pemberian ASI Eksklusif yang sumber datanya hanya bisa didapat dari ibu
kandung. 2
Keluarga anak balita yang tidak memiliki kartu keterangan bertempat tinggal di wilayah kerja Puskesmas Prajekan
Berdasarkan kriteria inklusi dan ekslusi yang telah ditentukan, maka populasi keluarga yang memiliki anak balita usia 6-59 bulan pada bulan Januari
2015 di Kecamatan Prajekan, Kabupaten Bondowoso sebanyak 1.255 keluarga.
3.3.2 Sampel Penelitian Sampel adalah bagian populasi terjangkau yang dapat digunakan subyek
penelitian melalui sampling atau disebut juga sebagian dari keseluruhan objek yang diteliti dan dianggap dapat mewakili populasi. Sampel merupakan bagian
populasi yang diteliti atau sebagian jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi Hidayat, 2010.
Berdasarkan teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu simple random sampling, maka penentuan besar sampel dilakukan dengan menggunakan
formula berikut ini :
Dimana : N
= Besar populasi atau dalam hal ini jumlah keluarga yang memiliki balita usia 6-59 bulan yaitu 1.255 keluarga anak balita
n = Besar sampel minimum
Z
1- 2
= Nilai distribusi normal baku pada tingkat kepercayaan 95 1- α, yaitu 0,05 sebesar 1,96
p = Perkiraan proporsi pada populasi sebesar 50
q = 1
– p = 1 – 0,5 = 0,5 d
= Kesalahan absolut yang dapat ditolerir yaitu 10 Berdasarkan perhitungan diatas diketahui besar sampel minimal yang dapat
mewakili populasi adalah 83 keluarga anak balita, akan tetapi peneliti mengambil sampel sebanyak 100 keluarga anak balita.
3.3.3 Teknik Pengambilan Sampel Penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik Simple Random
Sampling sehingga setiap anggota memiliki kesempatan yang sama untuk diseleksi sebagai sampel. Apabila besarnya sampel yang diinginkan itu berbeda-
beda, maka besarnya kesempatan bagi setiap satuan elementer untuk terpilih pun berbeda-beda pula Notoatmodjo, 2010. Selanjutnya, penentuan jumlah sampel di
setiap lingkungan berdasarkan proporsi, dan digunakan rumus sebagai berikut :
Keterangan : nh
: Besarnya sampel untuk sub populasi Nh
: Total masing-masing sub populasi N
: Total populasi secara keseluruhan n
: Besar sampel
Tabel 3.1 Distribusi Besar Sampel Menurut Wilayah Kecamatan Prajekan
No. Wilayah
Nh N
n 1
Prajekan Lor 142
1.255 100
11 2
Prajekan Kidul 204
1.255 100
16 3
Sempol 264
1.255 100
21 4
Bandilan 225
1.255 100
18 5
Tarum 127
1.255 100
10 6
Cangkring 142
1.255 100
11 7
Walidono 174
1.255 100
13 Total
100
3.4 Variabel dan Definisi Operasional