2.4.1 Hubungan dukungan sosial keluarga dengan tingkat stres Lansia
Andropause
Menurut Potter dan Perry 2005 pada stres psikisemosional dapat dipicu oleh banyak faktor seperti, perkawinan, pekerjaan, keluarga, hubungan
interpersonal dan lain-lain. Stres dalam waktu lama dapat memperparah kodisi sakit atau penyakit seseorang. Stres diakibatkan oleh adanya perubahan-perubahan
diantaranya perubahan nilai budaya, perubahan kondisi fisik, perubahan sistem dalam masyarakat,pekerjaan serta akibat ketegangan antara idealism dan realita.
Bertambah stres hidup akan akan menyebabkan terganggunya keseimbangan mental dan emosional yang walaupun tidak menyebabkan kematian
secara langsung, akan tetapi mengganggu produktifitas dan hidup seseorang menjadi tidak efisien. Dukungan sosial berfungsi sebagai strategi pencegahan
guna mengurangi stres dan akibat negatifnya Roth, dalam Tiar Ed., 2010. Kane 1988 dalam Asih et al., Eds., 1998, dukungan sosial keluarga adalah sebagai
suatu proses hubungan antara keluarga dengan lingkungan sosialnya. Dukungan sosial keluarga mengacu kepada dukungan-dukungan sosial
yang dipandang oleh anggota keluarga sebagai suatu yang dapat diakses untuk keluarga atau dukungan sosial bisa atau tidak digunakan. Anggota keluarga
memandang bahwa orang yang bersifat mendukung selalu siap memberikan pertolongan dan bantuan jika diperlukan Asih et al., Eds., 1998.
Dukungan sosial adalah suatu keadaan yang bermanfaat bagi individu yang diperoleh dari orang lain yang dapat dipercaya sehingga orang
tersebut mengetahui ada orang lain yang memperhatikan, menghargai dan mecintainya Cohen Syme dalam Setiadi. Keluarga terdiri dari beberapa
individu yang membentuk suatu sistem keluarga. Perubahan terjadi pada salah satu anggotanya akan mempengaruhi anggota keluarga yang lain. Interakasi sosial
adalah hubungan antara individu satu dan individu lain, individu satu dapat mempengaruhi individu lain atau sebaliknya, jadi terdapat hubungan yang
saling timbal balik Walgito, 2001 dalam Sunaryo, 2004.
2.5 Kerangka teori