II.3.4 KADAR ABU
Senyawa anorganik dalam tumbuh-tumbuhan dianalisis sebagai abu dengan cara bahan yang akan diuji dibakar pada suhu tertentu.
Komponen utama abu tumbuhan adalah kalium, kalsium dan magnesium. Kesalahan dalam menentukan kandungan abu kemungkinan disebabkan hilangnya
sejumlah garam amonia dan logam klorida dan juga disebabkan kurang effisiennya oksida terhadap karbonat-karbonat dari logam-logam alkali tanah Fengel D dan
Wegener G, 1995.
II.4 DESAIN PAPAN KOMPOSIT IJUK SERAT PENDEK
Dalam rangka mendesain papan komposit ijuk serat pendek, pemakaian serat sebagai elemen penguat sangat menentukan sifat mekanik dari komposit karena
dapat meneruskan beban yang di distribusikan oleh matrik. Orientasi, ukuran, dan bentuk serta material serat adalah faktor-faktor yang mempengaruhi sifat
mekanik dari lamina. Konfigurasi serat ijuk pendek pada papan komposit yang diteliti berbentuk acak,
yang bersifat pseudoisotropik. Berarti pada setiap titik lapisan material memiliki tiga arah garis yang berbeda yang saling tegak lurus yang memiliki sifat – sifat dapat
dianggap yang sama.
II.4.1 BAHAN PENGISI PAPAN KOMPOSIT
Bahan pengisi adalah bahan yang berfungsi sebagai penguat pada komposit. Bahan pengisi ini dapat berbentuk serat, lapisan, partikel. Pada penelitian ini
digunakan serat sebagai elemen penguat yang sangat menentukan sifat mekanik dari komposit karena berfungsi untuk meneruskan beban yang didistribusikan oleh matrik.
Orientasi, ukuran, dan bentuk serta material pengisi adalah faktor-faktor yang mempengaruhi sifat mekanik dari komposit. Syarat – syarat yang harus dimiliki serat
untuk dapat memperkuat matriks adalah :
Evi Christiani S. : Karakterisasi Ijuk Pada Papan Komposit Ijuk Serat Pendek Sebagai Perisai Radiasi Neutron, 2008. USU e-Repository © 2008
a. Mempunyai modulus elastik yang tinggi
b. Kekuatan lentur yang tinggi
c. Perbedaan kekuatan antara serat-serat tunggal harus rendah
d. Mampu menerima perubahan dari matriks dan menerima gaya-gaya yang
bekerja padanya sebagai tumpuan gaya Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kekuatan komposit serat-matriks,
diantaranya adalah orientasi serat, panjang serat, bentuk serat dan komposisi dari serat serta adhesi antara serat dan matriks.
II.4.2 SERAT IJUK
Dalam penelitian ini dipergunakan serat ijuk yang diperoleh dari Sibolangit, sekitar 40 km dari kota Medan yang dikombinasikan dengan resin sebagai matriknya untuk
mendapatkan komposit alternatif. Keunggulan komposit serat ijuk dibandingkan dengan serat gelas adalah komposit serat ijuk lebih ramah lingkungan karena mampu
terdegradasi secara alami dan harganya pun lebih murah bila dibandingkan serat lain seperti serat gelas. Sedangkan serat gelas sukar terdegradasi secara alami. Selain itu
serat gelas juga menghasilkan gas CO dan debu yang berbahaya bagi kesehatan jika serat gelas didaur ulang, sehingga perlu adanya bahan alternatif pengganti serat
gelas tersebut. Dalam industri manufaktur dibutuhkan material yang memiliki sifat- sifat yang khusus dan khas yang sulit didapat dari material lain seperti logam.
Serat ijuk adalah serat alam yang berasal dari pohon aren. Dilihat dari bentuk, pada umumnya bentuk serat alam tidaklah homogen. Hal ini disebabkan oleh
pertumbuhan dan pembentukan serat tersebut bergantung pada lingkungan alam dan musim tempat serat tersebut tumbuh. Aplikasi serat ijuk masih dilakukan secara
tradisional, diantaranya digunakan sebagai bahan tali menali, pembungkus pangkal kayu-kayu bangunan yang ditanam dalam tanah untuk mencegah serangan rayap,
penahan getaran pada rumah adat Karo, saringan air dan lain-lain. Kegunaan tersebut didukung oleh sifat ijuk yang elastis, keras, tahan air, dan sulit dicerna oleh
organisme perusak.
Evi Christiani S. : Karakterisasi Ijuk Pada Papan Komposit Ijuk Serat Pendek Sebagai Perisai Radiasi Neutron, 2008. USU e-Repository © 2008
II.4.3 MATRIK Matriks adalah bahan material yang dipergunakan sebagai pengikat bahan