membayar PBB akan memberikan kontribusi positif bagi kehidupan masyarakat di masa mendatang. Karena di dalam menumbuhkan partisipasi masyarakat besar-kecilnya terdapat
usaha pembelajaran oleh masyarakat secara mandiri untuk mengerti dan paham akan kebutuhan maupun kepentingannya sendiri terutama yang menyangkut perbaikan taraf
hidup masyarakat dalam pembangunan. Memperhatikan beberapa pengertian partisipasi di atas, tampak bahwa kriteria
utama yang digunakan untuk menentukan adanya partisipasi masyarakat adalah adanya keterlibatan tanpa harus mempersoalkan faktor yang melatarbelakangi dan mendorong
keterlibatan tersebut. Beberapa pihak mencoba merumuskan pengertian partisipasi dengan menggunakan kedua kriteria tersebut: unsur keterlibatan dan latar belakang yang
mendorongnya. Dengan menggunakan kedua kriteria tersebut partisipasi diartikan sebagai
keterlibatan masyarakat dalam suatu proses pembangunan yang didorong oleh determinasi dan kesadarannya tentang arti keterlibatannya tersebut. Kesadaran serta keterlibatan yang
dimaksud pada penelitian ini adalah sikap masyarakat dalam membayar PBB. Sikap masyarakat dalam hal ini, yakni memenuhi kewajibannya dalam membayar PBB dalam
jangka waktu yang telah ditentukan dan dalam jumlah yang telah ditentukan.
1.5.1.2. Tahap-tahap partisipasi
Menurut Ndraha 1990 ; 125-126 partisipasi masyarakat memiliki beberapa tahap dalam prosesnya antara lain;
1. Partisipasi melalui kontak dengan pihak lain,
Universitas Sumatera Utara
2. Partisipasi dalam memperhatikan, menyerap dan memberi tanggapan terhadap
informasi baik dalam arti menerima menaati, memenuhi, melaksanakan, mengiyakan, menerima dengan syarat maupun dalam arti menolaknya,
3. Partisipasi dalam arti perencanaan pembangunan, termasuk pengambilan
keputusan kebijakan seperti proses penentuan arah dan strategi, 4.
Partisipasi dalam pelaksanaan kegiatan, program dan proyek pembangunan, 5.
Partisipasi dalam pemanfaatan hasil pembangunan, 6.
Partisipasi dalam keterlibatan mereka mengevaluasi program pembangunan. Partisipasi merupakan suatu usaha kegiatan yang penting dalam pelaksanaan pembangunan
masyarakat . Menurut Adi 2001:23, partisipasi masyarakat atau keterlibatan masyarakat dalam pembangunan dapat dilihat dalam empat tahap yaitu :
1. Tahap assessment
Dilakukan dengan mengidentifikasi masalah dan sumber daya yang dimiliki. Untuk ini masyarakat dilibatkan secara aktif merasakan permasalahan yang sedang terjadi
merupakan pandangan mereka sendiri. 2.
Tahap alternatif program atau kegiatan Dilakukan dengan melibatkan warga untuk berfikir tentang masalah yang mereka
hadapi dan cara mengatasinya dengan memikirkan beberapa cara alternatif program. 3.
Pelaksanaan Implementasi program atau kegiatan. Dilakukan dengan melaksanakan program yang sudah direncanakan dengan baik
agar tidak melenceng dalam pelaksanaanya di lapangan. 4.
Tahap evaluasi termasuk evaluasi input, proses dan hasil
Universitas Sumatera Utara
Dilakukan dengan adanya pengawasan dari masyarakat dan petugas terhadap program yang sedang berjalan.
Tahapan partisipasi publik menurut Hoofsteede dalam Khairuddin 1992:125 telah membagi partisipasi menjadi tiga tingkatan, antara lain;
1. Partisipasi Inisiasi Initiation Participation adalah partisipasi yang
mengundang inisiatif dari pemimpin desa, baik formal maupun informal ataupun dari anggota masyarakat mengenai suatu proyek yang nantinya proyek
tersebut merupakan kebutuhan bagi masyarakat. 2.
Partisipasi Legitimasi Legitimation Participation adalah partisipasi pada tingkat pembicaraan atau pembuatan keputusan tentang proyek tersebut.
3. Partisipasi Eksekusi Execution Participation adalah partisipasi pada tingkat
kecamatan. Partisipasi inisiasi mempunyai kadar yang lebih tinggi dibanding dengan partisipasi
legitimasi dan eksekusi. Di sini penduduk tidak hanya sekedar menjadi objek pembangunan saja, akan tetapi dapat menentukan dan mengusulkan segala suatu rencana yang akan
dilaksanakan. Sedangkan kalau masyarakat ikut hanya dalam tahap pembicaraan saja seperti rembug desa, padahal proyek yang akan dibangun sudah jelas wujudnya, maka
masyarakat hanya berpartisipasi pada tingkat legitimasi. Partisipasi eksekusi adalah yang terendah dari semua tingkatan partisipasi di atas. Masyarakat hanya turut serta dalam
pelaksanaan proyek tanpa harus ikut serta menentukan dan menbicarakan proyek.
Universitas Sumatera Utara
1.5.1.3. Pendekatan Pengembangan Partisipasi Masyarakat