Tempat Perindukan Vektor TPV

Gambar 4. Siklus hidup nyamuk Anopheles

2.6. Tempat Perindukan Vektor TPV

Jenis air yang dimanfaatkan untuk perkembang-biakan Anopheles berbeda-beda. Beberapa habitat larva dapat hidup di kolam kecil, kolam besar dan genangan air, yang bersifat sementara atau di rawa-rawa yang permanen. Walaupun sebagian besar Anopheles hidup di habitat perairan tawar, tetapi ada beberapa spesies Anopheles berkembang biak di air asin. Anopheles tidak akan dijumpai pada air yang tercemar bahan organik seperti kotoran manusia dan hewan atau tumbuh-tumbuhan yang membusuk Services and Towson, 2002 Universitas Sumatera Utara Kebanyakan spesies Anopheles memiliki habitat dengan rentang relatif terbatas, seperti beberapa spesies Anopheles membutuhkan intensitas matahari yang tinggi, sementara spesies lain pada tempat yang teduh. Pengaruh sinar matahari terhadap pertumbuhan jentik nyamuk berbeda beda. Anopheles sundaicus lebih suka tempat yang teduh, sebaliknya Anopheles hyrcanus group lebih menyukai tempat yang terbuka. Anopheles barbitoris dapat hidup baik di tempat yang teduh maupun di tempat yang terang Harijanto, 2000. Anopheles gambie di Afrika menyukai kolam air tawar atau genangan air yang kurang vegetasinya. Anopheles stephensi di India menyukai kolam besar atau rawa rawa dengan vegetasi Services and Towson, 2002. Aktivitas manusia banyak menyediakan terjadinya tempat perindukan yang cocok untuk pertumbuhan vektor malaria, seperti genangan air, selokan, cekungan-cekungan yang terisi air hujan, sawah dengan aliran air irigasi. Jenis perindukan ini merupakan tempat koloni vektor malaria seperti Anopheles gambie, Anopheles arabiens di Africa, Anopheles culicifacies dan. Anopheles subpictus di India, Anopheles sinensis di Cina, serta Anopheles aconitus di banyak negara Asia Tenggara Services and Towson, 2002 Menurut Taken et al., 2008, tempat perindukan vektor dibagi menjadi 2 tipe yaitu: A. Tipe Permanen a. Rawa-rawa b. Sawah non tehnis dengan aliran air gunung c. Mata air d. Kolam B. Tipe temporer: Universitas Sumatera Utara a. Muara sungai tertutup pasir di pantai b. Genangan air payau di pantai c. Genangan air di dasar sungai waktu musim kemarau d. Genangan air hujan dan sawah tadah hujan Faktor faktor yang berhubungan dengan perindukan jentik Anopheles adalah sebagai berikut: 1. Vegetasi tumbuh-tumbuhan: Jentik Anopheles sering ditemukan pada tempat perindukan ditumbuhi tumbuhan air atau lumutganggang 2. Ukuran tempat perindukan: Jentik sering ditemukan pada kumpulan air yang dangkal. 3. Keadaan air: Pada umumnya Anopheles menghindari air yang tercemar polusi, hal ini berhubungan langsung dengan kandungan oksigen dalam air. 4. Predator: Terdapat hubungan antara kepadatan jentik dengan predator, seperti ikan pemakan jentik dan lain lain. 5. Sinar Matahari: Jentik Anopheles ada yang senang sinar matahari heliofilik, tidak senang matahari heliofobik dan suka hidup di habitat yang terlindung dari cahaya matahari shaded 6. Pergerakan air: Jentik Anopheles lebih menyukai pada air yang mengalir tenang ataupun tergenang. 7. Suhu : Peningkatan suhu akan mempengaruhi tingkat perkembangan dan distribusi jentik. Universitas Sumatera Utara 8. Tegangan permukaan air: Kebanyakan jentik berada dipermukaan air supaya bisa bernafas melalui siphon atau spirakel. 9. Konstanta Hidrogen : Derajat keasaman pH mempunyai pengaruh besar terhadap pertumbuhan organisma yang berkembang biak di akuatik. pH air tergantung kepada temperatur air, oksigen terlarut dan adanya berbagai anion dan kation serta jenis stadiaum organisme 10. Garam mineral: Banyak spesies Anopheles hidup di air payau atau air dengan kadar garam tinggi. 11. Makanan jentik: Ketersediaan makanan pada habitat jentik sangat dipengaruhi jenis vegetasi di tempat perindukan. 2.7. Lingkungan 2.7.1.