HASIL DAN PEMBAHASAN Uji Enzyme –Linked Immunosorbent Assay ELISA

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. HASIL PENELITIAN 4.1. 1. Kemukiman Lamteuba Kemukiman Lamteuba terletak di bawah kaki gunung Seulawah Agam, dengan ketinggan lebih kurang 200-400 meter dari permukaan laut. Luas wilayah kemukiman Lamteuba 175,21 Km2, terdiri atas desa Lampante 2300 Ha, Lamteuba Dro 3220 Ha, Pulo 1401 Ha, Meurah 1300 Ha, Lambada 2700 Ha, Blang Tingkeum 2900 Ha, Lamapeng 200 Ha dan Ateuk 1700 Ha.Gambar 7 Gambar 7. Peta Luas dan kepadatan penduduk kemukiman Lamteuba Universitas Sumatera Utara Desa-desa di kemukiman Lamteuba termasuk klasifikasi desa Swasembada kecuali desa Pulo, Meurah dan Blang Tingkeum yang termasuk desa Swakarya. Jumlah dan kepadatan penduduk terbanyak terdapat di desa Lambada yaitu 47 jiwakm2 dengan total penduduk 1272 jiwa dan yang terendah terdapat di desa Pulo yaitu 16 jiwaKm2 dengan total penduduk 226 jiwa. Jumlah rasio untuk perempuan 762 jiwa terbanyak di desa Lambada dibandingkan dengan pria yang hanya berjumlah 510 jiwa Gambar 8. Gambar 8. Peta rasio laki-laki dan perempuan di kemukiman Lamteuba Kemukiman Lamteuba ini mempunyai satu Pusat Kesehatan Masyarakat Puskesmas, satu sekolah dasar di desa Lambada dan Ateuk, SMP dan SMA masing Universitas Sumatera Utara masing satu buah yang terletak di desa Ateuk, satu buah pusat pasar dan Mesjid Raya di desa Lambada. Perjalanan untuk menuju kemukiman Lamteuba dapat ditempuh dalam dua jalur yaitu jalan Banda Aceh menuju Seulimum dengan jarak tempuh mencapai 60 Km dan Seulimum ke Lamteuba sepanjang 30 Km, sedangkan jalur lain melalui Darussalam menuju Jalan Krueng Raya Pelabuhan Malahayati sepanjang 48 Km dan dari Pelabuhan menuju Lamteuba ditempuh sepanjang 16 Km. Apabila melihat dari letaknya, Lamteuba masih berada dalam wilayah yang berdekatan dengan ibu kota provinsi. Namun, dikarenakan kondisi jalan yang belum baik dan tidak adanya transportasi umum, membuat aktifitas perekonomian masyarakat Lamteuba tidak berjalan, padahal daerah ini tergolong subur. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, masyarakat Lamteuba, hanya turun seminggu sekali ke Seulimeum yang disebut hari peukan, atau menggunakan roda dua maupun bus pick up yang berjarak 60 km dari Ibukota Provinsi Aceh. Sampai saat ini, daerah tersebut masih berada jauh dari segi pembangunan. Pada umumnya mata pencaharian penduduk adalah bertani dan berkebun. Desa- desa di kemukiman lamteuba menurut Badan Pusat Statistik Kecamatan Seulimeum BPS, 2009 adalah desa dengan tingkat kesejahteraan keluarga yang terbagi atas prasejahtera, sejahtera 1, sejahtera 2, sejahtera 3 dan sejahtera 3 plus. Menurut BPS garis kemiskinan ditetapkan sebesar Rp.72.780 perkapita perbulan untuk wilayah pedesaan dan Rp. 96.956 untuk wilayah perkotaan, tetapi untuk operasional BPS menetapkan keluarga prasejahtera, sejahtera 1, sejahtera 2, sejahtera 3 dan sejahtera 3 plus. Universitas Sumatera Utara Katagori keluarga prasejahtera adalah bila tidak dapat memenuhi 1 dari 5 syarat yang ditetapkan yaitu: 1 Melaksanakan ibadah menurut agamanya, 2 Makan 2 kali sehari atau lebih, 3 Pakaian yang berbeda untuk berbagai keperluan, 4 Lantai rumah bukan dari tanah dan 5 Bila anggota keluarga sakit dibawa kesarana kesehatan BPS, 2009. Gambar 9. 20 40 60 80 100 120 140 160 180 la m ba da La m te ub a D ro B la ng tin gk eu m La m A pe ng At eu k la m pa nt e M eu ra h Pu lo Desa di kemukiman Lamteuba Ju m lah K K prasejahtera Sejahtera 1 sejahtera 2 sejahtera 3 sejahtera 3 plus Gambar 9. Tingkat kesejahteraan keluarga di Kemukiman Lamteuba 4.1. 2. Survei Entomologi Vektor malaria 4.1. 2.1. Fauna Spesies nyamuk Anopheles