BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Pada penyusunan skripsi ini di perlukan data-data informasi sebagai bahan yang dapat mendukung kebenaran materi uraian pembahasan, untuk menyelesaikan
masalah yang ada dalam sebuah perancagan perangkat lunak ada beberapa tahap yang harus dilakukan. Dalam bab ini dijelaskan mengenai metodologi penelitian dan
perancangan sistem yang digunakan.
3.1 Metodologi Penelitian 3.1.1 Metode Pengumpulan data
Tahapan ini dilakukan sebelum tahap pengembangan sistem. Tahap ini meliputi studi Pustaka, studi Literatur, dan Observasi.
a. Studi Pustaka
Metode studi pustaka dilakukan dengan mengumpulkan data dan informasi yang dijadikan sebagai acuan penerapan algoritma
Speech Recognation. dalam aplikasi perintah suara pada windows ini. Studi pustaka juga merupakan rujukan konseptual dan teoritis bagi
keseluruhan proses studi, mulai dari perencanaan, pengumpulan data dan analisis data diharapkan diperoleh melalui studi kepustakaan agar
kesahihan hasil dapat dipertanggungjawabkan.
49
50
Referensi-referensi tersebut berasal dari buku-buku pegangan maupun mencari referensi tambahan dari internet.
b. Observasi
Observasi dilakukan dengan cara melakukan uji coba terhadap beberapa user yang menggunakan aplikasi yang penulis buat.
c. Literatur
Literatur sejenis sebagai referensi pada penelitian ini yaitu: Berdasarkan beberapa penelitian yang telah dilakukan, penulis
membuat aplikasi perintah suara ini agar lebih mempercepat kinerja user dalam menggunakan komputer, selain itu untuk lebih mempermudah
penggunaan komputer khususnya bagi orang yang menderita cacat fisik khususnya tanggan. Program ini dibuat sebagai prototype yang nantinya
diharapkan untuk lebih bisa dikembangkan lagi.
3.2 Analisis Kebutuhan Sistem
Analisis kebutuhan dibuat adalah analisis mengenai berbagai tahapan proses yang dibutuhkan oleh sistem untuk mendapatkan hasil yang diinginkan.
Gambar 3.1 menunjukkan gambaran secara umum mengenai tahapan-tahapan analisis sistem aplikasi pengenalan suara untuk menjalankan perintah windows.
Bebagai metode analisis yang dilakukan dalam semua proses yang ditunjukkan Gambar 3.1, untuk menjalankan program windows dengan suara
dengan aplikasi ini. Sistem secara umum akan membutuhkan sebuah unit input
51
dari pengguna untuk mendapatkan data suara yang akan digunakan dalam proses pengenalan suara yang nantinya akan menjadi perintah untuk menjalan program
pada windows.
Menyimpan
m Hasil Input Suara
odel
Mematahkan Kata Kedalam
Mengubah Proses Sinyal
Mulai
Menjalankan Program
Keluaran Hasil
Gambar 3.1 Global Flowchart Analisis Kebutuhan Sistem
3.2.6 Metode perancangan system
Secara harafiah kata perancangan berasal dari kata design yang berarti proses membuat struktur atau bentuk lain dari sesuatu dengan membuat
gambar-gambar rencana The Collins Dictionary and Thesaurus, 1987. Untuk menyelesaikan masalah di dalam sebuah sistem harus dilakukan
pengabungan strategi perancangan yang melingkupi lapisan proses, metode, dan alat-alat bantu serta fase-fase generik Presman, 2002 : 27.
Selesai
52
Proses perancangan sistem diartikan sebagai sekumpulan aktivitas, metode, best practice, deliverable dan tools-tools otomatis yang digunakan stakeholder untuk
merancang sistem informasi dan software secara kontinu, artinya perancangan yang dilakukan secara bertahap dari hal-hal yang menjadi kendala sistem sampai hal-hal
yang menjadi kebutuhan sistem Whitten, 2004:84.
a. Rice Picture
Gambar 3.2 Rice Picture dari Sistem Aplikasi Perintah Suara untuk
Menjalankan Perintah Pada Windows
Kata Dalam Phonemes
Soundcard
LPC
Mencocokan data suara dengan
Program pada windows dijalankan
Data suara
User
53
b. Sequence Diagram
USER SISTEM APLIKASI
KOMPUTER
LPC
FFT
NN Suara dikenal
Input suara Suara disimpan dalam bentuk
wav
Program dijalankan
Gambar 3.3 Sequence Diagram Aplikasi
54
c. Flow Chart Program Utama
Gambar 3.4 Flow Chart Program Utama
55
Dari beberapa metode perancangan sistem yang ada, maka penulis menggunakan metode perancangan sistem RAD Rapid Application Development.
Penulis menggunakan model RAD karena melihat aplikasi yang dirancang adalah aplikasi yang sederhana dan tidak membutuhkan waktu yang lama, metode RAD
adalah metode yang diperuntukkan untuk jangka pendek sesuai dengan aplikasi yang dirancang. Model perancanganan RAD diperkenalkan oleh James Martin pada tahun
1991 Pressman, 2002 : 42. Adapun skema model perancanganan RAD Rapid Application Development
dapat dilihat pada gambar 3.1 Kendall Kendall, 2002 : 237 :
Gambar 3.5 Skema Pengembangan Sistem RAD
56
Model perancangan RAD memiliki empat fase, yaitu fase perencanaan syarat- syarat, fase perancangan, fase konstruksi dan fase pelaksanaan kendall kendall,
2002:238. Berikut adalah penjelasan masing-masing fase dalam penelitian ini :
3.2.7 Fase Menentukan Syarat-Syarat
Pada tahapan ini dilakukan pengidentifikasian tujuan aplikasi atau sistem serta untuk mengidentifikasi syarat-syarat informasi yang ditimbulkan
dari tujuan-tujuan tersebut. Apabila pengetahuan diformulasikan secara lengkap, maka tahap implementasi dapat dimulai dengan membuat garis besar
masalah, Kemudian memecahkan masalah kedalam modul-modul. Untuk memudahkan, maka harus diidentifikasikan hal-hal sebagai berikut:
a. Mendefinisikan masalah : manusia tidak semuanya diberikan
kesempurnaan, ada yang memiliki keterbatasan fisik seperti tidak mempunya anggota tubuh yang lengkap seperti tangan..masalah tersebut
mendorong penulis untuk menciptakan suatu aplikasi yang bisa mempermudah orang dalam menggunakan suatu aplikasi pada windows.
Selain itu agar lebih mempercepat kinerja user dalam menggunakan komputer.
b. Analisis kebutuhan masalah : dari masalah tersebut penulis menyimpulkan dibutuhkannya suatu system yang dapat mengurangi interfensi antara
manusia dengan hardware. c. Tujuan informasi : output yang penulis hasilkan dari suara merupakan
data-data yang telah dimasukan kedalam program.
57
3.2.8 Fase Perancangan
Pada tahap ini dilakukan perancangan proses, yaitu perancangan proses- proses yang akan terjadi didalam sistem.
a. Perancangan Basis Data Perancangan tabel-tabel yang akan digunakan untuk pengolahan
data input data. Dan kemudian akan diimplementasikan database tersebut kedalam bentuk program. Data-data yang digunakan oleh aplikasi jaringan
syaraf tiruan dalam menyelesaikan masalah ini adalah hasi data tidak nyata dummy.
b. Perancangan Antar Muka Pemakaiuser interface Antar muka pemakai memberikan fasilitas komunikasi antar
pemakai dan sistem, memberikan berbagai fasilitas informasi dan berbagai keterangan yang bertujuan untuk membantu mengarahkan alur penelusuran
masalah sampai ditemukannya solusi. Antar muka dirancang sebagai gambaran pada saat pembuatan komponen-komponen GUI pada fase
konstruksi.
3.2.9 Fase Konstruksi
Pada tahapan ini dilakukan instalasi pengaturan tata letak komponen GUI dan pengkodean terhadap rancangan-rancanngan yang telah didefinisikan.
Penulis menggunakan software C sebagai pembuatan antar muka dan editor kode program.
58
3.2.10Fase Pelaksanaan
Pada tahap ini dilakukan pengujian terhadap sistem untuk mengetahui apakah program simulasi dapat berjalan dengan baik dan
menghasilkan output yang sesuai dengan respon yang diberikan. Pada fase ini akan diketahui tingkat keakuratan yang dihasilkan program simulasi
pada penelitian ini. Dari fase ini, juga dapat diketahui kesalahan-kesalahan apa yang terjadi, sehingga dapat diperbaiki dalam pengembangan
selanjutnya.
3.3 Alasan Menggunakan RAD
Berikut ini adalah beberapa alasan penulis menggunakan RAD pada Aplikasi Perintah Suara Pada Windows
1. Melihat dari aplikasi yang akan dikembangkan oleh penulis, merupakan aplikasi yang sederhana dan tidak memerlukan waktu yang lama. Metode
RAD adalah metode yang diperuntukan untuk jangka pendek. Sesuai dengan aplikasi yang akan dikembangkan. Pressman, 2002: 42.
2. RAD ini menekankan pada pengembangan komponen program yang bisa dipakai kembali. Dari aplikasi Perintah Suara Pada Windows ini bisa
dikembangkan lebih lanjut dengan membandingkan dengan metode pelatihan lainnya dalam hal tampilan interfacenya. Pressman, 2002: 44.
59
3.3.1 Model-model metode pengembangan sistem
Pada Tabel 3.1 di bawah dijelaskan beberapa model-model metode pengembangan sistem dan perbedaannya.
Tabel 3.1. Perbandingan Model Pengembangan Sistem
Metode Kelebihan
Kekurangan Pengunaan
secara umum
Sequensial Linier waterfall
Metode ini baik digunakan
untuk kebutuhan yang
sudah diketahui dengan baik
Iterasi yang sering terjadi menyebabkan
masalah baru. bagi pelanggan sulit
menentukan kebutuhan secara
eksplisit dan harus sabar karena
memakan waktu yang lama.
waterfall bekerja
dengan baik pada proyek skala kecil
Prototype Metode ini
cukup efektif dengan
mendapatkan kebutuhan dan
aturan yang jelas dan
pelanggan bisa langsung
melihat sistem yang
sebenarnya. Pengembang
kadang-kadang membuat
implementasi sembarang, karena
ingin working version selesai
dengan cepat. prototyping dapat
bekerja dengan baik jika ada kerjasama
yang baik antara pengembang dengan
pengguna
RAD Metode ini
lebih cepat dari waterfall jika
kebutuhan dan batasan proyek
sudah diketahui dengan baik.
Dan bisa untuk dimodularisasi.
Karena proyek dipecah menjadi
beberapa bagian, maka dibutuhkan
banyak orang untuk membentuk suatu
tim. Karena komponen-
komponen yang RAD cocok utuk
aplikasai yang tidak mempunyai resiko
teknis yang tinggi. RAD cocok untuk
proyek yang memiliki SDM yang baik dan
sudah berpengalaman.
60
sudah ada, fasilitas- fasilitas pada tiap
komponen belum tentu digunakan
seluruhnya sehingga kualitas program
bisa menurun.
Incremental fleksibel dan
mudah untuk dikelola dan
pengujian yan mudah.
semua kebutuhan tidak dikumpulkan
pada tahap awal sehingga
menimbulkan masalah serta sulit
untuk mengukur progress karena
tidak ada milestone. cocok untuk aplikasi
yang kebutuhannya telah diidentifikasi
dengan baik.
Iterative Fase desain,
pengkodean, pengujian lebih
cepat. butuh waktu yang
banyak untuk menganalisis dan
terlalu banyak langkah yang
dibutuhkan model hanya cocok untuk
softwere berskala besar
Spiral Model
ini digunakan
untuk sistem skala besar.
membutuhkan konsiderasi
langsung terhadap resiko
teknis, sehingga dapat
mengurangi terjadinya
resiko yang lebih besar.
resiko utama tidak ditemukan, maka
masalah bisa muncul kemudian. Sehingga
membutuhkan kemampuan
manajemen dan perkiraan resiko
risk assessment yang cukup tinggi.
hanya cocok untuk softwere skala besar
61
3.4 Teknik Pengumpulan data
Setelah mengamati berbagai metode pengumpulan data di atas, maka penulis memutuskan untuk memakai metode studi pustaka, metode observasi
dan Metode literatur. metode studi pustaka dilakukan penulis dengan melakukan pengumpulan data dan informasi dengan cara membaca buku-buku referensi, e-
book dan situs internet yang dapat dijadikan acuan pembahasan dalam masalah ini. Adapun buku-buku dan bahan referensi lainnya yang dipakai dalam skripsi
ini dapat dilihat pada daftar pustaka. Metode observasi dilakukan dengan cara melakukan uji coba terhadap beberapa user yang menggunakan aplikasi yang
penulis buat dan Metode literatur dibuat prototype oleh penulis yang nantinya diharapkan akan lebih bisa untuk dikembangkan lagi.
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN
Setelah membahas tentang teori-teori dan konsep-konsep yang dipakai serta metodologi yang digunakan pada bab sebelumnya, maka pada bab ini seperti yang
telah ditulis pada bab satu, penulis akan membahas tentang aplikasi perintah suara pada windows.
4.1 Perencanaan Aplikasi
Pada tahap ini penulis merencanakan membuat suatu aplikasi perintah suara sebagai salah satu alternatif untuk lebih mempermudah menjalankan suatu
aplikasi pada komputer. Berdasarkan beberapa analisis Pengguna dari aplikasi ini adalah, hampir semua elemen masyarakat menggunakan program aplikasi ini.
Penulis merencanakan fasilitas yang dapat digunakan adalah sebagai berikut : a Mempermudah penggunaan Windows bagi pengguna.
b Mempercepat proses penggunaan Windows. c Membantu pengguna cacat fisik terutama tangan agar dapat menjalankan
program pada Microsoft Windows. d Bagi perusahaan, lembaga atau organisasi, program ini dirancang untuk
memotong waktu pengoperasian komputer seefektif mungkin sehingga kinerja perusahaan dapat meningkat.
62