1
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Menurut [4] sebagai tenaga yang profesional, guru diharapkan tidak hanya memiliki kualifikasi akademik, namun juga harus memiliki kompetensi yang
memenuhi persyaratan. Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen menyatakan bahwa dalam melaksanakan tugas, guru memiliki kewajiban untuk
melaksanakan wajib mengajar 24 jam tatap muka setiap minggu. Departemen Pendidikan Nasional menunjukkan masih banyak guru yang mengajar tidak sesuai
dengan latar belakang pendidikan, masih banyak sekolah yang kekurangan guru mata pelajaran tertentu, masih banyak penumpukan guru pada sekolah tertentu dan masih
banyak guru yang belum memenuhi kualifikasi pendidikan minimal. Maka dalam rangka membina dan mengembangkan profesi guru dan untuk menunjang kelancaran
pelaksanaan pengelolaan ketenagaan guru, maka diperlukan perhatian khusus para pengelola pendidikan, terutama dalam pendataan, penyebaran, dan pemerataannya.
Juga perlu direncanakan pemenuhan kebutuhan guru, perbantuan guru ke sekolah swasta, pemindahan guru dan pemerataannya .
Menurut [10] propinsi DKI Jakarta tercatat memiliki guru sejumlah kurang lebih 9.630 orang Depdiknas Jakarta 2009 yang tersebar di 6 kabupaten atau kota,
namun penyebaran guru sesuai dengan kompetensinya masih menjadi masalah yang
2 perlu diperhatikan. Salah satu alternatif solusi berdasarkan kompetensinya adalah
dengan melakukan pemetaan guru di setiap kabupaten atau kota. Departemen Pendidikan Nasional telah melakukan studi tentang pemetaan guru
dengan menggunakan program School Mapping. Dalam lingkup propinsi program ini menampilkan peta wilayah yang menampilkan kabupaten atau kota. Kekurangan dari
program ini adalah belum bisa menggambarkan keragaman guru mata pelajaran di suatu daerah atau propinsi. Keragaman guru cukup penting karena menerangkan
penyebaran guru mata pelajaran antar kabupaten atau kota. Oleh karena itu pada skripsi ini berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis membuat skripsi dengan
judul ANALISIS KEBUTUHAN GURU MENGGUNAKAN BIPLOT.
1.2. Permasalahan