tujuan-tujuan dari sistem politik itu menyangkut seleksi antara beberapa alternatif dan penyusunan skala prioritas dari tujuan-tujuan yang telah dipilih
itu. Pelaksanaan tujuan-tujuan itu perlu ditentukan kebijaksanaan- kebijaksanaan umum public policies yang menyangkut pengaturan dan
pembagian distribution atau alokasi dari sumber-sumber dan resources yang ada.
38
Untuk melaksanakan kebijasanaan-kebijaksanaan itu, perlu dimiliki kekuasaan power dan kewenangan authority, yang akan dipakai baik untuk
membina kerja sama maupun untuk menyelesaikan konflik yang mungkin timbul dalam proses ini. Cara-cara yang dipakainya dapat bersifat persuasi
meyakinkan dan jika perlu bersifat paksaan coercion. Tanpa unsur paksaan kebijaksanaan ini hanya merupakan perumusan keinginan statement of intent
belaka.
39
Politik akan tegak jika terjadi perselisihan atau kapan perselisihan itu mungkin akan terjadi, sehingga politik lebih dekat kepada “seni mengelola
perselisihan” daripada yang lain. Mengelola atau mengadaptasi di sini bisa berarti pengelolaan terhadap perselisihan yang tengah terjadi , bisa juga
berupa tindakan membuat perselisihan baru.
40
C. Komunikasi Politik Menurut Pandangan Islam
Komunikasi politik bukan hanya sekedar proses penyampaian suatu pesan mengenai politik oleh seseorang kepada orang lain. Bukan pula
38
Miriam Budiardjo, Dasar-Dasar Ilmu Politik, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2002, h. 8
39
Ibid, h. 8
40
Muhammad Abid Al-Jabiri, Agama, Negara Dan Penerapan Syariah, Yogyakarta: Fajar Pustaka Baru, 2001, cet ke-I, h. 113
merupakan pengertian komunikasi plus ditambah pengertian politik. Menurut Lord Winldesham, komunikasi politik adalah suatu penyampaian pesan
politik yang secara sengaja dilakukan oleh komunikator kepada komunikan dengan tujuan membuat komunikasi berprilaku tertentu.
Suatu pesan politik dapat dikonstruksikan untuk disampaikan kepada komunikan dengan tujuan mempengaruhi, maka disitu harus terdapat
keputusan politik yang dirumuskan berdasarkan berbagai pertimbangan.
41
Komunikasi menurut teori atau perspektif islam hampir tidak buku ilmu komunikasi atau ilmu sosial yang membahasnya. Kalaupun ada hanya
disinggung sepintas dan hanya satu atau dua aspek saja. Perspektif komunikasi islam adalah bagian perspektif komunikasi manusia human communication
pada umumnya. Teori komunikasi islam dapat digolongkan dalam kelompok teori komunikasi teokrasi seperti halnya komunikasi religius lainnya. Secara
umum semua macam komunikasi manusia memiliki ciri-ciri yang sama atau serupa. Misalnya proses, model, dan pengaruh pesannya. Hal yang
membedakan komunikasi islam dengan teori komunikasi umum adalah terutama latar belakang filosofinya yaitu Al-Quran dan Al-Hadits serta aspek
etika yang juga didasarkan pada landasan filosofi tersebut.
42
Jika perspektif komunikasi islam harus dikaitkan dengan ajaran agama islam, maka salah satu sifat khas komunikasi islam tentulah faktor etika
tersebut. Karena itu, komkunikasi islam memang memiliki perbedaan dengan yang non- islam, tetapi perbedaan itu lebih pada isi pesan komunikasi yang
harus terikat pada perintah agama, dengan sendirinya pula unsur isi pesan
41
Onong Uchjana Effendy, Dinamika Komunikasi, Jakarta: PT Remaja Rosdakarya, 2004, h. 158
42
A. Muis, Komunikasi Islam, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2001, h. 34
mengikat unsur komunikator. Artinya, komunikator harus menjunjung tinggi etika dalam menyampaikan pesan-pesan politik terhadap khalayak atau
publik.
43
Komunikasi politik menurut pandangan islam berkaitan erat dengan etika, namun etika dan politik adalah dua dunia yang berbeda dan karena itu tidak
mudah menyatukan keduanya. Politik berada pada dunia kekuasaan, sedangkan etika berada pada dunia moralitas. Politik sebagai alat mengejar
kekuasaan sering perlu menggunakan komunikasi yang “keras” untuk mempengaruhi opini atau sikap masyarakat. Keras tidak selalu berarti
kekerasan fisik, bisa juga berupa ungkapan-ungkapan atau istilah-istilah yang bersifat agitatif.
44
D. Hubungan Dakwah dan Politik