BAB 3 GAMBARAN KLINIS, GAMBARAN HISTOPATOLOGIS DAN
GAMBARAN RADIOGRAFI
3.1 Gambaran Klinis
Umumnya tanda-tanda klinis dari kista tergantung dari besarnya kista tersebut. Kista yang kecil dan belum mendesak tulang rahang tidak memberi tanda-tanda klinis,
kista-kista yang kecil hanya dapat diketahui dari gambaran radiografi. Kista yang membesar dan mulai mendesak tulang alveolus baru memberi tanda-tanda klinis berupa
benjolan di tulang rahang dan asimetris pada wajah. Dari laporan kasus Stafne’s bone cavity yang ada, dapat diketahui kebanyakan
pasien tidak mengeluhkan rasa sakit asimptomatis, tidak ada dijumpai pembengkakan namun ada juga kasus minoritas yang mempunyai keluhan sakit serta terdapat
pembengkakan sehingga pada pemeriksaan ekstra oral menunjukkan adanya pembengkakan yang menyebabkan wajah asimetris.
1-13.
.Dari 35 kasus yang telah dilaporkan dalam literatur, terlihat bahwa Stafne’s bone cavity memiliki karakteristik yang berdasarkan antara lain sebagai berikut:
1. Umur
Stafne’s bone cavity terjadi pada umur yang bervariasi antara 31 tahun sampai dengan 78 tahun. Dengan rata-rata terjadi pada umur sekitar 53
tahun.
1,2,5,6,10,13,16.
Universitas Sumatera Utara
2. Jenis kelamin
Stafne’s bone cavity lebih banyak terjadi pada pria dibanding wanita, menurut Philipsen et al. dalam studinya, rasio pria dibanding wanita adalah 6:1. Gomez
et al. melaporkan 11 kasus Stafne’s bone cavity mendapati 8 daripada kasus tersebut adalah pria.
1,2,7,8,10,13,16.
3. Lokasi
Umumnya terjadi pada posterior mandibula yaitu di daerah sudut mandibula dengan persentase sebesar 97 33 dari 34 kasus.
1,2,3-8,9-12,18-21.
4. Simptomatik
Dari 35 kasus yang dilaporkan, hanya ada 25 kasus yang melaporkan ada atau tidak adanya gejala yaitu 48 tidak mengeluhkan adanya pembengkakan
ataupun rasa sakit, 32 hanya rasa sakit saja tanpa pembengkakan, 12 mengeluhkan adanya pembengkakan tanpa rasa sakit dan 8 pembengkakan
dengan rasa sakit.
2,5,6,8-10,13,16,17,26.
3.2 Gambaran Histopatologis
Secara umum tampilan histopatologis menunjukkan adanya kelenjar saliva dengan duktus dan struktur yang normal. Pengamatan mikroskop dengan pembesaran
tinggi pula menunjukkan kelenjar terdiri dari serus asini yang konsisten dengan ciri-ciri yang terdapat pada kelenjar submandibula yang normal.
4.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2. Jaringan yang dibiopsi konsisten dengan struktur dari kelenjar submandibula yang normal.
4.
Gambaran menunjukkan jaringan yang dibiopsi adalah konsisten dengan struktur kelenjar submandibula yang normal dan tidak dijumpai adanya ciri-ciri sel
ganas.
Gambar 3. Gambaran histopatologis menunjukkan jaringan adipos yang tidak berkapsul.
4
Pada gambaran lain pernah diperoleh gambaran histopatologisnya menunjukkan adanya jaringan adipos yang tidak berkapsul tetapi kasus ini jarang terjadi.
4
Universitas Sumatera Utara
3.3 Radiografi