Gambaran Radiografi Massive Osteolysis.

(1)

GAMBARAN RADIOGRAFI MASSIVE OSTEOLYSIS

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran Gigi

Oleh :

HARMIYANTI NIM : 040600087

DEPARTEMEN RADIOLOGI DENTAL

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2009


(2)

PERNYATAAN PERSETUJUAN

Skripsi Ini Telah Disetujui Untuk Dipertahankan Di Hadapan Tim Penguji Skripsi

Pembimbing, Medan, 12 Agustus 2009

H. Amrin Thahir, drg. ……….


(3)

TIM PENGUJI SKRIPSI

Skripsi Ini Telah Dipertahankan Dihadapan Tim Penguji Pada Tanggal 12 Agustus 2009

TIM PENGUJI

KETUA : Trelia Boel, drg., M.Kes., Sp. RKG ANGGOTA : 1. Asfan Bahri, drg., M.Kes., Sp. RKG


(4)

Fakultas Kedokteran Gigi Departemen Radiologi Dental Tahun 2009

Harmiyanti

Gambaran Radiografi Massive Osteolysis

ix + 21 Halaman

Massive osteolysis merupakan suatu penyakit yang jarang terjadi dan ditandai dengan penghancuran satu atau lebih tulang secara progresif termasuk pada rahang. Penyebab pasti massive osteolysis tidak diketahui, tetapi diduga trauma atau berbagai macam kondisi lokal seperti pH, inflamasi dan lain-lain mempunyai pengaruh terhadap terjadinya massive osteolysis.

Gambaran histologi yang utama berupa proliferasi vaskular dan infiltrasi sel inflamasi yang padat dan penebalan dinding kapiler. Tanda dan gejala massive osteolysis berupa gigi mobiliti, rasa sakit, maloklusi, deviasi mandibula dan secara klinis terjadi deformitas. Gambaran radiografi massive osteolysis pada semua kasus terjadi resorpsi secara keseluruhan pada tulang yang nantinya akan menyebabkan fraktur dan membentuk fragmen. Pemeriksaan secara radiografi mempunyai peranan penting dalam mendiagnosa massive osteolysis.

Surgical reconstruction selalu dilakukan pada fase inaktif karena homologous graft juga tidak membantu disebabkan resorpsi tulang terus berjalan. Radioterapi yang dilakukan hasilnya lebih baik dibandingkan dengan menyingkirkan jaringan angiomatous yang patologi. Prognosis dari massive osteolysis relatif baik bila proses patologinya cepat diketahui.


(5)

KATA PENGANTAR

Ucapan puji dan syukur sebesar-besarnya kepada Allah SWT beserta salawat dan salam kepada Nabi Besar Muhammad SWA atas limpahan kemudahan yang diberikan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini sebagai salah satu syarat guna mendapat gelar Sarjana Kedokteran Gigi pada Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis telah banyak mendapatkan bimbingan, saran dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada kedua orang tua penulis tercinta, ayahanda Alm. M.Yusuf Ar. dan ibunda Saiyan, kakak tersayang Fitriany, SS., Juliana Ramadhani, SS., Jamilah Agustina, S.Psi., abangda Hariman Hakim, ST., Syaiful Fahrial Arasy, ST., yang tiada henti-hentinya melimpahkan doa, kasih sayang, dukungan dan pengorbanan yang tulus.

Penulis juga ingin mengucapkan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Trelia Boel, drg., M.Kes., Sp.RKG selaku kepala bagian Radiologi Dental Fakultas Kedokteran Gigi USU, yang telah memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

2. H. Amrin Thahir, drg, selaku Dosen Pembimbing Skripsi, yang telah memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.


(6)

3. Rehulina Ginting, drg., M.Si., selaku dosen pembimbing akademik yang telah membimbing penulis selama menjalani pendidikan di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara.

4. Seluruh staf pengajar dan pegawai di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara yang telah membantu penulis selama menuntut ilmu.

5. Kepada semua sahabat-sahabatku yang telah meluangkan waktu, pikiran, memberikan semangat dan dukungan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

6. Semua pihak yang telah banyak membantu penulis hingga selesai skripsi ini. Akhirnya penulis mengharapkan semoga skripsi ini dapat bermanfaat dalam memberikan sumbangan pemikiran kepada kita semua, amin.

Medan, Agustus 2009 Penulis

HARMIYANTI NIM : 040600087


(7)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

HALAMAN TIM PENGUJI SKRIPSI ... iii

ABSTRAK ... iv

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

BAB 1 : PENDAHULUAN ... 1

BAB 2 : DEFINISI DAN ETIOLOGI SERTA GEJALA MASSIVE OSTEOLYSIS 2.1 Definisi ... 3

2.2 Etiologi ... 4

2.3 Diagnosa Banding ... 4

2.4 Tanda dan Gejala ... 5

BAB 3 : GAMBARAN KLINIS MASSIVE OSTEOLYSIS 2.1 Manifestasi Massive Osteolysis di Rongga Mulut ... 6

2.2 Gambaran Histopatologi ... 6

2.3 Gambaran Klinis ... 8

BAB 4 : GAMBARAN RADIOGRAFI ... 10

BAB 5 : PROGNOSIS DAN PERAWATAN 5.1 Prognosis ... 17

5.2 Perawatan ... 17

BAB 6 : KESIMPULAN ... 19


(8)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 1. Gambar di atas merupakan gambaran biopsi massive

osteolysis. Jaringan ikat vaskular menunjukkan penyebaran infiltrasi sel inflamasi kronis ... 7 Gambar 2. Gambar periapikal radiografi menunjukkan gambaran

radiolusen yang tidak jelas pada gigi mandibula. Pada

gambar terlihat lamina dura menghilang ... 10 Gambar 3. Gambaran panoramik pada penderita massive osteolysis.

Gambaran diatas memperlihatkan kehilangan tulang yang luas dan fraktur patologi pada bagian kiri mandibula.

Kerusakan ini terjadi lebih dari 8 bulan ... 11 Gambar 4. Gambaran radiografi panoramik menunjukkan hilangnya

gigi pada kuadran kanan mandibula, resorpsi dan penurunan tinggi vertikal badan mandibula; resorpsi tulang meluas

sampai ke bagian mesial kaninus kanan ... 12 Gambar 5. Gambar panoramik radiografi diatas diambil setelah 3 bulan

setelah pengambilan gambaran rdiografi yang pertama. Gambar di atas memperlihatkan peningkatan resorpsi pada badan mandibula kanan dan hilangnya tulang sampai pada


(9)

Gambar 6. Gambar radiografi panoramik yang diambil 4 bulan setelah pengambilan gambar radiografi yang pertama. Tanda panah pada gambar menunjukkan adanya fraktur pada badan

mandibula sebelah kanan dengan serpihan yang berlebihan ... 14 Gambar 7. Gambar radiografi panoramik yang diambil 5 bulan setelah

pengambilan gambar radiografi yang pertama. Pada gambar terlihat hilangnya tulang secara dramatis mulai dari bagian symphysis sampai kondilus kanan. Tanda panah

menunjukkan transosseous wiring yang terlihat

menggambang di jaringan lunak dan penurunan tinggi badan mandibula kiri ... 15 Gambar 8. Gambar radiografi panoramik yang diambil 9 bulan setelah

pengambilan gambar radiografi yang pertama. Gambaran panoramik menunjukkan hilangnya tulang secara

keseluruhan pada mandibula kanan termasuk bagian kondilus. Tanda panah menunjukkan badan dan sudut


(10)

Fakultas Kedokteran Gigi Departemen Radiologi Dental Tahun 2009

Harmiyanti

Gambaran Radiografi Massive Osteolysis

ix + 21 Halaman

Massive osteolysis merupakan suatu penyakit yang jarang terjadi dan ditandai dengan penghancuran satu atau lebih tulang secara progresif termasuk pada rahang. Penyebab pasti massive osteolysis tidak diketahui, tetapi diduga trauma atau berbagai macam kondisi lokal seperti pH, inflamasi dan lain-lain mempunyai pengaruh terhadap terjadinya massive osteolysis.

Gambaran histologi yang utama berupa proliferasi vaskular dan infiltrasi sel inflamasi yang padat dan penebalan dinding kapiler. Tanda dan gejala massive osteolysis berupa gigi mobiliti, rasa sakit, maloklusi, deviasi mandibula dan secara klinis terjadi deformitas. Gambaran radiografi massive osteolysis pada semua kasus terjadi resorpsi secara keseluruhan pada tulang yang nantinya akan menyebabkan fraktur dan membentuk fragmen. Pemeriksaan secara radiografi mempunyai peranan penting dalam mendiagnosa massive osteolysis.

Surgical reconstruction selalu dilakukan pada fase inaktif karena homologous graft juga tidak membantu disebabkan resorpsi tulang terus berjalan. Radioterapi yang dilakukan hasilnya lebih baik dibandingkan dengan menyingkirkan jaringan angiomatous yang patologi. Prognosis dari massive osteolysis relatif baik bila proses patologinya cepat diketahui.


(11)

BAB 1 PENDAHULUAN

Massive osteolysis, atau dikenal dengan Gorham’s disease, vanishing bone disease atau phantom bone disease, merupakan suatu kelainan pada tulang yang jarang terjadi. Massive osteolysis atau kelainan pada tulang ini pada umumnya ditandai dengan hilangnya tulang secara progresif pada satu area. Hanya sedikit kasus massive osteolysis yang terjadi pada rahang. Massive osteolysis yang terjadi pada rahang akan mempengaruhi tulang alveolar dan basal mandibula, dan selanjutnya akan menyebar ke ramus dan kondilus mandibula.1,2,3

Massive osteolysis pertama sekali dikemukakan pada tahun 1838 dan berikutnya tahun 1872 oleh Jackson sedangkan kasus masiive osteolysis di rahang diperkenalkan pertama kali oleh Romer (1924). Etiologi massive osteolysis masih belum diketahui, walaupun etiologi dari massive osteolysis masih belum diketahui secara pasti tetapi diduga trauma atau berbagai macam kondisi lokal seperti pH, inflamasi dan lain –lain mempunyai pengaruh terhadap terjadinya massive osteolysis.

Tidak ditemukan adanya pengaruh etnis atau jenis kelamin pada penyakit ini dan tidak ditemukan adanya hubungan antara massive osteolysis dengan gangguan sistem endokrin, metabolisme atau imunologi. Sampai sekarang telah tercatat 150 kasus massive osteolysis dalam data internasional dengan lebih dari 35 kasus yang melibatkan maxillofacial dan biasanya pada mandibula.

1,2,3,4,5,6,7,8


(12)

Penyakit ini bukan penyakit turunan dan pada umumnya menyerang anak-anak dan dewasa, tetapi kasus massive osteolysis ini pernah ditemukan pada pasien berusia 70 tahun atau lebih. Pada maxillofacial, gambaran klinis massive osteolysis berupa rasa sakit, maloklusi dan deformitas. Selain dari gejala klinis pemeriksaan histopatologi dan gambaran radiografi memegang peranan penting dalam mendiagnosa massive osteolysis. Gambaran radiografi massive osteolysis menunjukkan terjadinya resorpsi secara keseluruhan pada tulang1,2,3

Perawatan penyakit ini berupa surgical reconstruction, radioterapi dan penyingkiran jaringan patologi. Prognosis dari massive osteolysis secara umum baik, namun prognosisnya akan menjadi buruk bila melibatkan tulang belakang atau tulang dada.

Dalam skripsi ini penulis akan membahas tentang definisi, etiologi, tanda dan gejala, gambaran histopatologi, gambaran klinis serta gambaran radiografi. Dalam skripsi ini juga akan dibahas tentang prognosis dan perawatan massive osteolysis.


(13)

BAB 2

DEFINISI DAN ETIOLOGI SERTA TANDA DAN GEJALA MASSIVE OSTEOLYSIS

2.5 Definisi

Massive osteolysis sering juga dikenal dengan Gorham’s disease, vanishing bone atau phantom bone disease merupakan suatu kelainan pada tulang yang jarang terjadi. Massive osteolysis atau kelainan pada tulang ini pada umumnya ditandai dengan hilangnya tulang secara progresif pada satu area. Namun pada beberapa kasus massive osteolysis berpotensi menyebar ke area atau titik yang lain. Tulang yang mengalami kerusakan ini selanjutnya akan digantikan dengan proliferasi vaskular. Daerah yang terkena penyakit ini tidak dapat beregenerasi atau memperbaiki dirinya sendiri yang pada akhirnya bagian yang mengalami kerusakan tersebut digantikan dengan jaringan padat fibrous.

Massive osteolysis untuk pertama kali diperkenalkan dengan istilah idiopathic osteolysis pada tahun 1838 dan pada tahun 1872 Jackson melaporkan adanya kasus boneless arm (lengan tidak bertulang). Sedangkan kasus masive osteolysis yang terjadi pada rahang pertama sekali dilaporkan oleh Romer (1924), dimana kasus ini dialami oleh seorang wanita berusia 31 tahun. Selanjutnya Gorham (1954), Gorham beserta Stout (1955) menjelaskan sebuah kasus berseri massive osteolysis dan menemukan adanya proses patologis spesifik. Massive osteolysis dapat terjadi hampir di semua tulang, meskipun daerah predileksi dari massive osteolysis hanya terjadi pada pelvis, humerus, axial skeleton serta mandibula.

1,2,3,5,6,8,9


(14)

2.6 Etiologi

Penyebab dari massive osteolysis belum diketahui dengan jelas. Massive osteolysis biasanya tidak dapat terdeteksi sampai akhirnya terjadi fraktur pada tulang. Tidak ada bukti yang jelas akan adanya hubungan antara ketidakseimbangan pada sistem metabolisme atau endokrin sebagai penyebab dari massive osteolysis.

Banyak peneliti berpendapat bahwa massive osteolysis berkaitan dengan proliferasi vaskular yang terkadang multisentrik dan kondisi ini diistilahkan sebagai hemangiomatosis tulang. Etiologi dari massive osteolysis masih belum diketahui, meskipun trauma atau berbagai macam kondisi lokal seperti pH, inflamasi dan lain – lain mempunyai pengaruh terhadap terjadinya massive osteolysis.

Massive ostelysis adalah kelainan pada tulang yang ditandai dengan hilangnya tulang secara spontan. Namun massive osteolysis harus dibedakan dari osteolysis yang dihubungkan dengan infeksi seperti osteomyelitis atau remathoid arthritis, dan osteolysis yang dihubungkan dengan penyakit pada sistem saraf pusat seperti tabes dorsalis, syringomyelia, leprosy atau myelodysplasia. Pada osteomyelitis terdapat adanya deposisi tulang sequestra atau subperiosteal sedangkan pada remathoid arthritis

1,3,5,6,7,8

2.3 Diagnosa Banding

biasanya ditandai dengan peradangan sinovial dan struktur artikular, adanya atrofi dan penipisan tulang dan pada stadium lanjut terdapat deformitas dan ankilosis. Tabes dorsalis merupakan neurosifilis parenkimatosa yang ditandai dengan degenerasi kolumna posterior dan radiks posterior serta ganglion posterior medula spinalis dan disertai inkoordinasi otot. Syringomyelia umumnya .pada daerah servikal


(15)

yang menyebabkan defek neurologi dan sering ditemukan skoliosis torasia. Leprosy merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh mycobacterium leprae ditandai dengan produksi sel lesi granulomatosa

2.4 Tanda dan Gejala

.2

Tanda dan gejala massive osteolysis terutama yang terjadi pada tulang rahang biasanya berupa rasa sakit. Sakit yang dirasakan sedang, terus – menerus, dan menyebar. Tanda dan gejala lainnya pada massive osteolysis yaitu kekakuan pada rahang, hilangnya gigi, deformitas wajah dan terdapat meningitis. Massive osteolysis yang terjadi pada tulang rahang juga dapat menganggu mastikasi atau gangguan pengunyahan, menelan, berbicara, dan gangguan pernafasan.1,4,5,8

Heffez dkk mendeskripsikan kriteria dalam mendiagnosa massive osteolysis antara lain :

1. Adanya tanda-tanda resorpsi lokal osseous yang sedang berlangsung

1,4

2. Tidak adanya respon osteoblastik dan tidak terjadi klasifikasi dystrophic

3. Tidak adanya peningkatan dalam ukuran, volume atau panjang pada tulang, dan tidak ada lesi ulserasi

4. Tidak adanya keterlibatan dari Visceral 5. Gambaran radiografi osteolitik

6. Tidak ditemukan adanya hubungan dengan herediter, metabolisme, neoplasma, imunologi atau infeksi.

7. Tidak adanya atipia seluler


(16)

BAB 3

GAMBARAN KLINIS MASSIVE OSTEOLYSIS

2.4 Manifestasi Massive Osteolysis di Rongga Mulut

Sejumlah kasus massive osteolysis yang melibatkan mandibula dan tulang wajah telah dilaporkan dan diteliti kembali oleh Ellis dan Adam serta Murphy. Dari sejumlah kasus yang diteliti terdapat dua kasus yang menunjukkan adanya kerusakan pada seluruh mandibula. Pada tiga kasus terakhir yang diteliti menunjukkan adanya persamaan apabila kasus ini terjadi di maksila.

Pasien yang menderita massive osteolysis akan mengalami nyeri atau wajah akan menjadi asimetris atau keduanya dapat terjadi. Tanda yang selalu ditemukan pada penderita massive osteolysis yaitu fraktur patologis yang disertai trauma minor. Frederiksen dkk telah melakukan observasi dan menyatakan bahwa massive osteolysis lebih sering terjadi pada mandibula, dan selanjutnya massive osteolysis dapat menyebar ke maksila dengan daerah yang terlibat pada maksila bermacam-macam mulai dari struktur yang bersebelahan dengan daerah yang terlibat massive osteolysis termasuk palatum keras, tulang sphenoid, sampai zygomatic dan lain-lain.

2

1,2

2.5 Gambaran Histopatologi

Gambaran mikroskopis massive osteolysis berbeda dengan gambaran klinis dan radiografinya. Menurut Gorham dan Stout Gorham proliferasi vaskular dan infiltrasi sel inflamasi yang padat serta penebalan dinding kapiler merupakan


(17)

gambaran histologi yang utama. Gorham dan stout juga menekankan tidak adanya osteoklas pada gambaran histologi massive osteolysis. Pada stadium awal penyakit, spesimen diambil dari bagian yang mengalami kerusakan yang terlihat sebagai daerah radiolusen, terdiri atas pembuluh darah yang mengalami proliferasi yang tidak spesifik yang bercampur dengan jaringan ikat fibrous dan infiltrasi inflamasi kronis limfosit dan sel plasma. Proliferasi vaskular bervariasi dalam hal intensitasnya dan dapat dikarakteristikkan berdasarkan dinding tipis kanal yang kemungkinan adalah kapiler atau kavernosus yang memang sudah ada sebelumnya. Reaksi osteoklas pada fragmen tulang yang berdekatan biasanya tidak jelas. Pada tahap akhir, jaringan pada daerah yang mengalami kehilangan tulang lebih kolagenik. Bukti-bukti adanya perbaikan tulang baru tidak terlihat. Gambaran histopatologi massive osteolysis berupa jaringan tulang digantikan dengan jaringan ikat intrafibrous yang terdiri atas dinding tipis pembuluh atau ruang anastomosis vaskular, termasuk kapiler limfatik. Secara umum osteoklas tidak selalu ada dan jumlah osteoklas biasanya sedikit.1,2,3,4,5,6,7,9,10

Gambar 1. Gambar di atas merupakan gambaran biopsi massive osteolysis. Jaringan ikat vaskular menunjukkan penyebaran infiltrasi sel inflamasi kronis.


(18)

2.6 Gambaran klinis

Gambaran klinis massive osteolysis bervariasi tergantung pada daerah yang terlibat massive osteolysis. Penyakit ini biasanya butuh waktu berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun sebelum akhirnya terdiagnosa. Gambaran klinis diperlukan sebagai diagnosa awal dari massive ostelysis. Walaupun massive osteolysis pernah ditemukan pada pasien berusia 70 tahun, umumnya kelainan ini paling sering ditemukan pada anak-anak dan dewasa.2,3,5,8

Massive osteolysis dapat terjadi hampir di semua tulang. Daerah yang paling sering terkena massive osteolysis yaitu pelvis, humerus kepala, humerus shaft dan axial skeleton. Secara umum hasil pemeriksaan laboratorium pada penderita massive osteolysis umumnya normal. Kira – kira 30% dari kasus massive osteolysis terjadi pada maxillofacial, dimana daerah yang paling sering terjangkit adalah mandibula. Namun, massive osteolysis juga dapat terjadi pada mandibula dan maksila secara bersamaan.2

Tanda dan gejala yang terjadi seperti gigi mobiliti, rasa sakit, maloklusi, deviasi mandibula dan secara klinis terjadi deformitas. Fraktur patologi pada mandibula juga dapat terjadi. Pada permulaan massive osteolysis yang melibatkan maxillofacial diawali dengan gigi yang mobiliti, tetapi gigi yang mobiliti ini masih dalam keadaan vital dan disertai dengan perdarahan pada gingiva.1,2,6,8


(19)

Massive osteolysis yang terjadi pada tulang alveolar dan tulang lainnya dapat mengakibatkan hipoplasia, rasa sakit, maloklusi dan resorpsi. Temporomandibular joint yang terlibat massive osteolysis sering disalahartikan, dimana bukan fungsi dari temporomandibular joint yang rusak, akan tetapi tulang dari temporomandibular jointnya yang dapat mengalami kerusakan.1,4,8

Ada dua fase pada proses massive osteolysis. Fase pertama disebut juga dengan fase aktif, dimana pada fase ini terjadi resorpsi tulang dan perkembangannya. Secara klinis pada fase ini terjadi hilangnya gigi, fraktur patologi disertai dengan rasa sakit yang sedang, namun kecenderungan untuk terjadinya bengkak kecil dan sepsis dapat terjadi. Jika infeksi terjadi kembali maka dapat menyerang organ sekitarnya seperti telinga luar, telinga dalam dan selaput otak.

Fase kedua merupakan fase laten. Pada fase ini akan berlanjut pada kerusakan tulang dimana kerusakan pada tulang lebih dihubungkan kepada beberapa disfungsi antara lain fungsi penguyahan, menelan, berbicara dan fungsi pernafasan dan juga deformitas wajah. Waktu dan lamanya fase ini tidak dapat diketahui. Fase yang aktif dapat terjadi selama berbulan-bulan bahkan sampai menahun. Namun apabila dilakukan pemeriksaan laboratorium akan menunjukkan nilai yang normal.

1


(20)

BAB 4

GAMBARAN RADIOGRAFI

Gambaran radiografi massive osteolysis pada semua kasus terjadi resorpsi secara keseluruhan pada tulang. Pemeriksaan secara radiografi mempunyai peranan penting dalam mendiagnosa massive osteolysis. Gambaran radiografi pada pasien penderita massive osteolysis pertama kali diperkenalkan oleh Johnson dan McClure (1958).1,2

Pada tahap awal penyakit ini pemeriksaan radiografi akan menunjukkan gambaran radiolusen foci pada intramedullary dengan ukuran yang bervariasi dan batas yang tidak jelas .

Gambar 2. Gambar periapikal radiografi menunjukkan gambaran radiolusen yang tidak jelas pada gigi mandibula. Pada gambar terlihat lamina dura menghilang.2


(21)

Kemudian foci-foci ini bergabung menjadi satu membentuk ukuran yang lebih besar dan melibatkan tulang kortikal dan akhirnya tulang yang terlibat akan menghilang. Selanjutnya lamina dura menghilang dan terjadi penipisan lempeng kortikal sebelum terbentuk gambaran radiolusen secara keseluruhan.

Gambar 3. Gambaran panoramik pada penderita massive osteolysis. Gambaran diatas memperlihatkan kehilangan tulang yang luas dan fraktur patologi pada bagian kiri mandibula. Kerusakan ini terjadi lebih dari 8 bulan.

1,2,3,5,6,9

2

Salah satu kasus terjadi pada seorang pasien pria berusia 50 tahun dengan keluhan utama gigi mobiliti pada rahang bawah selama satu tahun. Enam bulan sebelumnya pasien telah mencabut semua gigi mobiliti pada kuadran kanan rahang bawah. Kemudian pasien mengeluhkan rasa sakit dan semua gigi pada rahang bawah kuadran kiri mobiliti. Rasa sakit pada gigi sedang, terus – menerus, dan menjalar ke bagian kiri wajah dan leher. Tidak terjadi pembengkakan , sinus atau keluarnya nanah.1


(22)

Catatan kesehatan pasien baik pribadi maupun keluarga tidak mempengaruhi. Pemeriksaan intraoral menunjukkan hilangnya gigi yang disertai dengan mengecilnya alveolus pada kuadran kanan rahang bawah, dan gigi kuadran kiri rahang bawah mengalami mobiliti III yang disertai dengan perdarahan pada saat probing.1

Pada pemeriksaan panoramik radiografi terlihat gigi pada rahang bawah kuadran kanan menghilang. Terjadi resorpsi dan menurunnya tinggi vertikal body kanan mandibula dengan resorpsi yang meluas sampai ke tulang basal. Resorpsi tulang meluas sampai ke bagian mesial gigi kaninus kiri. Angulus dan kondilus mandibula sebelah kanan tidak terjadi resorpsi. Tidak tampak adanya deposisi tulang sequestra atau subperiosteal yang mengindikasikan osteomyelitis. Pemeriksaan darah, serum kalsium, asam dan alkalin fosfat normal, dan tidak ditemukan adanya kelainan endokrin. Gambaran radiografi pelvis dan dada normal.

Gambar 4. Gambaran radiografi panoramik menunjukkan hilangnya gigi pada kuadran kanan mandibula, resorpsi dan penurunan tinggi vertikal body mandibula; resorpsi tulang meluas sampai ke bagian mesial kaninus kanan.

1


(23)

Setelah tiga bulan, pasien mengeluhkan gigi kaninus kanan mandibula mobiliti, yang kemudian gigi tersebut dicabut. Selanjutnya pada pasien dilakukan pemeriksaan radiografi panoramik. Gambaran panoramik memperlihatkan peningkatan resorpsi body mandibula kanan dan hilangnya tulang sampai pada kanal mandibula. Secara klinis rasa sakit yang dikeluhkan pasien dikarenakan saraf yang terdapat pada foramen mental. Pasien diduga menderita massive osteolysis pada mandibula. Dikarenakan pasien hipertensi dan tidak mau dioperasi maka dianjurkan perawatan secara rutin.

Gambar 5. Gambar panoramik radiografi diatas diambil setelah 3 bulan setelah pengambilan gambaran rdiografi yang pertama. Gambar di atas memperlihatkan peningkatan resorpsi pada body mandibula kanan dan hilangnya tulang sampai pada kanal mandibula.

1

Setelah satu bulan pasien kembali mengeluhkan rasa sakit di bagian body kanan mandibula, secara klinis terdapat kerusakan berupa melunaknya batas kortikal mandibula sebelah kanan bagian inferior. Gambaran panoramik radiografi


(24)

memperlihatkan keretakan pada body kanan mandibula dengan terbentuknya fragmen yang disebabkan oleh fraktur. Osteolysis meluas ke bagian angulus dan ramus bagian kanan mandibula serta terjadi resorpsi pada koronoid. Pasien disarankan untuk

melakukan pembedahan untuk memperbaiki mandibula yang fraktur dengan transosseous wiring.

Gambar 6. Gambar radiografi panoramik yang diambil 4 bulan setelah pengambilan gambar radiografi yang pertama. Tanda panah pada gambar menunjukkan adanya fraktur pada body mandibula sebelah kanan dengan terbentuknya fragmen yang disebabkan oleh fraktur.

1

Pasien melakukan pemeriksaan rutin setelah satu bulan kunjungannya pengambilan gambar radiografi panoramik kembali dilakukan. Pembedahan diperlukan untuk memperbaiki keretakan mandibula dengan transosseous wiring. Gambaran panoramik memperlihatkan hilangnya tulang secara cepat dari bagian symphysis ke kondilus kanan sekaligus dengan keseluruhan body mandibula, ramus


(25)

dan koronoid. transosseous wiring terlihat mengambang di jaringan lunak dan menurunnya ketinggian dari body mandibula bagian kiri dengan hilangnya gigi premolar juga terlihat.1

Gambar 7. Gambar radiografi panoramik yang diambil 5 bulan setelah pengambilan gambar radiografi yang pertama. Pada gambar terlihat hilangnya tulang secara dramatis mulai dari bagian symphysis sampai kondilus kanan. Tanda panah menunjukkan transosseous wiring yang terlihat menggambang di jaringan lunak dan penurunan tinggi body mandibula kiri.

1

Setelah empat bulan, pasien kembali melapor dan pemeriksaan gambaran radiografi kembali dilakukan. Gambaran panoramik memperlihatkan hilangnya seluruh tulang bagian kanan mandibula termasuk kondilus dan resorpsi terjadi sampai ke angulus kiri mandibula.1


(26)

ambar

Gambar 8. Gambar radiografi panoramik yang diambil 9 bulan setelah pengambilan gambar radiografi yang pertama. Gambaran panoramik menunjukkan hilangnya tulang secara keseluruhan pada mandibula kanan termasuk bagian kondilus. Tanda panah menunjukkan body dan angulus mndibula yang sedang mengalami resorpsi.

Berdasarkan gambaran klinis, histopatologi dan radiografi maka kasus diatas didiagnosa sebagai massive osteolysis pada mandibula.


(27)

BAB 5

PROGNOSIS DAN PERAWATAN

5.3 Prognosis

Prognosis dari massive osteolysis bermacam-macam mulai dari prognosis yang baik sampai pada prognosis yang buruk. Secara umum prognosis dari massive osteolysis relatif baik. Prognosis massive osteolysis relatif baik apabila proses patologinya cepat diketahui. Namun, prognosis dari massive osteolysis akan menjadi buruk apabila sudah melibatkan tulang belakang atau tulang dada. Regenerasi tulang jarang terjadi, tetapi masih mungkin terjadi dari 10 kasus yang telah dipublikasikan.1,2,3,4,5

5.4 Perawatan

Gejala klinis dari massive osteolysis bermacam-macam dan tidak dapat diprediksikan. Pada beberapa kasus massive osteolysis, perkembangan kerusakan tulang yang terjadi selama beberapa bulan sampai dengan beberapa tahun akan berakibat pada hilangnya keseluruhan dari tulang. Pada beberapa pasien, proses massive osteolysis dapat terjadi secara progresif disertai dengan hilangnya keseluruhan tulang.

Perawatan massive osteolysis dapat dilakukan dengan surgical reconstruction dan radioterapi. Surgical reconstruction selalu dilakukan pada fase inaktif karena homologous graft juga tidak membantu disebabkan resorpsi tulang terus berjalan.


(28)

Menyingkirkan jaringan angiomatous yang patologis umumnya kurang efisien, oleh karena itu dengan radioterapi hasilnya lebih baik pada beberapa kasus dengan total dosis (35-45 Gy) , tetapi kemungkinan menemukan penyakit lebih cepat merupakan hal yang sangat membantu dalam efisiensi dengan terapi radiasi. 1,2,5,12,15

Sampai saat ini radioterapi merupakan terapi yang paling sukses dan banyak digunakan tetapi kegagalan dengan menggunakan terapi radiasi kemungkinan bisa saja terjadi. Sebagai tambahan, radioterapi juga dapat mengakibatkan resiko postradiation sarcoma pada pasien penderita massive osteolysis.1,2,3,4,5,6

Perawatan lainnya yang sudah pernah dilakukan pada penderita massive osteolysis berupa terapi dengan menggunakan alpha-2b interferon dan terapi dengan menggunakan estrogen, magnesium, calcium, vitamin D, fluoride, calcitonin, serta kemoterapi obat-obatan ( seperti Cisplatin, actinomysin D, etoposide).

Semua perawatan terapi yang dilakukan pada pasien penderita massive osteolysis sangat sulit untuk dievaluasi. Hal ini disebabkan karena pada beberapa pasien penyakit ini terjadi secara spontan.

1,2,3,4,5,6,8,9


(29)

BAB 6 KESIMPULAN

Massive osteolysis sering juga dikenal dengan Gorham’s disease, vanishing bone atau phantom bone disease merupakan suatu penyakit yang jarang terjadi dan ditandai dengan penghancuran satu atau lebih tulang secara progresif dan biasanya terus berlangsung. Penyebab pasti massive osteolysis tidak diketahui. Walaupun etiologi dari massive osteolysis belum diketahui secara pasti tetapi diduga trauma atau berbagai macam kondisi lokal seperti pH, inflamasi dan lain–lain mempunyai pengaruh terjadinya massive osteolysis.

Gambaran klinis massive osteolysis bervariasi tergantung pada daerah yang terlibat. Adapun tanda dan gejala yang terjadi berupa gigi mobiliti, rasa sakit, maloklusi, deviasi mandibula dan secara klinis terjadi deformitas. Proliferasi vaskular dan infiltrasi sel inflamasi yang padat serta penebalan dinding kapiler merupakan gambaran histologi yang utama. Gambaran radiografi massive osteolysis pada semua kasus menunjukkan terjadinya resorpsi secara keseluruhan pada tulang. Pemeriksaan secara radiografi mempunyai peranan penting dalam mendiagnosa massive osteolysis. Perawatan massive osteolysis berupa surgical reconstruction pada fase inaktif karena homologous graft juga tidak membantu disebabkan resorpsi tulang terus berjalan dan radioterapi yang dilakukan hasilnya lebih baik dibandingkan dengan menyingkirkan jaringan angiomatous yang patologi. Prognosis dari massive osteolysis relatif baik bila proses patologinya cepat diketahui. Namun, prognosisnya akan menjadi buruk bila melibatkan tulang belakang atau tulang dada.


(30)

LAMPIRAN

1. Alveolar : Rongga atau soket salah satu rahang, tempat tertanamnya akar gigi

2. Angiomatous : Keadaan sakit pada pembuluh-pembuluh dengan pembentukan angioma multipel

3. Ankilosis : Terjadinya penyatuan tulang lveolar dengan sementum dan mengakibatkan ligamen periodontal rusak.

4. Atipia seluler : Keabnormalan jaringan

5. Atropi : Mengecilnya ukuran dan fungi yang disebabkan oleh kurangnya penggunaan, penyakit, atau kerusakan saraf atau suplai darah ke jaringan

6. Basal mandibula : Bagian dasar mandibula

7. Bone graft : Keping tulang yang diambil dari hewan dan dipakai untuk menggantikan tulang yang cacat

8. Deviasi : Penyimpangan dari standar atau perjalanan biasa

9. Dystrophic : Ganggguan akibat nitrisi yang salah atau tidak sempurna 10. Hipoplasia : Perkembangan organ atau jaringan yang tidak sempurna

atau kurang

11. homologeus graft : Pencangkokan tulang yang sejenis

12. Infiltrasi : Difusi atau penimbunan substansi yang secara normal tidak terdapat pada sel atau jaringan


(31)

13. Intramedullary : Bagian dalam tulang

14. lamina dura : Plat tulang keras yang tampak di radograf sebagai garis radiopak keputih-putihan terletak dekat dengan dan mengelilingi gambaran akan gigi serta ligamen periodonsiumnya.

15. Maloklusi : Hubungan yang kurang cocok pada gigi bila rahang ditutup

16. Massive osteolysis : Penyakit yang ditandai dengan penghancuran satu atau lebih tulang secara progresif

17. Maxillofacial : Berkaitan dengan wajah dan maksila 18. Osteoklas : Sel perusak tulang

19. Osteolitik : Penghancuran tulang, diterapkan khususnya pada terbuangnya atau hilangnya kalsium tulang.

20. pelvis : Bagian bawah batang tubuh disebelah anterior dan lateral dibatasi oleh dua tulang panggul serta disebelah posterior oleh os sakrum dan koksigeus.

21. Proliferasi : Reproduksi atau mutiplikasi bentuk serupa

22. Radiolusen : Pada radiograf daerah radiolusen akan tampak lebih gelap daripada daerah radiopak

23. Radioterapi : Pengobatan penyakit dengan menggunakan terapi radiasi ionisasi


(32)

25. Sequestra : Sepotong tulang mati yang terpisah dari tulang sehat selama proses nekrosis

26. TMJ : Salah satu dari dua sendi yang terletak di tiap sisi kepala yang komponen tulangnya adalah kondilus dari mandibula dan fossa glenoid atau fossa artikularis dari tulang temporal 27. Vaskular : Berhubungan dengan pembuluh, terutama pembuluh darah.

Menunjukkan pasok darah yang kaya 28. Visceral : Organ abdomen


(1)

BAB 5

PROGNOSIS DAN PERAWATAN

5.3 Prognosis

Prognosis dari massive osteolysis bermacam-macam mulai dari prognosis yang baik sampai pada prognosis yang buruk. Secara umum prognosis dari massive

osteolysis relatif baik. Prognosis massive osteolysis relatif baik apabila proses

patologinya cepat diketahui. Namun, prognosis dari massive osteolysis akan menjadi buruk apabila sudah melibatkan tulang belakang atau tulang dada. Regenerasi tulang jarang terjadi, tetapi masih mungkin terjadi dari 10 kasus yang telah dipublikasikan.1,2,3,4,5

5.4 Perawatan

Gejala klinis dari massive osteolysis bermacam-macam dan tidak dapat diprediksikan. Pada beberapa kasus massive osteolysis, perkembangan kerusakan tulang yang terjadi selama beberapa bulan sampai dengan beberapa tahun akan berakibat pada hilangnya keseluruhan dari tulang. Pada beberapa pasien, proses

massive osteolysis dapat terjadi secara progresif disertai dengan hilangnya

keseluruhan tulang.

Perawatan massive osteolysis dapat dilakukan dengan surgical reconstruction dan radioterapi. Surgical reconstruction selalu dilakukan pada fase inaktif karena homologous graft juga tidak membantu disebabkan resorpsi tulang terus berjalan.


(2)

Menyingkirkan jaringan angiomatous yang patologis umumnya kurang efisien, oleh karena itu dengan radioterapi hasilnya lebih baik pada beberapa kasus dengan total dosis (35-45 Gy) , tetapi kemungkinan menemukan penyakit lebih cepat merupakan hal yang sangat membantu dalam efisiensi dengan terapi radiasi. 1,2,5,12,15

Sampai saat ini radioterapi merupakan terapi yang paling sukses dan banyak digunakan tetapi kegagalan dengan menggunakan terapi radiasi kemungkinan bisa saja terjadi. Sebagai tambahan, radioterapi juga dapat mengakibatkan resiko

postradiation sarcoma pada pasien penderita massive osteolysis.1,2,3,4,5,6

Perawatan lainnya yang sudah pernah dilakukan pada penderita massive

osteolysis berupa terapi dengan menggunakan alpha-2b interferon dan terapi dengan

menggunakan estrogen, magnesium, calcium, vitamin D, fluoride, calcitonin, serta kemoterapi obat-obatan ( seperti Cisplatin, actinomysin D, etoposide).

Semua perawatan terapi yang dilakukan pada pasien penderita massive

osteolysis sangat sulit untuk dievaluasi. Hal ini disebabkan karena pada beberapa

pasien penyakit ini terjadi secara spontan.

1,2,3,4,5,6,8,9


(3)

BAB 6 KESIMPULAN

Massive osteolysis sering juga dikenal dengan Gorham’s disease, vanishing bone atau phantom bone disease merupakan suatu penyakit yang jarang terjadi dan

ditandai dengan penghancuran satu atau lebih tulang secara progresif dan biasanya terus berlangsung. Penyebab pasti massive osteolysis tidak diketahui. Walaupun etiologi dari massive osteolysis belum diketahui secara pasti tetapi diduga trauma atau berbagai macam kondisi lokal seperti pH, inflamasi dan lain–lain mempunyai pengaruh terjadinya massive osteolysis.

Gambaran klinis massive osteolysis bervariasi tergantung pada daerah yang terlibat. Adapun tanda dan gejala yang terjadi berupa gigi mobiliti, rasa sakit, maloklusi, deviasi mandibula dan secara klinis terjadi deformitas. Proliferasi vaskular dan infiltrasi sel inflamasi yang padat serta penebalan dinding kapiler merupakan gambaran histologi yang utama. Gambaran radiografi massive osteolysis pada semua kasus menunjukkan terjadinya resorpsi secara keseluruhan pada tulang. Pemeriksaan secara radiografi mempunyai peranan penting dalam mendiagnosa massive osteolysis. Perawatan massive osteolysis berupa surgical reconstruction pada fase inaktif karena homologous graft juga tidak membantu disebabkan resorpsi tulang terus berjalan dan radioterapi yang dilakukan hasilnya lebih baik dibandingkan dengan menyingkirkan jaringan angiomatous yang patologi. Prognosis dari massive

osteolysis relatif baik bila proses patologinya cepat diketahui. Namun, prognosisnya


(4)

LAMPIRAN

1. Alveolar : Rongga atau soket salah satu rahang, tempat tertanamnya akar gigi

2. Angiomatous : Keadaan sakit pada pembuluh-pembuluh dengan pembentukan angioma multipel

3. Ankilosis : Terjadinya penyatuan tulang lveolar dengan sementum dan mengakibatkan ligamen periodontal rusak.

4. Atipia seluler : Keabnormalan jaringan

5. Atropi : Mengecilnya ukuran dan fungi yang disebabkan oleh kurangnya penggunaan, penyakit, atau kerusakan saraf atau suplai darah ke jaringan

6. Basal mandibula : Bagian dasar mandibula

7. Bone graft : Keping tulang yang diambil dari hewan dan dipakai untuk menggantikan tulang yang cacat

8. Deviasi : Penyimpangan dari standar atau perjalanan biasa

9. Dystrophic : Ganggguan akibat nitrisi yang salah atau tidak sempurna 10.Hipoplasia : Perkembangan organ atau jaringan yang tidak sempurna

atau kurang

11.homologeus graft : Pencangkokan tulang yang sejenis

12.Infiltrasi : Difusi atau penimbunan substansi yang secara normal tidak terdapat pada sel atau jaringan


(5)

13.Intramedullary : Bagian dalam tulang

14.lamina dura : Plat tulang keras yang tampak di radograf sebagai garis radiopak keputih-putihan terletak dekat dengan dan mengelilingi gambaran akan gigi serta ligamen periodonsiumnya.

15.Maloklusi : Hubungan yang kurang cocok pada gigi bila rahang ditutup

16.Massive osteolysis : Penyakit yang ditandai dengan penghancuran satu atau lebih tulang secara progresif

17.Maxillofacial : Berkaitan dengan wajah dan maksila 18.Osteoklas : Sel perusak tulang

19.Osteolitik : Penghancuran tulang, diterapkan khususnya pada terbuangnya atau hilangnya kalsium tulang.

20.pelvis : Bagian bawah batang tubuh disebelah anterior dan lateral dibatasi oleh dua tulang panggul serta disebelah posterior oleh os sakrum dan koksigeus.

21.Proliferasi : Reproduksi atau mutiplikasi bentuk serupa

22.Radiolusen : Pada radiograf daerah radiolusen akan tampak lebih gelap daripada daerah radiopak

23.Radioterapi : Pengobatan penyakit dengan menggunakan terapi radiasi ionisasi


(6)

25.Sequestra : Sepotong tulang mati yang terpisah dari tulang sehat selama proses nekrosis

26.TMJ : Salah satu dari dua sendi yang terletak di tiap sisi kepala yang komponen tulangnya adalah kondilus dari mandibula dan fossa glenoid atau fossa artikularis dari tulang temporal 27.Vaskular : Berhubungan dengan pembuluh, terutama pembuluh darah.

Menunjukkan pasok darah yang kaya 28.Visceral : Organ abdomen