37
Tujuan Memandirikan masyarakat 47 KK desa Suak
Nie dalam hal kepemilikan rumah sebagai dasar pengembangan masyarakat yang mandiri di
masa depan.
5.
Lokasi Dan Pertapakan Pembangunan
Penentuan lokasi pembangunan Rumah oleh yayasan penyalur dan donatur dilakukan dengan
prosedur sebagai berikut:
1. Rapat Koordinasi Pemerintah Kabupaten dan NGO’S. Rapat kordinasi ini diperlukan untuk:
a menghindari tumpang tindih rencana kerja pemerintah dengan NGO’S, dan antar sesama
NGO dalam pembangunan perumahan penduduk; dan b menghindari masalah tata
ruang dan perizinan pembangunan perumahan penduduk di masa depan. Rapat koordinasi telah
dilakukan pada tanggal 11 April 2005, dengan fasilitator Dinas Cipta karya dan Sumberdaya
Air Kabupaten Aceh Barat.
2. Rapat Koordinasi dengan Camat dan Kepala DesaKelurahan. Rapat kordinasi dengan Camat
dan Kepala Desa adalah tindak lanjut dari rapat kordinasi dengan Pemerintah Kabupaten, yang
ditujukan untuk memperkuat hasil rapat kordinasi pemerintah dengan NGO’S.
3. Assesment dan Sosialisasi oleh tim yang dibentuk oleh yayasan dan donatur. Kegiatan
Assesment, ditujukan untuk menilai secara langsung kebenaran datainformasi tentang
kondisi perumahan yang dikategorikan rusak berat dan rusak total atau musnah di desa yang
dialokasikan untuk pembangunan rumah. Hasil assessmen, secara ringkas dapat disimpulkan:
data informasi tentang kerusakan rumah adalah benar dan layak untuk dibantu. Selanjutnya,
dilakukan kegiatan sosialisasi kepada masyarakat calon penerima bantuan, yang
ditujukan untuk memberi gambaran tentang rencana yayasan dan donatur dalam
pembangunan perumahan penduduk, dan menetapkan tingkat kesediaan masyarakat untuk
menerima bantuan rumah dengan persyaratan yang ditetapkan oleh yayasan dan donatur. Hasil
sosialisasi adalah kesediaan masyarakat untuk menerima bantuan rumah dengan persyaratan
yang ditetapkan.
4. Kesediaan Masyarakat. Anggota Masyarakat yang dibantu adalah yang memiliki rumah
dengan kategori rusak berat dan rusak total atau musnah. Kesediaan masyarakat untuk menerima
bantuan diwujudkan melalui Surat Pernyataan..
Untuk awalnya, lokasi pembangunan rumah dilakukan pada Desa Suak Nie, Kecamatan
Johan Pahlawan. Adapun perencanaan pertapakan rumah yang akan dibangun,
disesuaikan dengan letak tanah milik warga penerima bantuan, izin pemerintah daerah
setempat, serta pertimbangan-pertimbangan secara teknis perencanaan dan pelaksanaan.
Peta penyebaran pembangunan unit rumah
Adapun izin yang diperoleh oleh yayasan penyalur dan donatur untuk pelaksanaan
pembangunan rumah tersebut di atas, adalah sesuai surat: A.n. Bupati Aceh Barat, Sekretaris
Daerah Kabupaten Mewakili, No. 640283VI2005, Tgl. 14 April 2005
6. Peran Institusi
Realisasi rencana bantuan yayasan penyalur bantuan untuk membangun rumah penduduk
sebanyak 47 unit di desa Suak Nie, membutuhkan peran dari institusi dan
masyarakat sebagai berikut:
1. Peran Pemerintah Pemerintah Tingkat Desa Kecamatan Kabupaten ; yaitu
memberikan izin terhadap rencana pembangunan rumah di desa Suak Nie,
sehingga tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku. Jika ada beban biaya untuk peran pemerintah ini, maka beban biaya tersebut
adalah menjadi tanggungjawab pemerintah.
Universitas Sumatera Utara
38 2. Peran Masyarakat Penerima Bantuan.
Anggota Masyarakat penerima bantuan adalah membantu menyediakan lahan serta
tenaga pekerja dalam melaksanakan pembangunan rumah.
3. Peran Yayasan Penyalur dan donatur. Adalah menyediakan desain rumah, bahan
bangunan, peralatan, dan tenaga ahli perumahan yang diperlukan.
7. Perencanaan Pembangunan
Perencanaan pelaksanaan pembangunan, meliputi aspek desain, dimensi bangunan,
penggunaan material, peralatan, dan tenaga kerja yang diperlukan
7.1. Desain Bangunan
Desain, ukuran dan penggunaan material bangunan rumah direncanakan oleh arsitek yang
membantu yayasan dengan mempertimbangkan masukan-masukan dari masyarakat dalam hal
ini calon penggunapemilik rumah dan pemda setempat hasil musyawarah yang telah terlebih
dahulu dicapai.
Hasil musyawarah dengan masyarakat, pemerintah daerah serta pertimbangan teknis
pelaksanaan. untuk desa ini direncanakanlah bangunan semi permanen dinding separuh
bata, dengan luas lantai 36 m
2
2 ruang tidur, ruang tamu dan ruang keluarga, dan satu kamar
mandi, seperti gambar di bawah. Adapun unuk material bangunan diupayakan adalah yang
lazim digunakan oleh masyarakat serta mudah diperoleh di lokasi, seperti material galian batu,
pasir, tanah timbun dan kayu. .Untuk material yang tidak tersedia atau sulit didapat, seperti
semen, besi, paku seng dll, diupayakan dipasok dari Medan.
Gambar Perencanaan
Tampak Depan
Denah 7.2. Tenaga
Kerja Pada perencanaan awal hasil musyawarah
dengan masyarakat, dicapai kesepakatan pihak yayasan menyediakan tenaga arsitek, tenaga
kerja pelaksanaan tukang, serta pengawas bangunan yang jumlahnya disesuaikan dengan
kebutuhan.. Sedangkan masyarakat desa menyediakan tenaga kerja untuk membantu
pelaksanaan tukang dan pembantu tukang dan tenaga lapangan yang jumlahnya disesuaikan
dengan kebutuhan. Pada pelaksanaannya di lapangan, semua tenaga tukang disediakan oleh
pihak yayasan, sedangkan masyarakat hanya dapat menyediakan tenaga pembantu tukang
Universitas Sumatera Utara
39
kenek. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa hal :
1. jumlah pekerja yang terbatas dan tuntutan standarisasi kemampuan
pekerja 2. waktu pelaksanaan yang terbatas
3. masalah nonteknis lain seperti honor kerja, dll.
Untuk tenaga tukang ini, akhirnya semua direkrut oleh yayasan dari kota Medan. Adapun
sistem kerjanya, dibuat dengan sistem kontrak pemborongan upah perunit bangunan kira-kira
2,5 – 3 juta rupiah untuk per unit bangunan. Pembayaran dilakukan bertahap berdasarkan
termyn pekerjaan selesai.
7.3. Peralatan Peralatan pekerjaan yang diperlukan untuk
pembangunan peralatan pertukangan dan transportasi disediakan oleh pihak yayasan
donatur.
7.4. Rencana Anggaran Biaya Rencana anggaran biaya pelaksanaan
pembangunan untuk satu unit rumah tidak termasuk biaya-biaya persiapan, akomodasi
dan upah pekerja adalah sebesar Rp 19,560,000.,-. Realisasinya, biaya pelaksanaan
ini dapat ditekan, mengingat material alam yang terkadang mudah dan dapat diperoleh secara
gratis di lapangan, seperti batu, tanah dan kayu. Tapi kemudian kelebihan biaya ini
dikompensasikan dengan biaya yang harus dikeluarkan untuk pembuatan jalan proyek,
transportasi, dan biaya-biaya lainnya.
8. Jadwal Pelaksanaan Dan Realisasi