Menurut Tempat Faktor Lingkungan Faktor Higiene Perorangan

2.2. Epidemiologi Infeksi Kecacingan 2.2.1. Distribusi Frekuensi Infeksi Kecacingan oleh Cacing yang Ditularkan Melalui Tanah a. Menurut Orang Penyakit kecacingan dapat terjadi pada semua golongan umur dan jenis kelamin. Menurut Depkes RI 2004 disebutkan bahwa prevalensi kecacingan oleh cacing yang ditularkan melalui tanah pada anak sekolah dasar adalah 60-80. 21 Menurut penelitian Herdiana di Deli Serdang tahun 2006 dengan desain Cross sectiona l diperoleh proporsi higiene perorangan baik dengan infeksi kecacingan positif sebesar 23,7 dan yang higiene perorangan buruk dengan infeksi kecacingan positif 47,8 . 22 Prevalensi infeksi kecacingan pada anak sekolah dasar di Indonesia mengalami fluktuasi yaitu pada tahun 2002, prevalensi infeksi kecacingan adalah 33,3 menurun menjadi 33,0 pada tahun 2003, tahun 2004 meningkat menjadi 46,8, kemudian menurun lagi pada tahun 2005 yaitu 28,4, dan pada tahun 2006 meningkat lagi menjadi 32,6. 12

b. Menurut Tempat

Cacing merupakan parasit yang kosmopolit yaitu tersebar ke seluruh dunia, lebih banyak ditemukan di daerah beriklim panas dan lembab. Di beberapa daerah tropik derajat infeksi dapat mencapai 100 dari penduduk. Pada umumnya lebih banyak ditemukan pada anak-anak berusia 5-10 tahun sebagai host penjamu yang juga menunjukkan beban cacing yang lebih tinggi. 17 Universitas Sumatera Utara Prevalensinya di Indonesia terutama di daerah pedesaan adalah 30-90 sedangkan prevalensi dengan higiene perorangan yang tidak baik seperti buang air besar sembarangan, tidak mencuci tangan pakai sabun sebelum makan dan setelah buang air besar, tidak memakai alas kaki ketika berada di luar rumah adalah 92. 23 Faktor terpenting dalam penyebaran infeksi kecacingan adalah kontaminasi tanah dengan tinja yang mengandung telur. Telur berkembang biak pada tanah liat, lembab dan teduh. 19 Dalam lingkungan tanah liat sangat menguntungkan bagi cacing Ascaris lumbricoides dan Trichuris trichiura. Sedangkan lingkungan yang mengandung pasir, tanah yang gembur dan berhumus sangat menguntungkan bagi cacing tambang dan Srongyloides stercoralis. 14

c. Menurut Waktu

Infeksi kecacingan menunjukkan fluktuasi musiman. Biasanya insiden meningkat pada permulaan musim hujan, karena curah hujan yang tinggi mengakibatkan kelembaban tanah meningkat. Tanah yang lembab sangat baik sebagai tempat telur cacing untuk berkembang biak. 24

2.2.2. Determinan

Faktor-faktor yang berhubungan dengan infeksi kecacingan sangat banyak. Beberapa diantaranya adalah faktor lingkungan dan faktor perilaku higiene perorangan. 21

a. Faktor Lingkungan

Keadaan lingkungan yang berpengaruh pada infeksi kecacingan adalah ada tidaknya sumber air bersih dan jamban yang memenuhi syarat kesehatan. 25 Universitas Sumatera Utara

b. Faktor Higiene Perorangan

Higiene adalah suatu usaha kesehatan masyarakat yang mempelajari pengaruh kondisi lingkungan terhadap kesehatan manusia, upaya mencegah timbulnya penyakit karena pengaruh lingkungan kesehatan tersebut, serta membuat kondisi lingkungan hidup yang sedemikian rupa sehingga terjamin pemeliharaan kesehatan. Dalam pengertian ini termasuk pula upaya melindungi, memelihara dan mempertinggi derajat kesehatan manusia perorangan ataupun masyarakat, sedemikian rupa sehingga pelbagai faktor lingkungan yang tidak menguntungkan tersebut, tidak sampai menimbulkan gangguan terhadap kesehatan. 26 Higiene perorangan merupakan hal yang sangat penting diperhatikan terutama pada masa perkembangan, dengan higiene perorangan yang buruk pada masa tersebut akan dapat mengganggu perkembangan kualitas sumber daya manusia. Higiene perorangan yang belum memadai merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi tingginya prevalensi kecacingan. 26 Higiene perorangan tersebut meliputi kebersihan kulit, biasanya merupakan cerminan kesehatan yang paling pertama memberikan kesan. Oleh karena itu perlu memelihara kulit dengan sebaik – baiknya. Pemeliharaan kesehatan kulit tidak dapat terlepas dari kebersihan lingkungan, makanan yang dimakan serta kebiasaan hidup sehari – hari. 27 Untuk selalu memelihara kebersihan kulit kebiasaan – kebiasaan yang sehat harus selalu memperhatikan hal – hal sebagai berikut, seperti : menggunakan barang – barang keperluan sehari – hari milik sendiri, mandi minimal 2 kali sehari, mandi Universitas Sumatera Utara memakai sabun, menjaga kebersihan pakaian, makan makanan yang bergizi terutama sayur dan buah. Seperti halnya kulit, tangan, kaki dan kuku harus dipelihara dan ini tidak terlepas dari kebersihan lingkungan sekitar dan kebiasaan hidup sehari – hari. Selain indah dipandang mata, tangan, kaki dan kuku yang bersih juga dapat menghindarkan kita dari berbagai penyakit. 27 Untuk menghindari hal – hal tersebut perlu diperhatikan sebagai berikut : 1. membersihkan tangan sebelum makan 3. membersihkan lingkungan 2. memotong kuku secara teratur 4. mencuci kaki sebelum tidur Higiene perorangan sangat berhubungan dengan sanitasi lingkungan, artinya apabila melakukan higiene perorangan harus diikuti atau didukung oleh sanitasi lingkungan yang baik. Kaitan keduanya dapat dilihat dalam kondisi misalnya saat mencuci tangan sebelum makan dibutuhkan air bersih, yang tentu harus berasal dari sumber air yang memenuhi syarat kesehatan.

2.3. Diagnosis dan Pengobatan a. Diagnosis